by dwigunawati | Nov 21, 2011 | Berita, Galeri
Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah melestarikan aset budaya dan kesenian, kampanye melalui media komunikasi visual. Kesenian yang semakin tua yang perlu dilestarikan seperti Gong Saron yang berada di desa Singapadu Gianyar, mengingat media kampanye sebagai prasarana pelestaraian kesenian ini tidak ada. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat Gambelan Gong Saron di Desa Singapadu Gianyar lebih dikenal atau diketahui masyarakat melalui pecancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain? melalui media komunikasi visual yang dirancang masyarakat akan lebih mengenal keberadaan Gong Saron Di Desa Singapadu dan ikut serta dalam menyukseskan kampanye pelestarian Gambelan Gong Saron.
Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Media yang dibuat untuk melestarikan Gambelan Gong Saron terdiri dari Flyer, Jam, Bros, Poster, Kalender, X-Banner, T-shirt, Stiker, Cover Cd dan Katalog. Dengan konsep dasar perancangan yaitu “Realis Ornamental” menonjolkan Pesan unsur ajakan dan warna-warna yang alami obyek yang
ditonjolkan . Melalui media kampanye diharapkan menimbulkan daya tarik terhadap Masyarakat dalam meningkatkan pelestarian gambelan Gong saron.
Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Pelestarian, Gambelan Gong Saron.
by admin | Nov 21, 2011 | Artikel, Berita
Kiriman: Ni Wayan Nova Jayanti, PS Seni Tari ISI Denpasar
Tari Roman Ku mengisahkan lika-liku cinta sepasang remaja dengan watak dan karakter serta isi jiwa masing-masing pelakunya. Diawali dengan pertemuan sepasang remaja kemudian saling jatuh cinta. Dari ketertarikan terhadap pasangan menimbulkan gejolak emosi dan hasrat untuk mencium, namun si gadis belum siap untuk menerima sebuah ciuman dari pasangannya sehingga terjadi konflik diantara mereka. Disajikan dalam bentuk kontemporer, garapan ini menggunakan gerak berdasarkan pendekatan teknik Balet dan beberapa eksplorasi dari gerak-gerak tubuh secara bebas serta pengembangan dari pola tradisi yang selanjutnya ditata sesuai dengan yang diinginkan. Menekankan teknik pengolahan tubuh di dalamnya sebagai jembatan untuk berkreatifitas dan menuangkan ke dalam bentuk tari kontemporer sebagai karya tugas akhir. Tarian ini berbentuk duet yang ditarikan oleh sepasang penari putra-putri dengan menggunakan properti sebuah jepit rambut yang berhiaskan pita berwarna merah muda. Garapan ini dipentaskan di stage proscenium Gedung Natya Mandala Insitut Seni Indonesia Denpasar dengan durasi pementasan 12 menit 16 detik.
Musik iringan garapan Roman Ku menggunakan keyboard, gitar dan suling dengan penyajiannya yang dilakukan secara life. Pendukung musik iringan tari adalah mahasiswa Institut Seni Indonesia Jurusan Karawitan semester II dan IV.
Analisis Pola Struktur
Secara struktural, garapan ini terdiri dari empat bagian, yaitu :
– Bagian I :
Menggambarkan karakter seorang gadis yang menginjak remaja, mengagumi tubuh yang mulai tumbuh menjadi remaja, merasakan kegembiraan karena telah menjadi remaja. Kemudian bertemu dengan seorang anak laki-laki, keduanya mulai merasakan kekaguman yang dilanjutkan dengan perkenalan, namun masih nampak malu-malu. Bobot dari bagian ini terletak pada keluwesan tubuh yang digerakkan dengan posisi duduk, kemudian berlari dan melompat dengan salah satu kaki ditekuk kemudian melakukan kayang. Bagian ini terjadi di centre stage.
– Bagian II :
Menggambarkan perkenalan yang dilanjutkan dengan pemberian sebuah jepitan rambut yang berhiaskan pita berwarna merah muda sebagai tanda telah menjalin hubungan. Sepasang remaja ini tidak pernah merasa bosan untuk selalu bersama, dengan penggambaran desain lantai yang selalu berjalan bersama. Bobot pada bagian ini terletak pada pemberian jepitan pita berwarna merah muda kemudian melakukan teknik lifting sebagai ungkapan rasa bahagia. Teknik lifting yang digunakan yaitu, penari putri diangkat dan bergerak berputar bersama dengan penari putra dengan tumpuan tangan kanan yang melingkar di leher penari putra. Dan juga pada saat penari putri diangkat dan duduk di bahu penari putra kemudian berdiri di paha kanan penari putra dengan tingkat kemiringan yang sesuai. Bagian ini terjadi di centre stage.
– Bagian III :
Menggambarkan kekecewaan seorang gadis remaja karena ingin dicium oleh pasangannya sementara dia belum siap untuk menerima sebuah ciuman. Ciuman berarti tanda kasih sayang, namun ciuman juga dapat diartikan sebagai nafsu, maka antara kasih sayang dan nafsu sulit dibedakan ketika pikiran tengah emosi. Jepitan pita yang telah disematkan sebelumnya dibuang kehadapan si laki-laki sebagai tanda kekecewaan si gadis karena ingin dicium. Bobot pada bagian ini terletak pada tarikan kaki yang dilakukan oleh penari putra kepada penari putri. Efek yang ditimbulkan adalah penari putri melakukan split di lantai dengan penari putra berada di belakang penari putri. Bagian ini terjadi di centre stage.
– Bagian IV :
Pada bagian ini menggambarkan keromantisan hubungan sepasang remaja yang terjalin berdasarkan pengertian satu sama lain, dengan menyematkan kembali jepitan yang telah dibuang sebagai tanda bahwa mereka siap memulai dengan kisah cinta yang baru. Namun masih ada keinginan si laki-laki untuk mencium si gadis, tetapi dengan cara yang lebih halus dan ronatis. Kembali dengan rasa malu-malu mereka diposisikan pada keadaan antara “ya” dan “tidak” untuk melakukan sebuah ciuman. Bobot bagian ini terletak pada teknik lifting yaitu penari putri diangkat dan duduk di bahu penari putra kemudian menggelinding ke bawah sehingga terpangku oleh penari putra dengan saling berpandangan. Bagian ini terjadi di centre stage.
Analisis Simbol
Simbol memiliki arti tertentu yaitu makna yang lebih jelas dari pada apa yang tampil secara nyata, yang dapat dilihat maupun didengar. Tari Roman Ku menggunakan simbol-simbol gerak atau properti serta iringan musik yang sesuai dengan tema dan konsep dari garapan. Pesan akan lebih mudah tersampaikan kepada penonton dengan kejelasan simbol yang digunakan, melalui bahasa gerak yang bermediakan tubuh, disertai dengan penggunaan properti dan musik pengiring sehingga dapat menampilkan suasana yang diinginkan.
Garapan Tari Roman Ku menggunakan beberapa gerak yang memiliki makna tertentu yang dapat dijadikan sebagai simbol gerak dan mampu menyampaikan pesan kepada penonton, yaitu menggunakan gerak meliuk yang menggambarkan kelincahan atau keluwesan dari karakter remaja. Gerak berjalan jinjit dengan kepala menunduk dan tangan mendekap di dada menggambarkan rasa kesengsem yaitu rasa tertarik kepada seseorang tetapi bercampur dengan rasa penasaran, malu dan rasa senang ketika bertemu. Gerakan menyematkan pita merupakan simbol pemberian hadiah dari seorang laki-laki kepada seorang gadis. Gerak lifting, penari putri duduk di bahu penari putra, merupakan cerminan dari rasa bahagia karena telah menjalin sebuah hubungan. Gerak mencium, yang menyimbolkan hasrat seorang laki-laki yang menginginkan sesuatu dari pasangannya. Gerak penolakan dari penari putri, yang tercermin dari gerak patah-patah disertai dengan gerakan meliukkan tubuh dan menggunakan desain kontras. Gerakan menarik kaki hingga melakukan split di lantai oleh penari putri yang disebabkan karena tarikan dari penari putra, merupakan simbol kekecewaan seorang gadis yang ingin dicium serta masih adanya penolakan. Gerakan menggunakan desain vertikal pada tangan yang dilakukan oleh kedua penari dalam posisi duduk, adalah simbul mulai terjalinnya hubungan yang baik antara sepasang remaja. Gerakan lifting, penari putri duduk di bahu penari putra kemudian penari putri bergelinding ke bawah, sehingga membentuk pose penari putri dipangku oleh penari putra, merupakan simbol dari terjalinnya kembali hubungan yang harmonis dari sepasang remaja.
Selain simbol yang diungkap melalui gerak, preoperti juga dapat digunakan sebagai simbol pada garapan tari Roman Ku, yaitu jepitan yang berhiaskan pita berwarna merah muda merupakan simbol dari karakter remaja yang menyukai hal-hal yang bersifat romantis, masih kekanak-kanakan namun juga memiliki sisi feminim layaknya seorang wanita dewasa.
Musik yang digunakan adalah musik ilustrasi yang tidak mengikat tari namun dapat mengiringi dan mampu menciptakan suasana sebagai simbol kelincahan, rasa senang, kekaguman, kekecewaan, amarah dan rasa bahagia.
Deskripsi Garapan Tari Romanku Selengkapnya
by admin | Nov 20, 2011 | Berita, pengumuman
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah milik masyarakat bukanlah hanya sekedar wacana. Kampus seni satu-satunya di pulau Dewata ini, melalui lembaga LP2M-nya, baru saja menyelesaikan kegiatan Tri Darma spektakuler di Desa Tinungan, Baturiti, Tabanan. Kegiatan yang mendapat pujian pemda Tabanan ini adalah rekonstruksi kesenian langka yaitu tari dan gamelan Leko yang berlangsung selama tiga bulan( 5/8-18/11). Terlaksananya kegiatan ini diawali dengan adanya surat permohonan masyarakat Tinungan kepada Rektor ISI Denpasar terkait kesenian sakral langka yang sudah puluhan tahun tidak aktif.
Pada acara penutupan kegiatan rekonstruksi yang melibatkan dosen kedua fakultas ISI Denpasar ini, Sabtu (19/11) malam, seluruh masyarakat Tinungan tumpah ruah memadati pura Bale Agung Tinungan untuk menyaksikan tari dan gamelan Leko yang telah berhasil direkonstruksi oleh ISI Denpasar. Ketika para penari Leko yang terdiri dari anak-anak yang belum akil balik menarikan tarian tersebut, puluhan masyarakat menangis dan “kerauhan”. Beberapa dari mereka ikut menari di samping para penari, yang membuat suasana semakin sakral. Nunasa sakral ini berlangsung hingga pementasan usai. “Kami sangat berterima kasih kepada ISI Denpasar yang telah merekonstruksi tari dan gamelan Leko yang ada di desa kami. Kami tak akan henti-henti memohon bimbingan Bapak/Ibu dosen ISI Denpasar, agar kesenian yang kami miliki terus berkembang,”ujar I Wayan Sudiarsa,Klian Br.Dinas Tinungan.
Hal senada juga disampaikan Kabag Kesra Kab.Tabanan yang hadir dalam acara penutupan tersebut mewakili Bupati Tabanan..”Kami akan sampaikan kepada Bupati semua kegiatan yang telah dilakukan ISI Denpasar di Desa Tinungan. Kami akan mendata kesenian yang ada di Kab.Tabanan, guna mendapatkan pembinaan dari ISI Denpasar,”papar IGA Rai Dwipayana,S.Sos.,M.H. Ketua LP2M ISI Denpasar, Drs. I Gst Ngurah Sramasara,M.Hum. dalam sambutannya mewakili Rektor ISI Denpasar menguraikan pentingnya pelestarian kesenian Bali yang merupakan icon Bali, dan tanpa adanya kesenian, Bali akan kehilangan identitas.
Hadir dalam acara tersebut warga Jepang dan warga asing lainnya. Christine, asal Jepang yang sedang belajar gamelan Bali di ISI Denpasar, mengaku sangat senang dapat menyaksikan tari dan gamelan Leko. Tampak pula Prof. I Wayan Dibia ikut menyaksikan acara tersebut.
by admin | Nov 20, 2011 | Berita
Kunjungan Wakil Menteri bidang Pendidikan Prof.Dr.Ir.Musliar Kasim, MS semalam (17/11) merupakan kunjungan yang pertama ke Kampus ISI Denpasar yang diterima oleh Rektor beserta pejabat struktural ISI Denpasar. “Enam instruksi yang harus dilaksanakan seluruh kampus termasuk ISI Denpasar adalah Daya Serap, Tindak Lanjut BPK, Instruksi Menteri, Implementasi SPIP, Gerakan Bersih, Peningkatan Karakter Mahasiswa untuk mempererat NKRI” kata WaMentri. “Untuk mempererat nasionalisme, sebaiknya diadakan pertukaran mahasiswa dalam negeri yang bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia” imbuhnya.
Instruksi tersebut sebagian besar telah dilaksanakan oleh ISI Denpasar, diantaranya pembangunan Gedung Pasca Sarjana dan Gedung Pameran FSRD yang tahun ini selesai. “Khususnya penghijauan tanaman ISI Denpasar telah melaksanakan dari tahun lalu”, ujar Prof.Rai. “Keperluan upakara yang melibatkan masyarakat di sekitar kampus dimana nantinya masyarakat dapat memanfaatkan tanaman untuk keperluan upacara, selain itu setiap mahasiswa melakukan kerja social berupa penanaman pohon yang diadakan setiap penerimaan mahasiswa baru” imbuhnya.
Kunjungan singkat mengenai proses pembelajaran di ISI Denpasar termasuk sarana dan prasarana dengan mengunjungi Panggung Terbuka (Open Theater), Gedung Pameran, Gedung Lata Mahosadhi yang merupakan museum gamelan dan satu-satunya di dunia, kemudian Gedung pertunjukan Natya Mandala dan Green Room. Setelah menyaksikan gedung pameran, Wamen menuju panggung terbuka dengan memberi masukan agar bias direalisasikan, dengan mengadakan pertunjukan regular dari mahasiswa yang bias dipasarkan pada travel agent sebagai destinasi wisata. Kemudian dilanjutkan menuju Green Room beliau melihat hingga kebersihan toilet, yang mencerminkan manajemen ISI Denpasar yang telah professional dan sebagai salah satu standar internasional class. Selanjutnya melakukan peninjauan ke Gedung Natya Mandala yang merupakan tempat pelaksanaan pementasan tugas akhir, pertunjukan-pertunjukan regular maupun dadakan, menerima kunjungan dalam dan luar negeri, dan sebagai tempat wisuda. Pak Wamen memberikan saran agar Pemda baik tingkat I maupun tingkat II diundang untuk menghadiri pertunjukan-pertunjukan yang dilaksanakan mahasasiswa bahkan disarankan untuk melakukan kegiatan seminar maupun workshop di kampus ini karena pendukung dari kegiatan seperti tarian fasilitas dan kelengkapan lainnya sangat mendukung untuk sebuah event. Walaupun hampir malam bapak Wamen sangat tertarik mengunjungi pusat dokumentasi Gedung Latta Mahosadi yang merupakan museum gamelan satu-satunya di dunia, disini tersimpan berbagai gamelan dari berbagai daerah di Indonesia yang mencerminkan NKRI. Termasuk ruang seminar yang ada di dalamnya representative untuk ditawarkan kepada pihak luar.
Selama kunjungan ini Wamentri merasa puas ini tercermin dari sarana dan prasarana kampus yang bersih dan ini juga menjelaskan bahwa manajemen yang tertata sudah rapi dan memiliki kemampuan untuk menjadi kampus yang world class.
by dwigunawati | Nov 20, 2011 | Berita, Galeri
“Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Anantara Seminyak Resort & Spa Di Seminyak Kuta” merupakan sebuah Skripsi Tugas Akhir yang mencoba memaparkan sebuah proses perancangan media untuk menginformasikan suatu pesan berkenaan dengan upaya promosi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pariwisata yaitu Anantara Seminyak Resort & Spa yang terletak di Seminyak Kuta. Pemilihan Anantara Seminyak Resort & Spa sebagai studi kasus dalam Tugas Akhir ini didasari atas pertimbangan bahwa perusahaan ini memiliki potensi yang besar untuk bersaing dengan perusahaan jasa sejenis lainnya yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Hampir seluruh wilayah Kuta berdiri perusahaan penginapan dan spa yang menawarkan fasilitas yang sama membuat persaingan semakin sulit. Perusahaan yang telah lama berdiri benar-benar harus pandai dalam menarik pelanggan agar perusahaan tersebut tetap aktif seiring dengan banyaknya perusahaan baru yang berdiri. Desain Komunikasi Visual merupakan sebuah sarana promosi yang tepat dalam membangun identitas diri dari Anantara Seminyak Resort & Spa untuk dapat bersaing dan memiliki citra yang baik dikalangan wisatawan.
Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah kesederhanaan/ simplicity. Makin simpel ide yang kita punya, makin mudah di mengerti dan diterima audience. Konsep ini merupakan konsep yang bergaya sederhana namun mampu menarik perhatian. Dalam penerapannya pada Anantara Seminyak Resort & Spa banyak menggunakan ilustrasi fotografi dan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris, seperlunya saja. Dari segi warna menggunakan sedikit warna, warna biru dan putih sebagai warna utama dengan warna tertentu sebagai nilai kontras. warna latar belakang pucat (terang) jika menggunakan teks utama dengan warna gelap, warna latar belakang gelap jika teks utama dengan warna terang. menggunakan huruf yang mudah dibaca jenis san serif dan tidak menggunakan jenis font yang ornamental.
Melihat kondisi dan permasalahan, pencipta berupaya untuk merancang suatu desain komunikasi visual yang dapat berfungsi efektif dan variatif, adapun media- media tersebut adalah iklan majalah, poster, x-banner, brosur, billboard, pin, t-shirt, paper bag, mug dan katalog.
Kata kunci: Desain, Promosi, Kesederhanaan, Anantara Seminyak Resort & Spa.
by dwigunawati | Nov 19, 2011 | Berita, Galeri
Pada mulanya hotel diciptakan untuk meladeni keperluan / kebutuhan masyarakat. Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang relatif mahal. Umumnya di Indonesia dikenal istilah hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan, hotel-hotel tersebut menambahkan beberapa fasilitas dengan menyesuaikan teknologi yang mulai masuk di Indonesia.
Bali sendiri memiliki ribuan hotel berbintang yang menawarkan fasilitas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga dapat membedakan masing-masing hotel tersebut. Salah satunya adalah POP Harris Hotel yang terletak di Jalan Teuku Umar Denpasar. Hotel ini lebih diutamakan untuk para pebisnis yang melakukan mobile bisnis dari satu kota-ke kota lain, atau untuk menginap atau melakukan rapat atau meeting, (karena POP Harris hotel memiliki paket Meeting Room dengan berbagai fasilitasnya yang berbeda). Pebisnis dapat melakukan meeting tanpa mengkhawatirkan tempat menginap, karena hotel ini memiliki 150 kamar dengan fasilitas dan paket yang ada di dalamnya.
Target pasar yang diincar oleh POP Harris hotel tidak hanya dari kalangan pebisnis saja melainkan wisatawan lokal maupun mancanegara yang menginginkan menginap di pusat kota, karena lokasi hotel ini sangat strategis untuk melakukan perjalanan menuju ke tempat-tempat wisata di Bali sehingga mudah untuk dijangkau. Namun tingkat hunian POP Harris Hotel akhir-akhir ini mengalami penurunan dikarenakan mulai banyaknya hotel yang berdiri di pusat kota dan minimnya media promosi yang dimiliki. Oleh karena itu perlunya suatu perancangan media promosi guna mengembalikan stabilitas POP Harris Hotel tersebut serta menggunakan teknologi secara baik dan ramah lingkungan sehingga konsumen dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang ada.
Kata kunci : perancangan, tingkat hunian, ecofriendly, POP Harris Hotel