M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Menyukseskan Hari Penyiaran Nasional, KPID Bali Gandeng ISI Denpasar

Menyukseskan Hari Penyiaran Nasional, KPID Bali Gandeng ISI Denpasar

kpiKiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan).

Denpasar- Sebuah acara bertajuk Hari Penyiaran Nasional akan digelar di Bali pada bulan April mendatang dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali yang menjadi tuan rumahnya. Guna mensukseskan acara tersebut, Ketua KPID Bali, Komang Suarsana yang didampingi jajarannya mendatangi ISI Denpasar pada Senin 4 Pebruari 2013 untuk mendapat dukungan dalam sajian tari, tabuh dan sendratari dari ISI Denpasar. Komang Suarsana mengungkapkan dipilihnya ISI Denpasar untuk mendukung acara tersebut karna secara kualitas ISI Denpasar telah mampu menunjukkan dedikasinya dalam berkarya seni yang sangat baik. Sehingga KPID Bali mempercayakan ISI Denpasar untuk mengisi konten hiburan dalam acara tersebut, baik berupa tari penyambutan, tabuh serta sendratari.

Saat audiensi rombongan KPID Bali disambut oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. didampingi oleh Pembatu Rektor II Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum dan PR IV I Wayan Suweca S.SKar., M.Mus. Pada kesempatan tersebut Rektor ISI Denpasar, Prof. Rai menyambut baik tawaran tersebut dan akan membantu semaksimal mungkin untuk menyukseskan acara bertaraf nasional tersebut. “Kami menghaturkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada lembaga kami, kami akan berusaha menampilkan yang terbaik dan sepenuhnya kami mendukung acara tersebut sesuai kapasitas kami” ujar prof. Rai bangga.

Setelah audiensi ini untuk memperkuat hubungan kerjasama, maka selanjutnya ISI Denpasar dan KPID Bali akan menandatangani MoU, serta mengaplikasikan butir-butir MoU yang nantinya ditindaklanjuti secara teknis.

Cerita Dibalik Pentasnya Mahasiswa Asing ISI Denpasar Saat Ngayah

Cerita Dibalik Pentasnya Mahasiswa Asing ISI Denpasar Saat Ngayah

Mahasiswa asing ISI Denpasar menari Tari Wirayuda.

Mahasiswa asing ISI Denpasar menari Tari Wirayuda.

Kiriman: Ni Putu Diah Astriningsih, Ni Wayan Vinastri, Ni Luh Putu Pusparini, I Komang Adi Pranata, Ni Komang Ayu Wulandari (Mahasiswa PS Sendratasik).

Denpasar-Tarian Bali yang terkenal dengan kesakralannya, ternyata banyak menyimpan cerita untuk para penarinya. Setiap orang akan bisa menari dengan cara berlatih di sanggar tari atau secara otodidak. Namun tidak semua penari Bali saja yang boleh menarikan tari Bali, kini mahasiswa asing sudah berani pentas menarikan sebuah tarian bali dan latihannya pun bukan di sanggar tari melainkan di salah satu institut seni di daerah Denpasar.

Demikian disampaikan I Wayan Sutirta, S.Sn., M.Sn pembina mahasiswa asing sekaligus dosen di ISI Denpasar. I Wayan Sutirta menambahkan, bahwa pada upacara piodalan Tumpek Wayang, Sabtu 22 Desember 2012, mahasiswa asing di ISI Denpasar yang masih duduk di semester I sudah berani tampil menari dihadapan penonton. Ini sebagai bukti semangat mereka untuk belajar seni dan budaya Bali cukup tinggi.

Awalnya direncanakan terdapat 6 mahasiswa asing yang akan pentas, namun karena 2 mahasiswa asing yakni Linda dan Alexsandra mahasiswa asing dari Ceko dan Rusia berhalangan ngayah, akhirnya diganti oleh 2 mahasiswa lokal yakni Adi Pranata mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik semester I dan Gede Krisna mahasiswa Jurusan Seni Tari semester III. Mahasiswa asing yang tampil yaitu Sisha mahasiswa dari Equador, Mai mahasiswa dari Jepang, Carolina mahasiswa dari Argentina dan Ari mahasiswa dari Amerika Serikat.

Wayan mengaku lumayan sulit untuk mengajar mahasiswa asing ini, karena latar  belakang budaya yang berbeda, sehingga menyulitkan mereka mengerti tarian Bali. “Cara penyampaian materi pun berbeda dengan mahasiswa lokal, kalau mahasiswa lokal cara berkomunikasinya dengan menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan mahasiswa asing menggunakan bahasa Inggris”, ujar Wayan sambil tersenyum.

Dalam melatih tari, Wayan juga dibantu oleh I Gede Oka Suryanegara S.Sn.M.Sn yang juga dosen Jurusan Tari ISI Denpasar. Mereka mengajar mahasiswa asing dari bulan Oktober lalu setiap hari selasa dan jumat sesuai jadwal yang sudah ditentukan. “Kami matian-matian menjajal kemampuan mereka, sebab mereka sebagai warga kampus mempunyai kewajiban untuk ikut ngayah meskipun lain keyakinan dan kebudayaan tapi mereka sangat antusias untuk menanggapinya. Alhasil mereka menari dengan sangat bagus, walaupun ada sedikit kesalahan,” ujar Wayan sambil tertawa bangga. Dengan standar kemampuan yang dimiliki pada saat itu sudah dinyatakan lolos dalam tehknik tari putra. Dengan proses latihan yang demikian minimal mereka mengetahui wujud tarian tersebut yakni tari Wirayuda (salah satu tarian di bali) uangkap Wayan yang ditemui usai pementasan ngayah pada  Minggu 30 Desember 2012.

FSRD ISI Denpasar Gelar Pameran TA di Monumen Perjuangan Rakyat Bali

FSRD ISI Denpasar Gelar Pameran TA di Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Rektor ISI Denpasar didampingi PD III FSRD ISI Denpasar sedang meninjau hasil karya tugas akhir mahasiswa.

Rektor ISI Denpasar didampingi PD III FSRD ISI Denpasar sedang meninjau hasil karya tugas akhir mahasiswa.

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).

Denpasar- Bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat Bali pada hari Senin (29/1), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar mengadakan pembukaan Pameran Tugas Akhir Semester Ganjil tahun akademik 2012/2013. Sejumlah 48 mahasiswa Tugas Akhir yang terdiri dari 31 mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV),  6 mahasiswa Desain Interior, 6 mahasiswa Seni Rupa Murni (SRM), 4 mahasiswa Fotografi, dan 1 mahasiswa Kriya Seni. Sejumlah undangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota maupun Propinsi Bali serta perwakilan dari sekolah, SMU dan SMK se-Kota serta se-Bali turut datang menghadiri acara yang digelar pada senin malam.
Dalam laporannya, Drs. I Made Bendi Yudha, M,Sn, mengungkapkan bahwa tema yang diangkat pada pameran kali ini adalah “Identitas Lokal Menuju Internasional”, tema tersebut merupakan salah satu dukungan untuk menjadikan ISI Denpasar menjadi World Class University. Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Monumen Perjuangan Rakyat Bali atas kerjasama dan kesediaannya menyiapkan tempat pameran bagi para mahasiswa ISI Denpasar, “Diharapkan melalui kegiatan pameran yang dilaksanakan di luar kampus ini, bisa mendapat banyak masukan dari masyarakat luas yang menyaksikan pameran ini”, ungkap Ni Made Rinu.
            to bali postPameran Karya Tugas Akhir ini merupakan kegiatan akademik rutin, sebagai ajang pamer kreativitas mahasiswa sebelum mahasiswa mempertanggungjawabkan konsep karyannya secara komprehensif di hadapan dosen penguji, terlebih dahulu masyarakat diberikan kesempatan mengapresiasi hasil proses belajar yang mereka tempuh selama sekitar empat tahun. Karya-karya yang mereka tampilkan pada pameran tahun ini banyak mengeksplorasi tema yang menyentuh kehidupan masyarakat itu sendiri dari berbagai lapisan, terutama terhadap fenomena sosial masyarakat Indonesia saat ini.
Kegiatan pameran yang diadakan selama lima hari terhitung dari hari senin (29/1) hingga hari jumat (1/2) dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA, beliau mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama seluruh pihak hingga terlaksananya pameran ini dan juga terimakasih kepada seluruh undangan yang telah menyempatkan waktunya untuk menghadiri acara ini. “Semoga saja mahasiswa yang berpameran kali ini dapat mempertanggungjawabkan karyanya secara akademis dan mampu bersaing di dunia pasar kerja nantinya” ujar Prof. Dr.I WayanRai S., MA. Prof. Rai juga menyambut positif kegiatan pameran ini, jadi diharapkan mahasiswa yang sedang TA ini diharapkan menjaga kreativitas dan profesionalitasnya ketika memasuki dunia kerja.
ISI Denpasar Melaspas  8 Gedung Baru

ISI Denpasar Melaspas 8 Gedung Baru

Foto bersama di depan gedung Citta Kelangen usai upacara pemlaspasan.

Foto bersama di depan gedung Citta Kelangen usai upacara pemlaspasan.

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).

Denpasar- Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan upacara pemlaspasan 8 gedung baru pada hari sabtu (26/1) yang bertepatan dengan Purnama dan Tumpek Landep. Pemlaspasan 8 gedung baru ini terdiri dari 1 gedung dekanat Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), 1 gedung dekanat Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), 2 gedung perkuliahan, 1 gedung lab, 1 gedung pameran, 1 gedung Rumah susun Mahasiswa (Rusunawa), dan 1 gedung yang terbesar yakni Citta Kelangen. Gedung yang terbesar ini dilengkapi dengan fasilitas lift bagi disable person dan telah memenuhi standar internasional.
Peningkatan sarana dan prasarana Gedung bertaraf internasional ini merupakan salah satu wujud nyata dari visi ISI Denpasar menjadi World Class Univeristy yang tetap berbasis budaya lokal namun bertaraf Internasional. Hal ini pernah terlontar dari ucapan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA dalam pidatonya pada Dies Natalis tahun 2010, “Berbagai terobosan telah dilakukan salah satunya melalui peningkatan sarana dan prasarana seperti pembangunan gedung bertaraf internasional, tentu saja hal ini tidaklah mungkin terjadi tanpa kerjasama seluruh pihak, oleh karena itu saya ucapkan terimakasih atas kerjakeras rekan-rekan sekalian yang mampu mewujudkan gedung ini sesuai waktunya”, ungkapnya.
17Dalam kesempatan ini Rektor ISI Denpasar mengungkapkan bahwa Nama Cita Kelangen diambil dari kata Cita yang artinya jiwa dan kelangen yang artinya keindahan, “sehingga bila dipadukan berarti gedung yang terinspirasi dari keindahan”, ungkap Prof Rai. “Gedung ini dilengkapi juga dengan launge, sehingga bisa dimanfaatkan untuk event-event international, selain itu lantai ketiga atau yang paling atas dimanfaatkan untuk gedung serbaguna yang mampu menampung 1500 orang”, tambahnya.
18Gedung Cita Kelangen terdiri dari 3 lantai, lantai pertama diperuntukkan bagi ruang kuliah pascasarjana, perpustakaan, ruang direktur, ruang guru besar, lantai kedua diperuntukkan bagi UPT (Unit Pelayanan Teknis) seperti Penerbitan, Puskom, SPI, dan Lounge, kemudian lantai ketiga merupakan gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan bila ada event-event bertaraf nasional maupun internasional, yang tentu saja secara keseluruhan tercover oleh jaringan wifi gratis bagi mahasiswa, pegawai, dan dosen di lingkungan ISI Denpasar.
Dalam waktu dekat ini, ISI Denpasar yang tengah disibukkan dengan pembukaan ISBI (Insititut Seni Budaya Indonesia) Papua juga akan membuka Program Studi (Prodi) Film dan Televisi yang dan menerima mahasiswa pada tahun ini juga.
Loading...