by admin | Jan 28, 2013 | Berita

Foto bersama di depan gedung Citta Kelangen usai upacara pemlaspasan.
Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Denpasar- Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan upacara pemlaspasan 8 gedung baru pada hari sabtu (26/1) yang bertepatan dengan Purnama dan Tumpek Landep. Pemlaspasan 8 gedung baru ini terdiri dari 1 gedung dekanat Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), 1 gedung dekanat Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), 2 gedung perkuliahan, 1 gedung lab, 1 gedung pameran, 1 gedung Rumah susun Mahasiswa (Rusunawa), dan 1 gedung yang terbesar yakni Citta Kelangen. Gedung yang terbesar ini dilengkapi dengan fasilitas lift bagi disable person dan telah memenuhi standar internasional.
Peningkatan sarana dan prasarana Gedung bertaraf internasional ini merupakan salah satu wujud nyata dari visi ISI Denpasar menjadi World Class Univeristy yang tetap berbasis budaya lokal namun bertaraf Internasional. Hal ini pernah terlontar dari ucapan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA dalam pidatonya pada Dies Natalis tahun 2010, “Berbagai terobosan telah dilakukan salah satunya melalui peningkatan sarana dan prasarana seperti pembangunan gedung bertaraf internasional, tentu saja hal ini tidaklah mungkin terjadi tanpa kerjasama seluruh pihak, oleh karena itu saya ucapkan terimakasih atas kerjakeras rekan-rekan sekalian yang mampu mewujudkan gedung ini sesuai waktunya”, ungkapnya.

Dalam kesempatan ini Rektor ISI Denpasar mengungkapkan bahwa Nama Cita Kelangen diambil dari kata Cita yang artinya jiwa dan kelangen yang artinya keindahan, “sehingga bila dipadukan berarti gedung yang terinspirasi dari keindahan”, ungkap Prof Rai. “Gedung ini dilengkapi juga dengan launge, sehingga bisa dimanfaatkan untuk event-event international, selain itu lantai ketiga atau yang paling atas dimanfaatkan untuk gedung serbaguna yang mampu menampung 1500 orang”, tambahnya.

Gedung Cita Kelangen terdiri dari 3 lantai, lantai pertama diperuntukkan bagi ruang kuliah pascasarjana, perpustakaan, ruang direktur, ruang guru besar, lantai kedua diperuntukkan bagi UPT (Unit Pelayanan Teknis) seperti Penerbitan, Puskom, SPI, dan Lounge, kemudian lantai ketiga merupakan gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan bila ada event-event bertaraf nasional maupun internasional, yang tentu saja secara keseluruhan tercover oleh jaringan wifi gratis bagi mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan ISI Denpasar.
Dalam waktu dekat ini, ISI Denpasar yang tengah disibukkan dengan pembukaan ISBI (Insititut Seni Budaya Indonesia) Papua juga akan membuka Program Studi (Prodi) Film dan Televisi yang dan menerima mahasiswa pada tahun ini juga.
by admin | Jan 22, 2013 | Berita, pengumuman
DIBERITAHUKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA FSRD PESERTA UJIAN TA SEMESTER GANJIL 2012/2013 BAHWA :
- PAMERAN TA SEMESTER GANJIL 2012/2013 DILAKSANAKAN PADA :
- HARI/TANGGAL : SENIN,28 JANUARI 2013
- TEMPAT : MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI
( BAJRA SANDHI) JL.RAYA PUPUTAN RENON
- PENGUMPULAN KARYA DILAKSANAKAN PADA :
- HARI/TANGGAL : JUMAT,25 JANUARI 2013
- WAKTU : 08.30 – selesai
- TEMPAT : MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI
(BAJRA SANDHI)
- PADA SAAT PENGUMPULAN KARYA TERSEBUT,MAHASISWA DIWAJIBKAN SECARA LANGSUNG MEMAJANG/MEMASANG KARYA DIBANTU OLEH PANITIA DAN DOSEN PEMBIMBING.
- INFORMASI LEBIH LANJUT HUB :
- BAPAK Drs. AA GDE NGURAH TY,M.Si ( 08123960344)
- BAPAK PT.GD BUDIARTA,S.Sn,M.Si (0361-9147765)
DEMIKIAN PENGUMUMAN INI KAMI SAMPAIKAN,ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA DIUCAPKAN TERIMA KASIH.
Denpasar,22 Januari 2013
a.n Dekan
Pembantu Dekan I
Drs. Olih Solihat Karso
NIP. 19610706199031005
by admin | Jan 22, 2013 | Berita
Kiriman: Ni Putu Putri Pratiwi, Ni Luh Ristianti, Putu Yuna Sri Rejeki, Tangkas Gede Adhi Pratama, Ni Made Dian Widiastuti (Mahasiswa PS Sendratasik ISI Denpasar).
Denpasar- Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar selalu memiliki terobosan baru dalam mengembangkan kreativitas dan keaktifan siswa didiknya. Institut yang terkenal dengan kemampuan berkeseniannya kini memiliki prodi baru yaitu prodi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik (Pendidikan Sendratasik). Tidak mau kalah dengan prodi-prodi yang sudah ada di ISI, prodi Pendidikan Sendratasik mewakili ISI Denpasar untuk mengikuti rekaman paduan suara di stasiun Bali TV.
Rekaman yang mengambil tempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, diselenggarakan pada Jumat, 14 Desember 2012, dari pukul 08.00 wita sampai pukul 18.00 sore. Sebelum proses perekaman, mahasiswa berhias di belakang Gedung Natya Mandala, didampingi oleh beberapa dosen. Menurut ketua prodi baru Pendidikan Sendratasik, Drs. Rinto Widyarto, M.Si., alasan dipilihnya mahasiswa Sendratasik mengikuti paduan suara, karena prodi ini merupakan satu-satunya prodi yang mendapatkan materi pengetahuan musik modern. Sehingga berbekal ilmu yang diperoleh selama mengikuti kegiatan paduan suara, akan dapat diaplikasikan ketika mereka terjun ke lapangan sebagai tenaga pendidik.
“Kegiatan ini merupakan suatu hal yang membanggakan untuk prodi yang baru ada di ISI Denpasar. Di samping untuk mengembangkan kreativitas dan keaktifan mahasiswa juga sebagai cara untuk memperkenalkan prodi baru Pendidikan Sendratasik di ISI Denpasar”, kata Drs. Rinto Widyarto, M.Si.
Dibawah binaan para dosen ISI Denpasar, mahasiswa Sendratasik yang tergabung dalam kelompok paduan suara ISI Denpasar, berlatih secara rutin dan terjadwal. Kegiatan paduan suara ini juga mendapat dukungan dari Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA. “Kegiatan paduan suara ini berjalan dengan lancar berkat dukungan mahasiswa itu sendiri serta berbagai kalangan di kampus ISI Denpasar, saya bangga dan berterima kasih atas semangat dari semua pihak” ujar Prof. Rai.
by admin | Jan 20, 2013 | Berita

Foto bersama usai mendapat pengarahan dari Rektor
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan).
Denpasar- Dalam rangka mengikuti workshop fotografi yang diselenggarakan oleh Southeast Asia Minister of Education Organization Seameo Regional Centre for Archeology and Fine Arts (SEAMEO SPAFA), sebanyak 8 mahasiswa dari Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD ISI Denpasar akan bertolak ke Bangkok dan Chantaburi, Thailand. Kedelapan mahasiswa fotografi tersebut adalah I Made Adi Dharmawan, I Wayan Semara Putra, I Komang Yorda Garmita, I Nyoman Haryadi Wijaya, I Made Kristo Joelyanta, I Ketut Arya Patrawan, serta I Gusti Ngurah Agung Parawira. Kegiatan workshop akan berlangsung dari tanggal 19-23 Februari 2013, yang akamodasi dan transportasi sepenuhnya ditanggung oleh SEAMEO SPAFA.
Menurut Kepala Prodi Fotografi, I Made Saryana, S.Sn., M.Sn., workshop ini bertujuan untuk membangun kompetensi dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam skill fotografi . Dengan belajar dari para photographer profesional serta yang memiliki pengalaman, mereka akan mendapatkan ilmu terkait teknik-teknik foto yang spesifik dalam berbagai situasi. Selama di Thailand mereka mengikuti workshop bersama photographer ternama, Glen Goh dengan materi dari basic photography hingga practical session.
Sebelum berangkat, pada tanggal 8 Januari 2013, delapan mahasiswa fotografi didampingi oleh Kaprodi Fotografi, I Made Saryana S.Sn., M.Sn., serta Sekretaris PS Fotografi, Anis Raharjo, S.Sn., M.Sn., menghadap Rektor untuk mendapat arahan. Didampingi PR II Dr. I Gede Arya Sugiartha, S,SKar., M.Hum, PR III Drs. I Made Subrata, M.Si., serta Kutua LP2M Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum, Prof Rai mengungkapkan sangat bangga, karena diawal tahun sejumlah mahasiswa sudah membuahkan prestasi. Syukur pada Tuhan, dan terima kasih atas kerja kerasnya, sehingga ISI Denpasar berhasil lolos dalam workshop SEAMEO SPAFA di Thailand. “Kegiatan ini penting untuk membuka cakrawala sehingga mampu menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang inovatif, mendapat pengalaman internasional,meningkatkan hard skill dan solft skill, serta pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan-perbedaan sosial budaya,”ujar Prof Rai.
by admin | Jan 9, 2013 | Berita

Putu Agus Bratayadnya, S.S., M.Hum. (kanan) sedang presentasi paper kepada Peserta PDEC lainnya.
Kiriman: Putu Agus Bratayadnya, S.S., M.Hum. (Dosen PS. Fotografi).
Malang- Sebagai ajang pelatihan bagi dosen-dosen se-Indonesia yang berminat untuk kuliah di luar negeri, DITDIKTENDIK, DITJEN DIKTI, Kementerian Pendidikan Nasional, memberi peluang bagi seluruh dosen untuk mengikuti program kursus bahasa yang dikenal dengan istilah Pre Departure English Course (PDEC). Salah satu dosen ISI Denpasar, Putu Agus Bratayadnya, S.S., M.Hum. lolos seleksi untuk dapat mengikuti pelatihan selama 6 bulan dari tanggal 4 Juni 2012 hingga 4 Desember 2012, bertempat di Universitas Negeri Malang (UM). Bersama 11 peserta lain, Agus yang merupakan dosen bahasa Inggris ISI Denpasar mengikuti kursus International English Language Testing Sistem (IELTS).
Peserta PDEC mengikuti proses belajar mengajar dari senin s/d jumat, dimana mereka dituntut untuk mengikuti pelatihan minimal 90%. Pelatihan dimulai pada jam 7.00 pagi dan berakhir pada jam 15.30. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dua (2) bagian. Bagian pertama, peserta pelatihan belajar bertatap muka dengan dosen pengajar di kelas yang terdapat pada Balai Bahasa dan Budaya yang dimulai sejak pukul 7.00 pagi s/d 11.30 siang dimana para peserta PDEC dilatih dan diasah kemampuan bahasa Inggrisnya di bidang listening (mendengar), reading, (membaca), writing (menulis), speaking (berbicara), grammar (tata bahasa) dan Abroad Study Orientation/ASO (Pembelajaran Mengenai Budaya Luar Negeri). Total pembelajaran di dalam kelas mencapai 720 jam.

Peserta PDEC foto bersama salah satu dosen pengajar.
Selain itu, peserta juga diberi kegiatan belajar mandiri di laboratorium bahasa yang terdapat di Fakultas Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Malang (UM). Mereka belajar di lab bahasa UM yang bernama Intensive Self-Active Centre (ISAC) dari pukul 13.00 siang sampai selesai yaitu pukul 15.30. Di ISAC, para peserta dapat memilih sendiri materi-materi pelajaran yang diperlukan baik berupa buku-buku, artikel-artikel maupun akses internet dan televisi kabel yang berhubungan dengan materi-materi persiapan untuk menghadapi International English Language Testing System (IELTS).
Selain pelatihan para peserta pelatihan juga mengikuti acara seminar yang diadakan oleh universitas asing untuk mendapatkan informasi tentang atmosfer belajar-mengajar di Universitas asing tersebut.
by admin | Jan 8, 2013 | Berita

Prof. Dr. Thomas Whitman (kiri) saat memberi kuliah umum, didampingi oleh moderator I Gde Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn. (kanan).
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan ISI Denpasar).
Denpasar- Awal tahun 2013 dimaknai berbeda oleh segenap civitas akademika Program Pascasarjana ISI Denpasar. Pada tanggal 4 Januari 2013, Pascasarjana ISI Denpasar mengadakan kuliah umum yang menghadirkan Prof. Dr. Thomas Whitman, seorang pengajar dari Swarthmore College, Pennsylvania-USA, yang ahli dalam komposisi dan teori musik barat, bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Kuliah umum yang dibuka oleh Rektor ISI Denpasar sekaligus sebagai Direktur Program Pascasarjana ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk jalinan kerjasama yang lebih serius. “Ini sebagai jembatan untuk menghantarkan pada kegiatan penting yaitu penandatanganan Mou antara ISI Denpasar dengan Swarthmore College USA, yang rencananya terlaksana tahun 2013 ini” ujar Prof. Rai. Nantinya implementasi dari penandatanganan Mou ini melahirkan beberapa butir kesepakatan diantaranya pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian dan kolaborasi pementasan bersama.
Prof. Rai menyatakan bangga atas terselenggaranya acara ini dan mengharapkan dengan adanya acara semacam ini akan lebih meningkatkan networking dan menjadi salah satu transfer of knowledge dalam pengembangan kelimuan mahasiswa.

Peserta kuliah umum, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen ISI Denpasar.
Kuliah umum dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari seluruh mahasiswa pascasarjana ISI Denpasar, dan dosen pengampu pascasarjana. Mengingat materi bahasan mengarah pada musik barat, maka turut hadir pula para mahasiswa S1 yang tergabung dalam kalompok paduan suara ISI Denpasar, beserta para pembinanya yaitu Komang Darmayudha, S.Sn.,M.Si., Wahyu Sri Wiyati, S.Sn., M.Si, dan Wayan Ardini, S.Sn., M.Si.

Foto bersama usai Prof Rai (kanan) memberikan souvenir kepada Prof. Dr. Thomas (dua dari kanan)
Suasana kuliah umum dipandu sangat talkative oleh moderator I Gde Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn. Kuliah umum yang berlangsung selama 2 jam diwarnai berbagai pertanyaan dan masukan oleh peserta. Prof. Thomas menjelaskan bahwa komposisi musik tradisional Bali dan kompoisisi musik barat sangat berbeda. Untuk memudahkan transfer ilmu, Prof. Thomas mengemas kuliah dengan menarik, lewat contoh-contoh musik. Dari kuliah umum ini dapat ditarik benang merahnya bahwa walaupun komposisi musik Bali dan barat berbeda, untuk memberikan harmoni dalam penciptaan komposisi antar dua budaya berbeda, sebaiknya dipahami dan dicintai dulu budayanya agar dapat benar-benar mengambil roh dari budaya tersebut.