Denpasar, 4 November 2025 — Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Bali kembali menyelenggarakan kegiatan Kuliah Dosen Tamu sebagai bagian dari pengayaan wawasan akademik mahasiswa. Pada kesempatan kali ini, program studi menghadirkan Bapak Achmad Syarief, MSD., Ph.D., dosen dan peneliti di bidang desain produk yang dikenal luas atas kepakarannya dalam semantik produk.
Kegiatan yang berlangsung di kampus ISI Bali pada Selasa, 4 November 2025, diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa Program Studi Desain Produk. Dalam kuliah tamu tersebut, Achmad Syarief menyampaikan materi bertajuk “Semantik Produk: Memahami Pemaknaan Obyek Desain”, yang menyoroti bagaimana bentuk, warna, dan material pada produk dapat menyampaikan pesan dan membangun persepsi pengguna.
Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman semantik dalam proses perancangan desain agar produk tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai komunikasi yang kuat. “Desainer perlu memahami bagaimana pengguna menafsirkan bentuk dan simbol pada produk. Di situlah semantik berperan sebagai jembatan antara desain dan persepsi,” ujar Achmad Syarief.
Ketua Program Studi Desain Produk ISI Bali, Wahyu Indira, S.Sn., M.Sn, menyampaikan bahwa kegiatan kuliah dosen tamu ini merupakan bagian dari upaya prodi untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan perkembangan industri desain terkini. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan langsung dari pakar yang berpengalaman, sehingga dapat memperkaya sudut pandang mereka dalam proses perancangan produk,” ungkapnya.
Mahasiswa yang hadir tampak antusias mengikuti jalannya kuliah, dengan sesi diskusi interaktif yang membahas berbagai contoh penerapan semantik produk pada desain kontemporer. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap aspek konseptual dan filosofis dalam desain produk, serta mendorong lahirnya karya-karya inovatif yang berdaya makna tinggi.
*Hadirkan Dosen University of Western Australia, Prof. Paul Trinidad sebagai Narasumber
Foto: Workshop Cetak Grafis di Gedung Citta Kelangen Lt. 2 ISI BALI, Rabu (29/10).
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menyelenggarakan Bali-Global Encounter Figure (B-GEF) #2: Workshop Cetak Grafis di Gedung Citta Kelangen Lt. 2 ISI BALI, Rabu (29/10). Kegiatan ini merupakan rangkaian Event Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II Tahun 2025.
B-GEF merupakan sebuah ruang dialog tentang interrelasi individual dan kolektif, yang dikemas dalam bentuk kolaborasi kreatif antara maestro, seniman, tokoh budaya, atau kritikus melalui format workshop.
Foto: Workshop Cetak Grafis di Gedung Citta Kelangen Lt. 2 ISI BALI, Rabu (29/10).
Pada pelaksanaan B-GEF #2 ini, hadir Prof. Paul Trinidad dari University of Western Australia sebagai narasumber. Ia memperkenalkan teknik cetak tinggi (relief printing) yang diaplikasikan pada media kain dan kaos, memperagakan secara langsung proses pengolesan tinta hingga tahap pencetakan hasil karya.
Workshop ini diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai program studi, di antaranya Desain Komunikasi Visual, Seni Murni, Kriya, dan Desain Produk ISI BALI. Para peserta tampak antusias mempelajari serta mempraktikkan teknik cetak grafis bersama sang maestro, mendapatkan pengalaman artistik yang memadukan pendekatan tradisional dengan eksplorasi kontemporer. (ISIBALI/HUMAS)
Foto: Jajaran Pimpinan ISI BALI dan Delegasi B-GAAD II bersama seluruh kontingen World Cultural Carnaval ISI BALI, Selasa (28/10) di Gedung Desain Hub ISI BALI.
World Cultural Carnaval yang menjadi bagian dari rangkaian Bali–Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) II Tahun 2025 sukses memukau para delegasi luar negeri yang hadir di Kampus Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Selasa (28/10). Pawai seni lintas disiplin ini menampilkan kekayaan mitologi, kreativitas, dan daya cipta mahasiswa dari seluruh program studi di ISI BALI, yang dirangkai dalam tema besar “Tutur–Bhuwana–Tuwuh” (Myths–World–Memories).
Digelar seusai apel peringatan Hari Sumpah Pemuda, karnaval dimulai dari depan Gedung Lata Mahosadhi menuju area Desain Hub, berlanjut ke selatan Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan kembali ke titik awal. Sepanjang rute, para peserta menampilkan parade busana tematik, tari, teater, musik, dan properti artistik yang mencerminkan identitas masing-masing program studi. Panggung kehormatan di depan Gedung Desain Hub menjadi pusat perhatian, tempat seluruh kontingen menampilkan atraksi utama di hadapan Rektor, pimpinan perguruan tinggi, mitra, dan tamu-tamu internasional B-GAAD.
Foto: Jajaran Pimpinan ISI BALI dan Delegasi B-GAAD II menyaksikan World Cultural Carnaval ISI BALI, Selasa (28/10) di Bencingah Gedung Desain Hub ISI BALI.
Sebanyak 16 kontingen andil dalam pergelaran ini, masing-masing menafsirkan tema mitologi dan kosmologi Bali melalui medium seni yang berbeda. Prodi Tari dengan tema Sanghyang yang sakral, Karawitan dengan denting kulkul yang menggema secara live, hingga Pendidikan Seni Pertunjukan yang menampilkan kreativitas kostum Cupak Gerantang.
Kontingen Seni Pedalangan dan Teater memadukan wayang orang dengan body painting, sementara Seni Murni menghadirkan visual memedi-median menggunakan bahan alam. Kriya menonjolkan keanggunan bentuk naga, sedangkan Desain Interior dan Arsitektur menampilkan sosok lelakut (orang-orangan sawah) dalam wujud artistik.
Nuansa perang dan keberanian terasa kuat dari kontingen Musik dan Bisnis Digital melalui tema Genderang Perang dengan iringan alat musik tiup yang dimainkan secara langsung. Sementara itu, Desain Komunikasi Visual memeriahkan suasana dengan tema Mayadenawa disertai bunyi-bunyian khas yang mereka ciptakan sendiri.
Foto: Penampilan Prodi Tari dengan judul Sasanghyangan pada World Cultural Carnaval ISI BALI, Selasa (28/10) di Bencingah Gedung Desain Hub ISI BALI.
Dari sisi visual, Fotografi memukau lewat tema Kalarau dengan permainan cahaya reflektor, Desain Mode menampilkan sosok Dadayangan berambut panjang, dan Produksi Film dan Televisi mengusung Wong Samar dengan kostum kamuflase yang misterius. Tak kalah menarik, Desain Produk hadir dengan kostum berbentuk Bedawang (kura-kura raksasa bersisik), dan Animasi menampilkan parade karakter Tantri bertema hewan.
Kelas pascasarjana turut memeriahkan parade ini, Program Doktor (S3) mengangkat simbol kekuatan Garuda, sementara Program Magister (S2) menampilkan figur Dewi Sri sebagai lambang kesuburan, lengkap dengan properti tirta dan musik live yang anggun.
Setiap kontingen terdiri dari sekitar 20 anggota, termasuk dosen dan mahasiswa, yang menampilkan perpaduan antara fashion, koreografi, properti, dan musik tematik. Kolaborasi lintas disiplin ini menunjukkan kekayaan ekspresi artistik sivitas akademika ISI BALI dalam merespons tema besar B-GAAD II yang menautkan antara mitos, dunia, dan kenangan peradaban. (ISI BALI/Humas)
Hallo rekan” mahasiswa ISI BALI, ada kabar terkini dari Madhava dengan membuka kesempatan magang di perusahaan tersebut, ayo tunggu apalagi ambil kesempatan ini untuk menambah pengalaman dan wawasan kalian.