Review Kegiatan Pengabdian Nawa Citta Swabudaya Institut Seni Indonesia Denpasar di Desa Batur

Review Kegiatan Pengabdian Nawa Citta Swabudaya Institut Seni Indonesia Denpasar di Desa Batur

Program pengabdian masyarakat Nawa Citta Swabudaya di Desa Batur telah mamasuki pertemuan ke tujuh dari dua belas kali rancangan pertemuan yang ditetapkan. Semua tim yang tergabung dalam NCS Batur telah dengan sigap melakukan tugasnya sesuai bidangnya masing-masing. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya; a). penciptaan tari maskot Desa Batur dengan judul “Tirtha Mahamreta Pratistha”. Tirtha Mahamreta mempunyai makna simbolisme danau Batur sebagai pusat kesejahteraan hidup manusia Bali. Hal ini termuat dalam Kakawin Purwaning Gunung Agung Danu Batur dengan menyebutkan istilah Tirtha Mahāmreta Mahottama. Sedangkan Pratistha berarti peruwatan; penyucian. Maka, Tirtha Mahamreta Pratistha berarti air utama yang memberi kehidupan dan kesucian. Tarian ini ditarikan oleh 11 orang penari perempuan sebagai symbol sebelas mata air yang ada di Desa Batur. Pencipta tarian oleh Dr. Ida Ayu Trisnawati, SST.,M.Si dan iringan tarinya digarap oleh Dr. I Wayan Suharta, S.Skar.,M.Si. Iringan tari maskot ini menggunakan gamelan Gong Gede yang merupakan salah satu ciri khas dari Desa Batur.

Gambar 1 dan 2. Pelatihan Tari Maskot dan Penabuh Gong Gede Batur

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

b). Penciptaan Gending Selonding untuk Selonding Batur. Desa Batur memiliki peninggalan leluhur berupa dua tungguh gamelan Selonding berbahan kerawang (perunggu) yang masih dijaga dan disucikan oleh pewarisnya hingga kini. Dua tungguh pusaka warisan Selonding ini tersimpan di genah Pesipelan Agung, Batur. Dari penuturan sejarah pemain Selonding Batur, diperkirakan dahulu terdapat satu set gamelan Selonding Batur yang utuh. Namun karena kejadian alam, gunung meletus di Desa Batur tua, dilereng gunung Batur kemungkinan beberapa instrument lainnya terpencar entah kemana. 

Pada tahun 1996 atas pemrakarsa Jero Gede Batur, dibuatllah duplikat gamelan Selonding Batur berbahan besi oleh Pande Wayan Tusan seperti yang kita lihat sekarang. Selonding Batur memiliki peranan penting dalam ritus adat Batur. Ada beberapa prosesi ritual di Desa Batur yang menggunakan Selonding Batur sebagai musik prosesi, diantaranya; 

1. Wali Ida Bethara-Bethari ring Batu Rupi/Batu Supit Sasih Kasa.

2. Wali Ida Bethara-Bethari ring Pura Desa Sasih Karo

3. Wali lda Bethara-Bethari ring sasih Kalima ring Ida I Ratu Kentel Gumi, Pura Desa Batur.

4. Wali Ida Bethara-Bethari ring Sasih Kesanga.

5. Ngusaba Kedasa/Ngusaba Nini/Bhatara Turun Kabeh di Pura Ulun Danu Batur Sasih Kedasa.

Terbentunya Sekaa Selonding Batur, mulanya beranggotakan 29 orang. Namun yang aktif hingga kini hanya berjumlah 13 orang saja. Sebelum menjadi penabuh Selonding Batur, para pemainnya harus melakukan upacara penyucian di Pura Batur, selanjutnya diberi gelar “Guru Selonding” yang bertugas memainkan gamelan Selondong mana kala adanya prosesi ritual di Pura Batur maupun Pura Besar lainnya yang ada di Desa Batur. Dahulu para pemain Selonding Batur bergelar Jero Bayan (wawancara dengan pemian Selonding Batur). Sebelum tim ISI Denpasar menyambangi pemain Selonding Batur, mereka dalam menabuh Selonding sebisa mungkin dengan mencari gending-gending Selonding gaya Bali Timur (Karang Asem). Tabuh-tabuh yang dimainkan yakni; gending Sekar Gadung, Dauh Tukad, Nyanjangan. Dalam penyajiannya mereka memainkan gending dengan teknik rereongan

Gambar 3. Jero Guru; Pemain Selonding Batur

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Setelah mengamati permainan gendingnya, kami Tim ISI Denpasar memberikan pembinaan dengan memperbaiki teknik memainkan Selonding dan juga gending yang dimainkan yang dirasa ada beberapa melodi yang kurang dan disempurnakan kembali. Kami juga memberikan dua gending baru yang diberi judul Gending Selonding “Ririg” dan gending “Abuang”. Gending Ririg dibuat dengan pola sederhana yang terdiri dari lima melodi dengan pola permainan nada dari ding, dong, deng, dung, dan dang diakhir melodi tiap barisnya secara berurutan/berderet (meririg). Keberadaan gending “Ririg” ini diharapkan menjadi salah satu gending Selonding asli Batur dan menjadi icon Selonding Batur. Sedangkan gending “Abuang” dibuat untuk mengiringi rtual Ngabuangin; ritus yang berisikan tarian seperti rerejangan. Nantinya gending ini dapat digunakan sebagai iringan tari saat ritual Ngabuangin di Desa Batur. Melodinya pundibuat sederhana dengan pola a dan b. Menurut penuturan Jero Guru (pemain Selonding Batur) karena lama tidak adanya pemain Selonding Batur, iringan ritual Ngabuangin di Desa Batur dialihkan dengan menggunakan gamelan Gong Gede Batur. Dibuatkannya gending “abuang” sebagai iringan Ngabuangin pada Selonding Batur, diharapkan mampu mengembalikan jejak tradisi lampau dalam ritus Ngabuangin di Desa Batur dengan kembali menggunakan gamelan Selonding sebagai musik prosesinya. 

Gambar 4. Penyajian Gending “Ririg” oleh Jero Guru; Pemain Selonding Batur

 dan Pengajar dari Tim NCS ISI Denpasar

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

c). Rekontruksi dan kaderisasi Baris Dapdap. Pada sisi lain pengabdian Nawacita Swabudaya Desa Batur, tim ISI Denpasar merekontruksi dan mengkaderisasi tari Baris Dapdap yang mengalami “krisis” penari. Para penari yang dahulunya cuman tiga orang kini sudah bertambah menjadi 10 orang penari. Rekontruksi tarian ini penuh dengan dinamika. Dalam berkoordinasi tak jarang mengalami banyak hambatan, mulai dari ketidaksiapan mereka dalam menerima masukan dari tim pengajar, kurang pahamnya mereka terkait rekontruksi, koordinasi antar level dalam tatanan kepemimpinan Desa Batur, dan waktu latihan yang sulit diantara pemain dan aktivitas yang berbeda-beda diantara mereka. Tim dengan strategi pembelajaran, sigap mencari solusi agar semua itu sesuai dengan harapan Jero Gede Batur. Beberapa kali diadakan diskusi dengan mengundang semua penari Baris. Hasilnya tidak ada kerja keras tanpa hasil yang terbaik, semua dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pengabdian ini “ngayah sekala niskala” mengabdi kepada Tuhan dan manusianya (masyarakat). 

Gambar 5. Penyajian Tari Baris Dapdap Hasil Rekontruksi dan Kaderisasinya

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

d). Branding Desa dan Monografi Desa Batur. Tim video branding juga telah melakukan tugasnya dengan baik. mencari data lapangan terkait dengan kebutuhan branding Desa Batur dan pembuatan monografi Desa Batur. Pencarian data mulai dari mendata semua Pura Besar yang ada di Desa Batur hingga objek-objek wisata yang ada di Desa Batur. Semua dikemas dalam bentuk branding desa yang dapat dijadikan komoditi penunjang ekonomi masyarakat Batur. Tim membuatkan disain baru, kemasan baru agar lebih menarik dalam pemasaran bentuk digitalisasi sesuai dengan perkembangan media saat ini. 

Gambar 6. Kegiatan Monev NCS Batur Oleh Rektor ISI Denpasar dan Jajarannya

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Semua perkembangan kegiatan NCS ISI Denpasar di Desa Batur dilaporkan dalam kegiatan monev Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya langsung ke lapangan. Semua tim disambut di Pura Batur oleh Jero Gede Batur serta masyarakat peserta pembinaan kesenian Batur. Kegiatan didahuluai dengan pemaparan hasil kegiatan NCS Batur oleh ketua tim Dr. I Wayan Suardana, dilanjutkan dengan pemaparan oleh Jero Gede Batur serta tanggapan dari Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Andyana, S.Sn.,M.Sn terkait dengan program Nawa Citta Swabudaya yang telah digagas dan dilaksanakan oleh ISI Denpasar dari tahun 2022 lalu. Kegiatan ini merupakan program yang diberikan kepada masyarakat guna membantu masyarakat dalam upaya mengali, membangkitkan, merekonstruksi, mengkemas, kesenian-kesenian yang ada di daerah untuk kembali ajeg seperti sedia kala dan berguna untuk masyarakat dan kehidupan sosial, serta ritusnya. 

Penulis: “Mang Bo” Mariyana

Gong Legendaris ISI Denpasar Ngayah Pada Upacara Tawur Tabuh Gentuh Di Pelataran Pura Besakih

Gong Legendaris ISI Denpasar Ngayah Pada Upacara Tawur Tabuh Gentuh Di Pelataran Pura Besakih

Upacara Tawur Tabuh Gentuh merupakan runtutan Aci Kesanga yang digelar di bencingah/jaba sisi Pura Agung Besakih (wawancara dengan I Wayan Agustika, sie wewalen Pura Agung Besakih). Upacara ini merupakan pesembahan untuk menjaga keseimbangan alam Bhuana Agung dan Bhuana Alit (manusia) menuju kedamaian dan kesejahteraan semua mahluk hidup di Bumi.  Ritual Tawur Tabuh Gentuh dilaksanakan bertepatan dengan Tilem Kesanga, pinggal masehi 21 Maret 2023. Pada pelaksanaan upacara ini turut hadir menyaksikan dan sembahyangan bersama; Bupati dan Wakil Bupati Karangasem I Gede Dana, S.Pd, M.Si, Dr. I Wayan Artha Dipa, SH.MH, juga Gubernur Bali Dr. I Wayan Koster beserta jajarannya di pemerintahan Provinsi Bali. 

Tim ISI Denpasar bersama Gong Legendarisnya mendapat kehormatan sebagai pengiring (Pengayah) dalam upacara yang digelar tersebut. Seniman legendaris ISI Denpasar merupakan pengabdi seni yang mendedikasikan diri untuk kemajuan seni dan budaya Bali sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi salah satunya yakni mengabdi demi untuk kepentingan dan kemajuan seni di masyarakat. 

Penabuh yang hadir pada kegiatan ngayah di Besakih yang tergabung dalam Gong Legendaris Isi Denpasar kemarin yakni pensiunan PNS ISI Denpasar; I Nyoman Windha, S.SKar MA, I Wayan Suweca, S.SKar M.Si, Dr. I Nyoman Astita, S.Skar.Ma., I Wayan Suweca, SSKar,M.Mus, Ni Ketut Suryatini, S.SKar.,M.Sn berpadu dengan para dosen Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn.,M.Hum, Dr. I Gede Yudarta, S.SKar.,M.Si, I Nyoman Kariasa, S.Sn.,M.Sn , dekan FSP Dr. I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn, I Gede Mawan, S.Sn.,M.Sn, Ni Putu Hartini, S.Sn.,M.Sn, Ni Putu Trisna Andayani, S.S.,M.Hum, Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S.,M.Hum, I Nyoman Mariyana, S.Sn.,M.Sn Prof. Ni Made Ruastiti, S.ST.,M.Si, Dr. Ida Ayu Wimba, S.ST.,M.Sn, seniman I Wayan Budana, para pegawai dilingkungan ISI Denpasar, I Made Widana, S.Sn, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar.,M.Hum dan ikut berpartisifasi juga para mahasiswa Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar. 

Penabuh Legendaris Memainkan Gamelan

Para penari topeng yang juga ikut ngayah diantaranya; Prof. Dr. I Wayan Dibia. SST.,MA, Dr. I Gusti Ngurah Sudarta, .SSP.,M.Sn, Dr. I Ketut Kodi, S.SP.M.Si, Cokorda Putra Dosen Teknik Sipil UNHI. Selain itu, ikut ngayah wali dalam upacara ini Bapak Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, serta ikut berpartisifasi juga mahasiswa asing Yumiko Nanda Akiyama dari Jepang dan Igor (Brasil).

Setibanya tim ISI Denpasar di Pura Besakih, semua tim disambut oleh panitia Wali. Kami duduk bersama berjabat tangan sembari bertutur sapa karena beberapa dari kami sudah sangat akrab dengan panitia Wali Pura Besakih. Selanjutnya tim penabuh gamelan memasuki gamelan Gong Kebyar yang digunakan sebagai pengiring Wali kala itu. Bapak I Wayan Suweca, S.SKar.,M.Si sebagai pemain instrument Teromong, I Wayan Suweca S.Skar.,M.Mus memainkan kendang Lanang berpasangan dengan Dr. I Nyoman Astita, S.Skar.,M.Si, pemain instrument Ugal tersohor I Nyoman Windha, S.Skar.MA dan juga didukung oleh pemain lainnya. Acara ngayah dimulai dengan tetabuhan yakni Tabuh Pat Lelambatan Semarandhana, Tabuh Telu Buaya Mangap, Tabuh Telu Sekar Gadung. Selanjutnya acara tari wali pun digelar. Pada acara ini juga diiringi Tabuh Selonding dari pengayah lainnya serta penari Pendet dari paiketan krama istri Desa Besakih.

Penulis: “Mang Bo” Mariyana

FASHION SHOW DISEMINASI MBKM PROGRAM STUDI DESAIN MODE INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

FASHION SHOW DISEMINASI MBKM PROGRAM STUDI DESAIN MODE INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

Oleh : A. A. Dwiyanti Dewi Astana 

Denpasar, 7 Januari 2023

Himpunan Mahasiswa Program Studi Desain Mode mempersembahkan Fashion Show Diseminasi Hasil Program MBKM Semester Akhir pada hari Sabtu, 7 Januari 2023 yang berlokasi di Gedung Natya Mandala, Institut Seni Indonesia Denpasar. Fashion Show ini mengangkat tema “Diversity Of Indonesia” dan diikuti oleh 46 mahasiswa Desain Mode angkatan 2019. Setiap mahasiswa mengambil ide pemantik dari sosiokultur, arsitektur, kuliner, flora dan fauna yang berakar dari budaya nusantara. Ide pemantik ini kemudian diterjemahkan kedalam koleksi desain yang terdiri dari Ready To Wear (RTW), Ready To Wear Deluxe (RTWD) dan Semi Couture.

Acara ini resmi dibuka oleh Bapak Wakil Rektor bidang Akademik dan kemahasiswaan ISI Denpasar, Dr. Drs. Anak Agung Gede Rai Remawa, M.Sn. Beliau mengungkapkan, “agar ke-46 mahasiswa Desain Mode yang melakukan diseminasi hari ini dan sudah menempuh tugas akhir dalam bentuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka di lapangan untuk menerapkan dan menggunakan ilmunya sebaik-baiknya, selain itu diharapkan pula dalam pendidikan itu tidak hanya menganalisis, tetapi juga berinovasi dan memiliki daya mode yang berteknologi dan berbudi”, ujar Bapak Agung Gede Rai Remawa. Selain pejabat struktural di lingkungan ISI Denpasar, acara ini juga dihadiri oleh dosen pembimbing, 16 Mitra Dunia Usaha Dunia Industri yang terlibat dalam MBKM, beberapa asosiasi perancang di tingkat regional dan nasional, sekolah dan kampus di seputaran Denpasar, Alumni, hingga keluarga maupun orang tua mahasiswa. Keriuhan acara yang berlangsung sabtu malam ini juga melibatkan 6 guest star yaitu : Ni Nengah Zinnia Aribaten, S.Tr.Ds. Alumni Desain Mode Angkatan 2016 Mahasiswa Magister, I Gusti Ngurah Krisna Adi, S.Tr.Ds. Peraih Karya Terbaik 1 Alumni Desain Mode 2017 Fashion Designer , Salsa Bilah Regita Cahyani Mahasiswa Desain Mode 2020, Lady Athalia Lulusan terbaik 1 Diploma ISI Denpasar Alumni Desain Mode Angkatan 2017, Ni Putu Dyah Pradnya Candriasih Alumni Desain Mode 2014. Febiana Wabia Mahasiswa Desain Mode Angkatan 2022. 

Gelaran acara yang riuh dan berlangsung apik ini tidak lepas dari dukungan seluruh mahasiswa Program Studi Desain Mode yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi. “Seluruh Angkatan terlibat dalam acara ini untuk mensukseskan acara kakak kelas mereka, terimakasih sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada seluruh angkatan dan juga Dosen Prodi Desain Mode yang turut mendukung acara ini” ujar Ni Putu Chyntia Dewi, selaku ketua panitia acara Fashion Show Diseminasi MBKM. Acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, tidak menyurutkan penonton hingga akhir acara. Sesi foto sebagai penutup dilakukan diatas panggung dan juga di luar ruangan pada booth foto yang telah disediakan.

Pergelaran seni ekologis Nuwur Kukuwung Ranu serangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Pergelaran kolaborasi Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Tumpek Wariga

Pergelaran seni ekologis Nuwur Kukuwung Ranu serangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Pergelaran kolaborasi Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Tumpek Wariga

Pergelaran seni ekologis Nuwur Kukuwung Ranu serangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Pergelaran kolaborasi Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Tumpek Wariga, 14 Mei 2022, di Jaba Pura Segara Danu, Batur berlangsung sukses dan disambut hangat Undangan serta penonton.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Dr. A. A. Gede Ngurah Ari Dwipayana dalam sambutan menyampaikan, bahwa pergelaran Nuwur Kukuwung Ranu merupakan jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.; Wakil Gubernur Bali, Prof. Dr. Ir. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si mengapresiasi suka cita karya seniman-seniman Civitas Institut Seni Indonesia Denpasar yang mengalirkan taksu seni Bali.

Pergelaran seni melibatkan 135 seniman, terdiri atas: mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, perupa, musisi, dan maestro, dengan Direktur Artistik, Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana. Pergelaran berpayung seni ritus ini, meramu-padu kearifan tradisi dan pengembangan konsep koreografi ekologis yang universal, termasuk tata cahaya dan sound modern. Pergelaran seni merangkai harmoni gerak, bunyi, tembang, doa, dan mantra mewujud Patapukan Ratu Ayu Mas Membah, Bebarisan Kakuwung, Karaman Pagambyuhan, Sadhyang Panji, musik Ayu Laksmi, ritmis gamelan kuno, barong bumi, dan gending sadhyang.

Pergelaran juga direspons langsung oleh tujuh pelukis yang melakukan Live Painting. Ketujuh pelukis itu adalah Putu Sutawijaya, Wayan Kun Adnyana, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Wayan Karja, Wayan Sujana Suklu, dan Wayan Setem.

Pergelaran diakhiri dengan penanaman pohon upakara oleh enam sulinggih bersama Undangan; tanaman pohon yang diusung Sadhyang Panji.

Terima kasih kepada Yayasan Puri Kauhan Ubud atas apresiasi yang diberikan kepada ISI Denpasar, dan terima kasih pula kepada mahasiswa, dosen, dan tendik atas kerja yang luar biasa, rahajeng-rahayu sami
(ISIDps/Humas)

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof.Dr. I Wayan “Kun” Adnyana menyerahkan Penghargaan kepada 122 Mitra MBKM Berdedikasi pada acara Pasamuan Widya Kanti (Temu Mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) ISI Denpasar

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof.Dr. I Wayan “Kun” Adnyana menyerahkan Penghargaan kepada 122 Mitra MBKM Berdedikasi pada acara Pasamuan Widya Kanti (Temu Mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) ISI Denpasar

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof.Dr. I Wayan “Kun” Adnyana menyerahkan Penghargaan kepada 122 Mitra MBKM Berdedikasi pada acara Pasamuan Widya Kanti (Temu Mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) ISI Denpasar serangkaian Penganugerahan Sewaka Kerthi Mahawidya Nugraha. Gerak Merdeka Bersama-Maju Seni Budaya Bangsa, Rabu, Buda Pon, Wuku Tolu, tanggal 27 April 2022 di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar (ISIDps/Humas)

Wisuda Generasi Pertama Merdeka Belajar ISI Denpasar

Wisuda Generasi Pertama Merdeka Belajar ISI Denpasar

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana serahkan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha kepada seniman multi talenta Putu Putri Suastini Koster.

DENPASAR, MataDewata.com | Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mewisuda sebanyak 466 lulusan Sarjana, Sarjana Terapan dan Magister Seni. Sebanyak 70 persen diantaranya merupakan lulusan program pembelajaran Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) semester gasal 2021/2022. Serangkaian acara itu juga dianugerahkan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha, penghargaan kepada maestro, seniman dan akademisi berdedikasi sekaligus bereputasi tingkat nasional.

Penerima diantaranya Putu Putri Suastini Koster selaku seniman teater dan sastra, serta penggagas Festival Seni Bali Jani. Acara turut dihadiri secara daring oleh Gubernur Bali, Dr. Wayan Koster, selaku Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar. Sambutan dari Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Ir. Prakoso, MM., berlangsung secara hibrid dari Gedung Natya Mandala kampus setempat, Jumat (25/2/2022).

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana, mengungkapkan bahwa Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan dan Magister Seni XXVII Tahun 2022 merupakan altar pengakuan keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Semester Ganjil 2021/2022. Sebanyak 70% dari 458 wisudawan program sarjana dan sarjana terapan, merupakan mahasiswa yang berhasil lulus Program Pembelajaran MBKM.

Generasi gemilang dengan praktik dan pencerapan langsung pada Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI), serta pengalaman memasuki ekosistem seni dan desain yang sesungguhnya. “MBKM ISI Denpasar ini bersinergi dengan 130-an mitra bereputasi dari kalangan DUDI, studio maestro, satuan pendidikan, lembaga pemerintah, yayasan kemanusiaan, lembaga seni, museum dan sanggar seni. Mahasiswa bersama mentor dan pembimbing dari kalangan dosen, berkolaborasi membangun visi yang sama, serta mengaktualisasikan semangat inovasi yang progresif, berdayaguna, juga kontekstual. Program magang/praktik kerja, projek independen, projek kemanusiaan dan kewirausahaan menjadi pilihan favorit,” terang Guru Besar Sejarah Seni yang dikenal juga sebagai perupa itu.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Alumni, Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa, menyampaikan kebanggaannya, secara prinsip keunggulan Kurikulum MBKM ISI Denpasar selain memastikan mahasiswa meraih 20 SKS penuh dalam satu semester, juga menjamin mahasiswa mengenyam pengalaman aktual, peluang jejaring serta percepatan mengakses ruang diseminasi terpercaya.

“Banyak mahasiswa peserta MBKM ISI Denpasar lolos seleksi mengikuti pameran Nasional Bali Megarupa, serangkaian Festival Seni Bali Jani 2021. Bahkan tidak sedikit mahasiswa selepas mengikuti MBKM langsung tandatangan kontrak kerja dengan DUDI. Program MBKM ISI Denpasar juga memastikan mahasiswa dapat meraih gelar sarjana lebih awal, yakni pada semester VII, “ ujar mantan Koordinator Pusat Penjaminan Mutu ISI Denpasar itu.

Sebagaimana penyelenggaraan wisuda tahun lalu, kali ini juga dimaknai dengan pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II bertajuk “Hulu-Banyu-Nuswantara”, yang bermakna memuliakan mata air: Sambut Generasi Gemilang Indonesia. Festival yang didedikasikan sebagai ruang diseminasi keberagaman karya-praktik penciptaan serta mimbar akademik seni-budaya melibatkan maestro, seniman, desainer, akademisi, pekerja kreatif dan mahasiswa bertalenta lintas Universitas/Institut di Indonesia.

Rektor Kun Adnyana menandaskan, festival ini merupakan komitmen ISI Denpasar sebagai garda depan dalam pemajuan kebudayaan Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Sekaligus implementasi moto: Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH); Pusat Hub Kreativitas dan Seni Tingkat Global. “Bali Sangga Dwipantara Tahun 2022 mengusung tajuk Hulu-Banyu-Nuswantara (Memuliakan Mata Air; Sambut Generasi Gemilang Indonesia) dengan sebelas program unggulan,” tegasnya.

Lanjut mengurai sebelas program unggulan yaitu; 1) Bali-Dwipantara Widya (Mimbar Talenta Nusantara); 2) Bali-Dwipantara Adirupa (Pameran Seni Rupa Indonesia); 3) Bali-Dwipantara Adinatya (Pagelaran Virtual Nasional); 4) Bali-Dwipantara Kanti (Inisiatif Braya Nusantara); 5) Bali-Dwipantara Waskita (Seminar Republik Seni Nusantara), 6) Bali-Dwipantara Krama (Tutur Laku Nusantara); 7) Bali-Dwipantara Yatra (Sastra Desa Nusantara); 8) Bali-Dwipantara Diatmika (Mimbar Maestro Nusantara); 9) Bali-Dwipantara Karma (Nemu Gelang Nusantara); 10) Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara); dan 11) Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha (Penghargaan), “ jelas mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.

Putri Koster Terima Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha
Serangkaian Wisuda dan Pembukaan Bali Sangga Dwipantara II Tahun 2022, juga diserahkan penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha 2022 kepada Maestro, Seniman dan Akademisi berdedikasi sekaligus bereputasi. Adapun penerima penghargaan: Maestro Bahasa, Aksara dan Sastra Bali I Made Degung; Akademisi Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP(K); Seniman Teater dan Sastra Ni Putu Putri Suastini Koster; Akademisi Dr. I Gusti Ngurah Ardana; Seniman Tari Anak Agung Ayu Kusuma Arini, M.Si; dan Penyair Warih Wisatsana.

Penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha ke-2 ini, didedikasikan kepada maestro, seniman dan akademisi yang ditimbang berdasarkan sumbangsih mereka pada bidang masing-masing, baik kekaryaan, dedikasi organisasi serta kontribusi nyata dalam pengembangan keilmuan dan pemajuan seni budaya. “Maestro Made Degung, Prof. Wita, seniman Putri Suastini Koster, Dr. Ardana, penari Agung Arini, dan penyair Warih Wisatsana, merupakan pilihan yang tepat karena kesemua nama tersebut memiliki riwayat dan capaian yang panjang dalam dunia akademik, lelaku seni, serta kepedulian pada penguatan ekosistem budaya, “ papar Tjokorda Putra Sukawati selaku anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar.

Pada acara tersebut juga diisi orasi ilmiah berjudul “Implementasi Kearifan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dalam Menjaga Harmoni Diri dengan Alam Semesta” oleh maestro I Made Degung, asal Sibetan, Karangasem. Selain menguraikan perihal Asta Kosala Kosali, Made Degung juga memaparkan tentang penciptaan kekawin, yang sangat berkaitan dengan praktik yoga sastra dan spiritualitas.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutan mengharapkan sinergi ISI Denpasar dengan Pemerintah Provinsi Bali semakin maju, utamanya dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal. Terlebih, Provinsi Bali sudah memiliki wahana apresiasi seni budaya yang lengkap, dari tradisi sampai kontemporer. “Bulan Bahasa Bali, Pesta Kesenian Bali, dan Festival Seni Bali Jani merupakan arena apresiasi dan aktualisasi penciptaan seni yang dapat diakses secara baik oleh seluruh alumni ISI Denpasar, “ terang Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.

Sumber : https://matadewata.com/25/02/2022/wisuda-generasi-pertama-merdeka-belajar-isi-denpasar/

Loading...