by admin | Jan 17, 2012 | Berita, pengumuman
Dalam Pameran Kali ini Mengambil Tema “DALAM KEBERSAMAAN” Pameran ini diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta Ujian Tugas Akhir Periode semester ganjil 2011-2012 dari seluruh Jurusan yang ada di Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar dengan jumlah keseluruhan peserta 36 orang mahasiswa. Dari Jurusan Seni RUpa Murni Minat Seni Lukis 6 orang, Dari Jurusan Kriya Seni sebanyak 1 orang, Dari Jurusan Desain PS. Desain Interior 7 orang dan dari Jurusan Desain PS Desain Komunikasi Visual Sebanyak 22 Orang.

Pameran yang digelar saat ini merupakan hasil kreativitas mahasiswa Seni Rupa yang memiliki nilai sangat Spesifik karena menampilkan karya-karya sesuai dengan perkembangan Seni Rupa dan Desain sebagai sebuah bidang yang selalu bergerak bersama dengan zaman, gaya hidup, trend serta tak lepas dari budaya yang mengikatnya.


Pameran yang digelar kali ini dibuka oleh Rektor ISI Denpasar yang disaksikan oleh Dekan FSRD beserta jajaranya serta Civitas Akademika ISI Denpasar dan Instasi terkait, dalam sambutanyaRektor ISI Denpasar Mengharapkan pameran kali ini mampu membawa kiprah dan kontribusi terutama dalam meningkatkan wacana, evaluasi, apresiasi seni terhadap masyarakat, serta merupakan penjelajahan mahasiswa dalam mengembngkan bakat alamiah yang kemudian berproses maju dan berkelanjutan. Dan sebagai proses melelui penempaan di bangku kuliah yang hasilnya dapat melahirkan praktisi dan pengkaji seni, yang profesional dan berkepribadian.

Pameran ini juga diharapkan dapat membangun dialog aprsiaif serta mampu meningkatkan kesadaran budaya bagi para seniman, pecinta seni, desainer, pengamat seni dan masyarakat pada umumnya.








by dwigunawati | Jan 10, 2012 | Berita, pengumuman

Jakarta – Jumat, 30 Desember 2011
Para peneliti telah menciptakan jenis baruperangkat optik yang cukup kecil untuk memuat jutaan data pada satu chip komputer yang akhirnya dapat mencipta sistem pemrosesan informasi yang lebih cepat dan kuat, sekaligus mencipta komputer super.
“Dioda optik positif” ini dibuat dari dua cincin silikon tipis yang diameternya berukuran 10 mikron atau sepersepuluh tebal rambut manusia.
Tidak seperti halnya dioda optik lainnya, dioda ini tidak membutuhkan bantuan luar untuk mentransmisikan sinyal dan dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam chip komputer.
Dioda ini mampu melakukan “transmisi nonresiprokal” yang artinya mentransmisikan sinyal hanya melalui satu arah sehingga membuatnya mampu memproses informasi, kata Minghao Qi, profesor teknik elektro dan komputer pada Universitas Purdue.
“Transmisi satu arah adalah bagian paling fundamental dari sebuah sirkuit logika, sehingga dioda-dioda kami membuka pintu menuju pemrosesan informasi optik,” kata Qi, yang bekerja dalam sebuah tim bersama Andrew Weiner, yang juga seorang profesor teknik elektro dan komputer pada universitas sama.
Dioda-dioda ini digambarkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan online pada 22 Desember dalam jurnal Science. Makalah ini ditulis oleh para mahasiswa S1 Li Fan, Jian Wang, Leo Varghese, Hao Shen dan Ben Niu.
Kendati kabel-kabel fiberoptik itu penting dalam mentransmisikan sejumlah besar data dari seluruh dunia, namun pemrosesan informasi malah melambat dan data rentan menghadapi serangan siber manakala sinyal optik mesti diterjemahkan ke dalam sinyal elektronik untuk digunakan dalam komputer, dan sebaliknya.
“Translasi ini membutuhkan perangkat yang mahal,” kata Wang. ”Yang lebih mesti Anda lakukan adalah tempatkan fiber itu langsung ke dalam komputer dengan tidak membutuhkan penerjemahan, dan lalu Anda mendapatkanbandwidhth banyak dan keamanan (internet).”
Dioda-dioda elektronik terdiri dari sambungan-sambungan penting dalam transistor dan membantu sirkuit yang terintegrasi dalam menghidupkan dan mematikan serta memproses informasi.
Dioda-dioda optik baru ini kamptibel dengan industri dan proses pabrikasi untuk semikondukter metaloksida komplementer (complementary metal-oxide-semiconductors atau CMOS) yang digunakan untuk menghasilkan chip komputer, kata Fan.
“Dioda-dioda ini sangat padat dan mereka memiliki atribut lain yang membuatnya menarik sebagai komponen potensi untuk chip pemroses informasi fotonik di masa depan,” katanya.
Dioda-dioda optik baru ini bisa mempercepat dan membuat pemrosesan informasi menjadi lebih aman dengan tidak memerlukan lagi translasi.
Perangkat-perangkat yang hampir siap didagangkan ini dapat juga menciptakan superkomputer yang lebih cepat dan lebih bertenaga dengan menyambungkannya secara serempak ke sejumlah prosesor.
“Faktor terbesar yang membatasi superkomputer-superkomputer dewasa ini adalah kecepatan dan bandwidthkomunikasi antara masing-masing superchip dalam sistem,” kata Varghese.
“Dioda optik kami bisa menjadi sebuah komponen dalan sistem interkoneksi optis yang bisa menghilangkan kendala seperti itu.”
Sinar infra-merah dari laser pada panjang gelombang komunikasi diteruskan melalui satu fiber optik dan dipandu oleh mikrostruktur yang disebut pemandu gelombang. Lalu itu diteruskan secara sekuensial melalui dua cincin silikon dan menjalankan interaksi nonlinier selagi berada di dalam cincin kecil.
Tergantung kepada cincin ke mana sinar masuk pertama kali, sinar infra-merah ini akan melalaui baik arah maju maupun dihamburkan pada arah mundur, sehingga mencipta transmisi satu arah.
Cincin-cincin itu bisa disesuaikan dengan memanaskannya lewat sebuah “pemanas mikro” yang mengubah panjang gelombang di mana cincin ditransmisikan sehingga membuatnya bisa mengatasi rangkaian frekuensi secara keseluruhan.
sumber : antara news
by dwigunawati | Jan 4, 2012 | Berita
Awal Tahun 2012 ini, ISI Denpasar mengirim salah satu dosennya, yakni I Made Kartawan ke Kanada, dalam rangka menuntut ilmu dalam bidang Ethnomusicology di Uneversity of British Colombia (UBC), Vancouver Kanada selama dua tahu
Dosen Karawitan ISI Denpsasar ini dapat tugas belajar berkat beasiswa dari Dirjen Dikti yang telah diraihnya melalui tahapan seleksi cukup ketat dan sangat melelahkan. “Awalnya saya tidak yakin dapat, tetapi begitu dinyatakan lulus seleksi sontak merasa lega dan puas. Meskipun sejatinya perjuangan lebih berat lagi sedang menanti di Kanada, “ungkap Kartawan, saat berpamitan dengan Rektor ISI Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A. kemarin.
Kartawan mengatakan akan berusaha maksimal untuk mengemban misi dari tugas belajar ke luar negeri ini. Sehingga apa yang menjadi harapan bersama baik pihak kampus maupun Dirjen Dikti nantinya dapat terlaksana dengan baik. “Karena itu, saya mohon doa restunya,”pintanya.
Menurutnya, selama berada di Kanada, belahan Amerika Utara ini akan berusaha mengikuti proses belajar Ethnomusicology yang menjadi pemebelajaran tentang music etnik dunia dengan sebaik-baiknya dan juga akan berjuang maksimal untuk dapat menciptakan barungan musik baru yang bernilai manfaat bagi masyarakat Bali ke depannya.
Rencananya, seniman yang telah dikarunia dua putra ini akan bertolak menuju Jakarta, Rabu (4/1), dan sehari berikutnya, Kamis (5/1) berlanjut terbang ke Kanada.
Sebelumnya Kartawan juga sempat dapat tugas belajar bidang Tuning System di Kunthaci Music Academy Tokyo, Jepang selama dua bulan di tahun 2010 lalu.
by dwigunawati | Jan 4, 2012 | Berita, pengumuman
JAKARTA – Selasa, 3 Januari 2012.
Peran Institut Seni Indonesia (ISI) akan diperluas tidak hanya mengembangkan seni melainkan juga aspek budaya. Untuk itu, mulai tahun 2012 semua ISI di berbagai daerah akan dikonversi menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia atau ISBI.
Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan tata kelola kelembagaan dan akademik yang baru. Bagi ISI yang belum mempunyai program studi budaya, diharapkan bisa segera membuka program studi itu sebelum berubah menjadi ISBI.
Hal itu dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh ketika dihubungi, Selasa (3/1/2011), di Jakarta. “ISI tetap dipertahankan. Hanya dapat tugas tambahan. Perubahan ini tidak akan mengurangi jati diri ISI,” kata Nuh.
Nuh menambahkan, perubahan ini tidak akan meniadakan jurusan-jurusan ilmu budaya yang ada di universitas-universitas. Seni dan budaya dinilai sudah sewajarnya menjadi satu dan tidak dipertentangkan atau dibeda-bedakan, seperti yang selama ini terjadi.
“Tidak masalah kalau ada kesamaan dengan ilmu budaya di universitas. Harus diingat, ilmu budaya itu bagian dari universitas yang wadahnya lebih besar daripada institut. Institut lebih spesifik dan terbatas, serta memiliki bidang keilmuan yang serumpun,” kata Nuh.
Masuknya aspek budaya dalam ISI dinilai wajar, karena pada dasarnya seni merupakan bagian dari budaya. “Jangan khawatir. Tidak akan saling meniadakan tetapi justru saling memperkuat. Semua sisi kehidupan sebenarnya masuk ke budaya. Cipta, karsa, dan rasa, termasuk seni,” kata Nuh
Sumber : Kompas.com
by dwigunawati | Jan 4, 2012 | Berita, pengumuman
JAKARTA- Selasa, 3 Januari 2012.
Pemerintah berencana mengubah Institut Seni Indonesia dan sekolah tinggi serupa lain menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia. Perubahan itu diharapkan memperkuat pengajaran soal kebudayaan. Namun, rencana itu dinilai tak perlu dilakukan.
Wacana mengubah Institut Seni Indonesia (ISI) menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh beberapa waktu lalu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap bidang kebudayaan. Namun, Nuh sendiri belum bisa menjabarkan konsep ISBI karena masih akan mencari masukan.
Ketua Forum Guru Besar dan Empu Seni sekaligus Guru Besar Institut Kesenian Jakarta Sardono W Kusumo, Senin (2/1), mengatakan, sebelum melontarkan pembentukan ISBI itu, para rektor ISI dan sekolah tinggi seni lainnya tak pernah diajak bicara. Mereka baru dipanggil Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti setelah ide itu dilontarkan Nuh dalam dialog antarbudayawan dan kalangan akademisi.
Sardono mengatakan, pengubahan ISI menjadi ISBI tak perlu dilakukan karena justru akan membuat rancu. Selama ini ISI sudah melahirkan para pencipta di bidang seni. ”Tidak mudah melekatkan citra ISI sebagai sekolah seni. Rata-rata ISI usianya 40-50 tahun,” katanya.
Ia menilai, ketika kebudayaan dilekatkan pada seni, malah menjadi tidak fokus karena sifat dari institut itu fokus mempelajari bidang ilmu tertentu. ”Kalau ada ISBI, apakah nantinya akan menghasilkan budayawan? Menjadi budayawan itu tidak perlu sekolah khusus,” kata Sardono.
Pilar pendidikan
Institut seni merupakan salah satu dari tiga pilar pendidikan yang dibangun negara, yaitu pendidikan khusus di bidang seni. Pilar pendidikan lain adalah pendidikan teknologi yang diwakili Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Surabaya serta ilmu-ilmu lain yang ada di universitas-universitas.
Hal senada diungkapkan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta T Slamet Suparno. Ia mengatakan, pembentukan ISBI jangan sampai bertabrakan dengan jurusan ilmu budaya yang ada di universitas-universitas.
Di Indonesia, saat ini ada tujuh institut seni yang besar, yaitu ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISI Bandung, ISI Padang Panjang, Institut Kesenian Jakarta, dan Sekolah Tinggi Seni Wilwatikta Surabaya.
Sardono mengingatkan, kalau pemerintah ingin mendukung bidang seni dan kebudayaan bukan dengan cara merombak ISI. Pokok persoalan sekarang adalah tidak adanya sekolah menengah seni, yaitu sekolah setingkat SMA yang mengajarkan seni.
Sekolah menengah seni sejak tiga tahun lalu malah diubah menjadi sekolah menengah kejuruan (SMK). SMK memang mengajarkan seni, tetapi bentuknya sudah berupa produk jadi. Siswa tinggal menerapkannya dan tidak diajarkan untuk mencipta kreasi seni.
Keberadaan sekolah menengah seni sangat dibutuhkan untuk mengajarkan seni sejak dini. Karena tidak ada sekolah menengah seni, seseorang yang akan masuk ke ISI tidak memiliki dasar kuat untuk menjadi seniman. (IND)
sumber : kompas.com
by dwigunawati | Dec 31, 2011 | Berita, Galeri
Kehidupan memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan dan dinamis. Pada salah satu konsep ajaran Hindu mengajarkan tentang keharmonisan dalam berketuhanan (parhyangan), alam lingkungan (palemahan) dan antar manusia (pawongan) yang lebih dikenal dengan Tri Hita Karana. Ini adalah kearifan untuk menghormati ketiga unsur tersebut baik dengan ritual keagamaan dan yang terpenting adalah pelaksanaan pemahaman konsep Tri Hita Karana dalam keseharian. Penerapan nilai Tri Hita Karana akan membangun keseimbangan hidup karena memiliki sifat yang universal. Pada kenyataannya manusia sebagai pemegang kunci keberhasilan Tri Hita Karana, tetapi akhir-akhir ini ada kecenderungan pergeseran pola pikir dan perilaku manusia. Dampak terbesar dari fenomena ini adalah kerusakan lingkungan yang semakin parah. Eksploitasi alam berimbas kepada terganggunya keharmonisan lingkungan. Berangkat dari esensi Tri Hita Karana dan dampak kontradiksi yang menyebabkan terganggunya ketidakseimbangan lingkungan mendorong lahirnya ide-ide untuk mewujudkannya ke dalam karya seni. Hal ini sekiranya dapat memberikan sumbangsih pemikiran tentang konsep Tri Hita Karana dan dampak kontradiksi pelaksanaannya melalui karya seni lukis dan instalasi. Konsep Tri Hita Karana memberikan banyak ruang untuk ditransformasikan ke dalam bahasa visual.
Sehubungan dalam proses perwujudan karya yang bersumber dari ide-ide yang mendasari penciptaan karya, pencipta menggabungkannya dengan penerapan unsur-unsur seni rupa seperti garis, warna, tekstur dengan pengolahan beberapa media sebagai karya lukis dan instalasi. Sedangkan proses penciptaannya melalui tahapan penjajagan (eksploration), percobaan (experiment) dan pembentukan (forming).
Dalam wujud karya pencipta mengandung aspek ideoplastis yaitu menyangkut wilayah gagasan atau ide dan aspek Fisioplastis yang meliputi teknik penggarapan elemen visual atau perwujudan fisik karya.
Kata kunci : Tri Hita Karana dan bahasa visual.
