Segera Berdiri, Institut Seni dan Budaya Tanah Papua: ISI Denpasar Sebagai Pelaksana Tugas

Segera Berdiri, Institut Seni dan Budaya Tanah Papua: ISI Denpasar Sebagai Pelaksana Tugas

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi S.S., M.A. (Dosen Pedalangan ISI Denpasar). Papua- Sebagai salah satu sarana integrasi bangsa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mendirikan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI). Pemerintah yang sebelumnya sudah memiliki Institut Seni akan dikonversi menjadi Institut Seni dan Budaya Indonesia.

Saat ini terdapat tujuh perguruan tinggi seni di Indonesia, yaitu ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISI Padang Panjang, Institut Kesenian Jakarta, STSI Bandung serta STKW Surabaya yang tergabung dalam BKS PTSI. Nantinya ISI tidak hanya berfokus pada kesenian, tapi akan diperluas dengan kebudayaan yang terkait dengan kesenian.

Pemerintah juga akan mendirikan empat Institut Seni dan Budaya Indonesia baru di Aceh, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Dalam pendiriannya, pemerintah memberikan tugas 4 Institut Seni untuk membantu pendirian ISBI baru. ISI Padang Panjang bertanggung jawab melaksanakan pendirian ISBI Aceh. ISI Yogyakarta melaksanakan pendirian ISBI Kalimantan. ISI Surakarta membangun pendirian ISBI Sulawesi. ISI Denpasar membangun pendirian ISBI Papua. Sehingga nantinya akan terdapat 11 Perguruan tinggi seni di Indonesia.

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni yang berada di wilayah timur Indonesia mendapat mandat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangun Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI)  Papua sesuai dengan KEPMENDIKBUD No.040/P/2012 Tertanggal 8 Maret 2012.

Sejauh ini ISI Denpasar sudah melaksanakan beberapa tahapan kegiatan, diantaranya menyusun perangkat-perangkat yang diperlukan untuk mendirikan ISBI seperti Rencana Induk Pengembangan, kurikulum, kode etik mahasiswa dan pegawai, sarana prasarana serta perangkat lainnya.

ISI Denpasar juga sudah 3 kali mengunjungi tanah Papua guna memperkenalkan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Papua. Pada tanggal 11 Juli 2012, ISI Denpasar melakukan kunjungan pertama ke tanah Papua. Dalam kunjungannya rombongan ISI Denpasar melakukan audiensi ke Kantor Gubernur Papua yang disambut oleh Asisten II Pemerintah Provinsi Papua, Drs. Elia Loupatty,M.M., didampingi Rektor Universitas Cendrawasih, Drs. Fertus Simbiak, M.Pd., serta Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Papua, James Modouw.

Pendirian ISBI Papua nantinya tidak terlepas dari keberadaan Yayasan Bina Seni Budaya (YBSB) Papua yang sejak tahun 2003 telah mendirikan Sekolah Tinggi Seni Papua (STSP) Jayapura. Untuk itu STSP Jayapura ini nantinya akan dikonversi menjadi ISBI Papua.

Eksistensi ISBI di Papua ditopang oleh peran seniman dan budayawan setempat. Maka dalam penjajakan rombongan ISI Denpasar juga berkesempatan berdiskusi dengan beberapa seniman dan budayawan Papua, diantaranya Don A. Flassy. Beliau yang rutin menerbitkan buku terkait seni dan budaya papua, juga turut mendukung dan  memberi masukan terkait pembentukan ISBI di papua.

Agenda selanjutnya selama 2 hari, yaitu tanggal 12-13 Juli 2012 adalah ISI Denpasar melakukan pertemuan bersama dengan semua kalangan guna Menyusun rencana kegiatan akademik, Menyusun rencana pembangunan fisik dan akademik pendirian ISBI berdasarkan rencana kegiatan akademik,  Membuat petunjuk pelaksanaan kegiatan,  Mempersiapkan data-data pendukung, Melaksanakan pendampingan kegiatan akademik, serta mendata kondisi terakhir terkait kelengkapan sarana prasarana, SDM untuk dilaporkan.

ISI Denpasar menawarkan konsep pendirian ISBI Papua dengan 3 Fakultas dan 12 peogram studi yaitu Fakultas Seni Pertunjukan mencakup PS Seni Tari, PS Musik, PS Etnomusikologi dan PS Teater. Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan 5 program studi yaitu PS Seni Lukis, PS Seni Patung, PS Seni Kriya Produk, PS Desain Interior, dan PS Desain Komunikasi Visual. Fakultas Ilmu Budaya terdiri dari 3 program studi yaitu PS Tradisi Lisan, PS Kajian Budaya dan PS Warisan Budaya.

Di hari terakhir kunjungan pertama di Papua, rombongan pada tanggal 14 Juli 2012 berkesempatan melakukan riset untuk melihat potensi seni dan budaya Papua.

Kunjungan kedua ISI Denpasar ke Papua, bertepatan dengan kegiatan akhir Dirjen Dikti, sehingga Rektor ISI Denpasar berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan Dirjen Dikti diselasela kesibukan beliau. Rektor ISI berpeluang melaporkan kondisi terkini perkembangan pembentukan ISBI di Papua.

Selanjutnya Rektor ISI Denpasar beserta Ibu mendapat kehormatan untuk mengunjungi Kodam XVII Cendrawasih atas undangan langsung Kasdam, Bapak I Made Agra Sudiantara. Kasdam yang juga penyuka seni ini menyampaikan dukungan sepenuhnya atas pendirian ISBI di Papua. Pihaknya siap membantu kebutuhan untuk kelancaran pendirian ISBI sesuai dengan kapasitasnya. Sebagai bukti kecintaan beliau terhadap seni dan papua, beliau terhadap seni dan Papua, beliau pernah menggarap Tari Kecak Rasa Papua dalam rangka HUT Proklamasi RI di Puncak Jaya dengan penari anak-anak Papua.

Pada malam harinya 15 orang rombongan ISI Denpasar yang dipimpin Rektor ISI Denpasar melaksanakan rapat di kantor Gubernur Papua, guna melaporkan progress pada masing-masing bidang, kendala yang dihadapi serta upaya untuk mengatasinya. mengingat sekolah sekolah di Papua belum memiliki tenaga pengajar yang berkompeten khusus di bidang seni, maka dalam rapat muncul wacana untuk mendirikan PS sendratasik dan PS Pendidikan Seni Lukis.

Visitasi selanjutnya adalah ke Yayasan Bina Seni Budaya (YBSB) Papua bertemu dengan Ketua Sekolah Tinggi Seni Papua, bapak Syafiuddin guna mengetahui kesiapan apa saja yang dimiliki STSP untuk dapat berubah menjadi ISBI Papua.

Keesokan harinya rombongan ISI Denpasar berkesempatan untuk menghadiri pembukaan Pesta Budaya Papua ke 10 tahun 2012. pesta budaya papua yang berlangsung selama 3 hari menampilkan tari-tari khas papua dari berbagai daerah yang ada di papua, pameran kerajinan seperti batu, anyaman dan obat-obatan tradisional.

Selain itu rombongan melakukan kajian dengan mengunjungi Museum Negeri Provinsi Papua guna mengamati koleksi sejarah yang dimiliki Papua, mulai dari pakaian daerah, alat musik, fosil, replika, mumi bahkan barang-barang peninggalan dari bangsa lain.Kegiatan hari kedua adalah budaya bakar batu, sebuah tradisi memasak khas suku-suku di Papua. Ada 2 cara melakukan bakar batu yaitu cara pegunungan dan  cara pesisir.

Pada tanggal 27-30 September 2012, sejumlah panitia pendirian ISBI Papua dari ISI Denpasar bertemu di Jayapura dengan panitia setempat. Dipimpin Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A dan Ketua Panitia Pendirian ISBI Papua, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum., mengadakan rapat kerja membahas persiapan akademik, seperti rancangan kurikulum dan tenaga pengajar, bertempat di Kantor Dinas Otonom Papua. Pada Kesempatan itu juga disajikan rekaman audio visual tentang landasan pendirian ISBI Papua, potensi seni dan budaya serta dukungan pemerintah, masyarakat, akademisi, seniman dan budayawan Papua. Selai itu terdapat agenda melaporkan progress report yang telah dikerjakan serta masing-masing unit bekerja melakukan pertemuan secara sektoral.

 

PENGUMUMAN KERSOS 2012 (BARU)

DIUMUMKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA FSRD YANG AKAN MENGIKUTI KERSOS 2012, BAHWA :

  1. KERSOS 2012 AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 20 OKTOBER 2012, DIPURA BATUKARU,DESA WONGAYA GEDE,KECAMATAN PENEBEL,KABUPATEN TABANAN.
  2. SELURUH PESERTA KERSOS 2012 DIWAJIBKAN MEMAKAI PAKAIAN ADAT MADYA / ADAT RINGAN.
  3. SELURUH PESERTA KERSOS 2012, DIWAJIBKAN MEMBAWA :
  •  SAPU LIDI / SABIT / CANGKUL  (PILIH SALAH SATU)
  •  TANAMAN HIAS ( 1/SATU BUAH )
  •  PERLENGKAPAN SKETSA

Atas perhatian dan kerjasamanya,terima kasih.

 

A.n Dekan

Pembantu Dekan III

 

Drs. D.A Tirtha Ray,M.Si

NIP. 19570423198701001

Dari Geidai Art Summit 2012-Jepang: Peluang dan Tantangan Bagi ISI Denpasar

Dari Geidai Art Summit 2012-Jepang: Peluang dan Tantangan Bagi ISI Denpasar

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi (Dosen Pedalangan ISI Denpasar).

Jepang- Tokyo University of the Arts, sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Jepang pada tanggal 10 Oktober 2012 menggelar acara akbar bertajuk Geidai Arts Summit 2012 dengan tema “From Asia to the World.” Dalam acara tersebut Tokyo University mengundang 23 Perguruan Tinggi Seni terkemuka di Asia. Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merupakan salah satu perguruan tinggi seni yang diundang dalam acara bergengsi tersebut. Kegiatan Geidai Arts Summit berisikan acara simposium, kunjungan akademik ke Tokyo University, menyaksikan pertunjukan serta acara promosi dimana setiap perguruan tinggi berkesempatan untuk mempromosikan lembaganya ke kancah internasional lewat media promosi yang dibawa, diantaranya brosur.

Pada acara simposium Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A., bersama PR II, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum. dan I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., mendapat kesempatan terhormat sebagai pembicara di forum internasional.

Dalam presentasi Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., membahas pengembangan kreatif dalam seni di Asia, dengan referensi khusus kepada acara pembukaan Festival Kesenian Internasional (FKI) yang diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan diadakan pada tanggal 21 November 2007 di Pantai Sanur, Bali. Dalam acara tersebut melibatkan seluruh perguruan tinggi seni se-Indonesia hingga mancanegara. Terdapat kolaborasi intra-budaya dalam pementasan tersebut, yaitu kolaborasi berfokus pada unsur-unsur tradisional di satu negara, yang pada akhirnya menghasilkan bentuk-bentuk baru dari karya seni. Kedua, kolaborasi antar-budaya mengacu pada kolaborasi yang berfokus pada unsur-unsur tradisional dari dua atau lebih negara. Dalam melahirkan karya seni tersebut ditekankan penerapan konsep Tri Hita Karana. Hubungan manusia dengan Tuhan ditunjukkan saat memulai pementasan diawali dengan upacara matur piuning, memohon ijin kepada Dewa Baruna. Selanjutnya hubungan manusia dengan manusia tercermin dari kerjasama dan kolaborasi ide, gagasan antara sesama seniman, masyarakat dan semua kalangan pendukung acara. Selanjutnya hubungan dengan alam, tercermin dari tempat pementasan yang berlokasi di pantai, yang memberikan pesan untuk menjaga alam lingkungan terutama laut.

Dari kunjungan akademis ISI Denpasar ke Tokyo University, Prof. Rai menegaskan bahwa ISI Denpasar mendapat peluang sekaligus tantangan. Peluang ISI Denpasar untuk go internasional lebih terbuka lebar karena ISI Denpasar kini lebih dikenal di kancah internasional. Berbagai perguruan tinggi dari berbagai negara di Asia yang sebagai peserta Geidai Art Summit menginginkan membangun kerjasama dengan ISI Denpasar dalam berbagai bidang. Dengan diperhitungkannya ISI Denpasar di kancah dunia, maka tantangan bagi ISI Denpasar juga ada di depan mata. Dimana untuk meningkatkan diri di dunia global, tantangan kedepan adalah berani mengubah mind set menuju kemajuan. “Saya percaya bahwa ini Geidai Arts Summit akan menjadi kesempatan yang menguntungkan untuk berkontribusi pada penciptaan seni baru dan budaya di Asia, mempromosikan pertukaran internasional melalui media seni, dan mengembangkan berbagai program pertukaran internasional” ujar Prof. Rai.

Sementara presentasi I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si mengangkat tema “Topeng (Mask) as a Source For Cross-National Collaboration to Generate a New Form of Creative Art in Asia” dan Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum mengangkat tentang “Creativity of New Balinese Music Composition”. Dr. Arya Sugiartha menambahkan bahwa selama di Jepang respon terhadap ISI Denpasar sangat bagus. Para peserta yang berasal dari berbagai negara berencana membangun kerjasama dengan ISI Denpasar. Keunggulan yang dimiliki ISI Denpasar sudah terbaca di lingkungan peserta seminar. “Saya percaya bahwa ini akan menjadi kesempatan untuk bekerjasama dalam memperdalam komunikasi multilateral dan membagun kerjasama dalam bentuk penelitian bersama, pertukaran budaya, pelajar, dosen, mahasiswa dan staf di tingkat internasional” ungkap Dr. Arya.

PENGUMUMAN PEMBUATAN REKENING BANK SECARA KOLEKTIF BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI ANGKATAN TAHUN 2012

unduh pengumuman : Klik DisiniI

PENGUMUMAN

Nomor : 2296/IT5.5.1/KM/2012

 TENTANG

PEMBUATAN REKENING BANK SECARA KOLEKTIF

BAGI PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI

ANGKATAN TAHUN AKADEMIK 2012/2013

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

 

Diumumkan kepada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi Institut Seni Indonesia Denpasar Angkatan Tahun Akademik 2012/2013 (nama-nama terlampir) supaya hadir pada :

Hari/Tanggal :  Selasa, 16 Oktober 2012

Pukul               :  13.00 Wita – selesai

Tempat           :  Gedung Candrametu ISI Denpasar

dengan membawa :

 

1.  Fotocopy KTP

2.  Fotocopy SIM

3.  Fotocopy Kartu Keluarga

 

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan terimakasih.

Denpasar, 12 Oktober 2012

a.n. Rektor

Kepala Biro Administrasi Akademik,

Kemahasiswaan dan Kerjasama

 

TTD

 

Drs. I Gusti Bagus Priatmaka, MM

NIP. 196004061986011001

Tembusan :

1.  Rektor ISI Denpasar sebagai laporan

2.  Dekan FSP untuk diketahui

3.  Dekan FSRD untuk diketahu

Gelisah Terhadap Keterpurukan Drama Gong, Luh Belong Tertantang dalam Prahara Kang Ching Wie

Gelisah Terhadap Keterpurukan Drama Gong, Luh Belong Tertantang dalam Prahara Kang Ching Wie

Kiriman: Ni Wy. Suratni, S.Sn., M.Sn. (Dosen Jurusan Pedalangan ISI Denpasar).


Luh Belong (Ni Wy. Suratni) dalam wujud raksasi dari kekuatan Dewi Danu, pada adegan menggoda tapa Raja Jayapangus.

Gianyar- Ni Wy. Suratni yang familiar dengan sebutan Luh Belong saat tampil di masyarakat dalam bondres, beberapa waktu lalu (23/7) menampilkan drama gong inovasi dengan judul “Prahara Kang Ching Wie” guna memenuhi persyaratan gelar Magister Seni pada Program Studi Penciptaan Seni, Program Pasca Sarjana pada Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.  Garapan yang berdurasi 1 jam 15 menit ini mengangkat isu dan pesan moral dari cerita Kang Ching Wie terimplisit adanya kisah poligami, kesetiaan Kang Ching Wie yang teraniaya oleh kecongkakan Dewi Danu. Pada intinya adalah kesetiaan seorang tokoh Kang Ching Wie yang teguh dengan prinsip kehidupannya sebagai istri seorang raja yang diduakan menyangkut harga diri, kesamaan hak dan lainnya. Rangkaian karya ini juga diangkat mengenai kultur budaya setempat yakni kegiatan ngelawang yang tetap hidup sampai sekarang, dimana dalam menjalankan hal tersebut prinsip hidup bersama dan kegotong-royongan masyarakat sangat kental ditampilkan.

Ni Wy. Suratni yang juga merupakan dosen Pedalangan di ISI Denpasar mengemas kisah Prahara Kang Ching Wie dalam bentuk drama gong inovasi. Drama Gong sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang relatif muda usianya, diciptakan dengan memadukan unsur-unsur drama modern dan unsur-unsur kesenian tradisional Bali. Karya seni pertunjukan Drama Gong Kang Ching Wie merupakan inovasi atau pengembangan dan pembaruan Drama Gong tradisional Bali yang pernah ada dan saat ini sedang terpuruk. Inovasi dalam karya ini berbeda pada setting panggung terbuka, yang lebih memilih inout pemain secara bebas sesuai situasi peran dan karakter masing-masing pemain. Lebih mengutamakan integrasi antara pemain inti, cerita dan masyarakat yang terlibat dalam jalinan cerita pada adegan mepeed, ngelawang, dan lainnya. Dalam karya ini memadukan penggunaan dialog-dialog verbal berbahasa Bali yang merupakan ciri khas drama gong sebelumnya, dipadukan dengan bahasa Kawi untuk tokoh Raja Jayapangus dan Dewi Danu, sebagai penginovasian dalam retorika.

Hal yang mendorong pengkarya untuk menggarap sekaligus merevitalisasi Drama Gong tradisional Bali ini adalah adanya tanggungjawab moral sebagai insan yang dibesarkan oleh kesenian Drama gong, dan juga karena terinspirasi oleh beberapa garapan seniman lain dalam bentuk kesenian yang lain pula, yang mampu mengolah materi atau pakem tradisional dengan nuansa kekinian tanpa harus meninggalkan bentuk aslinya. Nuansa keindahan alam serta tradisi ngelawang yang sudah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat Banjar Bukit Batu, Desa Samplangan, Gianyar juga banyak mendorong semangat pengkarya untuk bisa mewujudkan garapan Drama Gong open air ini. Banjar Bukit Batu dipilih sebagai tempat atau lokasi pementasan ujian karya seni untuk menunjukkan potensi wilayah tersebut, mengingat wilayah ini berlokasi di daerah Gianyar sebagai kota sentra seni dan budaya sehingga sangat berpotensi untuk dibangkitkan sebagai destinasi wisata yang berbasis seni dan budaya.

Dalam drama gong inovasi ini pengkarya menggarap ruang-ruang yang ada di sekitar tempat pertunjukan dalam hal ini adalah di areal pura dan sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan semua ruang yang ada di sekitar pura tersebut. Di samping hal tersebut pengkarya juga memanfaatkan beberapa instalasi, property, dan gamelan sebagai media pendukung dalam setiap adegan atau suasanan yang diinginkan dalam pertunjukan kesenian  Drama Gong Inovasi ini. Iringan gamelan yang digunakan adalah seperangkat Gamelan Semara Pagulingan Saih Pitu oleh Sanggar Bona Alit Gianyar.  Instrumen ini mewakili suasana Cina dengan permainan patet yang kaya dalam gamelan tersebut, dipadukan dengan beberapa instrument musik Cina. Gamelan Semara Pagulingan ini digarap khusus untuk mendukung suasana dalam adegan-adegan tokoh-tokoh Cina, seperti suasana taman kaputren Kang Ching Wie, suasan sedih Kang Ching Wie, perjalanan Kang Ching Wie menyususl Raja Jaya Pangus, pasar Cina dan  bondres Cina. Dengan demikian suasana yang diinginkan seperti suasana kecinaan tampak nyata. Selain itu penggarap juga menggunakan seperangkat Gamelan Gong Kebyar oleh Sanggar Paripurna Bona Blahbatuh Gianyar. Jenis ansamble ini digunakan untuk mendukung suasana unsure-unsur yang bercikas Bali. Gamelan Gong Kebyar merupakan instrumen yang memang dipakai sejak awal dalam pertunjukan kesenian Drama Gong di Bali. Urutan paling belakang dari prosesi ini adalah gamelan Balaganjur yang bertujuan untuk memeriahkan suasana sekaligus sebagai pengiring jalannya prosesi peed, yang sampai sekarang masih tetap dilestarikan.

PENGUMUMAN KERSOS 2012

DIUMUMKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA BARU FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN (FSRD),BAHWA PELAKSANAAN KERJA SOSIAL (KERSOS) TAHUN 2012 AKAN DILAKSANAKAN PADA :

HARI                                                   : SABTU, 20 OKTOBER 2012

TEMPAT                                            : PURA BATUKARU, KABUPATEN TABANAN

BIAYA PENDAFTARAN             : Rp 100.000 (seratus ribu rupiah)

TEMPAT PENDAFTARAN          : BAGIAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN FSRD

WAKTU PENDAFTARAN           : MULAI TANGGAL 4 S/D 9 OKTOBER 2012

 

DEMIKIAN KAMI SAMPAIKAN, ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA TERIMA KASIH.

 

Denpasar, 4 Oktober 2012

A.n Dekan

Pembantu Dekan III

 

 

Drs. D A Tirta Ray ,M.Si

NIP 1957 04231987101001

 

 

Loading...