M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

B-GAAD Leaders’ Summit 2025 Rumuskan Deklarasi Panca Mahadharma

B-GAAD Leaders’ Summit 2025 Rumuskan Deklarasi Panca Mahadharma

Foto: Pimpinan dan dosen dari perguruan tinggi seni dan desain di Kawasan Asia Pasifik dalam B-GAAD Leaders’ Summit, Selasa (28/10) di Ruang Sabha Citta Mahottama Gedung Design Hub ISI BALI.

Sebagai rangkaian Event Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II Tahun 2025, Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menyelenggarakan B-GAAD Leaders’ Summit, Selasa (28/10) di Ruang Sabha Citta Mahottama Gedung Design Hub ISI BALI. Pertemuan strategis ini dipimpin langsung oleh Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, dan diikuti oleh para pimpinan serta anggota fakultas dari berbagai perguruan tinggi seni dan desain terkemuka di kawasan Asia Pasifik.

Forum ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan perguruan tinggi seni dan desain, antara lain Prof. Dr. Wayan Adnyana selaku Rektor ISI BALI, Asst. Prof. Dr. Sanor Klinngam, Dr. Kitsada Tungchawal, dan Asst. Prof. Rapipan Thiamdaet dari Phetchaburi Rajabhat University, Thailand; Prof. Kate Hislop dari University of Western Australia, Australia; Asst. Prof. Catherine Parrott, MFA dari The University of Iowa, Amerika Serikat; Prof. Dr. K. Azril Ismail dan Assoc. Prof. Suzlee Ibrahim dari Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA), Malaysia; serta Prof. Jaygo Bloom, MFA dari Lasalle College of the Arts, Singapura. Dari pihak ISI BALI, turut hadir Dr. Ni Made Arshiniwati, SST., M.Si. (Ketua Senat), Prof. Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi), Dr. I Made Jodog, MFA. (Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum), Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum. (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama), serta Nyoman Dewi Pebriyani, ST., MA, Ph.D. (Direktur Pascasarjana). Dengan suasana hangat, forum ini menjadi ruang dialog strategis yang mempertemukan para pemimpin pendidikan tinggi seni dan desain dari berbagai negara. Para peserta berbagi pandangan dan paradigma dalam pengelolaan pendidikan tinggi seni dan desain yang berkomitmen pada kemakmuran masyarakat, pelestarian budaya lokal, serta keseimbangan ekologis. Pertemuan tersebut juga menjadi ajang memperkuat solidaritas dan jejaring kerja sama antarperguruan tinggi seni dan desain di kawasan Asia Pasifik.

Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana (kanan) bersama Penasihat Presiden Phetchaburi Rajabhat University-Thailand, Asst. Prof. Dr. Sanor Klinngam pada penandatanganan Deklarasi B-GAAD, Selasa (28/10) di Ruang Sabha Citta Mahottama Gedung Design Hub ISI BALI.

Puncak dari forum ini ditandai dengan lahirnya The B-GAAD Declaration: Caksu-Bhuwana-Citta (Noble Vision for Shining Futures), sebuah deklarasi yang menegaskan visi bersama perguruan tinggi seni dan desain di Asia Pasifik untuk menumbuhkan semangat solidaritas, tanggung jawab kolektif, dan kerja sama lintas budaya dalam membangun masa depan seni dan desain yang berkelanjutan. Melalui deklarasi ini, para pemimpin sepakat membentuk Asia Pacific’s Axis of Arts and Design Higher Education Network, sebagai wadah untuk menumbuhkan semangat persaudaraan dan kolaborasi lintas bangsa melalui pertukaran pengetahuan dan mobilitas akademik.

Deklarasi tersebut memuat lima misi utama yang disebut Panca Mahadharma, yaitu: (1) Memperkuat kemitraan untuk memajukan dan menjaga keunggulan akademik; (2) Berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat dan komunitas; (3) berkolaborasi dalam pelestarian budaya dan warisan local; (4) Bberpartisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan ekologi; serta (5) Mendorong kreativitas dan inovasi teknologi dalam bidang seni dan desain. Lima misi ini menjadi pedoman bersama dalam mengarahkan kolaborasi lintas lembaga untuk mencapai visi pendidikan seni dan desain yang unggul, berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, budaya, dan keberlanjutan.

Deklarasi tersebut ditandatangani oleh seluruh peserta yang hadir, meliputi pimpinan ISI BALI serta para perwakilan perguruan tinggi dari Thailand, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Malaysia, dan Singapura. Penandatanganan deklarasi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menjadikan B-GAAD sebagai forum dialog, kemitraan, dan kolaborasi berkelanjutan antarperguruan tinggi seni dan desain di kawasan Asia Pasifik dalam mewujudkan The Panca Mahadharma Mission.

Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, menyampaikan bahwa B-GAAD Leaders’ Summit meupakan langkah konkret untuk memperkuat posisi ISI BALI dan Indonesia sebagai poros global pendidikan tinggi seni dan desain. “Melalui Deklarasi B-GAAD ini, kita bersama-sama menyalakan cahaya bagi masa depan seni dan desain yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, budaya, dan keberlanjutan,” ujarnya. (ISIBALI/Humas)

B-GAAD II Perkuat Kemitraan Strategis untuk Keunggulan Akademik

B-GAAD II Perkuat Kemitraan Strategis untuk Keunggulan Akademik

Teguhkan Komitmen Melalui Deklarasi Panca Mahadharma B-GAAD

Foto: Rangkaian B-GAAD II Tahun 2025 mempergelarkan Tari Cancala-Bhuwana-Candika, Trunajaya, dan Jeriring Janger di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Jumat (31/10).

Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) kembali menyelenggarakan poros pendidikan tinggi seni dan desain di kawasan Asia-Pasifik melalui perhelatan Bali–Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II 2025, yang resmi dibuka pada Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI. Tahun ini, B-GAAD mengusung tema Tutur–Bhuwana–Tuwuh (Mitos–Dunia–Memori), yang menegaskan pentingnya mitos sebagai pengetahuan hidup yang membentuk kebijaksanaan dan identitas peradaban manusia.

Rektor ISI BALI, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, menyampaikan bahwa B-GAAD merupakan inisiatif ISI BALI untuk membangun ruang aktualisasi strategis berskala internasional yang mempertemukan lembaga-lembaga pendidikan tinggi seni dan desain di kawasan Asia-Pasifik. “B-GAAD bukan sekadar forum pertemuan, melainkan wadah pencairan gagasan, konsep, dan visi yang memperkuat solidaritas Asia-Pasifik menuju inovasi baru,” ujarnya.

Tahun ini, B-GAAD II diikuti oleh sebelas universitas dari kawasan Asia-Pasifik, tiga institusi seni, dan satu lembaga pemerintah luar negeri, di antaranya: Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Malaysia; Kazakh National Academy of Choreography; Lasalle College of the Arts dan Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) Singapura; Phetchaburi Rajabhat University Thailand; University of Western Australia (UWA); Kyoto Saga University of Arts dan Okinawa Prefectural University of Arts Jepang; University of Iowa Amerika Serikat; Jatiya Kabi Kazi Nazrul Islam (JKKNI) University Bangladesh; serta Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Republik Korea. Dukungan juga datang dari Agung Rai Museum of Art (ARMA), Komaneka Art Gallery, Misato City Jepang, dan Wiswakarma Museum Gianyar.

Dalam pidato pembukaannya, Rektor ISI BALI menegaskan bahwa mitologi—sebagaimana dikemukakan oleh Edith Hamilton dalam Mythology: Timeless Tales of Gods and Heroes (1969)—adalah cermin cara manusia berpikir dan merasakan sejak masa purba. Melalui mitologi, manusia menelusuri kembali hubungan yang mendalam dengan alam—dengan bumi, laut, pepohonan, bunga, dan bukit—sebuah hubungan yang kian pudar di era modern ini.

Foto: Pembacaan Deklarasi B-GAAD oleh Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana disaksikan oleh seluruh pimpinan perguruan tinggi seni dan desain di Asia-Pasifik, Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.

Sebagai wujud komitmen memperkuat jejaring kerja sama dan keberlanjutan keunggulan akademik, B-GAAD II melahirkan Deklarasi Panca Mahadharma B-GAAD bertajuk Caksu–Bhuwana–Citta (Noble Vision for Shining Futures), yang ditandatangani oleh para pimpinan dan dosen perguruan tinggi seni dan desain di Asia-Pasifik. Deklarasi ini menegaskan lima misi utama: (1) Memperkuat kemitraan untuk kemajuan dan keberlanjutan keunggulan akademik; (2) Berkomitmen terhadap kesejahteraan masyarakat dan komunitas; (3) Berkolaborasi untuk melestarikan budaya dan warisan local; (4) Berpartisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan ekologis; (5) Menumbuhkan kreativitas dan inovasi teknologi dalam seni dan desain.

Deklarasi tersebut ditandatangani oleh para pemimpin dan akademisi terkemuka, yaitu:

Prof. Dr. I Wayan Adnyana (Rektor ISI BALI, Indonesia), Asst. Prof. Dr. Sanor Klinngam, Dr. Kitsada Tungchawal, dan Asst. Prof. Rapipan Thiamdaet (Phetchaburi Rajabhat University, Thailand); Prof. Kate Hislop (Dean, School of Design, University of Western Australia, Australia); Prof. Dr. Koh Young Hun (Hankuk University of Foreign Studies, Republik Korea); Asst. Prof. Catherine Parrott, MFA (University of Iowa, Amerika Serikat); Prof. Dr. K. Azril Ismail dan Assoc. Prof. Suzlee Ibrahim (Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan/ASWARA, Malaysia); Prof. Jaygo Bloom, MFA (Lasalle College of the Arts, Singapura); serta dari ISI BALI, Dr. Ni Made Arshiniwati (Ketua Senat), Prof. Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi), Dr. I Made Jodog (Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum), Prof. Dr. I Komang Sudirga (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama), serta Nyoman Dewi Pebriyani, Ph.D (Direktur Pascasarjana ISI BALI).

Foto: Pembukaan B-GAAD II Tahun 2025, Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.

Serangkaian kegiatan B-GAAD II berlangsung dari 27 hingga 31 Oktober 2025 di berbagai venue di dalam dan luar kampus ISI BALI, meliputi Bali–Global Arts and Design Symposium (B-GADS), Bali–Global Performing Arts Map (B-GPAM), Bali–Global Art Map Exhibition (B-GAME), Bali–Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME), Bali–Global Encounter Figure (B-GEF), Bali–Global Authentic Trip (B-GAT), B-GAAD Leaders’ Summit, Bali–Global Expo and Job Fair (B-GEJF)

Kegiatan pembuka diwarnai World Cultural Carnival, yang menafsirkan tema Myths–World–Memories melalui parade artistik melibatkan seluruh program studi sarjana, sarjana terapan, dan pascasarjana ISI BALI. Selain itu, hadir pula peluncuran buku dan karya seni bertajuk Bali–Global Encounter Figure (B-GEF) #1: Unveiling Borrowed Light, hasil kolaborasi Prof. K. Azril Ismail dan Azrul K. Abdullah dari ASWARA Malaysia bersama ARMA Museum. Masih dalam rangkaian B-GAAD II, Workshop Woodcut oleh Prof. Paul Trinidad dari University of Western Australia juga diselenggarakan untuk mahasiswa ISI BALI, memperkaya pertukaran pengetahuan lintas budaya dan teknik artistik. (ISIBALI/Humas)

Pergelaran Intermedium Ananta–Mahaboga–Anantya Buka B-GAAD II 2025

Pergelaran Intermedium Ananta–Mahaboga–Anantya Buka B-GAAD II 2025

Foto: Pergelaran intermedium bertajuk Ananta–Mahaboga–Anantya dalam Pembukaan B-GAAD II 2025, Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.

Menandai pembukaan perhelatan Bali–Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II, Institut Seni Indonesia (ISI) Bali menghadirkan pertunjukan intermedium bertajuk Ananta–Mahaboga–Anantya, Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI. Pergelaran ini menjadi bagian dari program Bali–Global Performing Arts Map (B-GPAM) yang menampilkan kolaborasi lintas disiplin seni antara tari, musik, animasi, dan desain kostum.

Mengusung konsep “Bumi dalam memori peradaban Bali”, karya ini menghidupkan kembali mitologi Anantaboga, sosok naga raksasa penyangga dunia yang dipercaya sebagai simbol kemakmuran dan sumber kesejahteraan. Melalui metafora kosmik, pertunjukan Ananta–Mahaboga–Anantya menghadirkan pembacaan baru atas mitos tersebut dalam bentuk tari yang menghanyutkan sekaligus menggugah, memvisualkan tragedi alam yang merekah menjadi harapan kehidupan.

Foto: Pergelaran intermedium bertajuk Ananta–Mahaboga–Anantya dalam Pembukaan B-GAAD II 2025, Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.

Karya ini dikemas sebagai pertunjukan multi-medium, memadukan unsur gerak, animasi, dan kostum yang saling berkelindan membangun pengalaman visual dan emosional bagi penonton. Di bawah koordinasi Dr. I Gede Yudarta, SSKar., M.Si., karya ini melibatkan tim kreatif dari berbagai program studi di ISI BALI.

Karya ini dikemas sebagai pertunjukan multi-medium, memadukan unsur gerak, animasi, dan kostum yang saling berkelindan membangun pengalaman visual dan emosional bagi penonton. Di bawah koordinasi Dr. I Gede Yudarta, SSKar., M.Si., karya ini melibatkan tim kreatif lintas program studi di ISI Bali, mencerminkan kekuatan kolaborasi antardisiplin seni.

Salah satu elemen paling mencuri perhatian adalah kostum para penampil yang dilengkapi dengan lampu LED yang dapat menyala dan meredup mengikuti ritme gerak tubuh serta animasi di layar LED. Efek pencahayaan yang sinkron dengan visual digital ini menghadirkan sensasi dinamis seolah tubuh penari dan layar menjadi satu kesatuan hidup yang berinteraksi secara real-time.

Foto: Pergelaran intermedium bertajuk Ananta–Mahaboga–Anantya dalam Pembukaan B-GAAD II 2025, Selasa (28/10) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.

Pertunjukan ini juga menampilkan perpaduan apik antara gamelan Bali dan orkestra modern yang berfungsi sebagai pengantar dramatik sepanjang pergelaran. Alunan gamelan yang sarat nuansa spiritual berpadu dengan orkestra yang megah, menciptakan jalinan bunyi yang memperkuat atmosfer visual dan memperdalam makna karya. Pergelaran memberikan pengalaman multisensori yang menggugah, di mana tradisi dan teknologi bertemu dalam harmoni yang memukau.

Koreografi diciptakan oleh Kadek Diah Pramanasari, M.Sn. dan Ni Nyoman Ayu Kunti Aryani, M.Sn. Penataan kostum digarap oleh Ida Ayu Ari Mahadewi, M.Sn. dan Ni Putu Dyah Pradnya Candriasih, M.Sn., sementara visual animasi dikerjakan oleh I Wayan Agus Mahardika, M.Sn., I Made Hendra Mahajaya Pramayasa, M.Sn., Gede Lingga Ananta Kusuma Putra, M.Sn., Muhammad Ragil Zulkifly, Anak Agung Istri Kirana Maheswari, Andi Adytia Moh Firmansyah, I Gede Krisnayaka Saskara, I Kadek Angga Dwipayana, Armansyah Rizki Alfahkri, I Dewa Putu Nova Andika Putra, dan I Gede Mahendra Dana. Bidang music dan gamelan ditangani oleh I Wayan Diana Putra, M.Sn., Ni Putu Hartini, M.Sn., Guntur Eko Prasetyo, M.Sn., Putu Lukita Wiweka Nugraha Putra, M.Sn., serta I Gede Raditya Yudhistira, M.Sn. (ISIBALI/Humas)

B-GAAD II Perkuat Kemitraan Strategis untuk Keunggulan Akademik

B-GAAD II Ngukuhang Kemitraan Strategis Anggen Keunggulan Akademik

Mikukuhang Komitmen Malarapan antuk Deklarasi Panca Mahadharma B-GAAD

Foto : Runtutan B-GAAD II warsa 2025 puniki nyihnayang Tari Cancala-Bhuwana-Candika, Trunajaya, lan Jeriring Janger ring Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI Bali, Sukra (31/10).

Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) malih pisan ngamargiang poros pendidikan tinggi ring widang seni lan desain ring wewidangan Asia-Pasifik malarapan antuk acara Bali–Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II 2025, sane resmi kabungkah duk rahina Anggara (28/10) ring Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI Bali. Ring warsa puniki, B-GAAD makta tema Tutur–Bhuwana–Tuwuh (Mitos–Dunia–Memori), sane negesang indik mabuatnyane mitos pinaka kaweruhan sane maurip sane ngawangun kawicaksanaan lan identitas peradaban manusa.

Rektor ISI Bali, Prof Dr.I Wayan Adnyana, maosang B-GAAD pinaka inisiatif ISI Bali anggen ngwangun ruang aktualisasi sane strategis, skala internasional sane ngarauhin lembaga pendidikan tinggi seni lan desain ring wewidangan Asia-Pasifik. “B-GAAD nenten wantah forum rapat kemanten, nanging pinaka platform anggen nyebar ide, konsep, miwah visi sane ngukuhang solidaritas Asia-Pasifik nuju inovasi anyar,” baos dane.

Ring warsa puniki, B-GAAD II kasarengin olih solas universitas saking wewidangan Asia-Pasifik, tiga lembaga seni, miwah asiki lembaga pemerintah asing, rumasuk: Akademi Seni, Budaya, lan Warisan Nasional Malaysia (ASWARA); Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan sane sampun lintang; Perguruan Tinggi Seni Lasalle miwah Akademi Seni Rupa Nanyang (NAFA) Singapura; Universitas Rajabhat sane wenten ring Thailand; Universitas sane wenten ring Australia Barat (UWA); Universitas Seni Kyoto Saga miwah Universitas Seni Prefektur Okinawa Jepang; Universitas Iowa ring Amerika Serikat; Universitas Jatiya Kabi Kazi Nazrul Islam (JKKNI) ring Universitas Banglades; miwah Universitas Luar Negeri Hankuk (HUFS) Republik Korea. Dukungan taler rauh saking Museum Seni Agung Rai (ARMA), Galeri Seni Komaneka, Jepang Kota Misato, miwah Museum Wiswakarma Gianyar.

Ring pidarta pamungkahnyane, Rektor ISI BALI negesang indik mitologi-sakadi sane kabaosang olih Edith Hamilton ring Mitologi: Timeless Tales of Gods and Heroes  (1969)-inggih punika refleksi saking sapunapi manusa sampun mapikayun lan ngrasayang ngawit saking dumun. Malarapan antuk mitologi, manusa manggihin malih paiketan sane dalem sareng alam-antuk bumi, segara, taru, bunga, lan bukit-paiketan sane sayan pudar ring era modern.

Foto : Pamaosan Deklarasi B-GAAD olih Rektor ISI Bali, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana sane kasaksiang olih makasami kepala perguruan tinggi seni lan desain ring Asia Pasifik, rahina Anggara (28/10) ring Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, ISI Bali.

Pinaka wangun komitmen anggen ngukuhang jaringan kerjasama miwah kelestarian keunggulan akademik, B-GAAD II ngamedalang Deklarasi Panca Mahadharma B-GAAD sane mamurda Caksu-Bhuwana-Citta (Visi Mulia untuk Masa Depan Bersinar), sane katanda tanganin olih para pemimpin lan dosen ring universitas seni lan desain Asia-Pasifik. Deklarasi puniki negesang limang misi utama: (1) Ngukuhang kemitraan anggen kemajuan lan kelestarian keunggulan akademik; (2) Mapaiketan ring karahayuan krama miwah krama; (3) Mapaiketan sareng nglestariang budaya miwah tetamian lokal; (4) Aktif nyarengin nyaga keseimbangan ekologi; (5) Numbuhang kreativitas miwah inovasi teknologi ring sajeroning seni miwah desain.

Deklarasi punika katanda tanganin olih para pemimpin lan akademisi sane kasub, inggih punika:

Prof. Dr. I Wayan Adnyana (Rektor ISI BALI, Indonesia), Asst. Prof. Dr. Sanor Klinngam, Dr. Kitsada Tungchawal, lan Asst. Prof. Rapipan Thiamdaet (Phetchaburi Rajabhat University, Thailand); Prof. Kate Hislop (Dean, School of Design, University of Western Australia, Australia); Prof. Dr. Koh Young Hun (Hankuk University of Foreign Studies, Republik Korea); Asst. Prof. Catherine Parrott, MFA (University of Iowa, Amerika Serikat); Prof. Dr. K. Azril Ismail lan Assoc. Prof. Suzlee Ibrahim (Akademi Seni Budaya lan Warisan Kebangsaan/ASWARA, Malaysia); Prof. Jaygo Bloom, MFA (Lasalle College of the Arts, Singapura); Saking ISI BALI, taler rauh inggih punika Dr.Ni Made Arshiniwati, SST., M.Si. (Ketua Senat), Prof. Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. (Wakil Rektor Widang Akademik miwah Sistem Informasi), Dr. I Made Jodog, MFA (Wakil Rektor Widang  Perencanaan, Keuangan, miwah Urusan Umum), Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum. (Wakil Rektor Widang Kemahasiswaan lan Kerjasama), miwah Nyoman Dewi Pebriyani, ST., MA, Ph.D. (Direktur Pascasarjana ISI Bali).

Foto: Pembukaan B-GAAD II warsa 2025, Anggara (28/10) ring Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI Bali.

Serangkaian parikrama B-GAAD II kamargiang ngawit tanggal 27 kantos 31 Oktober 2025, ring makudang-kudang genah ring jero miwah ring jaba kampus ISI Bali. Punika minakadi Bali–Global Arts lan Design Symposium (B-GADS), Bali–Global Performing Arts Map (B-GPAM), Bali–Global Art Map Exhibition (B-GAME), Bali–Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME), Bali–Global Encounter Figure (B-GEF), Bali–Global Authentic Trip (B-GAT), B-GAAD Leaders’ Summit, Bali–Global Expo and Job Fair (B-GEJF).

Acara pamungkah puniki nyihnayang Karnaval Budaya Dunia, sane narka tema Myths–World–Memories malarapan antuk parade artistik sane nyarengin makasami program studi sarjana, terapan, miwah pascasarjana ring ISI Bali. Tiosan ring punika, taler wenten peluncuran buku miwah karya seni sane mamurda Bali–Global Encounter Figure (B-GEF) #1: Unveiling Borrowed Light, hasil kolaborasi Prof. K. Azril Ismail lan Azrul K. Abdullah saking ASWARA Malaysia sareng ARMA Museum. Pinaka pahan saking B-GAAD II, Workshop Woodcut olih Prof. Paul Trinidad saking University of Western Australia majeng ring mahasiswa ISI Bali, nincapang panyiluran kaweruhan lintas budaya miwah teknik artistik (ISIBALI/Humas).

The 2025 B-GAME International Exhibition Reflects on Myths and Memories

The 2025 B-GAME International Exhibition Reflects on Myths and Memories

Photo: Opening of the B-GAME International Exhibition on Monday (October 27) at the Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud.

The Indonesian Institute of the Arts Denpasar (ISI Bali) officially opened the Bali–Global Art Map Exhibition (B-GAME) on Monday (October 27) at the Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud. This international art exhibition is part of the Bali–Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II 2025 series and features the works of 66 artists from Indonesia, Thailand, South Korea, Malaysia, Japan, Australia, and Bangladesh.

Carrying the theme “Tutur–Bhuwana–Tuwuh (Myths–World–Memories)”, the exhibition—curated by Arif B. Prasetyo, Warih Wisatsana (Bali), and Jeon Dongsu (Korea)—serves as a creative dialogue space that brings together the artists’ authentic experiences, resilience, and innovative spirit in interpreting myth as a source of knowledge and wisdom among the nations of the Asia-Pacific region.

Photo: B-GAME International Exhibition, Monday (October 27) at the Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud.

The Rector of ISI Bali, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana, explained that myths should not be understood merely as tales of the past, but as illuminating guides to the relationship between humans and nature. “As expressed by Edith Hamilton in Mythology: Timeless Tales of Gods and Heroes (1969), myth represents the way early humans thought and felt about the world—connecting humanity to the earth, the sea, the trees, and the mountains, with a closeness that is now rarely experienced,” stated the Professor of Art History.

Prof. Kun Adnyana further emphasized that the contemporary artist’s challenge, as articulated by Alison George in The Brain (2018), lies in how art can strengthen collective memory—how, within seconds, art captures attention and leaves a deep, lasting impression. Through the works on display, B-GAME 2025 seeks to reinforce our shared memory and collective commitment to humanity, the preservation of local culture, and ecological balance.

In his remarks, A.A. Gde Rai, founder of ARMA, warmly welcomed the second staging of B-GAME at the museum. He expressed his pride that ARMA has once again been entrusted to host a gathering of international artists, following the success of the inaugural edition held last year. According to him, this exhibition not only strengthens Bali’s position as a global center for visual arts, but also reaffirms the vital role of art as a bridge across cultures and nations.

Photo: B-GAME International Exhibition, Monday (October 27) at the Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud.

The B-GAME 2025 Exhibition is held across two main venues—the Agung Rai Museum of Art (ARMA) and the Komaneka Art Gallery, both located in Ubud. These two exhibition spaces together form a new map of relations between art and myth, underscoring their essential role in enriching the memory and intellect of contemporary generations.

The opening ceremony was attended by Koman Wahyu Suteja, international delegates of B-GAAD II, the leadership and faculty members of ISI Bali, as well as artists, cultural figures, and students.

On this occasion, the Rector of ISI Bali expressed his highest appreciation to the curators, artists, designers, maestros, visiting professors, media partners, collaborators, and the organizing committee for their dedication, passion, and commitment. The exhibition is envisioned as a symbol of solidarity and a step forward in strengthening the Asia-Pacific Axis of Arts and Design Higher Education platform, while also reaffirming Bali’s position as a global hub for contemporary art and culture.
(ISIBALI/Public Relations)

Loading...