Seminar & Workshop Datascrip PS. DKV FSRD ISI Denpasar

Seminar & Workshop Datascrip PS. DKV FSRD ISI Denpasar

Dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Kompetensi Mahasiswa dalam Bidang Desain Digital, Program Studi Desain Komunikasi Visual Bekerja sama dengan WACOM Corporation Singapura dan Datascrip Indonesia, Mengadakan Seminar dan Workshop selama dua hari yakni dari tgl. 8-9 September 2011 di Gd. Latha Mahosadi dan di Laboratorium Komputer FSRD ISI Denpasar.

Pembukaan Seminar dan Workshop

Suasana Seminar /Pembicara : KC Leong

 

Pembicara : Erfian Asafat Suasana Workshop Coloring Digital

Seminar dan workshop Mengambil Tema : “DIGITAL COLORING AND CHARACTER DESIGN” Dengan Pembicara : KC Leong dari Wacom Singapore dan Ervian Asafat dari Caravan Studio.

Sesi Tanya Jawab antara Peserta Workshop dg Pembicara

Pembukaan seminar dibuka oleh Dekan FSRD ISI Denpasar, Kamis, 9 September 2011. Dalam Seminar tersebut dikuti oleh Seluruh Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual, dan bagi pemenang sebagai karya terbaik akan diberikan door price berupa seperangkat Think Pad sebagai perangkat untuk menggambar secara digital.

Rapat Umum Dosen

Rapat Umum Dosen

Menyambut Tahun Ajaran Baru Semester Ganjil 2011/2012 Seluruh Dosen FSRD ISI Denpasar Mengadakan Rapat Umum untuk berkoordinasi dalam Mensukseskan  proses Belajar Mengajar. Dalam Rapat Umum tersebut di Pimpin Oleh Pembantu Dekan I Drs. Olih Solihat Karso,M.Sn.,  Pembantu Dekan II Drs. I Made Bendy Yudha, M.Sn dan Pembantu Dekan III Drs. D.A Tirta Ray, M.Si.

Sesi Tanya Jawab Rapat Umum Dosen FSRD

Pendaftaran Layanan Internet/Intranet Mahasiswa Baru

Pendaftaran Layanan Internet/Intranet Mahasiswa Baru

 

 

   PENGUMUMAN

   No. 044/IT.5.7/TP/2011

 

Kepada seluruh Mahasiswa Baru Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang ingin mendapatkan layanan internet/intranet ISI Denpasar secara gratis dapat mendaftar langsung di UPT. Puskom ISI Denpasar Lantai II, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

  1. Mengisi form registrasi akses internet/intranet ISI Denpasar
  2. Menunjukkan KTM yang sudah disahkan untuk tahun ajaran 2011/2012
  3. Menyerahkan fotocopy KTM yang sudah disahkan untuk tahun ajaran 2011/2012

Pengisian dan penyerahan formulir dilakukan setiap hari kerja mulai pk. 10.00 – 14.00 Wita kecuali hari libur.

Demikian pengumuman ini untuk dilaksanakan dan atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

 

Denpasar, 8 September 2011

Kepala UPT. Puskom,

 

Hendra Santosa, S.Skar., M.Hum

NIP. 196710311992031001

 

Form Pendaftaran juga bisa di unduh di form Hotspot

ABIMANYU WIGNA

ABIMANYU WIGNA

Penata

Nama                     : Kadek Sidik Aryawan

Nim                       : 200701016

Program Studi       : Seni Tari

Sinopsis :

Kepanikan Yudisthira akan Cakra Wahyu yang dibuat oleh pasukan Korawa, menggugah hati Abimanyu untuk masuk ke dalam lingkungan tersebut. Keberanian Abimanyu justru menjadi malapetaka bagi dirinya. Awalnya, Abimanyu dengan mudah mengalahkan pasukan Korawa, namun Abimanyu akhirnya tewas terbunuh akibat kecurangan dan kelicikan yang dilakukan petinggi Korawa.

 

 

Pendukung Tari      :

1.  Komang Farda Adi Saputra    (Mahasiswa ISI Dps,Smtr IV)

2. I Gede Tilem Pastika             (Mahasiswa ISI Dps, Smtr II)

3. Dewa Putu Selamat Raharja   (Siswa SMKN 3 Sukawati kelas XI)

4. I Wayan Plong Widiana          (Mahasiswa UNUD Fak.Ekonomi Semester II)

Penata Karawitan             : I Wayan Darya, S.Sn

Pendukung Karawitan       : Sekaa Gong Semara Madhu Singapadu, Gianyar-Bali

Wujud Garapan Kembang Ratna

Wujud Garapan Kembang Ratna

Kiriman Ni Luh Lisa Susanti Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar

Wujud merupakan salah satu bagian dari tiga elemen karya seni (wujud, isi/bobot, dan penampilan), serta menjadi elemen dasar yang terkandung dalam karya seni. Wujud adalah sesuatu yang dapat secara nyata dipersepsikan melalui mata atau telinga atau secara abstrak yang dapat dibayangkan atau dikhayalkan.

Deskripsi Garapan

Kembang Ratna merupakan sebuah garapan tari kreasi Palegongan yang tidak menggunakan pakem-pakem tari Legong, namun terinspirasi pada gerakan-gerakan luwes dari Legong klasik, dan dikembangkan sesuai kebutuhan garapan.  Garapan Kembang Ratna tidak memuat dan mengangkat unsur cerita di dalamnya, tetapi menampilkan wujud serta karakter bunga ratna. Seperti yang diketahui, karakter dari bunga ratna, yaitu agung, sederhana, dan indah. Sedangkan wujud bunga ratna, yaitu bunga ratna memiliki bentuk yang kecil, namun dapat hidup subur di tengah-tengah tumbuhan lainnya, serta dapat layu dan rapuh seiring berjalannya waktu. Ide garapan terinspirasi saat penata melihat setangkai bunga ratna yang dipasangkan di setiap bangunan suci (pelinggih) pada waktu diselenggarakannya upacara keagamaan.

Adapun tema yang diangkat dalam garapan Kembang Ratna adalah perputaran hidup. Perputaran hidup yang dimaksud adalah perputaran hidup dari bunga ratna itu sendiri, karena bunga ratna tidak hanya selalu dalam keadaan segar namun juga dapat layu dan rapuh. Demikianlah bunga ratna yang melalui suatu proses yang terus berputar, tumbuh dari bibitnya, hidup subur di antara tumbuhan lainnya, memiliki karakter agung karena digunakan sebagai sarana upacara, sederhana karena memiliki bentuk kecil, dan indah. Bunga ratna dapat layu dan rapuh seiring berjalannya waktu, namun setelah layu dan rapuhnya bunga ratna tersebut akibat dipetik setelah digunakan sebagai sarana upacara, bunga ratna dapat tumbuh kembali dari bijinya yang berserakan menjadi bunga ratna baru. Tema inilah yang harus disesuaikan dengan struktur garapannya agar dapat menjadi satu kesatuan yang utuh. Struktur garapan tari kreasi Palegongan Kembang Ratna terdiri dari pengawit, pepeson, pengawak, pengecet, pengetog, dan pekaad. Gerakan-gerakan yang dipergunakan dalam tari kreasi Palegongan Kembang Ratna adalah pengembangan dari gerak-gerak tari Legong, seperti agem, dan angsel gerak serta muncul berdasarkan inspirasi penata sendiri. Tentunya dalam hal ini, penata menginginkan motif gerakan yang dipergunakan dalam garapan dapat berbeda dari gerak-gerak Legong yang telah ada sebelumnya.

Kembang Ratna ditarikan dalam bentuk tari kelompok oleh 7 (tujuh) orang penari putri dengan alasan penempatan penari dapat memberi kesan dinamis, kontras, asimetris, pola lantai dapat lebih bervariasi, postur tubuh penata dan pendukung yang agak kecil memungkinkan menggunakan 7 orang penari agar panggung tidak terlalu banyak kosong, serta dapat berbeda dari segi jumlah penari dengan penampilan tari kreasi Palegongan lainnya yang dipertunjukkan dalam menempuh Ujian Tugas Akhir pada tahun ini.

Pesan yang ingin disampaikan penata melalui garapan tari Kembang Ratna terkait dengan tema yang diangkat adalah dalam kehidupan, makhluk hidup semua sama di hadapan Tuhan karena semua diciptakan dan melalui proses yang sama yaitu lahir, hidup, dan mati. Begitulah seterusnya dan selalu berulang-ulang, demikian pula halnya dengan bunga ratna.

   Durasi waktu yang digunakan dalam garapan tari kreasi Palegongan Kembang Ratna adalah kurang lebih 12 menit, yang disajikan di panggung prosenium Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Berdasarkan durasi waktu yang digunakan, diharapkan garapan ini dapat tampil secara utuh, adanya suatu komunikasi, dan dapat dinikmati penontonnya.

   Konsep kostum yang digunakan dalam garapan ini adalah konsep minimalis dengan tujuan agar kostum nantinya tidak mengganggu ruang gerak penari. Kostum garapan ini menggunakan ciri kostum Palegongan yang telah ada, seperti penggunaan lamak, bancangan, dan sesimping, namun ada beberapa bagian yang diberi inovasi, seperti motif serta warna  gelungan, kain, sesimping, ampok-ampok, dan lamak, agar dapat menampilkan nuansa baru. Demikian halnya dengan tata rias dalam garapan Kembang Ratna yang menggunakan tata rias panggung putri halus. Warna kostum yang dominan digunakan dalam garapan tari kreasi Palegongan Kembang Ratna adalah warna ungu, dan putih susu. Penggunaan warna ini didasarkan atas dua macam warna bunga ratna asli, yaitu bunga ratna berwarna ungu, dan bunga ratna berwarna putih. Selain itu, properti yang digunakan yaitu kipas, yang telah menjadi ciri khas tari Palegongan dan nantinya akan mendukung ekspresi gerak yang dibawakan.

   Iringan yang digunakan dalam garapan tari kreasi Palegongan Kembang Ratna adalah gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu. Pemilihan gamelan berdasarkan pertimbangan bahwa gamelan Semar Pegulingan memiliki kekayaan patet dengan 7 nada yang dimiliki, mampu mendukung setiap suasana yang ingin disampaikan, dan gamelan ini identik dengan tari Legong. Penata iringan tari garapan Kembang Ratna adalah Dewa Alit, dengan pendukung karawitan adalah Sekaa Gong Nataraja, Banjar Mekar Sari, Padang Tegal, Ubud. Pola iringannya disesuaikan dengan struktur tari kreasi Palegongan yang digarap, dan jenis gending yang digunakan juga inovatif, sehingga antara bentuk tari dan gending  terdapat adanya jalinan kesatuan yang utuh.

Wujud Garapan Kembang Ratna selengkapnya

Postur Alumni Cerminkan Citra Almamaternya

Postur Alumni Cerminkan Citra Almamaternya

Jakarta — Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal menilai penting peran ikatan alumni terhadap kualitas lulusan sebuah  perguruan tinggi. “Postur alumni akan menunjukkan pencitraan dan kualitas sebuah almamater ” ucapnya ketika menghadiri acara temu Ikatan Alumni Universitas Andalas, Sabtu (3/9) di Jakarta. ” Sebenarnya perlu juga disadari wadah ikatan alumni itu bukan sekadar forum silaturahmi antar alumni saja, tetapi juga wadah untuk berembuk dan mengomunikasikan upaya dan usaha dalam memajukan almamaternya.”

Melihat hal tersebut, tentunya diperlukan pembinaan dan pembangunan ikatan alumni yang kokoh, dan Fasli melihat perguruan tinggilah yang memegang peranan tersebut.  “Saya melihat  perguruan tinggi harus terlebih dahulu merapatkan barisannya, karena pembangunan ikatan alumni ini pada dasarnya memang untuk almamater, jadi usaha memajukan ikatan alumni ini tidak kalah penting dari pembangunan sarana dan prasarana kampus, ” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas tahun 1982 ini.

Alumni pun akan memiliki peranan penting dalam memberdayakan ikatan alumninya. Kehadiran alumni dalam setiap forum yang menghadirkan para mahasiswa, dan kemudian bercerita mengenai pengalaman kuliahnya hingga apa yang diraihnya  sekarang, merupakan inspirasi yang mudah ditanamkan di benak para mahasiswa.  “Bila ini berhasil dijalankan secara baik, bayangkan berapa banyak mimpi yang akan dimulai oleh para mahasiswa kita, tidak melulu mesti pejabat, siapa pun dan dari profesi apapun serta tidak harus pengalaman sukses saja tetapi juga kegagalan, karena kita dapat belajar pula dari ketidakberhasilan,”  Ucapnya sembari mengatakan bahwa metode serupa telah dijalankan oleh perguruan tinggi ternama dunia, seperti Harvard Universtity dan Cornell University.

Fasli menyarankan agar ikatan alumni tidak hanya aktif berkegiatan di daerah saja. Dia berharap kegiatan bisa bertaraf nasional bahkan internasional. “Dengan banyaknya kegiatan yang digagas oleh ikatan alumni  selain akan menjadi  sumbangsih yang besar bagi publikasi dan citra almamater yang dicintainya.”

Sumber: kemdiknas.go.id

Loading...