M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

KEMESRAAN LEGONG DENGAN SEMARA PAGULINGAN

Sep 2, 2019 | Artikel

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.SKar., M.Si (Fakultas Seni Pertunjukan

Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Legong dan Semara Pagulingan rupanya bersua dan bersinergi dalam pengayoman dan kawalan ketat selera tinggi kaum bangsawan pada akhir era kerajaan Bali. Pada masa itu setiap istana memiliki gamelan Semara Pagulingan lengkap dengan penabuhnya. Semara Pagulingan laras pelog tujuh nada (saih pitu) memiliki repertoar gending-gending lepas (sajian instrumental) yang sarat bobot musikal dengan berbagai variasi jelajah modulasinya. Legong dengan karakteristik estetika olah tari serta kompleksitas koreografinya yang dapat bertutur beragam tema adalah mutiara yang bila diasah akan kian berkilau. Tetapi, seni karawitan dan salah satu tari Bali yang indah ini, belakangan tergerus binarnya.

Kata kunci: Semara Pagulingan, tari Legong, adi luhung

 

Selengkapnya dapat unduh disini

Categories

Berita Terkini

Loading...