
Foto : Ketut Hery Budiyana
Festival Kesenian Indonesia (FKI) yang ke-8 digelar di ISI Jogjakarta. Agenda dua tahunan ini menjadi salah satu program kerja dari Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) yang terdiri dari 7 anggota. Penyelenggaraan festival ini merupakan bukti konsistensi kiprah PTSI untuk media berekspresi, berdiskusi dan mewacanakan pemetaan atas posisi dan kedudukan seni itu sendiri kepada masyarakat. Melalui tema Spirit of The Future: Art for Humanizing Civilization, FKI Ke-8 2014 ini berupaya menekankan konsep dan fungsi seni yang membawa spirit masa depan untuk turut berperan dalam peningkatan keluhuran nilai-nila
i kemanusiaan melalui bentuk-bentuk seni.

ISI Denpasar sebagai salah satu anggota BKS-PTSI selalu berupaya turut meramaikan FKI dengan mengirimkan ratusan rombongan ke Jogjakarta yang terdiri dari Rombongan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP). FSRD ISI Denpasar dibawah komando Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, M.Si, mengikuti beberapa kegiatan diantaranya workshop produksi film pendek FKI 8 tahun 2014, Workshop fotografi, televisi dan animasi, Pameran seni rupa dan Pameran seni media rekam. Sementara rombongan dari FSP ISI Denpasar dibawah kordinator Dekan FSP I Wayan Suharta, S.SKar., M.Si, mengikuti Defile saat pembukaan FKI oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch.,
Ph.D. Selain itu FSP ISI Denpasar tampil dalam gelar seni pertunjukkan yang menampilkan garapan berjudul “Jagat Santi Mahalango”.

Dibawah pimpinan rombongan Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn, garapan ISI Denpasar mampu memukau penonton, karya seni yang dipamerankan juga memberi kesan tersendiri bagi penikmat seni.
Sementara Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum mengucapkan
terimakasih banyak atas kerja keras seluruh pihak yang turut menyukseskan peran ISI Denpasar dalam FKI ke-8. “Melalui kegiatan FKI ini mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan karya-karya bermutu, yang tidak saja memuat keindahan tapi juga kecerdasan ilmu pengetahuan” Ujar Dr. Arya.
