M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

World Cultural Carnaval ISI BALI Pukau Delegasi Luar Negeri B-GAAD II

Nov 11, 2025 | Berita

*Refleksikan Tema Mitos dan Memori

Foto: Jajaran Pimpinan ISI BALI dan Delegasi B-GAAD II bersama seluruh kontingen World Cultural Carnaval ISI BALI, Selasa (28/10) di Gedung Desain Hub ISI BALI.

World Cultural Carnaval yang menjadi bagian dari rangkaian Bali–Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II Tahun 2025 sukses memukau para delegasi luar negeri yang hadir di Kampus Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Selasa (28/10). Pawai seni lintas disiplin ini menampilkan kekayaan mitologi, kreativitas, dan daya cipta mahasiswa dari seluruh program studi di ISI BALI, yang dirangkai dalam tema besar “Tutur–Bhuwana–Tuwuh” (Myths–World–Memories).

Digelar seusai apel peringatan Hari Sumpah Pemuda, karnaval dimulai dari depan Gedung Lata Mahosadhi menuju area Desain Hub, berlanjut ke selatan Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan kembali ke titik awal. Sepanjang rute, para peserta menampilkan parade busana tematik, tari, teater, musik, dan properti artistik yang mencerminkan identitas masing-masing program studi. Panggung kehormatan di depan Gedung Desain Hub menjadi pusat perhatian, tempat seluruh kontingen menampilkan atraksi utama di hadapan Rektor, pimpinan perguruan tinggi, mitra, dan tamu-tamu internasional B-GAAD.

Foto: Jajaran Pimpinan ISI BALI dan Delegasi B-GAAD II menyaksikan World Cultural Carnaval ISI BALI, Selasa (28/10) di Bencingah Gedung Desain Hub ISI BALI.

Sebanyak 16 kontingen andil dalam pergelaran ini, masing-masing menafsirkan tema mitologi dan kosmologi Bali melalui medium seni yang berbeda. Prodi Tari dengan tema Sanghyang yang sakral, Karawitan dengan denting kulkul yang menggema secara live, hingga Pendidikan Seni Pertunjukan yang menampilkan kreativitas kostum Cupak Gerantang.

Kontingen Seni Pedalangan dan Teater memadukan wayang orang dengan body painting, sementara Seni Murni menghadirkan visual memedi-median menggunakan bahan alam. Kriya menonjolkan keanggunan bentuk naga, sedangkan Desain Interior dan Arsitektur menampilkan sosok lelakut (orang-orangan sawah) dalam wujud artistik.

Nuansa perang dan keberanian terasa kuat dari kontingen Musik dan Bisnis Digital melalui tema Genderang Perang dengan iringan alat musik tiup yang dimainkan secara langsung. Sementara itu, Desain Komunikasi Visual memeriahkan suasana dengan tema Mayadenawa disertai bunyi-bunyian khas yang mereka ciptakan sendiri.

Foto: Penampilan Prodi Tari dengan judul Sasanghyangan pada World Cultural Carnaval ISI BALI, Selasa (28/10) di Bencingah Gedung Desain Hub ISI BALI.

Dari sisi visual, Fotografi memukau lewat tema Kalarau dengan permainan cahaya reflektor, Desain Mode menampilkan sosok Dadayangan berambut panjang, dan Produksi Film dan Televisi mengusung Wong Samar dengan kostum kamuflase yang misterius. Tak kalah menarik, Desain Produk hadir dengan kostum berbentuk Bedawang (kura-kura raksasa bersisik), dan Animasi menampilkan parade karakter Tantri bertema hewan.

Kelas pascasarjana turut memeriahkan parade ini, Program Doktor (S3) mengangkat simbol kekuatan Garuda, sementara Program Magister (S2) menampilkan figur Dewi Sri sebagai lambang kesuburan, lengkap dengan properti tirta dan musik live yang anggun.

Setiap kontingen terdiri dari sekitar 20 anggota, termasuk dosen dan mahasiswa, yang menampilkan perpaduan antara fashion, koreografi, properti, dan musik tematik. Kolaborasi lintas disiplin ini menunjukkan kekayaan ekspresi artistik sivitas akademika ISI BALI dalam merespons tema besar B-GAAD II yang menautkan antara mitos, dunia, dan kenangan peradaban. (ISI BALI/Humas)

Categories

Berita Terkini

Loading...