Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Prof. Dr. Wayan Adnyana, menyambut kedatangan Maibritt Siuts, mahasiswa asal Jerman yang menjadi peserta Program Bali International Project for Arts and Design Studies (B-IPADS), Selasa (8/4) di Ruang Lounge ISI Bali.
Dalam penyambutan tersebut, Rektor ISI Bali didampingi oleh Plt. Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. AA Gede Rai Remawa; Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. Komang Sudirga; serta Koordinator Kantor Urusan Internasional (KUI) ISI BALI, Prof. Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti.
Kehadiran Maibritt Siuts didampingi oleh Prof. Eku Wand, profesor desain media dan multimedia di Braunschweig University of Art, Jerman. Siuts akan mengikuti perkuliahan di Program Studi Fotografi ISI BALI selama satu semester atau serata 20 SKS. Pertemuan tersebut juga mebahas mata kuliah yang akan diambil oleh Maibritt Siuts.
Sebagai informasi, B-IPADS merupakan salah satu program pembelajaran internasional ISI BALI berkerja sama dengan Studiesnetwork Germany. Program ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi akademik lintas negara serta memberikan wawasan global kepada para mahasiswa di bidang seni dan desain. (Humas/ISIBALI)
Foto: Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Wayan Komang Sudirga, S.Sn., M.Si. beserta jajaran menerima kunjungan PT. Sun Power Ceramics di Ruang Nata Widya Sabha, ISI Bali, Selasa (8/4).
Institut Seni Indonesia (ISI) Bali terus memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri melalui kerja sama strategis. Hal ini ditandai dengan kunjungan dari PT. Sun Power Ceramics yang berlangsung pada Selasa (8/4) di Ruang Nata Widya Sabha, ISI Bali.
Kunjungan ini disambut hangat oleh jajaran pimpinan ISI Bali, di antaranya Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Wayan Komang Sudirga, S.Sn., M.Si., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama (AKPK), serta Koordinator Program Studi Desain Interior. Sementara dari pihak PT. Sun Power Ceramics, hadir Marketing Manager Vidya Damayanti beserta tim.
Dalam suasana yang penuh semangat dan antusiasme, kedua belah pihak mendiskusikan berbagai potensi kolaborasi, khususnya dalam rangka menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri. Beberapa poin penting yang dibahas antara lain pelaksanaan program magang kerja bagi mahasiswa ISI Bali, penyelenggaraan kuliah umum yang menghadirkan praktisi industri keramik, hingga penyelarasan kurikulum agar lebih aplikatif dan sesuai dengan perkembangan serta tuntutan industri saat ini.
“Kami sangat terbuka dan antusias terhadap peluang kerja sama ini, karena kami percaya sinergi dengan industri akan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, terutama dalam meningkatkan kesiapan mereka menghadapi dunia kerja,” ujar Prof. Komang Sudirga.
Vidya Damayanti, selaku perwakilan PT. Sun Power Ceramics, juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pihak ISI Bali. Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi langkah awal yang produktif dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan inovatif di bidang desain interior dan keramik.
Sebagai tindak lanjut, kedua belah pihak sepakat untuk segera menyusun dan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang akan menjadi dasar pelaksanaan berbagai program kolaboratif di masa depan. Kunjungan ini menjadi langkah awal penguatan hubungan antara institusi pendidikan tinggi dan sektor industri kreatif, khususnya dalam bidang desain dan seni terapan. (ISIBALI/Humas)
Foto: Penandatangan dokumen perjanjian kerja sama antara ISI BALI dan DTW Jatiluwih Rabu (26/3) di Ruang Nata Widya Sabha ISI BALI.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menyepakati perjanjian kerja sama dengan manajemen Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, Rabu (26/3) di Ruang Nata Widya Sabha ISI BALI. Terdapat empat dokumen perjanjian kerja sama yang ditandatangani, yakni Nota Kesepahaman (MoU) antara ISI BALI dengan Desa Wisata Jatiluwih, Surat Perjanjian Kerja Sama (MoA) antara ISI BALI dengan Komunitas Seni Usadi Langu, MoA antara Komunitas Seni Usadi Langu dengan Manajemen DTW Jatiluwih, dan MoA antara Program Studi Desain Produk ISI Bali dengan Desa Wisata Jatiluwih.
Foto: Acara penandatangan dokumen perjanjian kerja sama antara ISI BALI dan DTW Jatiluwih Rabu (26/3) di Ruang Nata Widya Sabha ISI BALI.
Penandatangan dokumen kerja sama dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI BALI, Prof. Dr. Komang Sudirga, Ketua Komunitas Seni Usadi Langu, Dr. Ni Made Arshiniwati, Koordinator Prodi Desain Produk, Dr. Ni Luh Desi In Diana Sari, dan Manajer DTW Jatiluwih, Ketut Purna. Adapun kerja sama meliputi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kerja sama penggarapan Tari Maskot DTW Jatiluwih.
Penandatanganan kerja sama dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Ketut Muka, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dr. Ketut Garwa, serta Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Prof. Dr. AA Gde Bagus Udayana. Hadir pula Koordinator Prodi Seni Karawitan, Dr. Nyoman Kariasa; Koordinator Prodi Tari, Gusti Ayu Ketut Suandewi, M.Si., dan Koordinator Prodi Pedalangan, Komang Sekar Marhaeni, M.Si.
Foto: Acara penandatangan dokumen perjanjian kerja sama antara ISI BALI dan DTW Jatiluwih Rabu (26/3) di Ruang Nata Widya Sabha ISI BALI.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI BALI, Prof. Dr. Komang Sudirga, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara akademisi, komunitas seni, dan pengelola wisata guna mendukung pelestarian seni budaya serta peningkatan daya tarik pariwisata di Jatiluwih.
“Salah satu poin utama dalam kerja sama ini adalah penggarapan Tari Maskot DTW Jatiluwih, yang akan menjadi ikon baru bagi destinasi wisata tersebut. Tari ini akan dikembangkan berdasarkan riset akademik serta eksplorasi seni yang mengangkat nilai-nilai budaya khas Jatiluwih. Prodi Tari, Seni Karawitan, dan Pedalangan ISI BALI bersama Komunitas Seni Usadi Langu akan berperan aktif dalam proses penciptaan dan pengembangan tari maskot ini,” ujarnya.
Manajer DTW Jatiluwih, Ketut Purna, mengungkapkan rasa terima kasih dan sangat antusias dengan kolaborasi ini, mengingat pentingnya inovasi dalam seni dan desain untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. “Kerja sama ini merupakan dukungan yang amat penting bagi kami untuk mengembangkan Desa Wisata Jatiluwih,” tuturnya. (ISIBALI/Humas)
Foto: Latihan Perdana untuk Program Bali Citta Pradesa di Gedung Berata, ISI BALI, Selasa (25/3)
Mahasiswa Program Studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menggelar latihan untuk pergelaran seni dalam Program Bali Citta Pradesa. Latihan perdana ini dilaksanakan di Laboratorium Karawitan, Gedung Berata ISI BALI, Selasa (25/3).
Mahasiswa dan sejumlah dosen Prodi Karawitan mengikuti latihan guna mempersiapkan pergelaran bertajuk R’ta-Samasta-Citta atau Memulia Raya Bhuwana yang akan dipersembahkan serangkaian upacara Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur pada Minggu (13/4) pukul 21.00 WITA. Latihan dibimbing langsung oleh Dekan Fakultas Seni Pertunjukan yang juga komposer gamelan untuk pergelaran ini, Dr. I Ketut Garwa. Dalam sesi latihan perdana ini, mahasiswa mulai mempelajari komposisi gamelan serta memperkuat harmonisasi antar instrument gamelan.
Koordinator Prodi Karawitan ISI BALI sekaligus Koordinator Karawitan Pergelaran Bali Citta Pradesa, Dr. I Nyoman Kariasa mengatakan bahwa latihan ini penting dalam memastikan setiap peserta memahami peran mereka dalam pergelaran nanti. “Kami ingin memberikan yang terbaik dalam pergelaran ini. Dan untuk selanjutnya latihan akan digelar secara intensif dengan melaksanakan latihan gabungan dengan penari,” ujarnya. (ISIBALI/Humas)
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) melaksanakan upacara Nuasen di Pura Padama Nareswara ISI BALI, Senin (24/3) sebagai langkah awal dalam rangkaian persiapan pergelaran seni dalam Program Bali Citta Pradesa dan Peed Aya Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII 2025. Nuasen merupakan tahap pertama yang menandai dimulainya latihan pergelaran dengan melaksanakan persembahyangan bersama. Upacara ini bertujuan untuk memohon kelancaran serta keberhasilan dalam pelaksanaan pementasan seni yang akan datang.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, beserta jajaran pimpinan ISI Bali turut hadir dan mengikuti prosesi persembahyangan bersama seluruh tim penggarap pergelaran. “Upacara Nuasen menjadi momentum untuk menyatukan niat dan semangat seluruh tim agar dapat menghasilkan pergelaran yang berkualitas serta memberikan pengalaman estetika yang mendalam bagi penonton,” ujar Guru Besar Bidang Sejarah Seni ini.
Program Bali Citta Pradesa dijadwalkan akan digelar di Pura Ulun Danu Batur pada Minggu (13/4), serangkaian upacara Ngusaba Kadasa. Sebanyak 150 tim penggarap yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI BALI akan mempersembahkan pergelaran seni bertema R’ta-Samasta-Citta (Memulia Raya Bhuwana) di Natar Sasolahan Suci, Pura Ulun Danu Batur, pukul 21.00.
Sementara Peed Aya pembukaan PKB XLVII 2025 akan berlangsung pada Sabtu (21/6). Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, Peed ISI BALI adan mengawali Peed Aya PKB bertema Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya).
Selanjutnya, seluruh tim penggarap Bali Citta Pradesa dan Peed Aya PKB XLVII 2025 akan melaksanakan latihan intensif dalam mempersiapkan koreografi, vocal, dan gamelan. Selain itu, persiapan properti dan kostum juga menjadi fokus guna mendukung visualisasi konsep yang diusung dalam pertunjukan. (ISIBALI/Humas)
Foto: Proses rekaman video untuk Sayembara Aransemen Lagu “Mars” KI Indonesia Berbasis Musik Tradisi Nusantara Tahun 2025 Indonesia di Gedung Natya Mandala ISI BALI, Senin (24/3).
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) bekerja sama Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Bali telah melaksanakan proses rekaman video aransemen Mars Kekayaan Intelektual (KI) Indonesia di Gedung Natya Mandala ISI BALI, Senin (24/3). Rekaman ini menjadi bagian dari persiapan ISI BALI dalam mengikuti Sayembara Aransemen Lagu “Mars” KI Indonesia Berbasis Musik Tradisi Nusantara Tahun 2025.
Sayembara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sebagai bagian dari peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Kompetisi nasional ini melibatkan 33 Kantor Wilayah Kemenkumham dari seluruh Indonesia, yang bertugas mengoordinasikan para seniman daerah untuk berpartisipasi dalam penggarapan aransemen lagu Mars KI.
Sayembara bertujuan untuk menggali kreativitas musisi dan seniman daerah dalam menciptakan aransemen baru untuk Mars KI Indonesia. Dengan mengusung unsur musik tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, diharapkan lagu ini dapat merepresentasikan keberagaman budaya sekaligus memperkuat identitas kekayaan intelektual Indonesia.
Koordinator Program Studi Musik ISI BALI sekaligus Koordinator Pelaksana Tim Produksi Aransemen Mars KI, Ketut Sumerjana, M.Sn mengatakan sebagai institusi seni terkemuka di Bali, ISI BALI mendapat kepercayaan untuk berkontribusi dalam penyusunan aransemen yang mengangkat kekayaan musik tradisional Nusantara. “Proses aransemen sudah digarap sejak 21 Februari 2025. Hari ini kita masuk proses rekaman video. Hasil rekaman ini akan dikirimkan sebagai materi lomba dalam ajang sayembara aransemen Mark KI Indonesia,” ujarnya.
Tim Produksi Aransemen Mars KI Indonesia ISI BALI dikoordinatori oleh Ketut Sumerjana, M.Sn dengan tim aransemen yang terdiri dari seniman dan akademisi ternama, yakni I Komang Darmayuda, M.Sn, Dr. Ni Wayan Ardini, M.Si, Dr. I Nyoman Kariasa, serta koreografer I Putu Bagus Bang Sada Graha, M.Sn. Selain itu, tim ini juga melibatkan pembina karawitan I Kadek Agus Cahaya Suputra, M.Sn., serta tim penata kostum yang terdiri dari Dr. Tjok Istri Ratna C.S., Made Tiartini Mudarahayu, M.Sn, Ni Kadek Yuni Diantari, M.Sn, Ni Putu Darmara Pradnya Paramita, M.Sn., dan Ni Luh Ayu Pradnyani Utami, M.Sn.
32 mahasiswa dari Program Studi Musik, Seni Karawitan, Desain Mode, serta Produksi Film dan Televisi turut andil dalam tim produksi untuk mendukung berbagai aspek pertunjukan, mulai dari permainan musik dan gamelan, penata rias, dan perekaman video. Dengan keterlibatan berbagai pihak dalam proses aransemen dan produksi ini, ISI BALI berharap dapat memberikan kontribusi terbaik dalam sayembara tersebut serta memperkuat apresiasi kekayaan musik tradisional Nusantara. (ISIBALI/Humas)