Talempong Di Univ Of Malaya

Talempong Di Univ Of Malaya

Kiriman: I Gede Suwidnya, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

Univ Of Malaya merupakan salah satu university megah yang dimiliki oleh Negara Malaysia yang berlokasi di Lembah Pantai 50603 Kuala Lumpur Malaysia. Univ Of Malaya sangat diminati oleh kalangan pelajar dari luar maupun dalam Negeri dan memiliki berbagaimacam vaculty program. Yang salah satunya adalah Cultural Centre (pusat kebudayaan), yang mencakup department of music, department of drama dan department of dance. Dimana salah satu mata kuliah yang diajarkan dalam department of music adalah music “Talempong.”

Di Indonesia Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku minang kabau. Bentuknya hamper sama dengan instrument boning dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada juga terbuat dari batu dan kayu. Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15-17,7 cm, pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter 5 cm sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda yang bunyinya dihasilkan dari permukaan kayu yang dipukul pada permukaannya (id. Wikipedia.Org/wiki/talempong).

Demikian juga halnya dengan jenis alat musik/gamelan Talempong yang terdapat di Univ Of Malaya. Menurut penuturan Muzaed B (dosen mata kuliah Talempong UM), musik Talempong pertama kalinya di perkenalkan di Univ Of Malaya sekitar tahun 1970/1980-an oleh bapak Rahbani. Ketika muda beliu sempat mengenyam pendidikan di Negara Indonesia selama beberapa tahun dan tertarik serta menekuni musik Talempong. Dan setelah lulus beliu kembali ke Malaysia membawa alat-alat musik Talempong ke Unif Of Malay yang digemari oleh banyak mahasiswa dan pada akhirnya dijadikan sebagai salah satu mata kuliah sampai saat ini.

Instrumen Talempong yang terdapat disini adalah berupa, Talempong pacik, Talempong ria dan Talempong limo. Disini Talempong biasanya disebut dengan “caklempong.” Caklempong Pacik memiliki klasifikasi instrument berupa, pengawinan, batino, jantan, gong yang lazim disebut dengan canang  (di Bali disebut dengan reong) dan 1 buah gendang. Tehnik permainan caklempong pacik adalah dengan cara memegang canang, dimana 1 orang pemain memegang 2 buah canang dengan nada yang berbeda dan untuk memudahkan sudah diberikan kode/nomor pada masing-masing canang. Tangan kiri memegang 2 buah canang dan tangan kanan memegang 1 buah pemukul yang terbuat dari kayu  dimana setengahnya terlilit oleh tali. Batino berupa nomor ganjil (1-3, dan seterusnya), pengawinan berupa nomor genap (2-4, dan seterusnya), jantan berupa no 5 dan gong berupa no 1. Yang dimainkan dengan tehnik pukulan dengan fariasi yang berbeda antara masing-masing pemain dan instrument gendang sebagai peminpin dan pengatur pola ritma.

Caklempong Ria. Caklempong ria mirip/hampirsama tehnik permainannya dengan caklempong pacik namun yang membedakan adalah semua canang ditempatkan di atas sebuah wadah ( tungguhan di Bali) dan dipukul menggunakan dua tangan, yaitu tangan kiri dan tangan kanan. Sebutan untuk instrumennya juga berbeda, ada yang disebut dengan greteh, tingkah dan sauwa. Pada greteh ada 2 (dua), yaitu greteh 1 (satu) dan greteh 2 (dua). Greteh 1 (satu) susunan nada-nadanya : 1 2 3 4 5 6 b7 7 1. Demikian pula pada greteh 2 (dua) namun greteh 2 (dua) memiliki suara (reng) yang lebih besar. Pada tingkah ada 2 (dua), yaitu tingkah 1 (satu) dan tingkah 2 (dua). Tingkah 1 (satu) susunan nada-nadanya : 7 1 2 3 4 ( b c d e f ). Sedangkan greteh 2 (dua) susunan nada-nadanya : 5 6 b7 7 1 ( g f bflet 7 1 ). Pada sauwa juga ada 2 (dua) yaitu sauwa 1 (satu) dan sauwa 2 (dua), susunan nadanya mirip dengan tingkah namun sauwa nadanya lebih besar daripada tingkah. Adapaun sauwa 1 (satu) susunan nada-nadanya : 7 1 2 3 4 atau 1 2 3 4 5 dan sauwa 2 (dua) susunan nada-nadanya : 5 6 b7 7 1. Nada 1,3,5 jika dipukul bersamaan maka akan menghasilkan satu accord. Sauwa satu dan sauwa dua, tingkah satu dan tingkah dua dimainkan dengan tehnik pukulan yang berbeda. Sebagai instrumen pelengkap biasanya diisi dengan gendang, bangsi dan serunai.

Caklempong Limo. Dalam caklempong limo instrumen yang digunakan adalah berupa 5 buah canang yang dimainkan dengan posisi duduk, sebuah gong berukuran tanggung dan sebuah gendang. Disamping menggunakan gendang, yang biasanya digunankan untuk melengkapi instrumen caklempong disini adalah rebana dan kompang.

Adapun nama-nama lagu dalam caklempong ria adalah :

–          Nak Pulang

–          Perahu Layar

–          Mudik Arau

–          Bugi Lamo

–          Babendi-bendi

–          Ayam Den Lapeh, dll,…

Di Univ Of Malaya mahasiswa yang memilih kelas atau mata kuliah ini adalah kebanyakan perempuan dan sebagai dosen pengajar kami adalah Muzaed B. Saya sebagai seorang mahasiswa yang mengikuti program dari pemerintah (exchange program) wakil dari Institut Seni Indonesia Denpasar merasa bangga dan sangat bersyukur bisa ikut sama-sama belajar dengan teman-teman yang cinta terhadap seni dan budaya warisan leluhur yang harus selalu kita jaga dan kita lestarikan.

Talempong Di Univ Of Malaya selengkapnya

I Wayan Kumba Tokoh Angklung Dari Tihingan

I Wayan Kumba Tokoh Angklung Dari Tihingan

Kiriman Komang Pande Ary Wibawa, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar

Lahir ; di Desa Tihingan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung pada tahun 1938. Beliau adalah seniman karawitan yang serba bisa yang telah mampu mengharumkan desa adat Tihingan Klungkung khususnya dalam bidang seni yaitu seni tabuh atau karawitan. Beliau adalah orang yang penyabar dan banyak disukai banyak orang karena kesabaran dan ketekunan beliau dalam melatih menabuh di masyarakat . Beliau adalah seniman yang tidak pernah sekolah, sejak kecil beliau sudah mewarisi bidang seni atau yang di istilahkan dengan seniman alam tanpa ada yang melatih oleh guru .

 I Wayan Kumba adalah anak pertama dari lima bersaudara putra alm I wayan Rayeg. Beliau sudah menekuni bidang seni sejak masih kecil sehingga dengan keahliannya ini maka timbullah ide dari leluhur-leluhur kami, maka dibentuklah kelompok atau sekaa-sekaa gong utamanya sekaa angklung di desa adat Tihingan. Beliau adalah angkatan pertama saat sekaa angklung di desa adat Tihingan di bentuk. Saat di terbentuk kelompok atau sekaa gong atau angklung ini, para penabuhnya umurnya masih relatip muda boleh digolongkan masih tergolong anak-anak. Dengan rasa sabar dan percaya diri para pembina tabuh sekaa ini ,akhirnya lambat laun sekaa ini bisa berjalan dengan lancar. Sehingga hal inipun tersebar sampai ke puri Klungkung yang waktu itu bertahta sebagai raja adalah  Ide Idewa Agung bahwa didesa adat Tihingan ada sekaa angklung anak-anak.

Pada akhirnya timbullah ide dari raja Klungkung untuk mengadakan perlombaan seperti istilah sekarang lomba angklung di Kabupaten Klungkung. Dengan adanya perlobaan seperti istilah sekarang Festival angklung maka , rakyat Klungkung menyambut dengan sangat gembira. Dalam hal ini terbukti sekaa gong/ angklung desa adat Tihingan lah pertama kali ditunjuk oleh raja Klungkung untuk dilombakan atau di festipalkan melawan sekaa angklung dari desa adat Kamasan Klungkung. Dari hasil perlombaan atau festipal ini maka sekaa angklung  desa adat Tihingan lah yang sebagai pemenangnya. Dengan kemenangan ini , sekaa angklung menjadi terkenal di kabupaten Klungkung dan sekaligus usia para penabuhnya semakin dewasa.

 Dengan bertambah dewasanya usia para penabuh ini terutama I Wayan Kumba akhirnya banyak datang tokoh-tokoh masyarakat dari luar desa Tihingan untuk mencari pembina gong atau angklung kedesa adat Tihingan yang tujuannya untuk membina di tempat mereka. Akhirnya beliau ( I Wayan Kumba ) memberanikan diri keluar untuk membina tabuh. Hal ini terbukti beliau pernah membina di kabupaten Tabanan di banjar Gempinis desa Gempinis Kecamatan Selemadeg Kabupaten Tabanan tahun 1956 . Selanjutnya di banjar Dukuh Pulu Kelodan Kecamatan Selemadeg kurang lebih tahun 1958.Setelah itu beliau membina di banjar Dukuh Pulu Kajanan Kecamatan Selemadag tahun 1960 yaitu membina tabuh Pelegongan. Dari Kabupaten Tabanan, dan pada akhirnya sampailah di Klungkung tepatnya di Kecamatan Nusa penida Tepatnya di Banjar Sompang. Di banjar Sompang inilah beliau membina tabuh pearjaan. Dari Nusa Penida pindah lagi ke Nusa Tenggara Barat (Lombok) tepatnya di banjar  Tanah Met Danginan Kecamatan Gunung Sari Kabuapaten Lombok Barat. Disana Beliau juga membina Gong Kebyar. Tahun 1962. Di Lombok pun banyak beliau pernah membina gamabelan tetapi kami tidak tahu tempatnya. Akhirnya beliau kembali ke Nusa Penida untuk membina pada tahun 1962 tepatnya di Banjar Semaya . Disana Beliau juga membina Tabuh Pearjaan. Setelah dari banjar Semaya kembali lagi kebanjar Sompang untuk membina tabuh pearjaan dan gong Kebyar. Disanalah beliau membina dengan waktu agak lama dengan membina tabuh pearjaan dan gong Kebyar.

Mungkin Jodoh sudah ditentukan oleh tuhan, pembina yang namanya I Wayan Kumba ini sampai mendapat jodoh disana yaitu mantan penari Arja. Dari hasil Perkawinan ini beliau mempunyai tujuh orang anak diantaranya dua laki-laki dan lima perempuan. Dari tujuh anak yang dimiliki ada tiga anak yang mewarisi bakat orang tuanya diantaranya dua laki –laki dan satu perempuan. Karena terlalu memporsir tenaga untuk membina tabuh di beberapa desa dari tahun 1956 , disampaing usia juga sudah lanjut akhirnya beliau kena serangan penyakit yang menyebabkan beliau sampai meninggal pada tahun 1996 dan kini sudah diupacarakan atau diaben pada tahun 1998. Demikianlah Kisah perjalanan hidup dari I Wayan Kumba (Seniman) yang tak segan –segan mengabdikan ilmu yang dimilki untuk kepentingan orang banyak khususnya seni karawitan.

I Wayan Kumba Tokoh Angklung Dari Tihingan selengkapnya

Pengumuman Pelelangan Sederhana Dengan Pascakualifikasi

PENGUMUMAN PELELANGAN SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI

NOMOR :  9752/ULP/ISI/X/2011

 

Pokja Pengadaan Buku – buku Perpustakaan pada Institut Seni Indonesia Denpasar akan melaksanakan pelelangan sederhana dengan  pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai berikut  :

1.  Paket Pekerjaan

Nama Paket Pekerjaan         :    Pengadaan Buku – buku Perpustakaan

Nilai Total HPS                       :    Rp. 190.091.968,00

Sumber Pendanaan              :    DIPA No. 0792 / 023-04.2.01 / 20 / 2011 Tahun Anggaran 2011

  1. Persyaratan Peserta

Klasifikasi                            :    Perdagangan Eceran Hasil Pencetakan,Penerbitan dan Perangkat Lunak  ( Software ) (52363)

Kualifikasi                           :    Kecil

  1. Pelaksanaan Pengadaan

Tempat dan alamat              :    Ruang Unit Layanan Pengadaan Institut Seni Indonesia Denpasar, Jalan Nusa Indah Denpasar

Website                               :    www.isi-dps.ac.id

  1. Jadwal Pelaksanaan

NO

KEGIATAN

HARI/TANGGAL

WAKTU

A Pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan 24-10-2011 s/d 31-10-2011 10.00 s/d 14.00 wita
B Pemberian Penjelasan 27-10-2011 10.00 wita s/d selesai
C Pemasukan dokumen Penawaran 28-10-2011 s/d 01-11-2011 09.00 s/d 14.00 wita kecuali tgl 01-10-2011 s/d 09.30 wita
D Pembukaan Penawaran 01-11-2011 09.45 wita s/d selesai

 

  1. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang dan kartu pengenal.
  2. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam mendaftar dan mengambil dokumen pengadaan.

 

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.

Denpasar,   24 Oktober 2011

POKJA Pengadaan Buku – Buku Perpustakaan

 ULP  ISI DENPASAR

Lomba Karya Cipta Seni FSP 2011

Lomba Karya Cipta Seni FSP 2011

 

 

 

 

 

 

Nomor   : 404 /IT5.2/KM/2011

Lamp   :  1 Gabung

Hal      : Undangan Mengikuti Lomba

 

Kepada

Yth : Bapak / Ibu Kepala Sekolah

Di _

 

Dengan hormat

Dalam rangka Lomba Karya Cipta Seni Pertunjukan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2011 yang akan dilaksanakan pada 10-12 November 2011 di Gedung Natya Mandala dan Gedung Candra Metu ISI Denpasar, maka kami mengundang Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMU/SMK untuk mengirimkan para siswanya guna mengikuti lomba tersebut. Adapun jenis lomba, kriteria lomba dan ketentuan lainnya terlampir.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas segala perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 21 Oktober 2011

Dekan

I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn

NIP. 19681231 199603 1 007

 

Tembusan Kepada Yth:

  1. Rektor ISI Denpasar
  2. Pembantu Rektor III ISI Denpasar
  3. Kepala Biro BAAKK ISI Denpasar
  4. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota se-Bali untuk diketahui
selengkapnya bisa diunduh di sini
Gaya Desain Puri Gading Spa And Beauty Salon

Gaya Desain Puri Gading Spa And Beauty Salon

Kiriman Pande Nyoman Wira Gunartha, Mahasiswa PS. Desain Interior ISI Denpasar.

Gaya adalah suatu ragam cara, rupa, bentuk, dan sebagainya yang bentuknya mengkhusus. Gaya yang diambil dalam Desain interior puri gading Spa and beauty salon ini adalah Gaya Modern. Desain Interior modern berasal dari gerakan modernisme yang dimulai pada abad 20. Modernisme awalnya merupakan desain yang timbul akibat kejenuhan manusia akan bentuk yang rumit seperti ornament, ragam hias, ukiran. Desain-desain modern pada awalnya banyak terinspirasi dari gerakkan kubisme. Oleh karena itu karyanya banyak menghasilkan bentuk desain seperti kubus. Modernisme dipopulerkan oleh Bauhaus. Awalnya modernisme dicemooh oleh seniman dan desainer yang ada namun Amerika memiliki pola pikirnya berbeda. Mereka terbuka akan sebuah gaya desain dan karya seni yang ada. Oleh karena itu desain modernisme lebih banyak ditemui di Amerika dan berkembang pesat.

Dengan sifat efektif dan efisien membuat Amerika cocok dengan gaya modern dan system kepemerintahanya berkembang pesat pada masa itu. Seiring dengan berkembangnya jaman termasuk desain dan karya seni, modernisme pun berkembang menjadi bermacam gaya dan bentuk. Ada yang sebagian diakui dan ada yang tidak diakui. Dari modern asli yang sifatnya berbentuk kubus mulai berubah menggunakan lengkung dan pengetahuan modern yang baru seperti konstruksi yang modern, bentuk yang modern, dan ragam seni yang modern. Kesimpulan Desain interior modern memiliki sifat efektif dan efisien.

Aplikasi Konsep pada Nilai Estetika

Proporsi

Kesan Natural terapi akan dibuat sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat merasakan suasana Natural terapi di seluruh area Spa dan Salon, namun jangan sampai mengganggu kenyamaan pengunjung yang datang karena keadaan terlalu dominant. Kesan natural terapi ini dapat ditonjolkan pada permainan dinding, lantai, dan flapon.

Komposisi

Pemilihan fasilitas yang selaras dengan konsep, sangat membantu mempererat karakter konsep. Tetapi peletakannya harus seimbang dengan kebutuhan dan keluasan yang ada di dalam ruangan. Kesan ini dapat ditonjolkan pada fasilitas yang akan digarap, dan setiap fasilitas hendaknya mengikuti ide konsep natural terapi yang berhubungan dengan alam.

Balance atau Keseimbangan

Jenis keseimbangan pada desain interior yang akan di pakai pada desain Puri Gading Spa dan Beauty Salon ini adalah jenis keseimbangan yang asimetris karena nuansa natural edentik dengan air, yang memiliki cipratan air yang luas ke segala arah. Kesan ini dapat di tonjolkan pada pendekatan desain ruang dan bentuk ruang, tetapi tetap memperhatikan unsure logika yang bias diterima oleh akal sehat.

Irama

Untuk menimbulkan kesan yang tidak membosankan, peletakan fasilitas pada Interior dirancang lebih berfariasi, begitu pula dengan desain interiornya, sebisa mungkin setiap tempat memiliki desain yang berbeda supaya tidak menimbulkan kejenuhan. Hal ini dapat dibuat dalam permainan warna dan desain fasilitas yang ada pada setiap ruangan.

Harmoni

Setiap Desain yang dibuat baik interior dan fasilitasnya, hendaknya memiliki kesatuan garis, bentuk, dan warna yang memiliki karakter natural sehingga dapat menimbulkan kesan keselarasan antar ruang. Karena pada suatu desain keselarasann / armoni sangat di perlukan.

Kontras

Pasa Salon dan Spa ini point of interes secara umum akan dipusatkan pada area menicure dan pedicure yang terletak di tengah bangunan. Pada area ini akan ada permainan elemen pembentuk ruang lantai, dinding, dan plafond yang dapat menjadi daya tari perhatian pengunjung.

Aksen

Pada Salon dan Spa ini setiap ruangan akan diberi aksen yang berbeda-beda dan menjadi point of interes pada ruangan tersebut serta harus memiliki karakter alam, yaitu natural terafi. Kesan ini dapat diciptakan melalui penggunaan bahan kayu pada hiasan dinding, dan penggunaan lantai marmer dan batu alam.

Gaya Desain Puri Gading Spa And Beauty Salon selengkapnya

Wujud Garapan Karawitan Gehgean

Wujud Garapan Karawitan Gehgean

Kiriman I Gusti Putu Adi Putra, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

Wujud merupakan hasil dari sebuah kekaryaan yang bisa berupa karya seni maupun karya yang lainnya. Sama seperti halnya  komposisi karawitan ”Gehgean” ini merupakan sebuah hasil konsep garapan karawitan kreasi yang masih bertitik tolak pada pola-pola karawitan Bali.  Pola-pola tradisi tersebut dikembangkan baik dari segi struktur lagu, teknik permainan/motif-motif permainan dengan penataan unsur-unsur musikal seperti : nada, melodi, ritme, tempo, harmoni dan dinamika.

Wujud dari pada karya komposisi kreasi ”Gehgean” ini dapat dibagi menjadi beberapa sub bab, sebagai berikut :

Deskripsi Garapan

Dalam kehidupan sudah barang tentu dihiasi dengan berbagai macam yang ada di dunia ini. Hidup merupakan suatu anugrah yang dilimpahkan dan di karuniai oleh Sang Pencipta. Dalam menjalani kehidupan ini tentu banyak godaan serta rintangan yang menghadang serta menghampiri. Jadi setiap manusia ataupun segala yang ada di dunia ini menginginkan kehidupan yang layak serta penuh dengan kebahagiaan.  Akan tetapi manusia di dunia ini mempunyai sifat serta tabiat yang berbeda, sehingga kehidupan manusia di dunia ini bisa dikatakan tidak sempurna seperti apa yang di inginkan. Orang yang normal tentunya belum sepenuhnya sempurna, karena di balik itu semua pasti ada semacam kendala serta sesuatu yang aneh serta sulit di hilangkan. Sama dengan gehgean, ini merupakan suatu penyakit yang paling sulit untuk disembuhkan, dikarenakan rasa kaget dan spontanitas melakukan apa saja diluar kesadaran. Fenomena yang terjadi pada diri penata di transformasikan lewat sebuah karya komposisi musik dalam bentuk tabuh kreasi yang berjudul ”Gehgean”. 

  Komposisi Karawitan ”Gehgean”  ini merupakan sebuah  komposisi musik kreasi yang berpedoman pada pola-pola tradisi karawitan Bali. Pola-pola tradisi tersebut dikembangkan baik dari segi struktur lagu, teknik permainan, maupun motif-motif gending dengan penataan serta pengolahan unsur-unsur musikal seperti nada, melodi, irama, ritme, tempo, harmoni, dan dinamika. Dengan demikian unsur- unsur musikal ini akan mampu diolah serta dijadikan sebuah garapan yang berjudul ”Gehgean”.

Analisa Pola Struktur

Garapan komposisi “Gehgean” ini merupakan sebuah komposisi yang berbentuk tabuh kreasi yang berakar atau berangkat dari tradisi yang digarap dengan tanpa meninggalkan pola-pola tradisi. Pada garapan ini struktur dari pada  komposisi lagu ini telah mempertimbangkan sesuai dengan alur musikal dari bentuk komposisi musik yang digarap, dimana  keseimbangan antara bagian kebagian berikutnya terstruktur dan ditata menjadi satu kesatuan yang saling terkait. Di bawah ini adalah satu alternatif  penafsiran yang diwujudkan berupa bagian yang dijabarkan sebagai berikut:

Bagian pertama

Bagian ini merupakan bagian awal garapan dimulai dengan suasana keras dengan diawali memukul dengan motif kebyar yang secara bersamaan dengan motif gegejer dan dilanjutkan dengan mempermainkan melodi dan irama dengan tempo sedang dengan  instrumen suling, dan jublag  memainkan melodi pokok, sehingga dapat menggambarkan suasana yang mengandung unsur kelembutan. Dengan sistem penotasian sebagai berikut.

Analisa Estetis

Setelah melakukan atau mengalami proses yang cukup panjang serta melelahkan  pada akhirnya kaya komposisi kreasi ini dapat terwujud dan dapat diselesaikam tepat pada waktu yang diinginkan, serta layak untuk disajikan sebagai sebuah karya baru yang terlahir dari pemikiran serta ide yang cukup matang. Karya komposisi gehgean ini merupakan sebuah garapan instrumental dalam bentuk tabuh kreasi. Dimana karya komposisi musik ini bertemakan keadaan jiwa. Gehgean bisa dikatakan semacam penyakit yang dimiliki oleh seseorang, namun penyakit tersebut hanya muncul ketika penderitanya merasa kaget dan secara tidak langsung berbuat di luar kesadaran orang tersebut. Seperti ketika terkejut secara tidak langsung mengucapkan sesuatu dan menirukan apa yang dikatakan oleh sesorang yang mengagetkannya.

Hal lain yang paling mendasar untuk dijadikan bahan pertimbangan penata agar garapan itu enak didengar serta memiliki bobot dan pesan khusus yang disampaikan kepada para penikmat dan pada akhirnya garapan itu bisa diterima oleh masyarakat penikmat seni itu sendiri. Serta yang menjadi pertimbangan disini adalah kesatuan dan keutuhan, penonjolan baik dalam bentuk ornamentasi serta nuansa dari garapan itu sendiri, dan penekanan akan nilai- nilai apa saja yang terkandung dalam garapan itu sendiri.

Keutuhan atau Kesatuan ( Unity )

Sebuah karya komposisi karawitan merupakan sesuatu yang ditampilkan ataupun disajikan dalam bentuk utuh, dimana bagian-bagian dari komposisinya terjalin menjadi satu dan terbentuk menjadi sebuah karya musik. Sebuah karya musik yang indah dan utuh dalam keseluruhan strukturnya adalah karya yang tidak ada cacatnya dan tidak ada yang kurang ataupun yang berlebihan. Seperti halnya garapan komposisi tabuh kreasi “Gehgean” ini, antara bagian perbagiannya terjalin menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan satu sama lain. Artinya masing-masing bagian mempunyai kaitan yang erat dan saling mengisi sehingga menjadi sebuah karya komposisi yang utuh.

Penonjolan atau Penekanan ( Dominance )

Dalam karya seni penonjolan merupakan sesuatu yang dapat memberikan kesan yang berbeda dari setiap karya musik komposisi satu dengan yang lainnya. Sehingga dari setiap penonjolan tersebut mampu membuat hati maupun rasa penikmatnya memberikan penilaian apakah karya itu bagus atau hanya sekedar karya yang berkesan monotun.

Begitu pula dengan karya komposisi tabuh kreasi “Gehgean” ini, penonjolan dilakukan dengan perubahan ritme atau melodi pada masing- masing bagiannya, sehingga ditemukan antara bagian satu dan yang lainnya ada kesan yang berbeda. Hal yang lainnya dapat juga diamati dengan salah satu bentuk yang ditonjolkan pada bagian yang bertempokan lambat dengan ornamentasi permainan yang saling bersahutan sehingga menunjukan kesan gehgean pada bagian ini.

Keseimbangan ( Balance )

Karya komposisi dikatakan indah bila karya komposisi itu enak didengar maupun dinikmati di dalam penyajiannya. Keindahan tersebut ditunjukan dalam rasa maupun estetikanya serta keseimbangan yang ada dalam karya komposisi tersebut.

Keseimbangan yang dimaksudkan merupakan pengaturan bagian bagian strukturnya serta bagaimana perpaduan antara tempo, irama, ritme, serta dinamika yang ada dalam komposisi tersebut, sehingga dalam penyajiannya komposisi tersebut terasa indah untuk dinikmati.

Wujud Garapan Karawitan Gehgean selengkapnya

Loading...