ISI Bali Persembahkan Pameran Doktoral “KANTYA SAMASTA KANTA” Bersahabat dengan Diri, Bercermin pada Semesta

Apr 21, 2025 | Berita, Berita Kegiatan

Institut Seni Indonesia (ISI) Bali melalui Program Studi Seni Program Doktor mempersembahkan pameran seni visual bertajuk KANTYA SAMASTA KANTA, yang mengusung tema reflektif “Bersahabat dengan Diri, Bercermin pada Semesta.” Pameran ini menjadi ruang ekspresi dan kontemplasi atas relasi manusia dengan dirinya sendiri dan alam semesta, melalui karya-karya para seniman lintas latar belakang dan gaya. Acara berlangsung pada Kamis, 17 April 2025 di Nata Cita Artspace (N-CAS), ISI Bali.

Sebagai kurator, pameran ini dikawal oleh Arif B. Prasetyo, Desi In Diana Sari, dan Agus Eka Cahyadi. Sementara itu, Koordinator Program Studi Seni Program Doktor ISI Bali, Dr. I Ketut Suteja, S.ST., M.Sn., turut mendukung penyelenggaraan pameran ini sebagai bagian dari penguatan atmosfer akademik di tingkat doktoral.

Dalam laporan pembukaannya, Ketua Panitia I Made Jodog, MFA, menyampaikan bahwa pameran ini merupakan langkah strategis untuk mengevaluasi sekaligus mengaktualisasikan capaian Program Studi Doktor Seni ISI Bali. Sebanyak 20 peserta—yang merupakan mahasiswa program doktor—menampilkan lebih dari 60 karya, meliputi karya dua dimensi, tiga dimensi, dan instalasi multimedia. Seluruh karya merupakan hasil eksplorasi tematik atas semangat bersahabat dengan diri, bercermin pada semesta.

Kurator Arif B. Prasetyo yang juga merupakan mahasiswa Program Doktor ISI Bali menyampaikan bahwa tema ini mencerminkan spirit ISI Bali yang berorientasi ke dalam dan ke luar. “ISI Bali adalah lembaga pendidikan tinggi seni yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan pengetahuan indigenos di jantung kebudayaan Bali. Dalam waktu yang sama, ISI Bali memiliki cakrawala universal dan global, aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni pada tingkat peradaban dunia,” ujarnya.

Melalui semangat tersebut, karya-karya yang dipamerkan dalam Kantya-Samasta-Kanta menjadi bukti proses pendidikan yang mengakar pada nilai-nilai lokal, sekaligus responsif terhadap konteks global. Para seniman menafsirkan ulang tradisi dengan pendekatan visual kontemporer, menjadikan warisan budaya sebagai sumber energi kreatif untuk melahirkan kebaruan.

Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn., dalam sambutannya menegaskan bahwa pameran ini merupakan perwujudan konkret dari profil lulusan Program Studi Doktor Seni yang aktif tidak hanya dalam ruang kuliah, tetapi juga di ranah profesional. “Lulusan kami diharapkan mampu menjadi seniman profesional, kurator seni, ilmuwan seni, pendidik seni, hingga konsultan seni,” jelasnya. Ia juga menggarisbawahi kedalaman tema pameran yang selaras dengan visi ISI Bali tahun ini, yaitu Jagat Seni. “Sering kali kita mencari tujuan di luar diri kita, padahal kodrat dan tujuan itu justru ada dalam diri sendiri,” tambahnya, seraya mengangkat nilai-nilai spiritualitas dan filosofi lokal Bali sebagai landasan kesadaran dalam berkesenian.

Sebagai tokoh budaya yang turut hadir dan meresmikan pembukaan pameran, Anak Agung Gde Rai, pendiri ARMA Museum, memberikan apresiasi terhadap semangat eksplorasi dan refleksi para peserta. Ia mengajak seluruh hadirin untuk kembali mengenal diri sebagai sumber kekuatan dalam berkarya. “Kita sering lebih mengenal orang lain daripada mengenal diri sendiri. Padahal, saat kita bersahabat dengan diri, tidak akan ada penyesalan. Dari situlah lahir karya yang otentik—yang berangkat dari cinta dan karakter yang kuat. Karya seni yang bersumber dari identitas dan personalitas adalah keunggulan yang tak tergantikan,” pungkasnya.

Pameran ini menghadirkan karya dari 20 seniman, antara lain: Made Jodog, Wayan Sujana Suklu, Anom Mayun, Rai Sunarini, Gus Candra, Wahyu Indira, Made Sumantra, Nyoman Laba, Gana, Tiartini, Anies Raharja, Ida Bagus Sindu Putra, Nyoman Poleng Rediasa, Bayu Pramana, Putu Dodyk Arya Putra, Sinar Wijaya, Gung Bayu, Adi Saskara, Cok Alit Artawan, dan Leliana Sari.

Pameran terbuka untuk umum dan menjadi kontribusi akademik sekaligus artistik dari Program Doktor Seni ISI Bali dalam membangun dialog seni yang inklusif dan reflektif.

(ISIBALI/Humas–Van)

Berita Terkini

Prof. Wayan ‘Kun’ Adnyana Resmi Jadi Rektor ISI BALI

Prof. Wayan ‘Kun’ Adnyana Resmi Jadi Rektor ISI BALI

Foto: Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana, S.Sn., M.Sn. dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3). Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana, S.Sn., M.Sn dilantik sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) Periode 2025-2029 oleh Menteri...

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2). Memeriahkan Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), juga dibuka Festival Nasional Bali-Sangga Dwipatara V bertajuk...

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor ISI BALI Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2). Memaknai Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Kamis (27/2) dan Jumat (28/2),...

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Foto: Acara Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2). Pemuliaan Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) telah dilakukan sivitas akademika dan tenaga kependidikan kampus seni kebanggaan Indonesia ini secara bersama-sama, fokus,...

Pangurip ISI BALI Sah Menjadi Institut Seni Indonesia Bali

Pangurip ISI BALI Sah Menjadi Institut Seni Indonesia Bali

Foto: acara Pangurip ISI BALI oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon dan Menteri Diktisaintek, Prof. Brian Yuliarto dengan menandatangani piagam Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2). Institut Seni Indonesia Denpasar sejak 12 Februari...

Loading...