Keberadaan tari sisya ngelukun di bali sangat beragam bentuknya, mulai dapat dijumpai di Desa Batuan, Singapadu, Batubulan (Gianyar), Desa Sumertha (Denpasar), dan ditempat lainnya. Ditarikan oleh kaum perempuan yang berjumlah 6 sampai 10 orang, bahkan bisa lebih. Ibarat permata yang memikat banyak orang, tarian ini sangat penting dalam pertunjukan dramatari calonarang, karena di samping sebagai tarian pembuka sebagai daya tarik perhatian penonton. Dalam struktur pertunjukan calonarang, tari sisya ngelukun berperan sebagai murid-muridnya raja Dirah (Walu Natha Dirah/ Matah Gede) yakni; Rarung, Lenda, Lendi, Gandi, Guwak Sirsa, Mahesa Wedana, dan Jaran Guyang. Pola gerak, pola lantai, tata busana dari masing-masing daerah di Bali memiliki gaya tersendiri sesuai dengan perkembangan di tengah masyarakatnya. Tidak terkecuali di Desa Batuan Gianyar tari sisya ngelukun memiliki gaya tersendiri, baik dari segi agem, pola gerak, pola lantai, serta tata rias yang dikenakan. Tarian ini merupakan transformasi dari tokoh Kakan-kakan dalam drama tari gambuh gaya Desa Batuan Gianyar yang diiringi oleh seperangkat gamelan semara pagulingan, gong kebyar, ataupun jenis gamelan lainnya.
Kata Kunci: Sisya Ngelukun, Permata, Gaya Batuan-Gianyar.
Foto: Maba ISI BALI mengikuti persembahyangan bersama di Pura Padma Nareswara ISI BALI pada Jumat (8/8)
Sebanyak 1043 mahasiswa baru (maba) Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) bersiap mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2025 yang akan digelar pada 11–13 Agustus 2025 mendatang. Menjelang pelaksanaan PKKMB, maba yang beragama Hindu mengikuti persembahyangan bersama di Pura Padma Nareswara ISI BALI pada Jumat (8/8), bertepatan dengan Purnama Sasih Karo.
Persembahyangan ini menjadi salah satu bentuk penyucian diri sekaligus ungkapan rasa syukur sebelum secara resmi memulai perjalanan akademik di lingkungan kampus seni. Kegiatan ini juga menjadi simbol integrasi antara nilai-nilai spiritual dan akademik yang dijunjung tinggi di ISI BALI, sekaligus memperkenalkan budaya kampus yang sarat dengan kearifan lokal kepada seluruh maba ISI BALI. (ISIBALI/Humas)
Foto: Wamenlu Jepang Akiko Ikuina, Konjen Jepang di Denpasar Miyakawa Katsutoshi, Rektor ISI BALI Prof. Dr. Wayan Adnyana, beserta jajaran pimpinan ISI BALI di Ruang Kirtya Sabha Mahottama, Gedung Citta Kelangen ISI BALI, Rabu (23/7).
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Jepang, Akiko Ikuina, beserta delegasi pada Rabu (23/7), bertempat di Ruang Kirtya Sabha Mahottama, Gedung Citta Kelangen ISI BALI. Kunjungan ini disambut langsung oleh jajaran pimpinan struktural di lingkungan ISI BALI.
Dalam suasana penuh kehangatan, Akiko Ikuina menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan yang diberikan ISI BALI. Ia mengaku terpukau dengan penampilan tari tradisional yang dibawakan oleh mahasiswa ISI BALI. Turut hadir dalam kunjungan ini Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Miyakawa Katsutoshi, yang juga memberikan dukungan atas peningkatan kolaborasi bidang seni dan pendidikan antara kedua negara.
Rektor ISI BALI dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam empat tahun terakhir, ISI BALI telah menjalin hubungan yang semakin erat dengan institusi pendidikan seni dan desain di Jepang. Salah satu wujud nyata kolaborasi ini adalah program internasional Bali Nata Bhuwana. Pada tahun 2024, ISI BALI berpartisipasi dalam Geidai Art Festival di Okinawa, bekerja sama dengan Okinawa Prefectural University of Arts. Dalam kegiatan tersebut, 20 dosen dan mahasiswa ISI BALI turut ambil bagian dalam pertunjukan, lokakarya, dan penandatanganan perjanjian kerja sama.
Rektor juga menambahkan bahwa ISI BALI telah melakukan kunjungan ke Kunitachi College of Music, yang menghasilkan penandatanganan Memorandum of Understanding serta hibah 18 instrumen tiup. “Instrumen ini sangat memperkaya koleksi kami dan meningkatkan pengalaman belajar serta performa orkestra ISI BALI,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kunjungan Wamenlu Jepang ini merupakan momentum strategis untuk memperkuat hubungan antara ISI BALI dan mitra-mitra pendidikan tinggi seni dan desain di Jepang. “Kami optimis kunjungan ini membuka lebih banyak peluang kolaborasi bertaraf internasional yang bereputasi tinggi,” pungkasnya. (ISIBALI/Humas)