M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

  1. Home
  2. Beranda
  3. Penelitian
  4. Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kompetitif Nasional adalah salah satu skema pendanaan riset yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya melalui kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisainstek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) dan Direktorat Pengembangan, riset dan pengabdian kepada Masyarakat, Sesuai namanya, skema ini bersifat kompetitif, artinya proposal yang diajukan oleh peneliti dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian akan melalui proses seleksi yang ketat dan hanya yang terbaik yang akan mendapatkan pendanaan. Program ini dirancang untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas riset di Indonesia agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

  1. Tujuan Utama

Tujuan dari skema Penelitian Kompetitif Nasional sangat strategis dan terarah pada pencapaian visi pembangunan bangsa. Beberapa tujuannya meliputi:

    • Peningkatan Mutu dan Kuantitas Riset: Mendorong para peneliti untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas tinggi, terpublikasi di jurnal bereputasi, dan menghasilkan inovasi yang relevan.
    • Mendorong Hilirisasi dan Inovasi: Menghasilkan produk, proses, atau layanan inovatif yang memiliki nilai ekonomi, dapat diterapkan secara luas, dan berkontribusi pada peningkatan daya saing industri nasional.
    • Penguatan Daya Saing Bangsa: Membantu pemecahan masalah-masalah strategis nasional, seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, perubahan iklim, atau kemandirian energi.
    • Kolaborasi dan Jejaring: Mendorong terbentuknya tim riset multidisiplin dan kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah.
    • Peningkatan Kapasitas Peneliti: Memfasilitasi pengembangan kompetensi peneliti, terutama bagi dosen muda dan mahasiswa pascasarjana.

2. Skema dan Mekanisme

Penelitian Kompetitif Nasional terbagi dalam berbagai skema pendanaan yang disesuaikan dengan fokus dan level penelitian. Meskipun nama skemanya dapat berubah setiap tahun, secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    • Penelitian Dasar: Bertujuan untuk menghasilkan temuan ilmiah baru yang memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
    • Penelitian Terapan: Bertujuan untuk menghasilkan prototipe atau teknologi yang siap diujicoba untuk penyelesaian masalah praktis.
    • Penelitian Pengembangan: Bertujuan untuk menyempurnakan temuan atau teknologi yang sudah ada agar siap dikomersialkan atau diimplementasikan secara massal.

Rincian Program pendanaan penelitian meliputi dua skema yaitu:

  1. Skema Penelitian Dasar:
  • Penelitian Dosen Pemula Afirmasi
  • Penelitian Dosen Pemula
  • Penelitian Pascasarjana (Tesis Magister, Disertasi Doktor, PMDSU)
  • Penelitian Fundamental
  • Penelitian Kerja Sama antar Perguruan Tinggi (PKPT)
  1. Skema Penelitian Terapan:
  • Penelitian Terapan Luaran Prototipe
  • Penelitian Terapan Luaran Model

Sedangkan program pendanaan pengabdian kepada masyarakat meliputi:

  1. Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM)
  • Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM)
  • Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP)
  • Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)
  1. Skema Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK)
  • Kewirausahaan Berbasis Mahasiswa (KBM)
  • Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD)
  1. Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW)
  • Pemberdayaan Wilayah (PW)
  • Pemberdayaan Desa Binaan (PDB).

Mekanisme seleksi proposal biasanya meliputi tahapan-tahapan berikut:

  1. Pengusulan Proposal: Peneliti mengajukan proposal secara daring melalui sistem yang telah disediakan oleh lembaga pemberi dana (misalnya, BIMA, platform Simlitabmas).
  2. Seleksi Administrasi: Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan persyaratan administratif.
  3. Penilaian Substantif (Review): Proposal dinilai oleh reviewer ahli yang ditunjuk. Aspek yang dinilai mencakup kebaruan (novelty), metodologi, luaran yang dijanjikan, dan relevansi dengan prioritas nasional.
  4. Presentasi dan Wawancara: Untuk proposal yang lolos tahap awal, biasanya akan ada tahap presentasi dan wawancara untuk mendalami proposal dan kemampuan tim peneliti.
  5. Pengumuman dan Kontrak: Pengumuman hasil seleksi dan penandatanganan kontrak bagi proposal yang disetujui untuk didanai.

Pentingnya Penelitian Kompetitif Nasional

Bagi dunia akademik di Indonesia, skema ini sangat vital karena menjadi sumber pendanaan utama untuk riset. Program ini mendorong dosen dan peneliti untuk lebih produktif dalam publikasi ilmiah, memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti paten, serta menciptakan inovasi yang dapat diimplementasikan di masyarakat dan industri. Secara tidak langsung, program ini juga membantu perguruan tinggi dalam meningkatkan peringkat dan reputasi mereka di tingkat nasional maupun internasional.

Categories

Loading...