by admin | May 19, 2010 | Berita, pengumuman
Penata
Nama : I Made Putra Wantara
Nim : 200502011
Program Studi : Seni Karawitan
Nama : Ni Nyoman Damayanti
Nim : 200601025
Program Studi : Seni Tari
Sinopsis :
Cinta adalah sebuah anugrah yang dapat membuat manusia mampu melakukan sesuatu, bahkan melampui kemampuannya. Oleh sebab itu, banyak orang memburunya. Untuk mendapatkan memang memerlukan berbagai upaya dan pengorbanan. Sebagaimana digambarkan dalam garapan Awidyasmara yang mengekspresikan karakter seorang wanita yang sedang dimabuk asmara. Namun untuk hal itu, wanita tersebut melakukan upaya hingga lupa akan etika, norma dan nilai-nilai budaya ketimuran. Manusia tetaplah manusia, upaya wanita tersebut membuat laki-laki pujaannya jatuh hati. Garapan ini diiringi oleh Gamelan Gong Kebyar dimana ritme dan tempo dari iringan tari ini disusun atau dikomposisikan sesuai dengan karakter dari tokoh yang ditampilkan. Sehingga karya tari dan karawitan ini menjadi sebuah karya seni pertunjukan yang utuh.
Pendukung Karawitan : Sekaa Gong Dharma Sawitra Banjar Pulugambang, Peguyangan, Denpasar Utara
Pendukung Tari :
- Mahasiswi Institut Seni Indonesia Denpasar
- Siswi SMKN 3 Sukawati
by admin | May 19, 2010 | Berita

Samarinda- Tiga mahasiswa asing ISI Denpasar, program Darmasiswa beberapa waktu lalu (13-16 Mei 2010) unjuk kebolehan menari Bali dalam Kegiatan Pembekalan Kepulangan bagi Mahasiswa Asing Peserta Program Darmasiswa RI Tahun Akademin 2009/ 2010, yang bertempat di Kampus Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Kepiawaian mereka menari yang mereka peroleh selama belajar di ISI Denpasar mendapat respon yang bagus dari penonton setempat. Dalam kegiatan pembekalan, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menampilkan tarian dan kesenian lainnya yang selama ini mereka pelajari di kampus mereka masing-masing. Mahasiswa asing dari ISI Denpasar menampilkan dua tarian yaitu Tari Wiranata yang ditarikan oleh Michal Mach dari Czech Republik serta Tari Legong Kuntul ditarikan oleh Hisano Nakamoto dari Jepang dan Ophelie Jill Raveaud dari Perancis. Mereka menari dengan lemah gemulai, sehingga applause demi applause terus menyambut usai mereka menarikan tari Bali tersebut. Dengan keindahan tarian yang didukung dengan penetaan kostum yang baik menjadikan mereka menjadi sorotan kamera dan mendapat banyak jepretan kamera. Hal tersebut diungkapkan oleh Michal Mach. Rasa bangga dan bahagia juga diungkapkan oleh Ophelie Jill. Selain menambah pengalaman, ini juga dapat menjadi motivasi baginya untuk datang ke Bali lagi guna mempelajari seni Bali dibawah asuhan para maestro seni pertunjukan. Sementara Hisano Nakamoto bertekat setelah kembali ke Negara asalnya dia ingin menjadi guru tari Bali sekaligus dapat mempromosikan Bali di negaranya.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal terkait dengan informasi dunia pendidikan Indonesia, pekembangan seni dan tentang budaya Indonesia. Mahasiswa asing program Darmasiswa dari seluruh Indonesia ini diharapkan setelah kembalinya mereka ke negaranya masing-masing, mereka dapat memepromosikan Indonesia dan menjadi sumber informasi yang benar tentang Indonesia. Pembekalan diikuti 185 mahasiswa asing peserta program Daramasiswa RI yang belajar di lembaga pendidikan di Indonesia dan didampingi para pengelola dari lembaga perguruan tinggi. Ajang ini juga sebagai sarana evaluasi selama mereka belajar di Indonesia khususnya di ISI Denpasar.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. yang ditemui dikesempatan berbeda menyampaikan dukungannya dan mengucapkan selamat atas prestasi yang telah ditorehkan oleh mahasiswa asing ISI Denpasar. Pihaknya menegaskan bahwa ajang ini sangat tepat untuk memperomosikan ISI Denpasar tidak hanya di kancah local bahkan internasional. Bahkan merak telah mampu mengukir citra positif ISI untuk dunia internasional.
Humas ISI Denpasar melaporkan
by admin | May 18, 2010 | Artikel, Berita
Oleh: I Wayan Budiarsa Dosen PS Seni Tari
Salah satu sarana untuk mempertebal keyakinan dan menghubungkan diri dengan Ida Sanghyang Widi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa) adalah dengan cara berkesenian. Tari Rejang Sutri pada umumnya mempunyai fungsi sebagai sarana upacara dalam rangkaian suatu upacara piodalan ( Dewa Yadnya). Karena agama Hindu dalam menghubungkan diri dengan Tuhan lebih banyak dengan menggunakan simbul-simbul, seperti halnya dengan sarana tulisan aksara suci, upakara/ banten, berkesenian ( tari ) dan lain sebagainya. Berbagai jenis tarian Bali menampakan adanya hubungan yang erat dengan aktivitas keagamaan dan juga berkembang menjadi tari-tarian yang dipentaskan di atas panggung. Baik seni pertunjukan sebagai sarana upacara atau ritual, sebagai hiburan maupun sebatas penyajian estetis semata. Masyarakat Hindu di Bali dalam berkesenian akan dilengkapi pula pelaksanaan ritual dengan upacara sesajen ( banten) sesuai dengan adat daerahnya masing-masing, dimana upacara tersebut akan berpedoman pada filsafat konsep Tri Kona yaitu Desa (tempat), Kala (waktu) dan Patra (kondisi/ keadaan). Seusai pertunjukan diharapkan mendatangkan kedamaian di dunia ini secara lahir bathin, makanya saat-saat tertentu dapat kita jumpai adanya pementasan tari Sanghyang, Rejang, Topeng, Barong, Baris Gede, Barong Ketingkling dan sebagainya.
Di Desa Pakraman Batuan tari Rejang Sutri mempunyai fungsi sebagai tari upacara ( ritual ), pada saat sasih kelima ( bulan Nopember ) sampai sasih kesanga ( bulan Maret ) tahun berikutnya yang di barengi dengan upacara Bhuta Yadnya. Kalau dilihat fungsi dari Rejang Sutri dapat dikategorikan sebagai tari sacral atau wali, tinjauan yang lain yaitu sebagai tari tolak bala dirunut dari saat dilaksanakan sampai prosesi upacara/ upakara yang gunakan. Rentetan upacara saat Rejang Sutri dilaksanakan adalah pertama mengadakan upacara Dewa Yadnya yaitu melaksanakan upacara persembahyangan di Pura Desa dan Puseh, Ratu Ngurah Agung, Ratu Saung, Ratu Pase Leb ( matur piuning ) yang diantar oleh pemangku desa Batuan dengan sarana upakara pejati jangkep, canang sari, petabuh dan sebagainya. Sedangkan untuk masing-masing keluarga menghaturkan upakara pejati jangkep ke Pura Desa/ Puseh selanjutnya di upacarai oleh pemangku selanjutnya dibawa pulang untuk di tempatkan di pura keluarga ( sanggah,merajan) di sanggah kemulan. Setiap harinya menghaturkan upakara canang dan di lebar saat Rejang Sutri usai ( nyineb ). Kedua, mengadakan atau melaksanakan upacara mecaru ( bhuta yadnya) yang dilaksanakan di Pura Desa dan Puseh pada siang hari sebelum nanti malamnya dilaksanakan Rejang Sutri, mecaru di tapal batas Desa Batuan yaitu di ujung banjar Dentiyis batas utara, di ujung banjar Jeleka batas barat, di ujung banjar Puaya simbul batas selatan, di ujung banjar Peninjoan sebagai simbul batas timur. Mecaru di masing-masing tapal batas desa Batuan diantaranya menggunakan sarana boki diisi tapak dara, wastra poleng, kayu sakti ( carang dadap ) jeroan babi sebagai symbol pengamer-amer. Dilanjutkan mecaru di masing-masing banjar, kemudian di muka rumah masing-masing anggota masyarakat atau depan pintu masuk ( angkul-angkul) saat senja ( sandikala ), dan pada malam harinya di laksanakan tari Rejang Sutri, yang sebelumnya diawali dengan menghaturkan sesajen berupa Pejati yang dihaturkan di Pura Desa dan di tempat pertunjukan. Pejati yang di haturkan di tempat pertunjukan yaitu di Sanggar Tawang wantilan Pura Desa di sudut timur laut ( Ersanya) yang dilakukan oleh Pemangku Desa. Sanggar Tawang tersebut merupakan tempat upakara sesaji/ banten, untuk setiap harinya sudah ada yang bertugas menghaturkan upacara, tempat berstananya Widyadara-widyadari, Bethara-Bethari, tempat pemujaan masyarakat Batuan saat Rejang Sutri dilaksanakan.
Fungsi Wali Tari Rejang Sutri selengkapnya
by admin | May 18, 2010 | Berita, pengumuman
Ujian Sarjana Seni Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun 2009/2010
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Mei 2010
| No |
Judul Karya |
Penata |
Nim/Jurusan |
Waktu |
| 1 |
Manas Mas |
I Made Sudiatmika |
200603004/P |
19.00-19.45 |
| 2 |
“ Ketu Puyung” |
I Made Sudarsana |
200601029/T |
19.50-20.05 |
| 3 |
Linging Carik |
I Made Novianta |
200602036/K |
20.10-20.25 |
| 4 |
Sang Kaca |
Ni Wayan Sari Megantari |
200601023/T |
20.30-20.45 |
| 5 |
Kapingon |
I Made Purdita |
200602025/K |
20.50-21.05 |
| 6 |
Waraparicãrikã |
Putu Mahesa Utari |
200501002/T |
21.10-21.25 |
| 7 |
Romance Akhirat |
Ni Putu Diah Yeti Mahayani |
200601012/T |
21.30-21.45 |
|
|
ISTIRAHAT 15 MENIT
|
|
|
| 8 |
Satya Harini |
Ni Kadek Dana Meianti
|
200601004/T |
22.00-22.15 |
| 9 |
Bang Nareswari |
Ni Komang Murni
I Wayan Budi Utama Putra |
200601013/T
200602012/K |
22.20.22.35 |
| 10 |
Rare Binal |
I Putu Pipin Suartawan |
200602013/K |
22.40-22.55 |
| 11 |
Simulacra |
A.A Gede Agung Rahma Putra |
200601011/T |
23.00-23.15 |
Dekan,
I Ketut Garwa, SSn.,M.Sn
NIP. 19681231 199603 1 007
by admin | May 18, 2010 | Berita, pengumuman
Ujian Sarjana Seni Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun 2009/2010
Hari/Tanggal : Rabu,26 Mei 2010
| No |
Judul Karya |
Penata |
Nim/Jurusan |
Waktu |
| 1 |
Swakanapati |
I Nyoman Kandera |
200603006/P |
19.00-19.45 |
| 2 |
“Satya Jayanthi” |
Komang Ari Wisa Kendraniati |
200601003/T |
19.50-20.05 |
| 3 |
Melodi Simbal |
I Ketut Adi Wirahasa |
200602014/K |
20.10-20.25 |
| 4 |
“Nyari” |
Ni Putu Sri Desy Ekayanthi |
200601021/T |
20.30-20.45 |
| 5 |
Kembang Ratna |
Ni Luh Lisa Susanti |
200601009/T |
20.50-21.05 |
| 6 |
Kletak-Kletok |
I Gusti Putu Suka Arsana |
200602009/K |
21.10-21.25 |
| 7 |
Hasrat |
Ni Luh Gede Sari Wulan Dewi |
200601001/T |
21.30-21.45 |
|
|
ISTIRAHAT 15 MENIT
|
|
|
| 8 |
Candra Brata |
I Made Nadi |
200602009/P |
22.00-22.15 |
| 9 |
Patriot |
I Putu Agus Pranata Giantika |
200601017/T |
22.20.22.35 |
| 10 |
Moksa |
I Wayan Putra Jaya Semara |
04010210011/K |
22.40-22.55 |
| 11 |
Ken Arok |
Kadek Sulendri |
200601008/T |
23.00-23.15 |
Dekan,
I Ketut Garwa, SSn.,M.Sn
NIP. 19681231 199603 1 007
by admin | May 18, 2010 | Berita, pengumuman
Ujian Sarjana Seni Fakultas Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun 2009/2010
Hari/Tanggal : Selasa, 25 Mei 2010
| No |
Judul Karya |
Penata |
Nim/Jurusan |
Waktu |
| 1 |
Sedah Wong |
I Putu Adi Sujana |
200603011/P |
19.00-19.45 |
| 2 |
Candali |
Putu Dian Tristiana Dewi |
200501008/T |
19.50-20.05 |
| 3 |
Freedom Of Style |
Komang Dharma Santhika |
200602035/K |
20.10-20.25 |
| 4 |
Pamiket Tresna |
Ni Putu Novia Anggreni |
200601024/T |
20.30-20.45 |
| 5 |
Sûryaraŝmi |
Ni Nyoman Sumariasih |
200601018/T |
20.50-21.05 |
| 6 |
Pakideh |
Sang Kompiang Widya Satrawan |
200602001/K |
21.10-21.25 |
| 7 |
“Sang Anggut” |
I Ketut Gede Agus Adi Saputra |
200601016/T |
21.30-21.45 |
|
|
ISTIRAHAT 15 MENIT
|
|
|
| 8 |
Lampah Sya |
I Komang Harianto Ardiantha |
200602003/K |
22.00-22.15 |
| 9 |
Erlangga Duta |
Ni Putu Indah Yuniari |
200601010/T |
22.20.22.35 |
| 10 |
Tresna Lampus |
Ni Kadek Indrawati |
200601022/T |
22.40-22.55 |
| 11 |
Jangga Kasturi |
I ketut Sudiana |
200602046/K |
23.00-23.15 |
| 12 |
Sinatria Gatotkaca |
I Gede Riko Raharja |
031111980/T |
23.20-23.35 |
Dekan,
I Ketut Garwa, SSn.,M.Sn
NIP. 19681231 199603 1 007