
Konser Intermedium “Kerthi Bhuwana Sidhi” Buka Bulan Bung Karno VII 2025

Foto: Pembukaan Bulan Bung Karno VII tahun 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (1/6).
Menandai pembukaan Bulan Bung Karno VII tahun 2025, Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) berkolaborasi dengan Sanggar Cressendo mempersembahkan Konser Intermedium bertajuk “Kerthi Bhuwana Sidhi – Meraya Bung Karno Melihat Indonesia”. Konser ini digelar megah di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (1/6).
Garapan kolaboratif yang melibatkan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI BALI ini menyuguhkan perpaduan seni lintas disiplin—mulai dari orkestra, vocal group, solo saxophone, tari, karawitan, hingga pembacaan puisi. Pertunjukan tersebut menjadi refleksi estetika dan spiritual atas gagasan kebangsaan dan kemanusiaan Bung Karno yang dikemas dalam narasi musikal dan koreografis yang kuat.

Foto: Penabuh ISI BALI padaPembukaan Bulan Bung Karno VII tahun 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (1/6).
Konser Intermedium Kerthi Bhuwana Sidhi merupakan orkestrasi karya-karya dari tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno, Guruh Soekarnoputra, Franky Sahilatua, Rodinda, Ian Antono, Kun Adnyana, hingga Eros Chandra. Lagu-lagu nasional yang menjadi ekspresi cinta tanah air dan penghormatan kepada Sang Proklamator diaransemen secara apik oleh musisi-musisi ISI Bali, antara lain Gede Yudis, Ketut Sumerjana, Putu Lukita, dan Guntur Prasetyo.
Keutuhan orkestra berpadu dengan musikalitas gamelan serta tembang Bali dan Jawa dalam komposisi Ketut Garwa, Saptono, dan Wahyu Dinata. Iringan musik menghidupkan ritme tari kreasi baru Tik Gelatik dan Padmaswari Kalpa karya Tjokorda Istri Padmini, Sri Wahyuni, dan Sulistyani, yang diperkaya dengan puisi Chairil Anwar, menjadikan konser ini sebagai rajutan seni masa kini yang tetap berpijak pada budaya luhur Nusantara.

Foto: Pembukaan Bulan Bung Karno VII tahun 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (1/6).
Rektor ISI Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, yang turut hadir dan menyaksikan langsung pertunjukan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas semangat kebangsaan yang hidup melalui seni. “Konser ini bukan sekadar pergelaran seni, melainkan sebuah ritual budaya yang membangkitkan kembali semangat perjuangan dan cinta tanah air seperti yang dicita-citakan Bung Karno. Melalui bahasa seni, kami ingin menyuarakan nilai-nilai keindonesiaan yang harmonis, berjiwa Pancasila, dan berpandangan ke masa depan,” ujar Prof. Kun Adnyana.
Bulan Bung Karno VII yang mengusung tema Prana Jagat Kerthi: Mahakarya Bung Karno Simbol Keharmonisan Alam Semesta, resmi dibuka oleh Gubernur Bali, Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. Acara pembukaan ini turut dihadiri oleh jajaran pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, dan elemen masyarakat lainnya. (ISIBALI/Humas)