M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Konsep Desain Interior Asram Lembah Bayam

Konsep Desain Interior Asram Lembah Bayam

Kiriman I Made Merta Kesuma, Mahasiswa PS. Desain Interior ISI Denpasar.

1. Latar Belakang Pemilihan Konsep

Saat ini kebutuhan manusia tidak lagi hanya berkisar pada makan dan minum. Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan hidup juga terus meningkat. Hampir  70% penyakit disebabkan oleh stres, atau dipicu bila seseorang dalam keadaan stres, sehiingga dibutuhkan suatu tempat yang bisa memberi ketenangan, kedamaian, dan kenyamanan bagi badan, pikiran, dan jiwa. ( Suambara, 2005, hal. iii ). Untuk itu dibutuhkan sebuah tempat yang asalh satunya adalah Asram. Asram adalah Tempat belajar sepiritual dan kehidupan atau juga tempat melakukan tapa berata, yoga, dan semadi.

Penjabaran Konsep

Konsep umum yang di gunakan adalah Tri Sarira yang mempunya pengertian:

–          Tiga lapisan/ selubung mahluk hidup secara jasmani maupun rohani. ( Centanananda,1999 )

–          Tiga unsur  pokok lapisan badan ( Oka, 2009)

–          Tiga badan ( Risikesa 1999 )

Bagian – bagian Tri Sarira adalah:

a.Sthula Sarira
yaitu badan kasar yang didapat di tingkatan alam terendah atau bhur loka ini.Sthula sarira terjadi dari Panca Tan mantra dan Panca Maha Bhuta.
Bagian bagian Panca Tan Mantra  :
1. Ganda Tan Mantra : sari suara
2. Rupa Tan Mantra : sari warna
3. Sparsa Tan Mantra : sari rabaan
4. Rasa Tan Mantra : sari rasa
5. Sabda tan mantra : sari suara
Kemudian Panca Tanmantra berubah menjadi Panca Maha Bhuta.
Bagian bagian Panca Maha Bhuta 9 lima unsure alam ):
1. Pertiwi/ tanah membentuk zat padat
2. Teja/ api membentuk zat panas
3. Bayu/ angin membentuk zat udara
4. Apah membentuk zat cair
5. Akasa membentuk zat ether

kelima unsur ini akan membentuk: kulit, daging, urat – urat, kuku, tulang, darah, rambut, sumsum, dan sebagainya.

– Pada makhluk hidup, tubuh atau badan adalah bagian fisik materi manusia atau hewan, yang dapat dikontraskan dengan roh, sifat, dan tingkah laku.

Tubuh sering digunakan dalam konteks dengan penampilan, kesehatan, dan kematian.

Tubuh seseorang yang telah meninggal disebut mayat atau jenazah. Tubuh hewan yang mati disebut bangkai. Ilmu yang mempelajari fungsi tubuh adalah anatomi. ( Wikipedia2010 ).

b. Suksma Sarira

Suksema Sarira ialah Pikiran (Artana, 2010, hal. 10 ). Pikiran  ialah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama diantaranya pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi. ( Wikipedia 2011 ). Suksma sarira memiliki hubungan dengan Panca Maya Kosa yaitu lima pembungkus dari badan halus yang terdiri dari :

1. Anamaya kosa: badan dari sari makanan
2. Pranamaya kosa: badan dari sari nafas
3. Manomaya kosa: badan dari sari pikiran
4. Wijnanamaya kosa: badan dari sari pengetahuan
5. Anandamaya kosa: badan kebahagian
Tri Antahkarana yaitu tiga unsur yang mempengaruhi diri

  1. Manas : adalah alam pikiran yang dipengaruhi oleh tri guna yaitu tiga tali pengikat yang terdidi dari :

Satwam adalah sifat baik yang akan melahir jiwa manusia dialam kesenangan

Rajas yaitu sifat hawa nafsu, pamerih,

Tamas ialah sifat bodoh, berpikir tidak waras, malas dan banyak tidur

2.    Budhi : yaitu kecerdasan

3.    Ahamara yaitu kekuatan yang akan menghasilkan rasa ego

1.Panca Budhindriya yaitu lima indriya untuk mengetahui yang terdiri dari:
1. Srotendriya: indriya pada telinga
2. Tuakindriya: indriya pada kulit
3. Caksuindriya: inrdriya pada mata
4. Jihwendriya: indriya pada lidah
5. Granendriya: indriya pada hidung
2. Panca Karmendriya yaitu lima indriya pelaku yang terdiri dari:
1. Panindriya: indriya pada tangan
2. Padendriya: indriya pada kaki
3. Garbhendriya: indriya pada perut
4. Upasthendriya: indriya pada kelamin laki-laki
Bhagendriya: indriya pada kelamin wanita
5. Payuwindriya: indriya pada anus

Pikiran ialah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama diantaranya pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi. ( Wikipedia 2011 ). Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan

c. Antahkarana Sarira

Antakarana Sarira adalah Jiwa (Artana, 2010, hal. 10 ). Antahkarana Sarira Merupakan badan penyebab atau atman / jiwa yaitu percikan – percikan kecil Sang Hyang Widhi yang ada dalam Mahluk Hidup. Dalam hal ini Sang Hyang Widhi/Tuhan Ynag Maha Esa disebut Parama Atma yaitu atma yang tertinggi. Atma inilah yang menyebabkan manusia atau mahluk lainya bisa hidup. Dalam diri manusia Atma itu disebut Jiwatman sedangkan Atma yang ada pada hewan disebut Janggama dan Atma yang menjiawai tumbuh – tumbuhan disebut Sthawara. Tetapi diantara manusia, binatang, dan tumbuh – tumbuhan, hanya manusia yang paling lengkap memilki tiga cir- ciri hidup yang disebut dengan istilah Tri Premana yaitu tiga zat hidup.

Konsep Desain Interior Asram Lembah Bayam selengkapnya

Mahasiswa Asing ‘Serbu’ Kampus ISI

Mahasiswa Asing ‘Serbu’ Kampus ISI

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima 58 mahasiswa dari 22 negara untuk mempelajari serta mendalami tabuh dan tari Bali dalam tahun kuliah 2011/2012.

Mahasiswa asing penerima Darmasiswa dari Pemerintah Indonesia itu secara resmi diterima Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S di dampingi para pembantu rektor, dekan dan dosen di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni di kampus setempat, Jumat (7/10).

Prof Rai mengatakan, jumlah mahasiswa asing yang diterima kali ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 54 orang berasal dari 18 negara.

Mereka akan melanjutkan pendidikan di Fakultas Seni Pertunjukan jurusan seni tari 18 orang dan jurusan seni karawitan 14 orang.

Selain itu, juga di Fakultas Seni Rupa dan Desain jurusan seni rupa murni delapan orang, seni kriya delapan orang, seni fotografi sembilan orang dan seni desain seorang.

Prof Rai menambahkan, mahasiswa asing tersebut paling banyak berasal dari Polandia 12 orang, menyusul Hungaria delapan orang, Jepang tujuh orang, Amerika Serikat lima orang serta Afrika Selatan  dan Slovakia masing-masing tiga orang.
Selain itu, juga dari Slovenia, Spanyol dan Rusia masing-masing dua orang serta Argentina, Australia, Bangladesh, Belgia, Ceko, Serbia Montenegro, Ukraina, Venezuela, Yunani, Madagaskar, Uzbekistan, Brazil serta China masing-masing seorang.

Kerjasama Pendidikan Indonesia-Thailand Terus Berlanjut

Kerjasama Pendidikan Indonesia-Thailand Terus Berlanjut

Bangkok – Atase Pendidikan KBRI Bangkok, Didik Sulistyanto,  mempresentasikan kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional RI tentang guru dan siswa SMP dan SMA, dalam Seminar on Professional Secondary Education Provision Towards ASEAN-OBEC MoE Thailand, di Chiang Mai.

Didik diundang sebagai Key Note Speaker dalam Seminar on Professional Secondary Education Provision Towards ASEAN-OBEC MoE Thailand, dan mempresentasikan makalahnya yang berjudul Behold at Neighbors Towards ASEAN 2015. Makalah tersebut dipresentasikan di depan 2.362 Kepala Sekolah Secondary School se-Thailand di Hotel Lotus Pang Suan Kaew, Chiang Mai, pada 12 September 2011.

Isi makalah antara lain tentang kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional RI tentang guru dan siswa SMP dan SMA, serta kerja sama School Partnership antara Indonesia dan Thailand yang mencapai 150 sekolah di Indonesia dan 150 sekolah di Thailand. Selain itu, dijabarkan pula strategi persiapan menjelang ASEAN Community 2015 khususnya di bidang pendidikan dan social culture, serta pentingnya tindak lanjut MoU antara Kementerian Pendidikan Thailand dan Kementerian Pendidikan Nasional RI yang telah ditandatangani kedua Menteri pada tanggal 27 Januari 2011 saat SEAMEC Conference di Brunei Darussalam.

Tindak lanjut hasil kegiatan Seminar on Professional Secondary Education Provision Towards ASEAN-OBEC MoE Thailand adalah sebagai berikut: (1) Pengiriman guru Bahasa Indonesia untuk mengajar di beberapa sekolah di Thailand, (2) Pengiriman guru Thailand dan Indonesia dalam bidang matematika dan sains, dalam rangka pertukaran guru dan kurikulum sekolah antarkedua negara, (3) Pertukaran kurikulum Secondary School kedua negara, serta (4) Pertukaran siswa Secondary School kedua negara dalam rangka ASEAN Community 2015.

Sumber: kemdiknas.go.id

Perempuan Ohh ….Wanita Riwayatmu Kini…

Perempuan Ohh ….Wanita Riwayatmu Kini…

Oleh: Nyoman Lia Susanthi, Dosen PS Seni Pedalangan ISI Denpasar.

Perempuan dijadikan sebagai objek dalam karya, sesungguhnya sudah bukan hal yang baru. Dulu perempuan sering dijadikan objek dalam lukisan. Sebut saja dari sepuluh lukisan terkenal sepanjang sejarah dunia telah memasukkan lima objek perempuan dalam lukisan, sisanya lukisan berjenis naturalis dengan konsep pemandangan, kehidupan kota dan abstrak. Dari kelima lukisan dengan objek perempuan, hanya satu lukisan yang melibatkan peran laki-laki, namun tetap dalam lukisan objek wanita diutamakan. Kelima lukisan dunia yang terkenal rata-rata tercipta sekitar abad ke-19, diantaranya lukisan berjudul “The Dream” oleh Pablo Picasso, “Girl with a Pearl Earring” oleh Jan Vermeer, “Luncheon of the Boating Party” oleh  seniman asal Perancis Pierre Auguste Renoir, “The Kiss” oleh Gustav Klimt, yang menggambarkan ciuman sempurna dengan memposisikan wanita sangat terhormat, dan lukisan yang paling terkenal yaitu Mona Lisa oleh Leonardo Da Vinci.

Daya pikat perempuan pun menjadikan salah satu pelukis ternama keturunan Spanyol dan Amerika Antonio Maria Blanco menjadikan perempuan Bali sebagai fokus dari karya-karya lukisnya. Hingga model dalam  lukisannya yaitu seorang penari tradisional Bali bernama Ni Ronji dinikahi pada tahun 1953.  Bisa dikatakan bahwa Antonio adalah seorang pelukis feminin abadi. Ia merupakan seorang maestro lukisan romantik-ekspresif. Hal yang sama juga dilakukan pelukis yang bernama A.J. Le Mayeur. Ia datang ke Bali pada tahun 1937, karena daya tarik pantai sanur yang sangat indah serta wanitanya. Sebagai pelukis Le Mayeur sangat menyukai objek perempuan, yang akhirnya mengantarkan dia untuk menikahi model dalam lukisannya yang bernama Ni Polok. Ni Polok merupakan penari terkenal pada jamannya yang berasal dari Desa Kelandis.

Dulu representasi wanita sangat indah digambarkan lewat objek lukisan, lalu bagaimana dengan nasib perempuan di era digital ini? Jawabannya masih sama. Perempuan masih menjadi objek, namun yang berbeda tidak hanya dalam lukisan, kini merambah hingga media elektronik tv, terutama iklan. Banyak opini terucap bahwa media terutama iklan telah mengkonstruksi gender dalam representasi perempuan cenderung dijadikan objek. Tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk pemasaran, selain karena daya tarik terhadap aktualisasi nilai produk, target marketnya, juga consumer goods yang ditujukan khusus wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki. Perempuan memang telah menjadi fenomena komoditas yang tak terelakkan dalam kancah komunikasi iklan.

Tapi konstruksi iklan terkadang sangat menyesatkan. Produk yang sesungguhnya memiliki fungsi general, dikomunikasikan tidak lagi bersifat fungsional tetapi sudah bergeser ke arah konsep gender. Manifestasi maskulin cenderung menjadi idiom yang dimiliki oleh komoditi seperti otomotif, rokok, suplemen, dan lain sebagainya. Sedangkan iklan shampoo, sabun, alat kecantikan hingga peralatan rumah tangga dan dapur cenderung dimanifestasikan sebagai komoditi yang dekat dengan wilayah femininitas. Sebagai contoh iklan bumbu masak, pembersih lantai dan diterjen direpresentasikan oleh wujud perempuan yang menggambarkan hanya perempuan-lah yang bertanggung jawab atas tugas domestik tersebut, tanpa melibatkan peran laki-laki. Selain itu iklan juga kerap mengekploitasi perempuan. Mereka secara langsung telah memberi label negatif pada perempuan hitam, pendek dan berambut keriting.  Konstruksi media menentukan nilai kecantikan sebagai garis pembatas bagi perempuan. Media membentuk perempuan cantik secara perlahan, tetapi terus-menerus lewat iklan. Sehingga menjadi sesuatu yang baku dalam penerimaan masyarakat, bahwa cantik itu putih, langsing, berbibir sensual, dan berdaya tarik seksual bahkan mengonstruksi perempuan sendiri. Maka nafsu perempuan pun berusaha menjadi perempuan yang dicitrakan media, dengan mengubah identitas kulit mereka. Kondisi seperti ini tentu saja membuat perempuan tidak rasional lagi. Seperti yang diungkapkan Lee dan Johnson (2007) bahwa iklan memberikan pengaruh bawah sadar terhadap sikap dan prilaku khalayak target.

Kontruksi iklan membentuk image bahwa perempuan cantik itu “putih”, sehingga membawa perempuan berusaha mengubah kulitnya, yang seharusnya cukup dipelihara. Fenomena ini terjadi di daerah tropis Kenya, 80 persen wanita Kenya memakai produk kecantikan untuk mengubah kulitnya menjadi lebih putih. Keinginan mereka mengubah identitas aslinya karena ingin terlihat menarik, dicintai serta menjanjikan hidup baru. Padahal kulit hitam legam warga Kenya telah selaras dengan lingkungan tropis Kenya yang panas. Ini menggambarkan adanya pergeseran peran iklan yang awalnya mengisyaratkan nilai dan manfaat dari produk, kini beralih pada kualitas iklan dengan menumbangkan realitas produk.

Dari gambaran tersebut terurai bahwa dulu dan sekarang wanita tetap menjadi objek. Jika kecantikan wanita dulu lewat lukisan, yang menggambarkan wanita cantik apa adanya (natural beauty) dengan peran cenderung keibuannya, tapi kini dunia iklan menggeser cantik perempuan lebih ke gaya hidup dengan tetap memelihara mitos-mitos lama terutama relasi gender antara laki-laki dan perempuan.

Perempuan Ohh ….Wanita Riwayatmu Kini… selengkapnya

HARMONI JIWA

HARMONI JIWA

Penata

Nama                     : Komang Wahyu Dinata

Nim                       : 2007 02 036

Program Studi       : Seni Karawitan

Sinopsis       :

Ketika aku sadar, bahwa Tuhan mamberikan ku anugerah tertinggi berupa akal pikiran. Seharusnya membuat hidupku penuh dengan kebahagian. Akantetapi, ketika aku tak sanggup lagi mengendalikannya, anugerah tersebut justru membuatku tersiksa atas fisualisasi keindahan semu yang datang seakan berbisik padaku untuk mengejar dan memarahinya. Aku lelah, aku ingin melawan semua itu.

Pendukung Karawitan : Phalawara Music Company.

 

 

 

 

WENARA KONYER

WENARA KONYER

Penata

Nama                     : I Putu Eka Wisnaya

Nim                       : 200701025

Program Studi       : Seni Tari

Sinopsis :

Disaat pikiran manusia diselimuti oleh rasa mabuk, maka tubuhnya pun ikut mabuk. Ketika itu sifat wenara konyer merasuki jiwanya yaitu: banyak bicara, banyak tingkah, sombong dan merasakan dirinya paling kuat. Akan tetapi tubuh dan kekuatan fisiknya telah menurun tanpa dia sadari. Sering kali mendorong keinginannya untuk berbuat yang tidak sesuai dengan kemampuannya yang nantinya berakibat fatal bagi dirinya sendiri.

Penata Iringan                 : I Made Yogi Antara

Pendukung Iringan           : Mahasiswa Jurusan Karawitan dan Tari Smtr. VI ISI Denpasar

 

Loading...