by admin | Jan 6, 2013 | Berita

(Ki-ka) Kadistikpora Papua- James Modouw, Rektor ISI Denpasar-Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., Gubernur Papua-drh. Constant Karma, Mendikbud-Prof. Dr. Ir Muhammad Nuh, DEA., Ketua DPD RI- La Ode, Dirjen Dikti-Prof. Dr. Ir Djoko Santoso, M.Sc., Budayawan Papua-Don A Flasy, M.A., Ketua Panitia Pendirian ISBI Tanah Papua-Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum.
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan).
Jakarta-Kerja keras panitia pendirian Institut Seni dan Budaya (ISBI) Tanah Papua yang dimotori oleh ISI Denpasar berbuah manis. Setelah kurang lebih setahun menggodok rancangan untuk mendirikan ISBI di Papua, akhirnya tahun 2013 ISBI Tanah Papua akan segera diresmikan, yang diawali dengan serah terima aset dari Pemerintah Provinsi Papua kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), hari Kamis (3/1) di Gedung D Kemdikbud, Jakarta. Pemerintah Provinsi Papua melakukan serah terima aset dengan penandatanganan berita acara serah terima aset yang dilakukan antara Pejabat Gubernur Provinsi Papua, drh. Constant Karma dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc.
Menurut Dirjen Dikti, penyerahan aset untuk ISBI Tanah Papua adalah tahapan akhir sebelum masuk proses peresmian pendirian ISBI. Prof. Djoko Santoso menegaskan bahwa kita sudah memiliki UU Pendidikan Tinggi sehingga sudah menjadi tugas kita untuk mengimplementasikannya. Salah satunya mengamatkan bahwa budaya merupakan landasan penting bagi bangasa. “Pendirian ISBI Papua ini nampaknya yang tercepat, karena yang di Kalimantan dan Aceh belum, Pak” lapor Prof. Djoko Santoso kepada Mendikbud. Dengan semangat Dirjen Dikti menyatakan bahwa ISI Denpasar-lah yang memiliki peran dalam membantu pendirian ISBI Tanah Papua.
Pejabat Gubernur Papua, drh. Constant Karma tidak dapat menyembunyikan rasa syukurnya lewat ungkapan terimakasih kepada Rektor ISI Denpasar beserta timnya, Mendikbud, Dirjen dan semua pihak yang mendukung pendirian ISBI Tanah Papua. ISBI Tanah Papua adalah impian lama warga Papua, karena di Papua terdapat 300-an suku, sehingga bagaimana nilai-nilai tersebut dapat digunakan untuk membangun kesejahteraan Papua lewat ISBI.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA sangat mendorong pendirian ISBI ini. Filosofi lulusan seni dan budaya adalah diversity, maka kita harus menghargai menghormati, mengkonservasi, mempromosikan mengembangkan tradisi, budaya, nilai, kebiasaan dan adat -istiadat yang ada di daerah, karena ini adalah kekayaan yang luar biasa. “Sudah menjadi tugas pemerintah melakukan konservasi, mengembangkan hingga seni dan budaya menjadi faktor penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat” ujar Prof. M. Nuh. Dalam sambutannya Prof. M. Nuh tampak tidak sabar untuk segera meresmikan ISBI Tanah Papua tahun 2013, yang nantinya akan dibarengi dengan acara syukuran karena noken (tas suku Papua) menjadi warisan budaya dunia Unesco, serta berencana menyerahkan mobil bioskop keliling untuk membuka wawasan masyarakat Papua lewat film. “Untuk membangun Papua harus menggunakan pendekatan yang sifatnya kemanusiaan dan kesejahteraan, Kementrian sangat serius untuk mengambil peran untuk pembangunan Papua yang menitik beratkan pada SDM Papua sendiri” tambah Prof. M. Nuh.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A yang turut menandatangani berita acara sebagai saksi menyatakan atas nama tim panitia Pendirian ISBI Tanah Papua menyampaikan terima kasih yang setinggi-tinggi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti atas kepercayaannya kepada ISI Denpasar, dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemerintah Provinsi Papua, warga Papua dan seluruh pihak yang membantu proses pendirian ISBI. Rektor ISI Denpasar yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Ketua Tim Pendirian ISBI Tanah Papua, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum. menegaskan bahwa “Dengan pendekatan dari hati ke hati, kami berharap ISBI Tanah Papua dapat sebagai perekat bangsa” ujar Prof. Rai.
by admin | Jan 5, 2013 | Berita

Rektor ISI Denpasar (kanan) menyerahkan buku terbitan UPT. Penerbitan kepada Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKAr., M.Hum (kiri) sebagai penulis buku.
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S. M.A. (Dosen PS Pedalangan).
Buleleng– Buku tidak hanya berguna sebagai dokumentasi ilmu pengetahuan dan sumber pengetahuan, tapi juga sebagai tolak ukur perkembangan pengetahuan sebuah lembaga pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari jumlah mutu buku terbitan yang di-release oleh penerbit di kampus. Hal tersebut terungkap dalam launching dua judul buku, karya Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar., M.Hum dengan judul “Kreativitas Musik Bali Garapan Baru, Perspektif Cultural Studies” dan karya I Gde Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn dengan judul buku “The Kendang Bebarongan in Balinese Music, an Organological Study”, pada 28 Desember 2012 di Hotel Melka Excelsior-Lovina. Launcing buku dirangkaikan dengan kegiatan Rapat Koordinasi dan Pengembangan ISI Denpasar Tahun Anggaran 2013, yang dihadiri oleh seluruh pejabat struktural di lingkungan ISI Denapasar. Kepala UPT. Penerbitan, I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn, yang diberi kesempatan untuk memberi sambutan menyatakan bahwa terbitan buku dari penerbit kampus dapat menjadi tolak ukur dari “brand” sebuah pendidikan tinggi. Aktivitas dosen yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, mewajibkan dosen melakukan pendidikan, pengabdian dan penelitian. Hasil dari pemikiran-pemikiran dalam penelitian dan wujud pengabdian pada masyarakat membutuhkan kehadiran penerbit. Penerbit di sebuah pendidikan tinggi sangat diperlukan karena sebagai medium untuk menyalurkan inspirasi dosen berupa karangan/ karya tulis ilmiah untuk dituangkan dalam bentuk buku. Selain itu, terjadi proses hubungan yang komprehensif secara timbal balik antara pendidikan tinggi dan masyarakat. Aspek terpenting adalah penyebaran informasi yang dihasilkan pendidikan tinggi, berbagai hasil penelitian maupun hasil dari proses pembelajaran yang disebarkan Penerbit dalam wujud buku maupun jurnal ilmiah.
Dalam kesempatan tersebut Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A memotivasi seluruh dosen untuk berlomba dalam menghasilkan buku dan sebaran media informasi lainnya. Sehingga berbagai temuan penelitian maupun keilmuan dalam proses pembelajaran dapat pula disebarkan kepada masyarakat yang lebih luas, tentunya melalui produk yang dihasilkan oleh penerbit. “Setelah dua judul buku terbitan UPT. Penerbitan ISI Denpasar, selanjutnya siapa lagi yang akan berkarya” ungkap Prof. Rai memotovasi. Dalam kesempatan tersebut Prof. Rai juga mengapresiasi satu buku yang telah diterbitkan dalam bentuk bahasa Inggris, sebagai modal untuk dapat go International dan cambuk bagi yang lain untuk terus berkarya.
Buku karya Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar., M.Hum dengan judul “Kreativitas Musik Bali Garapan Baru, Perspektif Cultural Studies” merupakan hasil penelitian yang menyoroti secara komprehensif tentang kelahiran musik-musik garapan baru di kota Denpasar. Diantaranya digambarkan bahwa kreativitas musik garapan baru menggunakan konsep dan cara kerja dekonstruksi, yaitu lahir dari tuntutan dan kebutuhan untuk menciptakan bahasa dan rasa musik baru. Buku ini akan menjadi jembatan untuk memahami perkembangan dan pergeseran konsep musik Bali garapan baru.
Sementara buku karya I Gde Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn dengan judul buku “The Kendang Bebarongan in Balinese Music, an Organological Study”, adalah buku berbahasa Inggris yang juga merupakan hasil penelitian S1 di Jurusan Karawitan ISI Denpasar. Buku dengan jumlah 60 halaman berisikan tentang bagaimana proses pembuatan Kendang Bebarongan, pupuh kekendangan dan hubungan antara pupuh kekendangan dan tari Barong.
by admin | Jan 4, 2013 | Berita

Kelompok Musik Rare Kual saat tampil dalam Pembukaan Rakorbang ISI Denpasar di Hotel Melka Lovina
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A (Dosen PS Pedalangan ISI Denpasar).
Buleleng-Suasana Rapat Koordinasi (rakor) dan Pengembangan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tahun anggaran 20013 tampak berbada dari biasanya. Saat pembukaan rakor pada 28 Desember 2012, yang diadakan di Hotel Melka Excelsior Lovina Singajara, sekitar seratus para pejabat struktural dan senat di lingkungan ISI Denpasar disuguhkan dengan pertunjukkan yang dibawakan oleh pemuda kreatif dari kota Singaraja. Mereka tergabung dalam kelompok bernaman Rare Kual yang berarti anak nakal. Kual (nakal) mereka ditunjukkan dengan berani keluar dari jalur (kreatif) dengan mempertontonkan musik dan tari modern yang mengkolaborasikan antara tradisi dan modern. Menurut Wayan Sujana selaku pembina kelompok Rare Kual ini menyatakan, bahwa kesempatan untuk tampil dihadapan para pakar seni dari ISI Denpasar merupakan impian mereka sejak lama. Sehingga dalam moment rapat kordinasi pejabat struktural ISI Denpasar yang digelar di Singaraja dijadikan sebagai kesempatan yang harus dimanfaatkan, lewat sumbangan dari pemerintah daerah kabupaten Buleleng. Mereka membawakan beberapa lagu diantaranya ‘Kembalian Baliku’ hasil arransement mereka sendiri, ‘Flute in Love’ hasil ciptaan mereka sendiri, serta beberapa musik dan iringan tari yang memukau. Wayan Sujana menambahkan keberhasilan mereka tidak lepas dari usaha dan kerja keras. Diawali dari kegemaran mereka bermain musik dan megenjekan di trotoar didampingi dengan arak. “Saya liat mereka bermain gitar, megenjekan, ngecak di trotoar, mereka punya talenta yang luar biasa, tapi masih liar, saya bina mereka untuk kembali bermain alat musik tapi di rumah tetap dengan pancingan arak, astungkara dengan kerjakeras mereka, akhirnya mereka bisa” ungkap Sujana. Kesempatan pertama Rare Kual tampil dalam Pekan Kreatif sebagai wakil dari RRI Bali, dalam kesempatan tersebut Rare Kual mendapat juara II. Tak pantang menyerah Rare Kual kembali mendapat kesempatan dalam acara Semen Gresik, yang diminta untuk mengaransement lagu berjudul “Kembalikan Baliku”. Hingga Rare Kual mendapat sponsor untuk dapat unjuk gigi di Jerman.

Selain musik Rare Kual juga menampilkan tari kreasi baru
Selain mempertunjukkan kebolehan mereka, Rare Kual juga berkesempatan untuk mendengarkan masukan, kritikan dan saran yang diberikan usai pementasan oleh Rektor ISI Denpasar, PR II dan IV serta Ketua Jurusan Tari ISI Denpasar. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A yang membuka acara rakor menyatakan rasa bangga dan terima kasih atas suguhan yang luar biasa dari pemuda kreatif asal Bali Utara yang tergabung dalam Rare Kual. “Saya sangat terkesan, bangga dengan keberanian dan talenta mereka dalam mencipta musik dan lagu, ini harus terus dikembangkan dan kami siap membantu sesuai kapasitasnya” ujar Prof. Rai sambari tersenyum.

Suasana Rapat Koordinasi dan Pengembangan ISI Denpasar
Rapat Koordinasi Pengembangan ISI Denpasar Tahun Akademik 2013 berlangsung dari tanggal 28 Desember 2012 hingga 30 Desember 2012 yang diantaranya mendiskusikan tentang Evaluasi kegiatan pada tahun anggaran 2012 serta membahas rencana dan jadwal kegiatan untuk tahun anggaran 2013.
by admin | Jan 3, 2013 | Berita, pengumuman
DIUMUMKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA FSRD YANG TELAH MENGIKUTI STUDI EKSKURSI/KERSOS / SOP KARAKTER BANGSA TAHUN 2012 DIHARAPKAN AGAR SEGERA MENGAMBIL SERTIFIKAT STUDI EKSKURSI/KERSOS/SOP KARAKTER BANGSA PADA BAGIAN AKADEMIK & KEMAHASISWAAN FSRD.
DEMIKIAN KAMI SAMPAIKAN, ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA DIUCAPKAN TERIMA KASIH.
Mengetahui,
Ka.Sub.Bag Akademik & Kemahasiswaan
I KETUT SUWITRA,S.E
NIP. 197904272001121003
by admin | Jan 3, 2013 | Berita

Rektor ISI Denpasar (dua dari kiri) dalam Seminar Nasional Pendidikan Multikultural
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan ISI Denpasar).
Malang- Children Multicultural Centre (CMC) merupakan organisasi yang mengemban program pendidikan multikultural. CMC berorientasi pada pengembangan keilmuan/ pengetahuan, yang diharapkan menjadi model dalam program/ kegiatan nyata. Lahirnya CMC karena keresahan terhadap permasalahan bangsa Indonesia, yaitu degradasi rasa kebangsaan, persatuan, kerukunan, dan keharmonisan. Sehingga perlu adanya upaya yang sistematik untuk membangun kesadaran, lewat pendidikan multikultural. Pendidikan ini adalah proses transmisi pengetahuan, sikap dan prilaku untuk tetap menghormati keragaman kultural.
Dalam menambah wawasan kebangsaan dan pandangan multikultural khususnya melalui wahana pendidikan, serta sosialisasi perkembangan CMC, maka pada tanggal 9 Desember 2012 CMC menyelenggarakan Seminar Pendidikan Multikultural di Hotel Gadjah Mada Malang.
Seminar sehari menghadirkan 8 pembicara dari berbagai daerah dan berbagai disiplin ilmu. Dua diantaranya adalah dosen ISI Denpasar yaitu Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A beserta Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., yang diberikan kehormatan untuk memaparkan pemikiran sebagai pembicara. Prof. Rai yang juga sebagai Rektor ISI Denpasar diberi kesempatan berbicara diawal sesi presentasi, mampu mencairkan suasana seminar. Prof. Rai memaparkan bagaimana pentingnya seni untuk membentuk karakter bangsa dengan judul “Seni-Budaya Sebagai Wahana Dalam Pendidikan Multikultural”. Suasana seminar semakin menarik ketika Prof. Rai mampu memberikan gambaran lewat tayangan video pementasan tari nusantara sebagai salah satu contoh nyata wujud toleransi keragaman kultural lewat seni.

Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd (dua dari kiri) saat menyampaikan presentasinya
Sementara Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., dalam sesi ke dua juga tak kalah menarik dalam memaparkan presentasi tentang ‘Manajemen Pelatihan Guru Seni Tari Dalam Pendidikan Multikultural’. “Pendidikan multikultural akan memiliki hasil yang baik apabila melibatkan komponen-komponen yang mumpuni, diantaranya para guru” ujar Dr. Ni Luh. Sehingga perlu adanya pelatihan pendidikan multikultural bagi para guru. Presentasinya merupakan hasil penelitian beliau saat menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Malang. Kedua dosen ISI Denpasar yang mendapat mandat untuk tampil mampu mencairkan suasana mengemas menjadi lebih menarik. Sehingga berbagai pertanyaan mengalir dari peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, guru, para pengambil kebijakan, pemerhati masalah-masalah pendidikan dan sosial budaya, perwakilan anggota Pengurus CMC dari berbagai daerah.

Para Pengurus CMC yang berkedudukan di Denpasar melakukan foto bersama usai acara
Dalam kesempatan tersebut juga diadakan deklarasi reorientasi dan restrukturisasi CMC serta terdapat agenda peluncuran buku berjudul “Manusia Teknologi Dan Pendidikan” milik Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H., M.A., Ph.D sebagai pendiri sekaligus Ketua CMC.
by admin | Jan 2, 2013 | Berita
Title: Batas Akhir Penyerahan Nilai FSP
Description: Batas Akhir Penyerahan Nilai FSP
Date: 2013-01-25