M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

WENARA KONYER

WENARA KONYER

 

Penata

Nama : I Putu Eka Wisnaya

Nim : 200701025

Program Studi : Seni Tari

 

 

Sinopsis :

Disaat pikiran manusia diselimuti oleh rasa mabuk, maka tubuhnya pun ikut mabuk. Ketika itu sifat wenara konyer merasuki jiwanya yaitu: banyak bicara, banyak tingkah, sombong dan merasakan dirinya paling kuat. Akan tetapi tubuh dan kekuatan fisiknya telah menurun tanpa dia sadari. Sering kali mendorong keinginannya untuk berbuat yang tidak sesuai dengan kemampuannya yang nantinya berakibat fatal bagi dirinya sendiri.

 

Penata Iringan : I Made Yogi Antara

Pendukung Iringan : Mahasiswa Jurusan Karawitan dan Tari Smtr. VI ISI Denpasar

 

 

Unsur Mistik Pada Pertunjukan Wayang Calonarang, Bagian I

Unsur Mistik Pada Pertunjukan Wayang Calonarang, Bagian I

Kiriman I Ketut Gina, Mahasiswa PS. Seni Pedalangan

Kata unsur artinya; bagian, elemen. Mistik yang dapat diartikan; kandungan sebagai penyebab olah rasa secara spontanitas mengalami perubahan. Jadi unsur-unsur mistik adalah bagian-bagian atau elemen-elemen yang mengandung sebagai penyebab olah rasa pada seseorang secara spontanitas mengalami perubahan disaat menyaksikan pertunjukan. Perubahan perasaan tersebut terdapat pada bagian-bagian tertentu di dalam pertunjukan Wayang Calonarang lakon Kautus Rarung yang meliputi :

a). Unsur Mistik Melalui Tabuh Iringan

Gamelan Semarandana sebagai musik pengiring pertunjukan Wayang Calonarang merupakan barungan gamelan, yang mengandung unsur magis ditinjau dari warna tabuh atau gending yang digunakan ajtuh pada nada deng. Menurut keterangan Alit Pustaka, hal seperti itu dapat kita lihat pada tabuh bebarongan, tabuh tunjang atau pengelinangkara Rangda, karena suara gamelan banyak jatuh pada nada E (deng), seperti halnya tabuh bebarongan yang digunakan disaat barong keluar menari-nari, begitu pula tabuh tunjang atau pengelinangkara digunakan saat Rangda keluar menari-nari. Kedua tabuh itu digolongkan sakral (gending tenget dalam Bahasa Bali), maksudnya gending tersebut tidak bisa digunakan pada sembarang tempat dan waktu, maka dari itu disebut gending pengaradan. Pada gending pategak sekar wangi yang diciptakan oleh I Wayan Pustaka Alit dibentuk dan tersusun sedemikian rupa, dengan diselipkan gending bebarongan bertujuan untuk membangkitkan aura magis pada pertunjukan.

Gending tunjang ini sering digunakan pada waktu ngereh Barong (Ratu Bagus) Rangda (Ratu Ayu) dan Rarung (Ratu Mas), yang diadakan di Kuburan (Pemuwunan Setra) disaat Kajeng Kliwon bulan mati (semalam bulan tidak tampak). Gending tunjang mampu mengundang (ngarad) para Bebutan (pengikut Betari Durga), maka gending tunjang akan dapat mempercepat prosesi ngereh. Di dalam pertunjukan Wayang Calonarang juga terdapat gending tunjang, yaitu disaat ngereh yang dilakukan di kuburan oleh Diah Padma Yoni (Walu Nata) dan Diah Ratna Menggali, dengan tujuan agar dapat mempercepat proses perubahan wujud yang diinginkan seperti Walu Nata menjadi Rangda, dan Diah Ratna Menggali menjadi Rarung. Ngereh pada pertunjukan Wayang Calonarang sering juga disebut ngelinting.

Tabuh bebarongan, tunjang, ngereh, dan saat klimak yaitu pertarungan antara barong dengan rangda. Itulah sebabnya setiap pelaksanaan ngereh diusahakan menggunakan musik iringan barungan Gong Semarandahana, juga bisa dipakai barungan gong semar pegulingan (sapta nada), setidak-tidaknya gong kebyar (panca nada), karena suaranya mengandung aura magis, yang akan dapat memperlancar proses ngereh.

b). Unsur Mistik Pada Penyacah

Pada penyacah kanda Calonarang juga disebut pangelengkara. Pangelengkara itu diucapkan oleh sang dalang setelah selesai Alas Arum (setelah wayang keluar dan duduk sesuai tempat tokoh masing-masing), disertai dengan meng-ayunkan blencong. Penyacah kanda Calonarang di atas, yang disusun oleh sang dalang dengan rangkaian kata-kata, sehingga membentuk suatu pola untuk mendatangkan aura mistis itu sendiri. Dengan keberanian sang dalang seperti itu sangat jelas, sang dalang telah memiliki kemampuan yang sangat mendalam tentang konsep Rwa-Bhineda, sehingga bisa menempatkan di dalam badan wadag (Bhuana Alit), mampu menyatukan isi buana agung di dalam buana alit sang dalang, itulah sebabnya sang dalang berani mengungkapkan keberadaan ilmu hitam dalam Ajian Calonarang. Menurut tingkatan ilmu yang dimiliki oleh Calonarang  sudah mencapai tingkat sangat tinggi yaitu tingkat sebelas (tumpang solas).

c). Unsur Mistik Pada Antawacana

Antawecana juga disebut dengan percakapan atau dialog Twalen dengan mredah, tokoh Twalen yang mewakili dalang itu sendiri secara langsung menantang orang yang memiliki ilmu hitam agar datang mencoba kemampuan dalang. Pada antawecana kedua punakawan, yang membicarakan tentang keadaan Kerajaan Kediri sedang dilanda wabah penyakit (grubug) karena ulah para pelaku pengiwa atau orang yang menganut ilmu hitam. Hal itu terlihat jelas ada unsur mistis yang terkandung, apalagi dengan melantunkan gending basur yang juga disebut gending pengaradan.

            Kutipan antawecana atau dialog Twalen dan Mredah seperti telah dijelaskan di atas, bahwa dengan menampilkan tokoh Twalen sebagai sosok dalang menantang orang-orang atau para pelaku pengiwa untuk mengadu kemampuan. Sang dalang berani melakukan hal tersebut, karena dia sudah mampu mengendalikan unsur negatif (magis) yang akan mengganggu.

Unsur Mistik Pada Pertunjukan Wayang Calonarang Bagian I, selengkapnya

Wagub Sulteng Temui Rektor ISI Denpasar

Wagub Sulteng Temui Rektor ISI Denpasar

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah H.Sudarta SH.M.Hum, didampingi Kadis Budpar  Suaib Djafar, Kabid Pengembangan Pariwisata Sulteng, Darmoli Daepatola  , staf Budpar Sulteng, Husen Umara mengunjungi ISI Denpasar,  Selasa   (21/09). Rombongan diterima langsung oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A. didampingi Pembantu Rektor I Drs. I Ketut Murdana,M.Sn. serta Humas ISI Denpasar.

Adapun agenda dari pertemuan tersebut adalah membahas kembali persiapan dibukanya ISI Denpasar di Palu pada tahun 2012 nanti.  Seperti  diberitakan sebelumnya, ISI Denpasar  dan pemerintah Sulawesi Tengah telah siap untuk pelaksaan pendidikan di daerah dengan sumber daya alam terkenal berupa kakau ini. Wagub H.Sudarta mengatakan bahwa Sulawesi Tengah memiliki potensi sumber daya alam yang sangat potensial yang akan berkembang dengan pesat dengan adanya kerja sama dengan ISI Denpasar, sehingga menghasilkan SDM berdaya saing.
“Kami memiliki kayu hitam jenis eboni yang dapat dikembangkan maksimal dengan sentuhan seniman ISI Denpasar dan SDM Sulteng di bidang patung. Kami sangat bahagia, ISI Denpasar berkenan menjalin kerja sama dengan kami dengan mewujudkan pendidikan seni di Palu,”ujarnya tersenyum,

Kunjungan Wagub ini serangkaian dengan acara “Launching Pesona Budaya Sulawesi Tengah”, yang berlokasi di jalan patih jelantik 200x Legian Kuta. Tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk memperkenalkan budaya Sulawesi Tengah kepada wisatawan. Dalam acara tersebut, ISI Denpasar menampilkan  Tari Pendet dan Tari Oleg yang mendapat apresiasi menarik dari audiens.”Kami berupaya terbaik, dengan menerapkan kebijakan nasional dalam pelaksanaan pendidikan, dengan resource sharing, integrasi proses, serta pemanfaatan TIK (Tehnologi, Informasi dan Komunikasi), sehingga target yang kita canangkan dapat tercapai maksimal,”harap Prof. Rai ditemui seusai memantau kegiatan kampus bersama tamu Pemda Sulteng tersebut.

TAKDIR

TAKDIR

Penata

Nama                     : Eka Laksana S

Nim                       : 200701021

Program Studi       : Seni Tari

Sinopsis :

Gelap, malam adalah hidupku, menjadi seorang pemburu manusia adalah takdirku, dalam setiap waktu, tempat, ruang diantara gumpalan daging dan darah di dalam tubuh adalah kematian bagiku. Pertemuan diantara kita merupakan kutukan karena kau adalah mangsa bagi kaumku. Haruskah kau menjadi sepertiku agar kita dapat bersatu.

Pendukung Tari      :

1.Mahasiswa Jurusan Tari FSP ISI Denpasar

2.Mahasiswa IKIP PGRI Bali

3.Mahasiswa IHDN Denpasar

4.Siswa SMK Negeri 3 Sukawati

Penata Iringan       : I Wayan Ary Wijaya, S.Sn

Pendukung Iringan  : Palawara Music Company

 

Batik Nusantara Warisan Budaya Indonesia untuk Dunia

Batik Nusantara Warisan Budaya Indonesia untuk Dunia

Jakarta, 20 September 2011–Penjurian Lomba Desain Motif Batik Indonesia 2011 digelar hari ini di Gedung D Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.
Batik merupakan salah satu hasil karya bangsa Indonesia yang dikagumi oleh berbagai bangsa di dunia. Produk budaya Indonesia yang sangat unik ini merupakan kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan dibudidayakan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memperkenalkan batik kepada generasi muda dan menjadikannya sasaran dalam kegiatan lomba desain motif batik.
Perlombaan ini bertujuan menggali ide kreatif dari mahasiswa dalam merancang motif batik. Selain itu, ajang ini juga di9harapkan meningkatkan kecintaan dan kepedulian mahasiswa terhadap pelestarian budaya batik. pada jangka panjang, kompetisi ini diharapkan dapat meningkatkan promosi batik khususnya batik bernuasa kearifan lokal yang semakin luas dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kriteria Penilaian ajang  ini meliputi motif  (keunikan, artistik) (20%), komposisi warna (20%), kreatifitas (proses pembuatan, pewarnaan) (30%), keharmonisan antara judul, sumber ide dan motif (30%). “Batik yang dihargai UNESCO adalah batik yang memiliki filosofi kehidupan bangsanya,” ujar Duta Besar Indonesia untuk UNESCO Tresna Darmawan Kunaefi yang juga menjadi juri ajang ini. Ia berharap perlombaan ini akan memperkaya khasanah budaya batik Indonesia.
Nominasi Pemenang (10 orang) ajang bertajuk “Batik Nusantara Warisan Budaya Indonesia untuk Dunia” ini akan diundang untuk menghadiri “World Batik Summit 2011” tanggal 28 sampai dengan 30 September 2011 di JHCC Jakarta. “Karya Nominator akan dipamerkan pada acara “World Batik Summit 2011” untuk dipilih tiga terbaik oleh peserta seminar,” ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Illah Sailah.
Pengumuman Pemenang dilaksanakan pada Malam Budaya tanggal 29 September 2011. Pemenang akan memperoleh sertifikat dan dana pembinaan sebesar Rp. 10.000.000 untuk Juara 1. Juara 2 mendapatkan Rp. 7.500.000 dan Juara 3 Rp. 5.000.000. sedangkan Juara Harapan (7 orang) masing-masing mendapatkan Rp. 3.000.000.
Sumber: dikti.go.id

 

Uji Publik Rancangan Peraturan Menteri Tentang Tata kelola Informasi

Uji Publik Rancangan Peraturan Menteri Tentang Tata kelola Informasi

Jakarta – Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kementerian Pendidikan Nasional menggelar uji publik terhadap rancangan peraturan menteri mengenai tata kelola informasi di Kemdiknas.

Uji publik rancangan peraturan menteri ini mengumpulkan perwakilan eselon satu dan dua di Kemdiknas untuk mendengarkan masukan-masukan dari semua unit utama. Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kemdiknas, Ainun Na’im.

Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemdiknas, Ibnu Hamad, mengatakan, peraturan menteri ini akan menjadi dasar bagi Pusat Informasi dan Humas (PIH) selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen (PPID) Kemdiknas untuk mengelola informasi dari dan kepada publik. PIH menjadi PPID di Kemdiknas berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 094/P/2010 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kemdiknas.

Ibnu mengatakan, selama ini PIH hanya menguasai informasi secara umum dari setiap unit di kementerian. Informasi detail ada di masing-masing unit utama. “Dengan permen ini diharapkan kerjasama antar unit makin baik, hingga pelayanan juga makin baik,” katanya usai memimpin sidang uji publik rancangan peraturan menteri ini di Gedung A Kemdiknas, Senin (19/09).

Ibnu menyampaikan, rancangan peraturan menteri ini telah melalui beberapa tahap hingga bisa sampai ke tahap uji publik. Rancangan pertama masih mencari dimana tata kelola ini akan dituangkan. Rancangan kedua, memberi isi dalam batang tubuh yaitu pasal-pasal dan ayat-ayatnya. Dan beberapa tahap lain yang telah dilalui. “Tahap-tahapnya semakin maju sampai hari ini,” katanya.

Rancangan peraturan menteri yang telah melalui uji publik ini akan disusun kembali oleh PIH dan biro hukum Kemdiknas. Selanjutnya akan diserahkan ke Menteri Pendidikan Nasional untuk diperiksa dan disetujui. Ibnu berharap peraturan tersebut bisa selesai secepatnya, dan tahun depan sudah bisa dijalankan.

Sumber: kemdiknas.go.id

Loading...