Prof. Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si adalah seorang Profesor/Guru Besar dalam ranting ilmu/kepakaran Desain Komunikasi Visual. Penghargaan diperoleh Tahun 2011 Satyalancana Karya Satya X Tahun dan XX Tahun di Tahun 2022. Prof Udayana menciptakan desain logo/branding PT. BPR Bank Daerah Gianyar (2020), Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (2020), PT. BPR Bank Daerah Bangli (2021), Desa Tenganan (2022), serta PT Hari Hari Mesari (2022). Publikasi ilmiah, berupa buku Branding Gianyar Kabupaten Kreatif (2019), Kapita Selekta Citraleka Desain: Dialektika Seni, Desain, dan Budaya pada Era Revolusi Industri 4.0 (2020). Berpartisipasi Pameran di Okinawa Prefectural University of Art (2019), serta Pameran Nasional Bali Dwipantara Adirupa III (2023).

Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, lahir di Bangli, Bali, 4 April 1976, meraih gelar Profesor bidang Sejarah Seni pada tahun 2019. Selain sebagai perupa profesional yang telah menyelenggarakan pameran tunggal bereputasi lintas bangsa, seperti di Tainan, Taiwan (2018), Sidney, Australia (2019), dan Slupsk, Polandia (2023), juga mengemban amanah Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali (2019-2021). Kini sebagai Rektor Institut Seni Indonesia (ISI Bali) periode 2021-2025 dan periode 2025-2029.

Profesor Kun sedini muda aktif menulis artikel seni dan budaya pada berbagai media, antara lain Kompas, Tempo, Media Indonesia, Suara Merdeka, Jawa Post-Radar Bali, Bali Post, dan lain-lain. Melakukan riset mendalam tentang seni lukis Bali hingga ke Leiden, Harlem, dan Amsterdam (2015), dan memimpin muhibah seni budaya ke Paris, Prancis (2023).  Kurator seni rupa prestisius dan internasional, seperti Galeri Nasional di Jakarta, Galeri Art 1 (Mondecor), Galeri Seni Tonyraka, Galeri Seni Gajah (Singapura), Sudakara Art Space, dan even Pameran Kolosal Bali Megarupa dan Bali Kandarupa (2021-2023). Buku karya Kun Adnyana, antara lain:  Pita Maha : gerakan sosial seni lukis Bali 1930-an (KPG, 2018), Barong Landung: Anak Agung Sobrat (2017), Pita Prada: Kreativitas Emas bersama Agus Darmawan T dan Jean Couteau (2009), Gigih Wiyono: Diva Sri Migrasi bersama M. Dwi Marianto (2008), dan Nalar Rupa Perupa (2007).

Ia juga menggagas dan mewujudkan berbagai pergelaran kolosal kolaborasi, diantaranya: Komposisi Orkestra Tradisi Gambyuh Agung, Bali (2021); Pergelaran Ekologis Nuwur Kukuwung Ranu di Kintamani, Bali (2022); Candet Ding Pituning Pitu Indonesia Raya di Candi Tegowangi, Kediri (2022); dan Pergelaran Internasional Waruna Mukti Dwipantara pada even Fete De L-Archipel di Paris, Prancis (2023). Dipercaya sebagai juri penghargaan Dharma Kusuma (2021-2023), juri Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha, Bali-Bhuwana Nata Kerthi Nugraha, dan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha (2021-2023).

Penghargaan: Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahun 2023 Kategori Pelopor dan Pembaharu, World Peace Artist Awards dari Committee of Artists for World Peace, Republik Korea (2023), Kerthi Bali Sewaka Nugraha dari Gubernur Provinsi Bali (2023), Visiting Art Scholar Awards dari Gwen Frostic School of Fine Art Collage, Western Michigan University, AS (2013), Nominasi Jakarta Art Awards (2008), Penghargaan Widya Pataka (bidang kritik seni rupa) dari Pemerintah Provinsi Bali (2007), Nominasi Philip Morris Indonesian Art Awards (1999), dan lain-lain.

Lahir di Banjar Tengah, Desa Tampaksiring, Gianyar, 31 Desember 1964. Menyelesaikan Pendidikan Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain tahun 2015, di Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB). Bidang keahlian adalah Desain Interior dan Arsitektur dalam berbagai penelitian seperti Estetika Ruang, interior dan Arsitektur Tradisional Bali, serta Warnabali berbasis cat Bali. Hasil Penelitiannya, telah merumuskan Ashta Bhumi dan Ashta Kosali serta menerapkannya dalam berbagai karya penciptaan seperti: Rumah Tinggal, Balai Banjar, Wantilan, dan Pura, baik pada tingkat lokal maupun Internasional.

Karya Penciptaan yang telah dipersembahkan pada tingkat internasional di antaranya Pura Shanta Citta Bhuwana, yang berlokasi di Taman Mini Indonesia, Kallenkote, Zwole, Belanda dan Kawasan Taman Bali Indah di Dolina Charlotty, Stupsk, Gdansk, Polandia. Penerima penghargaan Satya Lencana 30 Tahun dari Kementerian Kebudayaan RI., Penghargaan Adi Sewaka Nugraha dari Gubernur Bali, Penghargaan dari Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, dan Penghargaan Bali Bhuwana Natakerthi Nugraha dari ISI Bali. Pengalaman Penelitian; DIPA ISI Denpasar, Fundamental DP2M Dikti, Hibah bersaing DP2M Dikti, MF Kedaereka Ristekdikti, dan Kerjasama penelitian lainnya seperti dengan Bappeda Bali, Dispar. Kabupaten Bangli, Disbud Bali, dan Brida Kabupaten Gianyar.