by admin | Dec 12, 2011 | Artikel, Berita
Oleh: I Dewa Ayu Sri Suasmini, S.Sn., M. Erg. Dosen Desain Interior Fakultas Seni rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
Rumah merupakan suatu tempat atau wadah untuk kita berlindung dari berbagai gangguan seperti hujan, angin, panas yang berlebihan, binatang buas dan masih banyak lagi. Di dalam rumah kita juga bisa, melakukan berbagai aktivitas mulai dari tidur, makan, istirahat, mandi, bermain, belajar, memasak dan berbagai aktivitas lain yang mendukungnya. Untuk menunjang semua aktifitas tersebut, maka diperlukan suatu keamanan dan kenyamanan. Salah satu yang dapat menunjang kenyamanan tersebut adalah adalah lantai yang aman. Karena seperti kita ketahui lantai merupakan salah satu elemen interior yang berada baik diatas permukaan tanah, pada permukaan tanah dan dibawah permukaan tanah yang mana berada dalam posisi horizontal (mendatar). Di dalam membangun suatu rumah, lantai merupakan bagian utama, karena didalam perencanaan baik perencanaan rumah type sangat sederhana maupun perencanaan rumah type mewah tentu tidak terlepas dan selalu memperhatikan pemilihan lantainya. Lantai juga dapat dipergunakan untuk membedakan suatu area dalam ruangan dengan membuat perbedaan ketinggian atau perbedaan penggunaan bahan atau warnanya. Selain itu desain lantai yang disesuaikan dengan konsep suatu ruangan akan dapat membuat ruangan tersebut menjadi semakin indah.
Lantai adalah sebagai tempat berpijaknya bagi para pelaku aktifitas dan fasilitas yang mendukung aktifitas tersebut. Sehingga lantai merupakan bidang datar yang memikul dan menahan beban cukup berat. Oleh karena itu didalam perencanaannya atau dalam mendesain lantai harus selalu mendapat perhatian baik dari segi pemilihan bahan, kekuatan dan unsur estetika (keindahan).
Dewasa ini begitu banyak kita jumpai di pasaran jenis-jenis lantai atau bahan penutup lantai. Sehingga para konsumen menjadi bingung didalam menentukan mana yang baik digunakan untuk rumah tinggal. Selain itu dalam proses pemilihan bahan perlu juga diperhatikan karakter dari masing-masing bahan lantai tersebut, karena setiap bahan lantai mempunyai kelemahan dan kelebihan yang berbeda-beda.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka diperlukan adanya alternatif-alternatif dan pertimbangan-pertimbangan, sehingga nantinya didalam menentukan bahan-bahan lantai untuk rumah tinggal konsumen dapat dengan mudah memilih bahan lantai yang aman dan nyaman untuk dipergunakan dan tentunya akan dapat membuat suasana ruangan yang memiliki nilai estetika. Sehingga konsumen dapat dengan mudah menentukan bahan-bahan lantai yang akan digunakan didalam perencanaan rumah tinggalnya. Begitu banyaknya ragam bahan lantai yang ada dipasaran dan kurangnya pengetahuan konsumen tentang karakter masing-masing bahan maka perlu didiperlukan adanya pertimbangan-pertimbangan serta alternatif-alternatif tentang bahan lantai.
MATERIAL DASAR PENUTUP LANTAI
Di Indonesia, sebelum kebudayaan barat masuk ke Indonesia masyarakat pribumi menggunakan tikar atau rotan sebagai penutup lantai. Dimana semua aktifitas seperti makan, tidur, belajar mereka lakukan di atas bahan tersebut. Anyaman rotan dan tikar sangat indah dan hangat sehingga dipergunakan sebagai bahan penutup lantai pada saat itu. Sejak kebudayaan Barat mulai memasuki Indonesia maka tradisi tersebut sedikit demi sedikit mulai berubah. Dimana bangunan-bangunan mulai menggunakan bahan lantai seperti PC atau Ubin, teraso, marmer sebagai bahan penutup lantai.
Dari perkembangan tersebut sampai sekarang bahan-bahan penutup lantai sudah banyak ragamnya. Kita dapat menjumpainya dipasaran dalam berbagai bahan baik dari bahan batu alam, bahan yang dibuat dengan proses pembakaran salah satunya adalah bahan dari metal, vinyl, keramik, batu, kayu, maupun dari bahan kain, bahan sintetik dalam berbagai type, motif dan ukuran.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa bahan-bahan penutup lantai yang umumnya digunakan di Indonesia.
Keramik
Dewasa ini sudah banyak kita jumpai jenis-jenis keramik dengan warna, ukuran dan motif yang beraneka ragam. Bahkan ada jenis/ type keramik yang motifnya menyerupai bentuk-bentuk seperti batu alam, motif kayu, motif pasir dengan tekstur halus maupun kasar. Ada dua jenis type keramik yaitu keramik dengan permukaan yang mengkilap dan umumnya tidak bertekstur, umumnya digunakan untuk interior dan keramik dengan permukaan yang tidak mengkilap (doff) dengan permukaan bertekstur umumnya digunakan untuk area eksterior, kamar mandi. Keramik mempunyai sifat yang keras, dengan permukaan yang solid dan tidak berpori sehingga tahan terhadap noda dan cuaca serta anggun dalam penampilannya. Bahan keramik juga memiliki kekuatan yang tinggi sehingga tahan terhadap gesekan dan goresan. Untuk perawatan bahan keramik cukup dibersihkan dengan cara dilap atau dipel. Ukuran keramik untuk lantai yang ada dipasaran adalah 20x20cm, 30x30cm, 40x40cm, 40x40cm, 60x60cm bahkan ada ukuran 100x100cm.
Kayu
Lantai kayu juga banyak digunakan karena memiliki sifat-sifat seperti tampak alami, dapat memberikan suasana hangat khususnya di malam hari, nyaman, tingkat kelenturan dan durabilitasnya yang tinggi. Penutup lantai dengan bahan kayu biasa disebut parket (parquet). Adapun jenis-jenis kayu yang umumnya digunakan adalah:
Kayu Lunak
Misalnya: Kayu Cemara, kayu ini biasanya digunakan sebagai papan permukaan. Kayu ini memiliki serat yang baik, dan menarik, kelemahan dari kayu ini adalah pada sambungannya biasanya bisa berkerut sehingga dapat membuat celah-celah yang dapat menampung kotoran, debu dan angin.
Kayu Keras
Kayu yang mempunyai sifat keras seperti Kayu Oak Putih atau Merah, Kayu Maple. Sistem pemasangan untuk kayu kerasbisa berupa pola-pola zig-zag (membelok-belok). Umumnya bahan kayu untuk penutup lantai sudah tersedia dalam bentuk papan, blok dan panel. Untuk pola Parket terdiri dari potongan-potongan kayu tipis dengan ketebalan minimum 20mm dan lebar 90mm sampai 140mm dalam bentuk segiempat dengan pola geometris.
Pemasangan bisa satu persatu dipasang berjejer dengan cara dilem/dipaku diatas sloff dengan ketebalan kayu pada panel. Untuk finishing dari bahan kayu ini biasanya diberi lapisan akhir dengan pilihan lapisan doff atau gloss. Agar permukaan kayu menjadi rata digunakan semacam dempul kayu. Selain itu hal yang perlu diperhatikan pada hasil akhir finishing adalah harus yang dapat meningkatkan daya tahan atau kekuatan dari kayu tersebut, tahan terhadap air dan kotoran serta bercak-bercak. Disamping itu tidak menutupi serat-serat indah dari kayu tersebut sehingga tetap tampak alami.
Dewasa ini ada jenis parket yang dibuat dari potongan-potongan kayu yang tidak terpakai kemudian diolah sehingga menghasilkan parket kayu laminate. Laminate ada dua yaitu HDF (Hard Density Fiber) dan MDF (Medium Density Fiber). Perbedaan ini dilihat dari kekuatannya dimana HDF memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada MDF. Ukuran laminate yang ada dipasaran adalah 8mm-12mm dengan ukuran panel 19,5cmx120cm.
Penutup dari bahan Tekstil
Penutup lantai dari bahan tekstil seperti permadani dan karpet merupakan bahan yang sangat empuk sehingga menjadikan lantai lembut dan hangat. Bahan-bahan tersebut dapat dipasang di atas lantai beton yang dilengkapi dengan lapisan kedap air. Lantai ini mempunyai keuntungan yaitu dapat berfungsi sebagai peredam suara sehingga dapat mengurangi kebisingan/ perambatan. Selain dapat dipasang di atas lantai beton permadani atau karpet ini dapat juga digunakan pada lantai-lantai dengan permukaan tidak rata.
Permadani mempunyai motif atau gambar yang beraneka ragam sehingga dapat dipilih sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pemakai. Permadani juga dilengkapi dengan lapisan dasar dari karet atau karet busa. Permadani mempunyai sifat menghangatkan, meredam suara dan dapat memperindah ruangan atau sebagai unsur estetika sebuah ruangan. Jenis permadani yang terbuat dari serat sintetis akan memiliki kekuatan yang bagus, dimana permadani dengan bahan tersebut tidak akan berubah warnanya apabila terkena cahaya, tahan lembab dan anti rengat.
Dari segi perawatan atau pemeliharaan cukup mudah yaitu dapat menyedot debunya dengan vacuum cleaner atau dapat juga dengan cara dicuci kemudian dijemur. Permadani sebenarnya tidak cocok digunakan untuk iklim tropis karena lembab, sehingga sulit dibersihkan dari debu dan kuman. Dalam pemilihan permadani yang baik, hendaknya harus tahu ciri-cirinya yaitu memiliki tenunan yang rapat, tidak mudah luntur oleh cahaya atau sinar, memiliki warna-warna yang terang.
Pertimbangan Dalam Penentuan Lantai Untuk Rumah Tinggal, selengkapnya
by admin | Dec 12, 2011 | Berita, pengumuman
Unduh Pengumuman dan Daftar Penerima Beasiswa Bidik Misi Angkatan 2011 : Klik Disini
PENGUMUMAN
Nomor : 3484/IT5.5.1/KM/2011
TENTANG
PENCAIRAN BEASISWA BIDIK MISI ANGKATAN TAHUN 2011
UNTUK SEMESTER I TAHUN 2011
INSTITUT SENI INDOENSIA DENPASAR
Diumumkan kepada mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi Institut Seni Indonesia Denpasar Angkatan Tahun 2011 (nama-nama terlampir), bahwa dana beasiswa untuk Semester 1 (satu) dari bulan September 2010 s.d. Maret 2012 telah dicairkan melalui rekening bank mahasiswa masing-masing pada tanggal 6 Desember 2011.
Untuk memastikan telah ditransfernya dana beasiswa mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi angkatan 2011, agar mahasiswa mengecek rekeningnya untuk dilaporkan Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar dengan menyerahkan fotocopy bukti dana beasiswa yang sudah masuk atau ditransfer ke rekening penerima beasiswa Bidik Misi, dan sekaligus membayar biaya kegiatan kampus dan jas almamater sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah)
Demikian Pengumuman ini untuk dilaksanakan
Denpasar, 12 Desember 2011
a.n. Rektor
Pembantu Rektor III
TTd
Drs. I Made Subrata, M.Si.
NIP. 195202111980031002
Tembusan :
1. Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar sebagai laporan
2. Dekan Fakultas Seni Pertunjukan untuk diketahui
3. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain untuk diketahui
by admin | Dec 12, 2011 | Berita, pengumuman
Kunjungan Kali ini sebagai Lanjutan dari Kunjungan sebelumnya yang dilkukan oleh SMK N 11 surabaya dari jurusan Desain Komunikasi Visual dan Jurusan Seni Lukis. Kunjungan dari Jurusan Kriya Seni ini disambut oleh Pembantu Dekan II sebagai perwakilan dari Dekan FSRD ISI Denpasar, oleh Ketua jurusan dan Kepala Lab Kriya Seni. Dalam Acara ini dilakukan saling tukar informasi dari masing-masing institusi dilanjutkan dengan sesi Tanya Jawab dan mengakhiri kunjungan para siswa dari SMKN 11 Surabaya melakukan kunjungan ke studi dan Lab Kriya Seni.






by admin | Dec 12, 2011 | Berita
Kunjungan yang dilakukan oleh Dirjen Dikti pada hari kamis (8/12) merupakan kunjungan yang pertama ke kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Dirjen Dikti yang didampingi oleh para pejabat dari pusat beserta Universitas Udayana disambut dengan hangat oleh Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya. Usai berdialog di ruang Rektor ISI Denpasar, rombongan selanjutnya mengunjungi beberapa gedung yang berada di kawasan kampus.
Kunjungan pertama menuju ke Gedung Kriya Hasta Mandala di depan Gedung Rektorat yang saat itu sedang berlangsung pameran Tindas yang diselenggarakan oleh mahasiswa. Saat mengunjungi pameran, Dirjen Dikti yakni Bapak Djoko Santoso, mengungkapkan kekagumannya terhadap karya seni yang di pajang dan sempat berdialog singkat dengan mahasiswa selaku ketua panitia Aji Pratama. Kunjungan berlanjut menuju Gedung Perkuliahan Pascasarjana ISI Denpasar, yang sedang berlangsung acara perkuliahan. Selanjutnya beranjak menuju Gedung Natya Mandala yang pada saat itu sedang berlangsung kegiatan pelatihan mahasiswa yang mempersiapkan ujian kenaikan tingkat.
Tak berselang lama, selanjutnya rombongan diarahkan menuju Gedung Latta Mahosadi yang letaknya berseberangan dengan Gedung Natya Mandala untuk melihat beberapa koleksi instrument Bali maupun luar Bali yang telah dipajang disana, dan pada saat itu rombongan juga sempat menyaksikan mahasiswa asing sedang melakukan pelatihan di gedung ini. Di tempat yang sama, beliau sempat bertemu dan berdialog dengan Dekan Fakultas Seni Pertunjukan dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta, yang pada saat itu sedang melaksanakan program studi ekskursi ke ISI Denpasar.
Dirjen Dikti merasa sangat senang sekali bisa mengunjungi kampus ISI Denpasar, “ternyata kreatifitas mahasiswa ISI Denpasar tidak hanya dibidang seni saja, namun juga mampu menggunakan fasilitas sebaik mungkin serta mampu menjaga kualitas dari lingkungan” ungkap Bpk Dirjen. Dengan adanya kunjungan ini, Bapak Dirjen berharap bahwa gambaran yang sangat mengesankan ini mampu membangkitkan dan mempererat sinergi dengan kampus-kampus yang lain di Denpasar ataupun di daerah lain.
Pada waktu acara di Sindhu Beach pada malam harinya Bapak Dirjen menyinggung bahwa beliau terkesan terhadap lingkungan kampus ISI denpasar yang sangat bersih dan juga mampu mencerminkan atmosphere yang positif bagi para mahasiswa serta siapa saja di lingkungan kampus ISI Denpasar. Hal yang demikian itu diharapkan untuk dijadikan contoh bagi para civitas akademika maupun mahasiswa dikampus lain agar dapat mempertahankan citra dan juga meningkatkan kreatifitas.
by admin | Dec 12, 2011 | Berita
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengadakan Seminar dan Lokakarya Penulisan Artikel dan Jurnal Internasional, bertempat di gedung Latta Mahosadi ISI Denpasar pada hari jumat (9/12). Peserta yang hadir dalam acara ini sangat beragam dan terdiri dari perwakilan beberapa kampus yang berada di Bali maupun di Luar Bali, ini merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa jurnal Mudra terbitan ISI Denpasar telah diakui secara luas oleh kalangan pendidikan maupun umum
Seminar yang dibuka oleh Rektor ISI Denpasar akan berlangsung selama sehari dimulai dari pukul 9 pagi hingga sore hari. Seminar ini terbagi dalam 4 sesi, sesi pertama hingga ketiga dibawakan oleh Prof. H. Ali Saukah, MA., Phd yang memaparkan mengenai penulisan artikel ilmiah untuk jurnal terakreditasi dan jurnal Internasional. Kemudian disusul sesi terakhir oleh Rektor ISI Denpasar yang memaparkan mengenai arah kebijakan penerbitan Institut Seni Indonesia ke depan, yang nantinya sekaligus menutup acara seminar dan lokakarya ini.
Saat ini jurnal mudra merupakan jurnal seni budaya satu-satunya di Indonesia yang telah memperoleh pengakuan akreditasi oleh Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi). “Keberadaan Jurnal Mudra ini tidak terlepas dari ketersediaan naskah yang berkualitas, namun saat ini naskah menjadi barang yang langka” ungkap ketua panita I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn dan diharapkan melalui semiloka ini mampu meningkatkan hasil penulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan.
Prof Rai mengungkapkan bahwa sebuah kampus jika ingin dikenal oleh khalayak ramai hendaklah mampu menerbitkan jurnal yang akan tersebar di seluruh penjuru dunia, “keberadaan penerbitan ISI Denpasar tidak boleh disepelekan karena merupakan brain smart bagi ISI Denpasar” ungkap Prof Rai. Beliau juga berharap agar predikat yang telah didapatkan oleh Jurnal Mudra tidak membuat terlena dan merasa puas, bahkan perlu lebih maksimal berjuang untuk berbenah.
Tamu undangan yang turut hadir dalam kesempatan ini sangat antusias menyimak materi yang disajikan oleh narasumber, materi yang sangat berharga ini akan membantu peserta dalam penulisan serta penerbitan jurnal selanjutnya, “sebagai salah satu prasyarat dalam peningkatan angka kredit adalah dengan menulis dalam jurnal terakreditasi” ungkap salah satu peserta.
by dwigunawati | Dec 11, 2011 | Berita, Galeri
Skrip karya ini merupakan deskripsi dan uraian tentang penciptaan seni lukis dengan tema “ Imajinasi Kematian “. Kematian merupakan Siklus yang terjadi pada setiap makhluk di dunia ini, termasuk manusia. Ketika kematian itu di alami oleh seseorang, tubuh akan berada dalam posisi kematiannya yaitu terlentang mengikuti garis Horizontal, Kematian seperti sebuah rangkaian tentang tubuh, atau jasad, yang perlahan menghilang entah dikubur atau dikremasi . Tubuh mati menjadi jasad dan akhirnya menyatu dengan alam (Panca Maha Butha). Namun roh dari tubuh itu pencipta yakini tetap hidup dan tetap melakukan eksistensinya di alam niskala.
Berdasarkan hal tersebut, pencipta sangat tertarik dan menyentuh bathin pencipta untuk memvisualisasikan fenomena ini lewat karya seni lukis yang memiliki nilai-nilai simbolik yang dapat mewakili hal-hal yang ingin disampaikan terkait dengan kematian.
Proses penciptaan karya merupakan tahapan eksperimentasi dari olahan kreatifitas pencipta. Untuk mempermudah didalam berkreasi diperlukan kajian sumber sebagai referensi di dalam penciptaan karya. Adapun penciptaan ini dilakukan dengan pengamatan suasana, pengamatan karya dari seniman lain, dari media cetak, media elektronik, dan dilakukan perenungan tentang segala hasil pengamatan tersebut, yang kemudian diteruskan pada proses penciptaan melalui tahap penjelajahan, tahap percobaan, pembentukan, dan penyelesaian. Penjelajahan adalah proses yang dilakukan untuk menentukan tema, dan percobaan adalah tahapan pencipta dapat melakukan berbagai percobaan melalui penerapan garis dengan membuat sket-sket pembentukan sebuah karakter yang diinginkan, dan penerapan atau pengaturan warna. Pembentukan adalah proses di dalam penciptaan ataupun proses penerapan hasil dari penjelajahan dan percobaan. Kemudian penyelesaian adalah tahapan akhir dari proses penciptaan, dilakukan dengan menyesuaikan konsep dengan hasil ciptaan.
Dalam wujud karya pencipta meliputi dua aspek umum dalam suatu karya seni lukis yaitu: aspek ideoplastis yang artinya, ide atau gagasan menyangkut karya seni pencipta, dan aspek fisioplastis atau wujud karya secara visual yang berkaitan dengan teknik perwujudan, elemen visual, dan unsur-unsur seni rupa.
Sehingga terwujudlah karya terkait dengan tema yang diangkat yaitu “Imajinasi Kematian“ yang menggambarkan tentang rangkaian perjalanan tubuh yang mati hingga perjalanan menjadi roh. Melalui penciptaan ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat, dan khususnya mahasiswa agar mampu menciptakan berbagai karya yang original berdasarkan pemahaman alat dan bahan serta penguasaan teknis yang akan di terapkan.
Kata kunci : Seni Lukis, Imajinasi dan Kematian