
Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan sambutan sekaligus peluncuran Kurikulum ISI BALI Berdampak, Kamis (28/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama.
Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, dan Magister XXXVI Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Kamis (28/8), di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama menjadi momentum bersejarah sekaligus penuh makna. Inagurasi yang dirangkaikan dengan perayaan Dies Natalis ke-XXII ini terasa istimewa karena turut menandai peluncuran Kurikulum ISI BALI Berdampak, sebuah langkah strategis untuk menjawab kebutuhan transformasi sosial, budaya, dan ekonomi bangsa secara berkelanjutan.
Kurikulum ISI BALI Berdampak diluncurkan berdasar Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2025 tentang Kurikulum ISI BALI Berdampak Untuk Program Sarjana di Lingkungan Institut Seni Indonesia Bali dan Peraturan Rektor Nomor 4 Tahun 2025 tentang Kurikulum ISI BALI Berdampak Program Studi Sarjana Terapan di Lingkungan Institut Seni Indonesia Bali. Kurikulum ini memastikan setiap mahasiswa sarjana dan sarjana terapan ISI BALI mewujud sebagai seniman, desainer, pekerja kreatif, wirausahawan, peneliti-kritikus, dan pendidik berjiwa Pancasila, kreatif, inovatif, bernalar kritis, serta menjunjung nilai kemanusian, lingkungan hidup, juga kearifan luhur Indonesia.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana dalam sambutannya, menegaskan bahwa kurikulum baru ini menjadi langkah strategis ISI BALI dalam memastikan relevansi, mutu, dan daya saing perguruan tinggi seni di tengah transformasi sosial, budaya, dan ekonomi bangsa.
“Kurikulum ISI BALI Berdampak secara resmi kami luncurkan hari ini, dan mulai berlaku Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026. Kurikulum anyar ini membentuk mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan ISI BALI mewujud sebagai seniman, desainer, pekerja kreatif, wirausahawan, peneliti-kritikus, dan pendidik seni berjiwa Pancasila, kreatif, inovatif, bernalar kritis, serta menjunjung nilai kemanusiaan, lingkungan hidup, juga kearifan luhur Indonesia,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini.

Foto: Konser musik Mahamredangga Nuswantara, Kamis (28/8) di Ballroom Kirtya Sabha Mahottama.
Peresmian kurikulum baru ini memperkuat berbagai capaian monumental ISI BALI sepanjang tahun 2025, mulai dari perubahan nomenklatur resmi menjadi Institut Seni Indonesia Bali melalui Perpres Nomor 14 Tahun 2025, pendirian Pascasarjana serta LPMPP, pembukaan Program Studi Arsitektur dan Bisnis Digital, hingga capaian akreditasi internasional AQAS dan Akreditasi Unggul BAN-PT.
Selain peluncuran kurikulum, acara wisuda yang bertema “Cancala Bhuwana Candika” (Glory Cosmic Godly) ini juga dirangkaikan dengan sambutan dari Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek RI, Prof. Ir. Togar M. Simatupang, M.Tech., Ph.D., serta orasi ilmiah Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, B.Sc., MBA.
Sebanyak 94 wisudawan resmi dikukuhkan, terdiri atas 30 wisudawan Sarjana dan Sarjana Terapan, 46 wisudawan Magister, serta 18 wisudawan Doktor. Rektor menegaskan bahwa wisuda merupakan “altar pengakuan keberhasilan mahasiswa dalam menuntaskan studi dengan penuh tanggung jawab.”
Rangkaian acara juga dimeriahkan oleh konser musik Mahamredangga Nuswantara, sebuah komposisi yang meramu kemuliaan nada kosmik Nuswantara dengan harmoni instrumen genderang dari berbagai daerah di Indonesia. Konser ini sekaligus akan menjadi pembuka perhelatan Chandi Summit pada 2–5 September 2025 mendatang. (ISIBALI/Humas)