M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Hasil Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Kemdiknas

Hasil Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Kemdiknas

Dokumen-dokumen Hasil Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Kementerian Pendidikan Nasional :

Sumber: kemdiknas.go.id

Sekilas Tentang Gamelan Gambang Kromong

Sekilas Tentang Gamelan Gambang Kromong

Kiriman: I Gde Made Indra Sadguna, SSn., MSn., Alumni ISI Denpasar

Pengantar

            Gambang Kromong merupakan salah satu jenis perangkat musik yang berasal dari DKI Jakarta. Perangkat musik ini dapat digolongkan ke dalam perangkat gamelan. Sebutan Gambang Kromong di ambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Bilahan Gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Perangkat musik ini merupakan sebuah produk hasil akulturasi dari budaya Tionghoa dengan pribumi. Hal ini bisa dilihat pada instrumen-instrumen yang digunakan pada perangkat musik Gambang Kromong.

            Secara umum, Gambang Kromong disajikan pada pesta-pesta rakyat, perkawinan, pesta tahun baru Cina, serta pada acara Tapekong (tempat peribadatan Cina). Jumlah pemain Gambang Kromong terdiri dari 8 sampai 12 orang pemusik ditambah beberapa penyanyi, penari, bahkan pemain lenong. Gambang Kromong telah mengalami banyak perkembangan pada repertoar lagunya. Hingga sekarang terdapat tiga jenis lagu yang disajikan pada musik Gambang Kromong, yakni lagu Pobin, lagu Dalem, dan lagu sayur.

            Lagu-lagu yang dibawakan oleh Gambang Kromong pada awalnya hanya lagu-lagu instrumentalia yang disebut lagu-lagu Pobin. Lagu-lagu Pobin dapat ditelusuri kepada lagu-lagu tradisional Tionghoa di bagian barat propinsi Hokkian (Fujian) di Cina Selatan. Lagu-lagu pobin inilah yang kini merupakan lagu tertua dalam repertoar Gambang Kromong. Di antara lagu-lagu Pobin yang kini masih ada yang mampu memainkannya, meskipun sudah sangat langka, adalah Pobin Khong Ji Liok, Peh Pan Thau, Cu Te Pan, Cai Cu Siu, Cai Cu Teng, Seng Kiok, serta beberapa Pobin lain yang khusus dimainkan untuk mengiringi berbagai upacara dalam pernikahan dan kematian Tionghoa tradisional.

            Setelah lagu-lagu Pobin, mulai diciptakan lagu-lagu yang dinyanyikan. Lagu-lagu ini disebut lagu Dalem. Lagu-lagu Dalem ini dinyanyikan dalam bentuk pantun-pantun dalam bahasa Melayu Betawi. Di antara lagu-lagu Dalem yang ada, tinggal Masnah dan Ating (sebagian) yang masih mampu menyanyikannya antara lain: Poa Si Li Tan, Peca Piring, Semar Gunem, Mawar Tumpa, Mas Nona, Gula Ganting, dan Tanjung Burung. Setelah generasi lagu Dalem yang kini telah menjadi lagu klasik Gambang Kromong, generasi selanjutnya adalah lagu-lagu yang disebut lagu sayur. Berbeda dengan lagu Dalem, lagu sayur memang diciptakan untuk ngibing (menari). Beberapa contoh lagu sayur di antaranya adalah: Kramat Karem (Pantun dan Biasa), Ondé-ondé, Glatik Ngunguk, Surilang, Jali-jali (dalam berbagai versi: Ujung Mèntèng, Kembang Siantan, Pasar Malem, Kacang Buncis, Cengkarèng, dan Jago), Stambul (Satu, Dua, Serè Wangi, Rusak, dan Jalan), Pèrsi (Rusak, Jalan, dan Kocok), Centè Manis, Kodèhèl, Balo-balo, Rènggong Manis, Kakang Haji, Rènggong Buyut, Jeprèt Payung, Lènggang Kangkung, Kicir-kicir, dan Siri Kuning.

Laras Gambang Kromong

            Pelarasan perangkat gamelan Gambang Kromong menggunakan lima nada (pentatonis) dan bukan tujuh nada (diatonis). Dalam permainannya juga terdengar adanya dua gembyangan. Hal ini juga bisa dibuktikan dengan jumlah pencon pada instrumen Kromong yang berjumlah 10 buah. Jika dalam satu gembyangan terdapat lima nada, maka secara jelas instrumen Kromong memiliki dua gembyangan.

            Lima nada pada Gambang Kromong semuanya mempunyai nama dalam bahasa Tionghoa yaitu: sol (liuh), la (u), do (siang), re (che) dan mi (kong). Tidak ada nada fa dan si seperti dalam musik diatonis. Sedangkan larasnya adalah slèndro yang khas Tionghoa yang disebut Slèndro Cina atau ada pula yang menyebutnya Slèndro Mandalungan. Dengan demikian semua instrumen dalam orkestra Gambang Kromong dilaras sesuai dengan laras musik Tionghoa, mengikuti laras Slèndro Cina tadi.

 Instrumen-instrumen pada Perangkat Musik Gambang Kromong

            Seperti dijelaskan sebelumnya, Gambang Kromong merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa dengan pribumi. Hal itu dapat dilihat juga pada jenis-jenis instrumen pada perangkat Gambang Kromong. Instrumen Gambang dan Kromong merupakan instrumen yang utama. Instrumen lainnya yang mewakili budaya Tionghoa dapat dilihat pada beberapa alat gesek yaitu Khong Ah Yan, The Yun, sedangkan budaya pribumi diwakili oleh instrumen lokal seperti gong, gendang, kecrek, suling, dan kempul.

 Sekilas Tentang Gamelan Gambang Kromong selengkapnya

[IS]

KKN Mahasiswa Diterima Resmi Bupati Klungkung

KKN Mahasiswa Diterima Resmi Bupati Klungkung

Kiriman Dewi Yulianti, Dosen PS. Seni Karawitan. Bertempat di Wantilan Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Jumat pagi (5/8), mahasiswa  peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISI Denpasar  tahun akademik  2011/2012 dengan jumlah peserta 147 diterima secara resmi oleh Bupati  klungkung yang  diwakili  oleh Asisten I Bupati, dalam acara Pembukan KKN yang mana mahasiswa peserta KKN  akan ditempatkan di empat  lokasi, yaitu  di  Desa Dinas Bakas,Nyalian, Timuhun, dan Nyanglan, yang  akan berlangsung selama satu bulan, dari tanggal 5 Agustus sampai 5 September 2011.
Ketua Panitia KKN, I Wayan Sudana, S.ST.,M.Hum. dalam laporannya mengatakan bahwa program prioritas di Desa Bakas adalah Seni Pertunjukan untuk  persiapan Lomba Desa, sedangkan di  rogram lainnya adalah penataan kantor desa, membuat  dekorasi  kantor, penataan taman, yang  mana pada  akhir program, akan diadakan pentas hasil binaan, lomba lukis.

Rektro ISI Denpasar yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Pembantu Rektor I, bidang Akademik Drs. I Ketut Murdana, M.Sn. dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bupati Klungkung dan segenap lapisan masyarakat Kecamatan Banjarangkan yang telah menerima mahasiswa ISI Denpasar peserta KKN dengan sangat ramah. “Mahasiswa kami masih dalam proses belajar. Untuk itu kami mohon bimbingan masyarakat  sehingga anak-anak kami dapat meningkatkan kemampuan diri, serta kedisiplinan sebagai upaya meningkatkan pendidikan karakter. Mahasiswa peserta KKN saat ini tidak lagi hanya menjadi agent of development, tapi lebih berperan sebagai agent of empowerment  dalam masyarakat ” ujar Murdana didampingi  Ketua LP2M ISI Denpasar, Drs. I Gusti Ngurah Sramasara,M.Hum.

Bupati  Klungkung dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Bupati, menyambut  baik  mahasiswa ISI Denpasar  peserta KKN, dan menghimbau mahasiswa untuk dapat bersinergi dengan masyarakat guna  meningkatkan  kemampuan diri, sehingga kegiatan KKN dapat berjalan dengan baik.

Setelah mengikuti acara pembukaan dan penyerahan mahasiswa  oleh pihak ISI Denpasar kepada Bupati Klungkung, mahasiswa KKN juga  melaksanakan kegiatan tambahan serangkaian KKN di  Desa Surabrata dan Tinungan, Tabanan yg merupakan bimbingan seni, yang dimulai sore kemarin.

Penerimaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2011 Dibiayai 2012

Penerimaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2011 Dibiayai 2012

Kepada Yth     : Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Koordinator Kopertis Wilayah I s.d XII di seluruh Indonesia.

Bersama ini dengan hormat kami sampaikan bahwa, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Pendidikan Tinggi memberi kesempatan kepada  mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mengajukan usulan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang yaitu :  PKMP, PKMM, PKMK, PKMT dan PKMKC yang akan didanai tahun 2012.

Perlu  kami  informasikan  bahwa  sesuai  panduan  PKM  tahun  2011  pedoman pengajuan  usulan  proposal  dan  tata  cara pengiriman  proposal  ke  Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dit. Litabmas) dapat di download pada website http://.dikti.kemdiknas.go.id, dengan headline: Usulan   Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2011.

Sehubungan hal tersebut di atas kami sangat berterima kasih apabila Saudara berkenan menginformasikan program dimaksud kepada mahasiswa di perguruan tinggi Saudara, dengan persyaratan sebagai berikut :

  1. Setiap usulan proposal dibuat rangkap 2 (dua);
  2. Softcopy proposal dimasukan dalam satu CD/DVD per perguruan tinggi;
  3. Rekap (dalam format excel) daftar seluruh usulan proposal dikirim via email ke  alamat :  [email protected] cc :  [email protected] dengan subjek rekap PKM2012_nama PerguruanTinggi ;
  4. Surat pengantar resmi dari perguruan tinggi dengan dilampirkan print out dan CD rekap daftar seluruh proposal dari Perguruan Tinggi Saudara diisi sesuai form terlampir;
  5. Batas waktu pengajuan usulan selambat-lambatnya tanggal 10 Oktober 2011 pukul 16.00 WIB, dengan alamat :

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Gedung Dikti Lt. IV Jl. Jenderal Sudirman Pintu Satu Senayan, Jakarta.

Apabila pengiriman proposal lewat dari batas waktu yang telah ditentukan, dan rekap  daftar usulan proposal (dalam bentuk file excel) belum diterima,  maka proposal tidak akan diproses.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,

ttd

Suryo Hapsoro Tri Utomo

NIP. 19560901 198503 1 003

Tembusan Yth.:

1.  Dirjen Pendidikan Tinggi (sebagai laporan)<

2.  Wakil/Pembantu Rektor/Ketua/Direktur Bidang Kemahasiswaan PTN dan PTS

3.  Sekretaris Kopertis Wil I s/d XII

Lampiran File:

 Surat Penerimaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2011 dibiayai 2012

Rekap Usulan Proposal PKM 2011 didanai 2012

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa 2011

Sumber: dikti.go.id

Standar Isi Kurikulum Akan Lebih Didetailkan

Standar Isi Kurikulum Akan Lebih Didetailkan

Jakarta – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengundang penanggung jawab kerja sama program untuk negara-negara non-Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Ian Whitman, Selasa (2/08). Undangan bertujuan untuk mendengar analisis OECD terhadap perkembangan pembelajaran di negara-negara yang tergabung dalam Program for International Student Assesment (PISA).

Indonesia telah mengikuti PISA empat kali yakni 2000, 2003, 2006, dan 2009. Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengakui, sejak bergabung bersama PISA sampai 2006, Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam bidang literasi, sains, dan matematika. Namun pada 2009, Indonesia mengalami penurunan kembali. “Kami mempertanyakan, apa kira-kira faktor yang bisa membuat learning outcome tadi bisa lebih baik?” ujar Fasli.

Dari hasil analisis OECD, diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Di antaranya, peran guru, peran otonomi sekolah, peran kepala sekolah, peran kurikulum, dan peran kebebasan dalam memilih buku teks pelajaran. Dan untuk mata pelajaran matematika di Indonesia, hasil analisis menyebutkan bahwa standar isi masih terlalu umum. Fasli mengatakan, ke depan standar isi akan lebih di detailkan lagi. “Karena kalau tidak didetailkan, guru-guru akan kesulitan mengajarkan tingkat kecanggihan berpikir, dari level 1 ke level 6,” kata Fasli saat memberikan keterangan pers seusai seminar bersama Ian Whitman.

Enam level kecanggihan berpikir yang disebut Fasli tersebut yaitu, 1. kemampuan mengingat;  2. kemampuan mengeja, membaca, dan menghafal; 3. kemampuan mengingat dan menghafal terhadap konteks; 4. kemampuan memvisualisasikan; 5. kemampuan menganalisis; dan 6. kemampuan memecahkan masalah. Saat ini, dua per tiga dari siswa di Indonesia baru berada di posisi level satu dan dua. “Anak Indonesia yang bisa mencapai level lima dan enam, itu kurang dari satu persen,” ujar Fasli.

Dari analisis itu, kata Fasli, mudah-mudahan kebijakan-kebijakan pendidikan bisa disesuaikan. Mulai dari perbaikan standar isi, kompetensi guru, melatih calon guru lebih baik, mengembangkan program induksi, dan meningkatkan profesionalitas. Memang setiap tahun semakin membaik. Ke depan, kalau Indonesia tetap ikut PISA, mudah-mudahan hasilnya akan lebih baik lagi. “Kami makin tahu apa yang harus diperbaiki, baik dari kurikulum, guru, kepala sekolah, maupun dukungan dari birokrasi per jenjang terhadap sekolah,” tutur Fasli.

Dalam kesempatan yang sama, Ian Whitman mengatakan, banyaknya pulau dan ragam budaya membuat tipikal pendidikan yang tepat adalah pendidikan yang menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Tidak terpusat yang menyamaratakan satu best practice untuk semua daerah. “Tapi untuk mendukung itu semua, diperlukan tanggung jawab yang tinggi dari setiap pimpinan daerah, untuk memajukan pendidikan,” katanya.

Sumber: kemdiknas.go.id

Lomba Karya Tulis Dalam Rangka Hari Nusantara 2011

Lomba Karya Tulis Dalam Rangka Hari Nusantara 2011

Lomba Karya Tulis Dalam Rangka Hari Nusantara 2011 diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemham).

Tema : ” Melalui Peringatan Hari Nusantara, Kita Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam Wadah NKRI Dengan Meningkatkan Kemampuan Pertahanan Dalam Rangka Menuju Negara Maritim ”

Pelaksanaan :

Batas Pengiriman Naskah  : 29 September 2011

Pengumuman Pemenang   : 25 Nopember 2011

Penyerahan Hadiah         : 13 Desember 2011

Kententuan Pemenang     : Diambil 4 Pemenang dari 10 Nominator

Kategori Peserta :

1. Pelajar    :   SMA / SEDERAJAT

2. Umum     :   Mahasiswa dan Masyarakat Umum, TNI, POLRI

Kriteria Penulisan:

Orisinalitas :  Tulisan merupakan hasil dari gagasan dan pikiran penulis dan bukan merupakan hasil Plagiasi

Kesesuaian dengan tema : Karya yang disampaikan harus sesuai dengan Tema yang telah ditentukan oleh panitia lomba karya tulis.

Inspiriratif : Karya Tulis dapat memberikan inspirasi dan memberikan nilai positif bagi para pembaca.

Motivatif :  Pembaca termotivasi dan mendapatkan semangat baru sehingga dapat memberikan ide dari karya tulis tersebut.

Tulisan Obyektif dan Menarik : Karya tulis harus berdasarkan informasi yang ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menarik pembaca untuk mengikuti alur ceritanya.

Ketentuan Penulisan :

1. Naskah diketik dengan Font Arial  12.

2. Ukuran Halaman Kertas  A4.

3. Naskah ditulis dengan Spasi  1,5.

4. Panjang Tulisan  :  Pelajar :  ± 2000 Kata dan Umum : ± 2500 Kata.

5. Identitas penulis ditulis terpisah dari naskah karya tulis

6. Satu Perserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya tulis.

7. Naskah yang dikirimkan bukan naskah yang pernah mendapatkan penghargaan atau sedang diikutkan dalam lomba karya tulis lain.

8. Naskah Karya tulis yang dinyatakan sebagai juara (I S.D III Serta Juara Harapan) Menjadi hak Panitia Lomba.

9. Naskah dikirim paling lambat 29 September 2011 ke alamat panitia lomba karya tulis sebagai berikut :

[email protected]

Publikasi

Lomba ini akan dipublikasikan melalui media cetak dan media elektronik nasional.

Hadiah :

Kategori Pelajar :

Juara  I              :        8 Juta

Juara II              :        5 Juta

Juara III             :        3 Juta

Juara Harapan     :        2,5 Juta

Kategori Umum :

Juara I               :        12  Juta

Juara II              :        8  Juta

Juara III             :        5  Juta

Juara Harapan     :        3,5  Juta

Sumber: kemdiknas.go.id

Loading...