by admin | Dec 17, 2012 | Berita

Foto bersama usai acara pembukaan
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen Pedalangan ISI Denpasar)
Karangasem- Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan kegiatan rekonstruksi prasi (komik tradisional) di Kecamatan Sidemen dan rekonstruksi dramatari Gambuh di Banjar Gede, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Acara pembukaan dilaksanakan pada 6 Desember 2012, bertempat di Aula kantor Camat Sidemen Karangasem.
Menurut Ketua LP2M ISI Denpasar yang sekaligus sebagai Ketua panitia, Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum, rekonstruksi merupakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk mendorong dan membangkitkan kembali identitas budaya adi luhung yang hampir punah. Side effect rekonstruksi ini adalah mampu melestarikan, mengembangkannya kearah budaya kreatif untuk mendukung pengembangan industri kreatif. “Sangat optimis melalui rekonstruksi mampu melahirkan industri kreatif yang nantinya membantu perekonomian Indonesia dan menyerap tegana kerja, karena industri kreatif mampu menangkal terpuruknya industri global dan mengangkat produk dalam negeri” ujar I Gst. Ngurah Seramasara. Untuk itu LP2M ISI Denpasar memiliki potensi besar untuk meneliti dan mengabdi pada masyarakat guna mengemas seni budaya (local genius) secara kreatif.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., dalam kesempatan tersebut sangat mendukung pengabdian yang telah dilakukan. Hal ini penting karena pembentukan karakter bangsa harus bermuara pada nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki suatu bangsa, misalnya melalui seni. Hal itu dikarenakan seni tak pernah lepas dari proses perjalanan sebuah bangsa. “Merekonstruksi seni dan budaya lokal adalah implementasi visi ISI Denpasar sebagai kampus seni yang berbasis keunggulan lokal, sehingga dalam mengembangkan diri harus tetap menekankan pada local genius, untuk mewujudkan industri krteatif yang berbasis seni budaya” uangkap Prof. Rai.

Para peneliti dari ISI Denpasar dan masyarakat setempat berbaur berbagi informasi.
Sementara Camat Sidemen yang dalam hal tersebut diwakili oleh Kasi Pemerintahan, I Komang Dunia, S.H., tidak dapat menyembunyikan rasa senang dan bangga karena ISI Denpasar dapat secara tepat membaca apa yang menjadi kebutuhan di Desa Sidemen. Komang Dunia menyampaikan bahwa kerajinan prasi (komik beraksara, berbahasa dan bergambar khas Bali) merupakan warisan adiluhung yang sering digunakan sebagai sarana upacara dan benda kesusastraan yang kini menjadi cindramata. Namun sayang pengrajin prasi sangat minim, sehingga kehadiran ISI Denpasar untuk membangkitkan kerajinan ini bagaikan gayung bersambut. “Tiada hal yang kami sampaikan selain terimakasih, dan kami berharap dengan pelatihan ini semakin banyak minat generasi muda untuk menekuni seni prasi ini, sehingga kerajinan prasi ini dapat lestari dan memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat Sidemen” ungkap I Komang Dunia.
Pengabdian ISI Denpasar mendapat respon positif dari kalangan masyarakat setempat. Mereka tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Usai acara pembukaan mereka berbaur penuh keakraban dengan para peneliti dari ISI Denpasar.
by admin | Dec 14, 2012 | Berita
Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Denpasar- Bertempat di Ruang Kuliah Desain Fashion, pada hari Kamis (6/12), Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA, menyempatkan diri untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Program Studi (PS) Desain Fashion. Dalam kesempatan yang sama beliau juga menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Program Studi Desain Fashion yang pada saat pemberian mandat juga berbarengan dengan Program Studi Pendidikan Seni drama, tari, dan musik (Sendratasik), dan Program Studi Film dan Televisi.
“PS Desain Fashion ini baru saja lahir sudah dilirik” ungkap Prof Rai. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab belum lama ini ISI Denpasar telah menandatangani MoU dengan Edith Cowan University (ECU) Perth dan pada saat yang bersamaan Program Studi Desain Fashion mengadakan pameran di ECU. Pihak ECU sangat tertarik bekerjasama dengan PS Desain Fashion untuk mengadakan pameran selama satu bulan, seminar, workshop, pertukaran dosen, hingga pertukaran mahasiswa. “Kami telah membuka peluang seluas-luasnya, sekarang tinggal anda sebagai mahasiswa memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan kualitas diri”, tambah Prof Rai.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Program Studi Desain Fashion, Tjok Istri Ratna Cora S, S.Sn.,M.Si, “Atas nama PS Desain Fashion, kami mengucapkan terimakasih atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan, kami berharap bisa menjadi jembatan budaya khususnya Budaya Bali melalui Desain Fashion”, ungkapnya. Beliau juga menambahkan bahwa kiprah PS Desain Fashion ini baru saja dimulai dan tantangan kedepannya juga semakin berat, sehingga diharapkan mahasiswa sebagai generasi penerus serta tim dosen dapat bekerja sama untuk menjadi tim yang solid.
Kegiatan kuliah umum ini juga turut dihadiri oleh Pembantu Dekan II Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Drs. I Made Bendi, M.Si, yang mewakili Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, serta PD III FSRD, Drs. D.A. Tirta Ray, M.Si. Ditemui dalam kesempatan yang sama, Drs. I Made Bendi, M.Si mengungkapkan semoga kedepannya PS Desain Fashion mampu melengkapi Program Studi lain yang telah berdiri terlebih dahulu di FSRD, sehingga keragaman yang ada di fakultas ini menjadi sebuah daya tarik yang memikat.
Mahasiswa Desain Fashion sangat antusias dalam mengikuti kuliah umum ini, hal ini terlihat dari keseriusan sikap mereka dalam mendengarkan dan memberikan pertanyaan saat diberikan waktu untuk bertanya. “Siapa diantara kalian semua yang mau ikut pertukaran pelajar?” tanya Prof Rai. Serentak hampir seluruh mahasiswa mengacungkan tangannya. “Wah luar biasa semangat anda semua, semoga dalam waktu dekat segera terlaksana, tapi jangan lupa untuk selalu meningkatkan kualitas diri berbasis kearifan lokal (local genius) dan keunggulan lokal (indigenous) Bali yang nantinya akan membawa nama baik kampus”, tutup Prof Rai dalam kuliah umumnya.
by admin | Dec 12, 2012 | Berita
Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Denpasar- Bertempat di Gedug Natya Mandala, pada hari Rabu (5/12), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar acara Sosialisasi Standar Operasional (SOP) Karakter Bangsa. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai, S. MA, yang dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, dosen, dan pegawai. Adapun kegiatan ini merupakan program utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditujukan kepada mahasiswa agar tercipta karakter yang kuat dan tidak mudah terprovokasi dengan tujuan-tujuan yang tidak menguntungkan baik bagi diri sendiri, lingkungan kampus, maupun dalam lingkungan berbangsa dan bernegara.
Dalam sambutannya Rektor ISI Denpasar mengungkapkan bahwa karakter bangsa sangat penting dan mendasar, “salah satu kata kunci yang paling penting adalah Disiplin” tambah Prof Rai. Pembicara pada acara sosialisasi kali ini merupakan tim dosen yang telah menerima pelatihan terlebih dahulu dalam Training of Trainer (TOT) Karakter Bangsa beberapa waktu sebelumnya. “Melalui kegiatan ini, sangat diharapkan agar mahasiswa mampu memiliki karakter yang kuat dan mampu menjadi contoh yang baik dalam lingkungan masayarakat” ungkap Dra. Ni Made Rinu,M.Si
Acara dibagi dalam dua sesi, sesi pertama merupakan pemaparan oleh Pembantu Rektor III ISI Denpasar, Drs. I Made Subrata, M.Si, mengenai Nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dalam karakter Bangsa, disusul dengan pemaparan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, mengenai Budaya Lokal sebagai pembentuk nilai-nilai karakter bangsa, dengan dipandu moderator Drs. I Ketut Muka, M.Si.
Sesi kedua pembicara terdiri dari 3 orang, yakni AA Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si membawakan materi Empat pilar kebangsaan, I Made Pande Artadi, S.Sn.,M.Sn membawakan materi Implementasi karakter bangsa di perguruan tinggi, dan Drs. DA Tirta Rai, M.Si membawakan materi Identifikasi nilai-nilai budaya bangsa dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran, dengan dipandu moderator Drs. I Wayan Kondra, M.Si.
Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi SOP Karakter bangsa, dimana sebagian besar dari mahasiswa dengan tertib mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, selain itu pada sesi tanya jawab terlihat banyak mahasiswa yang melontarkan pertanyaan kepada pembicara. “Semoga kedepannya Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi ini mampu menularkan kepada rekan-rekannya maupun kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya” tutup Drs. D.A. Tirta Ray, M,Si sebagai Ketua Panitia kegiatan sosialisasi ini.
by admin | Dec 6, 2012 | Berita

Garapan tari “Hang Tuah”, kolaborasi ISI Denpasar dengan STKW Surabaya.
Kiriman foto: I Made Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn.
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S. M.A. (Dosen Pedalangan ISI Denpasar).
Padangpanjang- ISI Denpasar bertolak ke Padangpanjang pada 25-29 November 2012 guna mengikuti Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012. Festival bertaraf internasional ini digagas oleh Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indoneisa (BKS-PTSI) sebelumnya yaitu Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. Menurut Prof. Rai, Festival ini sebagai upaya perguruan tinggi seni membangkitkan nilai-nilai Melayu untuk penguatan pembangunan jati diri bangsa dan wahana yang dirancang guna membangkitkan beragam potensi kemelayuan sebagai kekayaan masa lalu untuk diperkenalkan kepada dunia. Festival yang mengangkat tema Rediscovering the Treasures of Malay Culture diikuti oleh peserta dari seluruh perguruan tinggi seni yang tergabung dalam BKS-PTSI, sanggar-sanggar seni dan peserta dari Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei serta Netherland.
Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Wayan Suweca, S.SKar., M.Mus.yang juga sebagai pimpinan rombongan mengungkapkan bahwa ISI Denpasar mengirimkan 31 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan pegawai untuk mengikuti berbagai agenda acara di ISI Padangpanjang. Agenda kegiatan selama di Padangpanjang adalah pementasan, pameran, visual art, seminar international dan workshop.
Agenda pementasan seni, ISI Denpasar mendapat kehormatan untuk tampil pertama yang berkolaborasi dengan STKW Surabaya. Garapan tari yang dibawakan berjudul Hang Tuah dengan penata tari Ida Ayu Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn., dan I Gede Oka Surya Negara, S.ST., M.Sn serta penata karawitan I Gede Mawan, S.Sn., M.Si., Wardizal, S.Sn., M.Si., dan Ida Bagus Nyoman Mas, S.SKar. Kolaborasi tari ini melewati proses panjang, yaitu sekitar 3 bulan. Diawali dengan penjajakan, merancang kolaborasi, dan latihan bersama. Selama proses latihan baik dari ISI Denpasar maupun dari STKW Surabaya sama-sama saling mengisi. “Kolaborasi ini sangat sesuai dengan harapan dan tidak ada hambatan, sebagai koreografer saya sangat puas dengan pementasan ini yang merupakan kerjasama dengan STKW Surabaya” ungkap Ida Ayu Wimba Ruspawati. Pementasan ISI Denpasar mendapat tanggapan yang bagus dari masyarakat. Terbukti kolaborasi yang mengangkat cerita Hang Tuah sebagai seorang pahlawan Melayu, yang memiliki kemampuan pencak silat mampu membius penonton.
Begituhalnya untuk pameran yang dibawakan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar mendapat respon positif dengan materi pameran yaitu seni lukis, patung, kriya dan fotografi yang dimotori oleh Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn, Drs. I Wayan Kondra, M.Si., Drs. D.A. Tirta Ray, M.Sn., dan Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn.
Sementara seminar internasional diikuti oleh 10 pembicara ternama baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya Prof. Margaret Kartomi (Monesh University) dan Henri Chambert Loir (Ecole Francisaise d’Extreme-Orient). Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mendapat kesempatan terhormat sebagai pembicara di forum internasional. Dalam presentasi Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., membahas tentang pengaruh Melayu terhadap seni pertunjukkan Bali. Materi seminar yang dibawakan sangat menarik sehingga mampu menghidupkan suasana seminar. Terlebih lagi Prof. Rai memberikan contoh-contoh nyata bagaimana garapan seni pertunjukkan Bali dipengaruhi oleh budaya Melayu, seperti peran Siti Markonah.
by admin | Dec 5, 2012 | Berita, pengumuman
Kepada alumni Institut Seni Indonesia Denpasar lulusan tahun 2009 & 2010, dimohon bantuan dan kerjasamanya untuk mengisi kuesioner tracer study. Formulir kuesioner tersebut dapat di download di link berikut : 1, 2, 3 dan 4. Pengisian dapat dilakukan dalam minggu ini dan dapat dikirim langsung ke ISI Denpasar atau dikirim ke email : [email protected] . Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
by admin | Dec 4, 2012 | Berita

Rektor ISI Denpasar (kiri) memainkan alat musik Tifa, Rektor Universitas Cendrawasih (kanan) memukul gong
Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior). Denpasar- Seminar II Pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Papua diadakan di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pada hari sabtu (1/12). Gelaran acara Seminar II pendirian ISBI Papua ini merupakan lanjutan dari kegiatan Seminar I yang telah dilaksanakan di Papua seminggu sebelumnya. Adapun agenda dari Seminar II Pendirian ISBI Papua kali ini adalah Pemaparan Hasil Penyusunan Dokumen Pendirian ISBI Papua.
Acara yang dihadiri kurang lebih 250 peserta ini terdiri dari panitia tim pendirian yang berasal dari Papua maupun Denpasar, tim peneliti dan kurikulum, Ketua STSI Bandung, beberapa undangan dari dinas terkait, serta dosen, pegawai, dan mahasiswa di lingkungan ISI Denpasar. Pembukaan Seminar dilakukan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A beserta Rektor Universitas Cendrawasih, Drs. Fetus Simbiak, M.Pd, ditandai dengan pemukulan gong dan alat musik tradisional Papua, Tifa. Usai pembukaan, secara spontan masing-masing perwakilan dari Papua dan Denpasar menari di atas panggung, perwakilan dari Papua menarikan tari Bali, perwakilan dari Denpasar menarikan tari Papua. Sambutan gemuruh dan tepuk tangan pun dilontar oleh peserta seminar.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar, Prof Rai mengungkapkan rasa terimakasih atas kedatangan tim dari Papua serta kehadiran undangan lainnya yang telah menyediakan waktunya untuk menghadiri acara seminar ini. “Hal ini membuktikan bahwa dukungan akan Pendirian ISBI Papua sangat luar biasa, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, sehingga diharapkan ISBI Papua harus segera terwujud” tambah Prof Rai. Rektor Unversitas Cendrawasih juga mengungkapkan bahwa kampusnya juga siap membantu dari segi sumber daya manusia seperti tenaga pengajar untuk membantu berjalannya ISBI Tanah Papua sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni di bagian timur Indonesia.
Seminar kali ini terbagi dalam dua diskusi panel, diskusi panel pertama membahas tentang Rencana Pengembangan ISBI Papua oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A, dilanjutkan dengan Bentuk kelembangaan dan Statuta ISBI Papua yang dibawakan oleh Dr. I Gede Arya Sugiartha, SS.Kar.,M.Hum. Diskusi panel kedua membahas mengenai Kurikulum Program Studi (PS) di lingkungan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISBI Papua oleh I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum; Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes, serta Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Made Suastika, SU; dan selaku moderator adalah Prof.Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum.
Usai menggelar diskusi panel dan sesi tanya jawab, di bagian akhir acara dibacakan perumusan hasil seminar, kemudian ditutup dengan sambutan singkat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua yang diwakili oleh Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Drs. James Modouw, beliau mengungkapkan bahwa pemerintah Papua sangat mendukung didirikannya ISBI Papua, terimakasih atas segenap upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pendirian ISBI Papua dan Rektor ISI Denpasar selaku penanggung jawab pelaksana, “mudah-mudahan ISBI Papua segera terwujud” tutupnya.