M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Tim Pengusul dari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali Sukses Melaksanakan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN)

Nov 12, 2025 | Berita, Berita Kegiatan

Inovasi Seni dari Keheningan:ISI Bali Bangun Kepercayaan Diri Komunitas Difabel Lewat Tari Pependetan Nirmala, Buleleng. Bali

Foto: Latihan bersama masyarakat Kolok di Desa Bengkala, Buleleng, Bali Kamis (30/10)

Tim pengusul dari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali) sukses melaksanakan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) dengan tema “Inovasi Seni dari Keheningan: Membangun Ekspresi dan Kepercayaan Diri Komunitas Difabel melalui Tari Pependetan Nirmala.”Program ini diketuai oleh Ida Ayu Trisnawati, dengan anggota pelaksana I Gusti Putu Sudarta dan Ida Bagus Ketut Trinawindu, serta melibatkan tiga mahasiswa ISI Bali: Made Tarayana Amanda Putra, I Dewa Gede William Sedana Putra, dan Komang Jana Arta Saputra.

Program ini berfokus di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, yang dikenal sebagai “Desa Kolok”, karena sebagian warganya merupakan penyandang tunarungu. Meskipun desa ini memiliki potensi seni yang kuat, komunitas difabel masih menghadapi berbagai keterbatasan dalam mengakses ruang ekspresi dan pengembangan diri. Dari kondisi itulah muncul gagasan untuk menghadirkan karya seni yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga bermakna sosial dan spiritual.

Melalui penciptaan Tari Pependetan Nirmala, tim ISI Bali berupaya menghadirkan ruang seni yang inklusif, memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengekspresikan diri, meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus menjaga nilai budaya dan spiritual masyarakat Bali.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat pembangunan sumber daya manusia di bidang seni, pendidikan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan penyandang disabilitas.

Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap, dimulai dengan sosialisasi program PISN pada 17 Oktober 2025, diikuti oleh pelatihan tari Pependetan Nirmala pada 30 Oktober 2025.
Pelatihan dilaksanakan bersama mitra Komunitas Kolok Santhi di Banjar Dinas Kajanan, Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Kegiatan berlangsung dalam suasana penuh semangat, di mana peserta tidak hanya diajarkan gerak dasar dan koreografi, tetapi juga diajak untuk mengolah ekspresi diri, memahami makna spiritual gerak, serta berkolaborasi dalam mencipta. Selain pelatihan, program ini juga melibatkan penciptaan kostum dan properti adaptif, pendampingan intensif, serta dokumentasi proses dan hasil karya.
Tujuan akhirnya adalah melahirkan model seni pertunjukan inklusif yang dapat diterapkan oleh komunitas lain, sekaligus memperkuat hubungan antara seni, budaya, dan pemberdayaan sosial.

Foto: Bersama masyarakat Kolok di Desa Bengkala, Buleleng. Bali.

Hasil dari pelaksanaan program ini sangat positif.
Para anggota Komunitas Kolok Santhi menunjukkan peningkatan keterampilan, rasa percaya diri, dan antusiasme dalam menampilkan karya mereka. Puncaknya adalah terselenggaranya pertunjukan inklusif Tari Pependetan Nirmala yang mendapat apresiasi luas dari masyarakat Desa Bengkala dan para pemerhati seni.

Selain pertunjukan, program ini juga menghasilkan modul dan video pembelajaran tari, serta dokumentasi ilmiah populer sebagai referensi untuk pengembangan seni inklusif di masa mendatang.
Dengan demikian, Tari Pependetan Nirmala tidak hanya menjadi karya seni baru, tetapi juga simbol dari kebersamaan, keberanian, dan keindahan yang tumbuh dari keheningan. Program ini menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan bagi siapa saja untuk mengekspresikan diri, tanpa batas kemampuan fisik atau kondisi sosial.
Melalui kerja sama antara akademisi, seniman, dan komunitas lokal, ISI Bali berhasil menunjukkan bahwa inovasi dalam seni tradisi dapat melahirkan perubahan sosial yang nyata dan berkelanjutan.

Categories

Berita Terkini

Loading...