M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

TV Pendidikan, Kado Istimewa Hardiknas

May 3, 2010 | Berita

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai minggu depan, daerah-daerah pelosok di Nusantara akan dapat menikmati layanan TV pendidikan hasil kerja sama Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dengan Media Nusantara Citra (MNC Group). Program televisi berbasis pendidikan itu bernama TV Citra Indonesia Terampil.

“Televisi ini lahir sebagai akibat dari kondisi geografis, sosial, ekonomi, dan kultur yang berbeda-beda di Indonesia sehingga ada beberapa daerah yang tidak terjangkau akses pendidikan. Oleh karena itu, dengan kehadiran TV ini, diharapkan dapat mengatasi persoalan pendidikan di daerah pelosok. Anggap saja ini kado Hardiknas,” ucap Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh saat meresmikan peluncuran televisi tersebut di Jakarta, Minggu (2/5/2010).

TV Citra Indonesia Terampil ini akan mengudara melalui televisi berlangganan Indovision dichannel 845. Pemilihan channel 845 tersebut juga memiliki makna filosofis, yakni merujuk pada angka bulan dan tahun hari kemerdekaan RI.

“Semua layanan ini sifatnya gratis. Kami akan ikut berpartisipasi membantu infrastruktur yang dibutuhkan, seperti penggunaan satelit,” ungkap CEO MNC Grup Harry Tanoesudibyo.

Nantinya, televisi tersebut akan menayangkan program-program pendidikan yang mengarah pada keterampilan hidup, selain pelajaran tingkat sekolah dasar dan menengah. Hingga kini, TV Citra Indonesia Terampil sudah menjangkau dua ratus titik di Indonesia, dengan target mencapai seribu titik pelosok Indonesia.

“Di tiap daerah akan diberikan televisi besar, termasuk dekoder, sehingga pembelajaran bisa dilakukan dengan bantuan televisi ini,” ujar Mohammad Nuh.

Ia juga menerangkan, mulai Senin, televisi ini sudah bisa mengudara di sejumlah pelosok daerah di Indonesia. Permasalahan pendidikan di daerah pelosok merupakan masalah yang tidak pernah selesai. Keterbatasan dana dan infrastruktur membuat pendidikan di daerah pelosok menjadi terpinggirkan. Dengan kehadiran televisi ini, diharapkan daerah-daerah terpencil mampu mengejar ketertinggalannya di bidang pendidikan.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2010/05/02/13303719/TV.Pendidikan..Kado.Istimewa.Hardiknas

Categories

Loading...