by dwigunawati | Nov 13, 2011 | Berita, Galeri
Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah mempromosikan barang dan jasa secara komersil melalui media komunikasi visual untuk mencapai tujuan. Carissa cuci mobil otomatis (CCMO) yang beralamat di jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar, yang berdiri pada tahun 2001 berkecimpung dalam penyediaan jasa pencucian mobil. Melihat perkembangan jasa pencucian mobil di kota Denpasar yang berkembang pesat dan banyak bermunculan pesaing, diperlukan usaha kreatif yang untuk melakukan promosi mengingat media promosi yang ada pada CCMO sangat sedikit hanya sebatas logo dan papan nama saja. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat CCMO lebih dikenal dan menjaga eksistensinya, melalui perancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain?. Melalui media komunikasi visual yang dirancang diharapkan masyarakat akan lebih mengenal keberadaan CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada.
Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data, yang terdiri dari metode observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Media yang dibuat untuk mempromosikan CCMO terdiri dari Logo, Flyer, Billboard, Payung, Poster, Papan Nama, X-Banner, T-shirt, Kupon dan Katalog. Konsep dasar perancangan yang digunakan yaitu “Modern techno otomotif” dengan menonjolkan unsur gerak dan warna-warna yang berbasis metalik. Melalui media promosi yang dirancang diharapkan menimbulkan daya tarik konsumen dalam menggunakan jasa CCMO sehingga dapat menjaga eksistensi dalam menghadapi pesaingnya.
Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Promosi, Carissa Cuci mobil Otomatis.

by dwigunawati | Nov 13, 2011 | Berita, Galeri
Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tradisi, seni dan budaya. Maka dari itu Bali menjadi salah satu tujuan utama yang banyak di kunjungi oleh para wisatawan mancanegara. adapun salah satu obyeknya yang paling terkenal di bali adalah Kuta. Kuta merupakan obyek wisata yang sudah tidak asing lagi, dimana Kuta sangat terkenal dengan pantai pasir putihnya dan sunsetnya yang sangat indah. Mengingat akan keindahan yang dimiliki serta tempatnya yang sangat strategis masyarat kuta berfikir dan termotivasi untuk menyelenggarakan Event yang khusus hanya di pegang oleh masyarakat Kuta asli. Akhirnya muncullah ide dengan nama”Kuta Beach Festival Tradisional Art Event” yang akan diadakan pada bulan Desember 2011 ini. Dimana event ini nantinya juga secara tidak langsung dapat membantu menambah devisa bagi Negara. Oleh sebab itu maka diperlukan media yang tepat dan efektif sebagai sarana promosi untuk event ini. Adapun media-media tersebuta yang diperlukan antara lain Logo, Iklan Mobil, T-shirt, Sandwich Board dan Flayer, dimana masing-masing media tersebut akan sangat mampu menyampaikan informasi kepada wisatawan asing tentang event yang akan diselenggarakan, sehingga dengan adanya media tersebut akan dapat secara efektif menggambarkan dari pada Tradisional Art Event kepada para wisatawan. Dari data-data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan data teoritis diolah melalui analisa dan sintesa media promosi tersebut sehingga dapat menciptakan media komunikasi visual yang informatif dan komunikatif.
Kata Kunci : media promosi, Kuta Beach Festival, Kuta

by dwigunawati | Nov 12, 2011 | Berita, Galeri
Bali merupakan daerah tujuan wisata utama diIndonesia. Di Bali banyak terdapat daerah-daerah pusat pariwisata salah satunya adalah daerah Kuta yang terkenal dengan pantainya yang indah. Seiring perkembangan dunia pariwisata, industri pariwisata yang ada di Kuta mulai berkembang ke daerah di sekitarnya termasuk daerah Sunset Road. Hal ini mendorong masyarakat lokal dan investor dari luar untuk membuka berbagai jenis usaha mulai dari galeri seni, butik, restaurant, hotel dan spa.

Salah satu spa yang berdiri di Sunset Road adalah Essence Spa. Karena ketatnya persaingan, membuat pihak Essence Spa memandang pentingnya desain media promosi untuk membangun citra Essence Spa serta mempromosikan Essence Spa. Media-media promosi tersebut antara lain poster, iklan majalah, jam dinding, billboard, x-banner, brosur, table banner, kartu nama, label sabun dan Seragam yang dianggap efektif untuk mempromosikan Essence Spa.

Konsep natural modern dengan penerapan prinsip-prinsip desain komunikasi visual, dianggap cukup tepat digunakan pada proses desain media komunikasi pada Essence Spa dalam membangun citra yang diinginkan oleh pihak manajemen yaitu natural, modern, dan selaras dengan alam.
Kata Kunci : Pariwisata,Essence Spa, Promosi, Konsep Natural Modern
by dwigunawati | Nov 12, 2011 | Berita, pengumuman

Jumat, 11 November 2011
Jakarta – Kementerian Riset dan Teknologi bersama Google, Yahoo, Microsoft, dan komunitas teknologi informasi dan komunikasi dalam negeri berkomitmen untuk bekerja sama meningkatkan akses masyarakat Indonesia terhadap TIK.
“Di sini telah berkumpul Google, Yahoo, Microsoft, komunitas TIK, komunitas open source dan pemerintah. Mari bekerja sama meningkatkan akses masyarakat kepada TIK dan internet,” kata Asisten Deputi Iptek Industri Strategis Kemristek Kemal Prihatman pada diskusi tentang “Dukungan Komunitas terhadap Pengembangan Inovasi TIK” di Jakarta, Jumat.
Diskusi tersebut juga dihadiri antara lain oleh Country Lead Public Policy and Goverment Affair Southeast Asia Google Mike Orgill, Country Manager Yahoo Indonesia Pontus Sonnersteds, Director of Corporate Affair Microsot Indonesia Chrisma Albanjar, Direktur Jenderal Aplikasi Telematika Kemenkominfo Aswin Sasongko, pegiat TIK Nasional Onno W Purbo, Ketua Umum Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) Betty Alisjahbana, Ketua ICT Watch Donny BU, dan komunitas lainnya.
Kerja sama tersebut, lanjut Kemal, misalnya pemerintah yang membangun infrastruktur dan memberi insentif kepada pelaku TIK, Yahoo meminjamkan peralatan dan kendaraan untuk bermobilitas, atau Google memberi pelatihan UKM. “Kita perlu sama-sama bergerak dan bersinergi,” katanya.
Indonesia, katanya, memang sedang mengembangkan kluster Indonesia Science Technology Park (ISTP) di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong yang luasnya 460 ha di mana sudah berdiri menara untuk uji Broadband Wireless Access (BWA) dan 30 lab iptek yang akan disusul lab TIK.
“Jangan takut mereka menjajah, atau berpandangan mereka sebagai musuh. Tapi bagaimana kita bisa bermitra dan bisa memanfaatkan kelebihan mereka. Sementara mereka juga mendapat pasar. Daripada dilepas nanti mereka main sendiri-sendiri,” kata Kemal.
Ia mengatakan, pihaknya sedang menyusun kegiatan TIK nasional ke arah pengembangan konten yang dirasa masih kurang.
sumber : antaranews.com
by dwigunawati | Nov 12, 2011 | Berita, Galeri
Indonesia pada tahun 2010 termasuk negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia, nomor 3 setelah China dan India. Data tersebut menunjukkan bahwa iklan-iklan anti rokok yang telah ada tidak sanggup menahan lonjakan perokok aktif yang semakin signifikan. Iklan kampanye anti rokok dari tahun ketahun hanya didominasi iklan dengan tanda verbal yang wajib tertera di kemasan rokok. Sedangkan kampanye anti rokok yang menggunakan tanda visual dengan idiom-idiom realis atau surialis dengan efek seram seakan kehilangan esensinya dikarenakan strategi komunikasi yang tidak diperhitungkan dengan baik. Di sisi lain iklan-iklan produsen rokok sudah jauh berkembang dengan teori-teori baru untuk membius masyarakat. Provinsi Bali saat ini sedang berupaya menetapkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Provinsi Bali sesuai dengan amanat UU Kesehatan yang baru yaitu UU no 36 tahun 2009 pasal 114-116. Agar program tersebut tidak hanya sanggup mengalihkan perokok aktif keluar KTR namun diharapkan berbagai alasan merokok untuk kenikmatan yang mencandu dapat dikendalikan bahkan dieliminir, maka diperlukan teori baru yang diupayakan untuk merubah perilaku masyarakat Denpasar agar hidup sehat terutama bebas dari asap rokok dengan segmentasi utama adalah para remaja. Untuk itu diperlukan sosialisasi dan dukungan aktivitas yang berlandaskan moral melalui kampanye anti rokok. Aktivitas tersebut diharapkan sanggup mengemban tugas mulia membangun masyarakat Bali khususnya daerah Denpasar menjadi kota yang lebih sehat dengan pesan-pesan sosial dan strategi komunikasi yang diperhitungkan dengan baik yang dikemas dalam media komunikasi visual. Desain komunikasi visual kampanye anti rokok di Denpasar Bali menggunakan konsep Cigarette & Monkey. Konsep tersebut digunakan sebagai persuasi melalui media yang masuk pada kategori Above The Line dan Below The Line. Dan media yang mendapat estimasi paling efektif dan efisien sebagai media kampanye anti rokok di Denpasar Bali, adalah: Logo, Baliho, Poster, Brosur, Mug, Sign System, Gelang Karet, Stiker dan T-shirt.
Kata kunci: Desain Komunikasi Visual, Kesehatan, Cigarette & Monkey, Pengendalian, Rokok.

by admin | Nov 11, 2011 | Artikel, Berita
Kiriman: Ni Wayan Nova Jayanti, PS Seni Tari ISI Denpasar
Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja. Pernyataan tersebut menjadi landasan dalam karya tugas akhir, berdasarkan pengalaman yang pernah dialami.
Masa remaja merupakan masa indah yang dilalui dalam fase kehidupan setiap manusia, namun juga dirasakan sebagai masa tersulit dalam menghadapi sebuah permasalahan karena keadaan emosi seorang remaja masih labil. Dalam buku yang berjudul Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Anak Didik dijelaskan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial dan emosional. Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa sulit, baik untuk remaja sendiri maupun untuk keluarga, atau lingkungannya karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Dalam buku tersebut, tersirat pendapat Mappire (1982) yang menyatakan, masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan umur 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Informasi ini sangat penting diungkap agar diketahui batasan-batasan usia yang dapat dikatakan sebagai masa remaja. Pernyataan di atas relevan dengan pendapat Conny Semiawan (1989) yang mengibaratkan : “Terlalu besar untuk serbet, terlalu kecil umtuk taplak meja” karena sudah bukan anak-anak lagi, tetapi juga belum dewasa. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang dan khawatir kesepian.
Ketika masa remaja banyak terjadi pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, namun yang paling ingin dikenang adalah masa-masa indah saat remaja. Salah satu pengalaman terindah pada masa remaja adalah ketika pertama kali jatuh cinta dengan lawan jenis. Keinginan untuk selalu bertemu, namun malu saat bertatap muka dan ketika jauh, ingin sekali berada didekatnya. Selalu menghayalkan sesuatu yang indah terahadap dirinya dengan orang yang disukainya. Namun ketika tersakiti oleh perasaan cinta tersebut, remaja kurang mampu untuk mengendalikan emosinya.
Dilatarbelakangi dari pengalaman pribadi ketika pertama kali merasakan jatuh cinta pada masa remaja, maka digarap sebuah tari sebagai karya tugas akhir dengan judul Roman Ku. Roman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: (1) rupa, wajah, (2) karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Jika dibandingkan dengan kata romansa berarti novel atau kisah prosa lainnya yang berciri khas tindakan kepahlawanan, kehebatan, dan keromantisan dengan latar historis dan imajiner. Sedangkan arti dari romantika adalah lika-liku atau seluk-beluk yang mengandung sedih, gembira dan arti dari romantis adalah: (1) bersifat seperti dulu, (2) cerita roman, (3) bersifat mesra, (4) mengasikkan. Jika dirunut berdasarkan masing-masing arti dari kata roman maka dapat disimpulkan bahwa “Roman” merupakan lika-liku kisah percintaan dengan watak dan isi jiwa yang dialami oleh pelakunya. “Ku” adalah kata ganti orang pertama atau saya, sehingga “Roman Ku” adalah lika-liku perjalanan cinta sesuai dengan watak dan isi jiwa yang dialami oleh seseorang dengan latar historis dan imajiner. Garapan Roman Ku akan menumpahkan segala emosi yang dialami dengan permasalahan kisah cinta remaja, serta segala lika-likunya ke dalam bentuk tari kontemporer.
Kata kontemporer berasal dari bahasa Inggris yaitu contemporary yang mempunyai arti: (1) hidup atau terjadi dalam kurun waktu yang sama, (2) pada waktu yang sama; dewasa ini; pada masa kini, (3) berasal dari atau dalam gaya masa kini atau mutakhir. Arti yang terakhir inilah yang dipakai dalam dunia kesenian dan sangat dekat dengan arti kata modern, yaitu yang berkaitan dengan gaya, gagasan baru yang tidak ketinggalan jaman. Tari kontemporer adalah suatu tarian yang mengungkapkan dimensi kekinian, yaitu dengan “bebas” tanpa keterikatan dalam mengungkap adegan-adegan yang menyangkut masalah-masalah aktual atau yang berkomentar tentang kehidupan sekarang, sehingga pola geraknya kebanyakan memunculkan gerak baru dan sedikit dikombinasikan dengan adegan yang dramatis.
Berdasarkan uraian di atas mengenai arti dari kata kontemporer, maka karya tugas akhir diejawantahkan melalui tari kontemporer dengan pendekatan teknik Balet. Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian yang meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting dan musik (baik musik orkestra ataupun nyanyian). Teknik Balet lebih menekankan pada gerak-gerak yang lurus dan kencang serta pengolahan tubuh yang baik dan ringan. Balet terkenal dengan teknik virtuoso seperti pointe work, grand pas de deux dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik Virtuoso adalah keahlian menggunakan teknik yang sulit. Terdapat 2 teknik virtuoso pada Balet, yaitu grand pas de dedeux dan teknik pointe work adalah gerakan berjinjit hingga ujung jari kaki, sambil melakukan gerakan-gerakan Balet.
Kendatipun menggunakan pendekatan teknik Balet, tetapi tidak serta-merta melupakan unsur dari pola tradisi yang telah mendarah daging, sehingga akan dihasilkan sebuah garapan yang mempunyai ragam gerak yang unik dengan perpaduan dan pengembangan dari teknik Balet dan pola tradisi.
Ide Garapan
Menentukan ide adalah tahap paling awal yang dilalui seorang penggarap. Ide merupakan gagasan atau konsep dasar yang menjadi sebab terwujudnya sebuah garapan, ide inilah yang ingin disampaikan melalui media gerak. Ide terkadang muncul begitu saja dalam pikiran seorang penggarap, dan seketika juga hilang, untuk itu perlu dilakukan pencatatan setiap kali memikirkan ide sebagai referensi pemikiran. Ada juga yang mencari ide melalui proses merenung, menghayal, menonton, membaca, melihat fenomena di sekitar, mendengarkan cerita orang lain dan sebagainya, proses ini disebut dengan eksplorasi (exploration). Untuk mendapatkan ide perlu adanya beberapa pertimbangan dan pemikiran yang matang, kesiapan dan kematangan ide akan berpengaruh besar pada wujud garapan, sehingga ide tersebut dapat divisualisasikan secara jelas melalui media gerak dan tersampaikan dengan baik serta dapat dimengerti oleh penonton.
Ide dari garapan Roman Ku berangkat dari pengalaman pribadi, ketika remaja pernah mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang anak laki-laki. Selain itu, termotivasi kembali pada garapan duet yang berjudul “Can De Cing” pada kelas koreografi IV semester V, digarap bersama I Ketut Jully Artawan. Garapan ini mengisahkan percintaan remaja yang pertama kali jatuh cinta, dalam kisah tersebut sepasang remaja ini terkadang akur dan kadang kala bertengkar sehingga dipilih judul “Can De Cing” untuk mewakili garapan ini. “Can De Cing” merupakan singkatan dari bahasa daerah Bali yaitu Cande-Cande Cicing sedangkan jika diindonesiakan berarti seperti bermain dengan anjing, yang disayang tetapi jika sayang itu dipermainkan akan menyulut amarah dan menimbulkan pertengkaran. Ide tersebut juga menjadi landasan dasar untuk menggarap tari kontemporer yang bertemakan percintaan remaja sebagai karya tugas akhir. Keyakinan memilih ide ini karena banyak orang yang mengatakan bahwa postur tubuh yang dimiliki penggarap masih terlihat seperti remaja usia 17 tahun.
Latar Belakang Penciptaan Tari Romanku Selengkapnya