Foto: ISI BALI tampil melalui Nata-Citta Art Space (N-CAS) dalam Art Jakarta 2025, 3-5 Oktober 2025.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) kembali menegaskan eksistensinya di kancah seni rupa nasional dengan berpartisipasi dalam Art Jakarta 2025, ajang pameran seni rupa bergengsi yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Tahun ini, ISI BALI tampil melalui Nata-Citta Art Space (N-CAS) dengan menghadirkan pameran bertajuk “Taksa Bhuwana Taksu: Puitika Dunia Ambigu” (The Poetics of an Ambiguous World), 3 – 5 Oktober 2025.
Pameran ini menampilkan karya-karya terbaru para perupa ISI BALI yang menggali tema ambiguitas dalam pengalaman manusia modern. Melalui pendekatan visual yang puitis dan reflektif, para seniman menghadirkan pertemuan personal yang berlapis-lapis—menggambarkan keterkaitan antara kekaguman dan kecemasan dalam menghadapi dunia yang serba ambigu.
Kurator utama pameran ini adalah Warih Wisatsana dan Bayu Segara Putra, dengan Ni Wayan Idayati sebagai ko-kurator. Deretan seniman yang berpartisipasi antara lain: Wayan Kun Adnyana, Ketut Muka Pendet, Made Jodog, Wayan Sujana Suklu, Wayan Setem, Made Bendi Yudha, Made Suparta, Ida Bagus Candrayana, Ida Ayu Gede Artayani, Gede Jaya Putra, dan I Made Hendra Pramaysa.
Melalui “Taksa Bhuwana Taksu”, ISI BALI ingin menunjukkan dinamika pencarian makna dalam seni rupa kontemporer Indonesia, sekaligus memperkuat posisi kampus seni terbesar di BALI ini sebagai salah satu pusat kreativitas dan refleksi artistik di tanah air. (ISIBALI/Humas)
Foto: FGD Penyusunan dan Pengundangan Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ranpermediktisaintek) tentang Statuta ISI BALI, Rabu (1/10) di Ruang Sabha Citta Mahottama, Gedung Desain Hub, ISI BALI.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan dan Pengundangan Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ranpermediktisaintek) tentang Statuta ISI BALI, Rabu (1/10) di Ruang Sabha Citta Mahottama, Gedung Desain Hub, ISI BALI. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PR-PTN) Tahun 2025 dengan tema Natya-Bhuwana-Nagata (Mulia Masa Depan Dunia).
FGD ini menjadi momentum penting karena diselenggarakan seiring dengan transformasi resmi ISI Denpasar menjadi ISI Bali berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2025. Penyusunan statuta baru ini diperlukan sebagai dasar hukum tata kelola kelembagaan ISI Bali dalam menjalankan visi, misi, serta pengembangan akademik di masa depan.
Foto: Pimpinan ISI BALI dan Tim Kerja Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum Setjen Kemdiktisaintek seusai FGD Penyusunan dan Pengundangan Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ranpermediktisaintek) tentang Statuta ISI BALI, Rabu (1/10) di Ruang Sabha Citta Mahottama, Gedung Desain Hub, ISI BALI.
FGD ini menghadirkan Tim Kerja Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, yang diketuai oleh Robertus Ulu Wardana, sebagai narasumber utama. Peserta FGD meliputi unsur pimpinan ISI BALI, antara lain Rektor, para Wakil Rektor, Ketua dan Anggota Senat, Dekan, Wakil Dekan, Direktur, Wakil Direktur, Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI), Ketua Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP), Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), serta para pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, menegaskan bahwa penyusunan statuta ini merupakan langkah krusial pasca perubahan status kelembagaan ISI Bali.
“Statuta ISI Bali adalah landasan hukum yang menegaskan identitas baru kita sebagai perguruan tinggi seni yang telah bertransformasi dari ISI Denpasar. Dokumen ini akan menjadi arah strategis dalam membangun tata kelola yang profesional, transparan, dan berdaya saing global dengan tetap berpijak pada kearifan lokal Bali,” ujarnya. (ISIBALI/Humas)
Foto: Sivitas akademika ISI BALI melaksanakan Upacara Bendera memperingati Hari Kesaktian Pancasila Rabu (1/10), di Lapangan Upacara Widya Mahardika, Kampus ISI BALI.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10), di Lapangan Upacara Widya Mahardika, Kampus ISI BALI.
Kegiatan ini diikuti secara khidmat oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI BALI. Seluruh perangkat upacara merupakan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI BALI, sementara Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, bertindak sebagai Pembina Upacara.
Rangkaian upacara juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun kepada dua tenaga kependidikan ISI BALI, yakni Ida Bagus Gede Wahyu Antara Dalem, S.Kom., M.Kom. dan Anak Agung Putri Ariyanti, S.E., M.M.. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam mendukung kemajuan ISI BALI.
Upacara berlangsung dengan khidmat dan tertib. Melalui peringatan ini, segenap sivitas akademika ISI BALI diharapkan semakin mantap dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan akademik, berkesenian, maupun pengabdian kepada masyarakat. (ISI BALI/Humas)
Foto: Mahasiswa dan dosen ISI BALI mengunjungi KBRI di Warsawa, Polandia, Rabu (17/9).
Serangkaian dengan penutupan program Magang Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2025, Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Warsawa, Polandia, Rabu (17/9).
Kunjungan ini disambut dengan apresiasi mendalam dari jajaran KBRI Polandia atas kontribusi ISI BALI dalam memperkenalkan dan menyebarluaskan keberagaman budaya Indonesia, khususnya seni Bali, kepada masyarakat Eropa.
Diplomasi budaya yang dijalankan ISI BALI diharapkan mampu semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia dan mengenal lebih dekat kekayaan tradisi Nusantara.
Selama tiga bulan terakhir, sebanyak 18 mahasiswa dan 2 dosen ISI Bali aktif mempersembahkan seni pertunjukan Bali dan memberikan workshop interaktif di Bali Indah Cultural Park. Program ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis ISI BALI dengan Dolina Charlotty Resort & Spa yang telah terjalin sejak 2023, dan menjadi bagian dari langkah penguatan internasionalisasi kampus seni terbesar di Bali.
Kompleks Bali Indah Cultural Park kini menghadirkan pura terbesar di Eropa dengan padmasana setinggi 16 meter, rumah adat Bali, wantilan, ruang pameran, ogoh-ogoh, serta berbagai fasilitas budaya lainnya yang dirancang oleh para dosen ISI Bali dan dibangun bersama 100 pekerja asal Bali sejak 2022. (ISIBALI/Humas)
Foto: Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama ISI BALI, Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Sn., bersama Ketua Pakasa Bali, Raden Tumenggung Danang Susetiyawan Pangarsopuro menandatangani nota kesepahaman.
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) dan Paguyuban Kawula Karaton Surakarta (Pakasa) Cabang Bali resmi menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman di Pura Dalem Solo, Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, pada Senin (16/9).
Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama ISI BALI, Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Sn., bersama Ketua Pakasa Bali, Raden Tumenggung Danang Susetiyawan Pangarsopuro. Prosesi ini turut disaksikan langsung oleh Rektor ISI Bali, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi seni dengan komunitas budaya, khususnya dalam pelestarian dan pengembangan nilai-nilai seni, tradisi, serta pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Prof. Sudirga, kerja sama ini akan membuka ruang sinergi dalam berbagai program, mulai dari penelitian, pengajaran, hingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis seni dan budaya.
Sementara itu, Raden Tumenggung Danang Susetiyawan Pangarsopuro menegaskan bahwa Pakasa Cabang Bali berkomitmen mendukung implementasi kerja sama ini, khususnya dalam memperluas jejaring budaya antara Bali dan Surakarta. “Kami berharap kemitraan ini dapat menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas komunitas budaya dalam memperkuat ekosistem seni Nusantara. “Dengan adanya kesepahaman ini, ISI BALI tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga mitra strategis dalam memperkuat hubungan kultural dan sosial masyarakat,” jelasnya. (ISIBALI/Humas)
Foto: Avian Brands Campus Roadshow bertajuk “Color the Future”, Selasa (9/9), bertempat di Ruang Kuliah Umum Gedung Design Hub ISI BALI.
Avian Brands menyelenggarakan Campus Roadshow bertajuk “Color the Future” pada Selasa (9/9), bertempat di Ruang Kuliah Umum Gedung Design Hub Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari Program Studi Desain Interior dan Arsitektur ISI BALI. Acara ini bertujuan memperkaya pengetahuan mahasiswa mengenai bahan-bahan dasar yang penting dalam dunia desain interior, khususnya cat sebagai salah satu elemen kunci dalam menciptakan ruang yang estetis dan fungsional.
Avian Brands, dengan reputasinya sebagai produsen cat ternama, tidak hanya berfokus pada aspek teoritis, tetapi juga memberikan demonstrasi langsung yang interaktif. Mahasiswa diajak memahami lebih jauh tentang proses pembuatan cat, komposisinya, serta karakteristik penting yang harus diperhatikan dalam memilih cat yang tepat untuk berbagai proyek desain.
Dalam sesi yang edukatif, Avian Brands juga berbagi wawasan mengenai struktur cat yang diaplikasikan pada bangunan. Mahasiswa diperkenalkan pada berbagai produk inovatif Avian Brands, dijelaskan secara rinci mulai dari keunggulan bahan hingga cara penggunaannya dalam beragam proyek interior dan arsitektur.
Suasana semakin menarik dengan adanya game interaktif berupa praktik color mixing, yang memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengolah dan memadukan warna. Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama saat sesi tanya jawab. Banyak mahasiswa ingin mengetahui lebih dalam mengenai teknik pengecatan optimal, aplikasi cat pada berbagai material, hingga pemilihan produk yang sesuai dengan tren desain kontemporer.
Kegiatan Campus Roadshow ini menjadi sarana penting untuk memperkuat hubungan antara dunia industri dan akademik, sekaligus membuka wawasan mahasiswa dalam menyiapkan diri menghadapi dinamika profesi di bidang desain interior dan arsitektur. (ISIBALI/Humas)