Bahas Potensi Kerja Sama Bidang Akademik, Seni, dan Budaya
Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan cendera mata kepada Wamenbud Republik Uzbekistan H.E. Mr. Yusuf Usmonov, Kamis (4/9) di Sabha Citta Mahottama Room, Desain Hub ISI Bali.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Republik Uzbekistan H.E. Mr. Yusuf Usmonov, Kamis (4/9) di Sabha Citta Mahottama Room, Desain Hub ISI Bali. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan kerja sama bidang seni dan budaya antara Indonesia dan Uzbekistan.
Dalam kunjungan tersebut, Wamenbud Republik Uzbekistan H.E. Mr. Yusuf Usmonov yang didampingi oleh Duta Besar Republik Uzbekistan untuk Indonesia, H.E. Mr. Oybek Eshonov disambut langsung Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana beserta jajaran pimpinan ISI BALI.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wamenbud Uzbekistan dan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia. “Kami merasa sangat terhormat atas kunjungan Bapak Wakil Menteri Kebudayaan Uzbekistan beserta Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia ke kampus ISI BALI. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring kerja sama internasional, khususnya dalam bidang akademik, seni dan budaya,” ungkap Rektor ISI BALI.
Foto: Pertemuan ISI BALI dengan Wamenbud Republik Uzbekistan H.E. Mr. Yusuf Usmonov, Kamis (4/9) di Sabha Citta Mahottama Room, Desain Hub ISI Bali.
Pada kesempatan itu, Rektor ISI BALI juga memperkenalkan acara tahunan ISI BALI, Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD), yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang. Agenda ini diharapkan menjadi wadah pertukaran gagasan, kreativitas, dan inovasi seni-budaya se-Asia Pasifik.
Dalam pertemuan di ISI BALI, H.E. Mr. Yusuf Usmonov menekankan pentingnya kerja sama antarbangsa untuk memperkuat diplomasi budaya. Ia juga menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan seni dan tradisi yang dikembangkan ISI BALI sebagai salah satu pusat pendidikan seni terkemuka di Indonesia.
Melalui kunjungan ini, ISI BALI dan Kementerian Kebudayaan Republik Uzbekistan diharapkan dapat menjalin program bersama yang produktif, mulai dari pertukaran akademik, pengembangan seni tradisi dan kontemporer, hingga kolaborasi karya seni lintas budaya.
Sebelumnya, H.E. Mr. Yusuf Usmonov menghadiri perhelatan internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 yang digelar di The Meru Sanur, Bali, Rabu (3/9). (ISIBALI/Humas)
Foto: Tari Cancala Bhuwana Candika garapan ISI BALI tampil pada pembukaan CHANDI 2025 pada Rabu (3/9) di Bali Beach Convention by The Meru Sanur.
Institut Seni Indonesia (ISI) Bali membuka perhelatan internasional CHANDI 2025 dengan menghadirkan tiga karya monumental pada Rabu (3/9) di Bali Beach Convention by The Meru Sanur. CHANDI (Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation) merupakan konferensi budaya tingkat global yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan RI pada 2–5 September 2025.
Tiga karya pembuka yang ditampilkan yakni Tari Kakuwung Ranu, Tabuh Maha Mredangga, dan Tari Cancala Bhuwana Candika. Pementasan ini merupakan hasil kolaborasi ISI Bali dengan Sanggar Karawitan Bungan Dedari, didukung oleh 121 tim produksi.
Foto: Tabuh Maha Mredangga garapan ISI BALI tampil pada pembukaan CHANDI 2025 pada Rabu (3/9) di Bali Beach Convention by The Meru Sanur.
Karya Tari Cancala Bhuwana Candika menjadi mahacipta koreografi ISI Bali yang mengangkat susastra suci dan kawi-wiku sejati, sebagai peneguhan peradaban Nuswantara melalui gending dan tari. Karya ini menghadirkan representasi adikawya peradaban, menegaskan seni sebagai inti kebudayaan bangsa.
Sementara itu, Tabuh Maha Mredangga memadukan harmoni genderang Nuswantara dengan meramu nada kosmik dari berbagai instrumen tradisional. Komposisi ini menjadi simbol kemuliaan harmoni yang lahir dari keragaman budaya Indonesia.
Foto: Tari Kakuwung Ranu garapan ISI BALI tampil pada pembukaan CHANDI 2025 pada Rabu (3/9) di Bali Beach Convention by The Meru Sanur.
Adapun Tari Kakuwung Ranu dipersembahkan sebagai jalan penghormatan dan pengharapan. Menggambarkan kejernihan air danau, karya ini merefleksikan pentingnya menjaga kelestarian alam Bali sebagai sumber kehidupan bagi generasi mendatang.
Koreografi ketiga karya tersebut digarap oleh Tjokorda Istri Putra Padmini, M.Sn., Dr. Kt Suteja, Komang Sri Wahyuni, M.Sn., Diah Pramanasari, M.Sn., dan Bagus Bang Sada Graha Saputra, S.Sn., M.Sn. Sementara komposisi gamelan ditata oleh Dr. I Ketut Garwa, Dr. Nyoman Kariasa, Dwi Andika, M.Sn., Tiodore Adibawa, M.Sn., dan Saptono, M.Sn. (ISIBALI/Humas)
Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan sambutan sekaligus peluncuran Kurikulum ISI BALI Berdampak, Kamis (28/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama.
Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, dan Magister XXXVI Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Kamis (28/8), di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama menjadi momentum bersejarah sekaligus penuh makna. Inagurasi yang dirangkaikan dengan perayaan Dies Natalis ke-XXII ini terasa istimewa karena turut menandai peluncuran Kurikulum ISI BALI Berdampak, sebuah langkah strategis untuk menjawab kebutuhan transformasi sosial, budaya, dan ekonomi bangsa secara berkelanjutan.
Kurikulum ISI BALI Berdampak diluncurkan berdasar Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2025 tentang Kurikulum ISI BALI Berdampak Untuk Program Sarjana di Lingkungan Institut Seni Indonesia Bali dan Peraturan Rektor Nomor 4 Tahun 2025 tentang Kurikulum ISI BALI Berdampak Program Studi Sarjana Terapan di Lingkungan Institut Seni Indonesia Bali. Kurikulum ini memastikan setiap mahasiswa sarjana dan sarjana terapan ISI BALI mewujud sebagai seniman, desainer, pekerja kreatif, wirausahawan, peneliti-kritikus, dan pendidik berjiwa Pancasila, kreatif, inovatif, bernalar kritis, serta menjunjung nilai kemanusian, lingkungan hidup, juga kearifan luhur Indonesia.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana dalam sambutannya, menegaskan bahwa kurikulum baru ini menjadi langkah strategis ISI BALI dalam memastikan relevansi, mutu, dan daya saing perguruan tinggi seni di tengah transformasi sosial, budaya, dan ekonomi bangsa.
“Kurikulum ISI BALI Berdampak secara resmi kami luncurkan hari ini, dan mulai berlaku Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026. Kurikulum anyar ini membentuk mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan ISI BALI mewujud sebagai seniman, desainer, pekerja kreatif, wirausahawan, peneliti-kritikus, dan pendidik seni berjiwa Pancasila, kreatif, inovatif, bernalar kritis, serta menjunjung nilai kemanusiaan, lingkungan hidup, juga kearifan luhur Indonesia,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini.
Foto: Konser musik Mahamredangga Nuswantara, Kamis (28/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama.
Peresmian kurikulum baru ini memperkuat berbagai capaian monumental ISI BALI sepanjang tahun 2025, mulai dari perubahan nomenklatur resmi menjadi Institut Seni Indonesia Bali melalui Perpres Nomor 14 Tahun 2025, pendirian Pascasarjana serta LPMPP, pembukaan Program Studi Arsitektur dan Bisnis Digital, hingga capaian akreditasi internasional AQAS dan Akreditasi Unggul BAN-PT.
Selain peluncuran kurikulum, acara wisuda yang bertema “Cancala Bhuwana Candika” (Glory Cosmic Godly) ini juga dirangkaikan dengan sambutan dari Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek RI, Prof. Ir. Togar M. Simatupang, M.Tech., Ph.D., serta orasi ilmiah Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, B.Sc., MBA.
Sebanyak 94 wisudawan resmi dikukuhkan, terdiri atas 30 wisudawan Sarjana dan Sarjana Terapan, 46 wisudawan Magister, serta 18 wisudawan Doktor. Rektor menegaskan bahwa wisuda merupakan “altar pengakuan keberhasilan mahasiswa dalam menuntaskan studi dengan penuh tanggung jawab.”
Rangkaian acara juga dimeriahkan oleh konser musik Mahamredangga Nuswantara, sebuah komposisi yang meramu kemuliaan nada kosmik Nuswantara dengan harmoni instrumen genderang dari berbagai daerah di Indonesia. Konser ini sekaligus akan menjadi pembuka perhelatan Chandi Summit pada 2–5 September 2025 mendatang. (ISIBALI/Humas)
Serangkai dengan Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor XXXV ISI BALI
Foto: Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster M.M, membuka Festival Internasional Bali Padma Bhuwana V, Rabu (27/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menggelar Festival Internasional Bali Padma Bhuwana V. Festival Internasional bertajuk “Cancala Bhuwana Candika” (Glory Cosmic Godly) ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster M.M, Rabu (27/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.
Setaut dengan Festival Internasional, ISI BALI menganugerahkan Penghargaan Bali-Bhuwana Nata Kerthi Nugraha Tahun 2025 kepada 5 tokoh yang berdedikasi di bidang seni dan budaya. Mereka, yakni Pino Confessa (budayawan), Janet DeNeefe (maesenas dan founder Ubud Writers and Readers Festival), Dr. Drs. Anak Agung Gede Rai Remawa, M.Sn (desainer interior-arsitektur), Prof. Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si (seniman kriya-keramik), dan Dr. I Kt. Suteja, SST., M.Sn (seniman tari Bali).
Foto: Penerima Penghargaan Bali-Bhuwana Nata Kerthi Nugraha Tahun 2025, Rabu (27/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., dalam sambutan menjelaskan bahwa penyelenggaraan festival ini merupakan wujud nyata ISI BALI dalam mengaktualisasikan visi sebagai kampus berdampak. “Melalui festival ini, ISI BALI ingin memperlihatkan bahwa karya seni, desain, dan budaya tidak hanya menjadi produk akademik, tetapi juga menjadi energi transformasi sosial dan budaya yang relevan dengan tantangan zaman,” ujar Prof. Adnyana.
Sementara itu, Gubernur Bali, Dr. Ir. Wayan Koster, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan festival. Menurutnya, Festival Internasional Bali Padma Bhuwana V memiliki posisi strategis dalam memperkuat ekosistem seni budaya Bali sekaligus memperluas jangkauan apresiasi pada tingkat internasional.
“Penyelenggaraan ruang diseminasi Festival Internasional Bali Padma Bhuwana V ini sangat strategis, relevan, dan penting. Terlebih, pilihan tema pada setiap tahunnya selalu selaras dengan tema event seni budaya yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali. Melalui wahana diseminasi ini, ISI BALI menegaskan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang kreatif, inovatif, sekaligus responsif terhadap perkembangan apresiasi seni dan desain pada tingkat global,” tegas Gubernur Bali.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa tema “Cancala Bhuwana Candika” sejalan dengan visi pembangunan Bali “Nangun Sad Kerthi Loka Bali” dari Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Pembangunan Bali Era Baru.
“Tema ini sejalan dengan misi penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal, khususnya dalam mengimplementasikan nilai-nilai Segara Kerthi. Pencapaian dalam festival ini, baik dalam kekaryaan, keilmuan, maupun praktik seni dan desain yang otentik, diharapkan dapat dipentaskan pula dalam ruang-ruang apresiasi seni yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali, seperti Bulan Bahasa Bali, Pesta Kesenian Bali, dan Festival Seni Bali Jani,” imbuhnya. Menandai pembukaan Bali Padma Bhuwana V, dipergelarkan pertunjukan Bali-Bhuwana Bakti, mahacipta koreografi ISI BALI memulia susastra suci dan kawi-wiku sejati. Chandi adikawya peradaban Nuswantara inti hakiki gending dan tari. Lango anyar tandang Cala Cipta Chandi Cipta Cala yang memuliakan susastra suci dan kawi wiku sejati adikawya peradaban Nuswantara. Koreografi oleh Tjokorda Istri Putra Padmini, M.Sn, Dr. I Kt Suteja, dan Ni Komang Sri Wahyuni, M.Sn, serta komposisi gamelan oleh Dr. I Ketut Garwa dan Dr. Nyoman Kariasa. Pergelaran ini juga akan menjadi pembuka dari rangkaian Chandi Summit internasional yang akan berlangsung 2–5 September 2025 di Bali. (ISIBALI/Humas)
Denpasar, 22 Agustus 2025 — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Seni Indonesia (ISI) Bali sukses menyelenggarakan seminar kesehatan mental bertajuk “Berdaya – Berbahagia Bersama: Kesehatan Mental dalam Kebersamaan Dharma Wanita” yang digelar di Gedung Vicon ISI Bali, Jumat (22/8). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus dan anggota DWP, para dosen, dan mahasiswa ISI Bali. Sebagai ketua pelaksana kegiatan Ny. Tjokorda Istri Agung Pemayun Udayana.
Ketua DWP ISI Bali, Ny. Ayu Ketut Putri Rahayuning Adnyana, dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, tidak hanya fokus pada kesehatan fisik semata.
“Saya berharap setiap orang mulai memberi perhatian serius pada kesehatan mental, sama seperti kita merawat kesehatan jasmani. Keseimbangan keduanya sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Mahasiswa hendaknya berkonsultasi dengan PA jika mengalami masalah dalam studi” ujar Ny. Ayu Ketut Putri.
Seminar ini menghadirkan dua pembicara berkompeten di bidangnya. Dr. dr. Putu Asih Primatanti, Sp.KJ, seorang psikiater, membawakan materi “Mental Health Matters & Self-Care for a Healthier Mind”. Ia menekankan pentingnya penerimaan diri dan perawatan diri (self-care), serta meluruskan stigma terkait penggunaan obat-obatan pada penyintas gangguan mental.
“Jangan pernah mengatakan penyintas gangguan mental itu mengalami ketergantungan obat. Itu sama seperti orang dengan hipertensi yang harus minum obat seumur hidup. Mereka bukan ketergantungan, tetapi membutuhkan obat untuk menjaga stabilitas fungsi tubuh dan pikirannya,” jelas Dr. Asih.
Sementara itu, Lilik Ismurtono Santoso, S.Sn., S.Pd., Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali, membawakan materi “Menjaga Kesehatan Mental Anak dan Remaja”. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi anak dan remaja masa kini, serta pentingnya peran orang tua dan pendidik dalam mendampingi proses tumbuh kembang mereka, terutama dalam era digital.
Seminar yang dimoderatori oleh Dr. Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn., M.Sn. yang merupakan Sekretaris Bidang Pendidikan DWP ISI Bali ini mendapat apresiasi luar biasa dari para peserta, yang terlihat antusias dan aktif dalam sesi diskusi serta tanya jawab. Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan door prize kepada peserta yang mengajukan pertanyaan, yang telah menambah semarak dan semangat keterlibatan dalam acara. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga mempererat kebersamaan antaranggota DWP dan civitas akademika ISI Bali, sekaligus menegaskan pentingnya ruang diskusi terbuka mengenai kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi. (Dewi Yulianti)
Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, dan Dekan FSP, Dr. Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn. menandatangani Piagam Pencanangan ZI pada Selasa (19/8) di kampus setempat.
Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) secara resmi melaksanakan Pencanangan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Selasa (19/8) di kampus setempat. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat tata kelola fakultas yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Pencanangan ditandai dengan penandatanganan Piagam Pencanangan ZI oleh Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, dan Dekan FSP, Dr. Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn. Selain itu, dilaksanakan pula penandatanganan Pakta Integritas oleh Dekan FSP sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan publik yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sebelum penandatanganan piagam, dilaksanakan Pengumandangan Maklumat Pelayanan Zona Integritas Fakultas Seni Pertunjukan ISI BALI oleh Dekan FSP bersama Ketua Senat Fakultas, seluruh Wakil Dekan, dan Koordinator Program Studi di lingkungan FSP.
Foto: FSP ISI BALI secara resmi melaksanakan Pencanangan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Selasa (19/8) di kampus setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan bahwa pencanangan ZI ini merupakan bagian dari komitmen institusi untuk membangun budaya kerja yang berintegritas dan melayani dengan sepenuh hati.
“Zona Integritas bukan hanya simbol administratif, tetapi merupakan gerakan moral dan budaya kerja. Kami menegaskan bahwa integritas adalah fondasi dari setiap layanan akademik dan tata kelola perguruan tinggi. Dengan langkah ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran kolektif di seluruh sivitas akademika untuk bekerja dengan jujur, disiplin, dan profesional,” tegasnya Prof Kun Adnyana.
Rektor menambahkan, pencanangan ini menyusul langkah serupa yang telah lebih dulu dilakukan di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI BALI pada dua tahun lalu. Dengan demikian, FSP menjadi fakultas berikutnya yang memperkuat komitmen Zona Integritas, dan ke depan seluruh unit kerja di ISI BALI akan diarahkan untuk mengimplementasikan standar serupa.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Inspektur II Inspektorat Jenderal Kemdiktisanitek, Waluyo, S.I.P., M.A.K., yang dalam arahannya menyampaikan bahwa pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan ISI BALI yang menandatangani Pakta Integritas ini harus menjadi teladan dalam menjalankan prinsip-prinsip integritas dan memberikan pelayanan yang berkualitas. (ISIBALI/Humas)