by admin | Jul 3, 2009 | Berita

(Denpasar-humasisi)Di tengah hiruk pikuknya Pesta Kesenian Bali, Kampus ISI Denpasar kedatangan 100 dosen peserta pelatihan ToT(Teacher on Training) suatu program yang diselenggarakan atas kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dengan UCEC(Universitas Ciputra Entrepreneurship Center). 100 dosen tersebut merupakan calon dosen pembimbing kewirausahaan dari PTN, PTS diwilayah Bali, Surabaya, Bandung, Mataram dan Selong. Pelatihan ini diselenggarakan dari tanggal 29 Juni sampai 3 Juli 2009 yang bertempat di Hotel Aston, Denpasar. Peserta diberikan pelatihan dan pengetahuan dasar entrepreneurship dan diharapkan setelah pelatihan dapat membimbing mahasiswa dalam program kewirausahaan. Untuk kegiatan di Kampus ISI Denpasar para peserta ToT mengadakan video conference dengan narasumber langsung oleh Bapak Entrepreneur Indonesia Dr. Ir. Ciputra dari Ciputra Group yang sekaligus pendiri Universitas Ciputra. Sebelumnya dipaparkan materi Creativity :Fluency Training & Entrepreneurship Opportunity yang dibawakan oleh Antonius Tanan seorang dosen dari Universitas Ciputra Jakarta. Dalam pelatihan ini peserta dilatih untuk menemukan gagasan bisnis, 5 pintu entrepreneurship dan entrepreneurship bussiness.
Menurut PR III ISI Denpasar Drs. I Made Subrata, MSi yang menangani kemahasiswaan dan penanggung jawab program kewirausahaan mahasiswa, ISI Denpasar telah mengirimkan 5 orang dosen calon pembimbing program kewirausahaan yang pertama kali dicanangkan oleh DIKTI, yaitu dari fakultas seni pertunjukan Ni Nyoman Kasih, SST, MSn dan Ida Ayu Wimba Ruspawati, SST, MSn, sedangkan dari FSRD diwakili oleh Drs. D.A. Tirta Ray, MSi, Drs. I Nyoman Parnama Ricor, Drs. A.A. Gde. Ngurah TY, MSi. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan entrepreneurship ini, para dosen mampu mentransfer ilmunya kepada mahasiswa,sehingga setelah tamat nanti mahasiswa dapat menciptakan dan mengembangkan usaha sendiri. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan bangga atas dipilihnya ISI Denpasar sebagai penyelenggara video conference untuk acara pelatihan ini. Prof. Rai juga mengingatkan dosen yang mengikuti seminar agar mengikuti dengan serius acara ini, karena berkaitan dengan keberlangsungan program kewirausahaan yang diselenggarakan oleh DIKTI. Dari pelatihan diharapkan dosen dapat membimbing mahasiswa untuk membuka lapangan kerja sendiri dengan melihat celah-celah bisnis yang disesuaikan dengan disiplin ilmu akademisnya dan dalam pengembangan usahanya kelak.
Sementara itu Dr. Ir. Ciputra menjelaskan bahwa kenapa perekonomian Indonesia masih kalah dengan negara lain karena kurangnya pengetahuan tentang entrepreneurship dalam pendidikan akademis kita, sehingga setelah lulus mahasiswa takut membuka usaha sendiri karena tidak mengetahui trik-triknya. Itu dibuktikan dengan jumlah pebisnis di Indonesia yang hanya 0.18 persen dari total populasi Indonesia, jumlah yang sangat ironis sekali. Jadi dengan program pelatihan ini secara bertahap diharapkan persentase jumlah pebisnis di Indonesia meningkat dan mempengaruhi tingkat perekonomian negara, “ya minimal 25 persen lah” katanya dengan gayanya yang khas. Ir. Ciputra juga membagi ilmu dan pengalamannya selama menggeluti dunia bisnis, bagaimana ia bisa survive dari krisis tahun 1998, trik-trik bisnis dan memotivasi peserta untuk selalu berpikir entrepreneur bukan shoper semata. Ir. Ciputra Juga mengingatkan bahwa pendidikan entrepreneur harus ditanamkan sejak kecil, caranya gimana “ya tentu dengan terus mengajak anak untuk terus berpikir kreatif lewat penggalian imajinasinya dan memberikan penghargaan bila anak dapat berpikir kreatif dalam menjawab tantangannya”. Tentu dengan pendidikan dari kecil, anak akan cepat dapat membuka atau memanfaatkan celah-celah bisnis yang baru, yang tentu sangat berguna untuk masa depan dirinya dan negara ini kelak. Para peserta mengikuti program ini dengan antusias dan harapan untuk kemajuan perekonomian negara ini kedepan.
by admin | Jul 2, 2009 | Berita
Dalam kesempatan kali ini, dapat saya kabarkan kegiatan pembelajaran gamelan Bali di KBRI Paris.
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran gamelan Bali di KBRI Paris, seminggu yang lalu tepatnya pada tanggal 21 juni 2009 kami mengadakan pertunjukan sebagai partisipan dalam rangka “fete de la musique”(hari musik sedunia)
Fete de la Musique merupakan festival music tahunan yang dicetuskan oleh mentri kebudayaan Prancis Jack Lang (1982) dan digelar setiap tanggal 21 Juni. Sejak awal pelaksanaannya, festival ini sukses sebagai sarana efektif bagi semua orang untuk mengekpresikan diri dalam berbagai jenis music.
Pertunjukan tersebut digelar atas kerja sama antara KBRI Paris dengan Restaurant Indonesia di kawasan Jardang du Lexerburg ( taman kota Luxerburg). Tempat ini sengaja dipilih karena berdekatan dengan salah satu pusat acara di konsentrasi masa Fete de la musique.
Materi yang ditampilkan adalah tabuh gilak baris, tabuh tari pendet, dan tabuh gilak sasak. Selain menampilkan gamelan Bali, juga menampilkan angklung (kocok) yang membawakan lagu kopi dangdut, my heart dan Besame mucho. Pergelaran ini didukung oleh PPI(Perhimpunan pelajar Indonesia) setempat.
Pada umumnya warga prancis terpikat dan sangat mengapresiasi pertunjukan yang bernuansa tradisional Indonesia yang sangat unik jika dibandingkan dengan pertunjukan pertunjukan yang lainnya. Diharapakan partisipasi Indonesia semakin menggugah keingin tahuan masyarakat Prancis tentang seni budaya dan wisata Indonesia. Kata Gustav Sirait, sekretaris III Pensosbud KBRI Paris.
Selain pertunjukan, kami juga mengadakan sesi interaktif. Pada sesi ini warga Prancis bahkan antri ingin mencoba memainkan gamelan dan angkung bersama sama dengan penabuh dari Indonesia.
Setelah Fete de la music berakhir, dalam minggu ini kantor KBRI Paris kembali disibukan dengan persiapan mengikuti Cranaval Tropical de Paris tanggal 4 Juli 2009 yang akan datang. Dalam keikut sertaannya yang ke dua kali ini, KBRI Paris akan menampilkan mobil hias bernuansa Bali, dan pragmen prosesi dengan menggunakan gamelan Bleganjur,angklung kocok dan Tari kecak. Kontingen Indonesia akan melibatkan lebih dari 70 orang yang didukung oleh masyarakat Indonesia di paris dan beberapa masyarakat Prancis.
Carnaval kali ini akan dimulai dari Place de la Nation dan berprosesi menelusuri jalanan kota sejauh 7 kilometer dan berakhir di Port de Pantin. Prosesi ini juga display di satu titik dan dilakukan penilaian oleh tim juri yang nantinya akan ditentukan juara dalam berbagai katagori. Carnaval Tropical de Paris diikuti oleh lebih dari 30 peserta yang kebanyakan dari Negara Negara bekas jajahan Prancis yang berada di Benua Aprica. Dan Indonesia di undang sebagai peserta tamu.
Dalam latihan tadi malam, Kuasa Usaha Bapak Maruli Tua Sagala, Pejabat dan para Diplomat di lingkungan KBRI Paris, turut hadir dalam latihan dan memberikan semangat kepada kontingen Indonesia. Kita harus dapat berbuat maksimal demi Bangsa dan Negara. Karena Carnaval de Paris merupakan ajang promosi Indonesia untuk lebih dikenal di mata internasional dibidang seni dan budaya. Sehingga nantinya bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia. “ kata Bapak Maruli, menyemangati.”
Demikian kegiatan yang dapat saya kabarkan, mohon doa restu, semoga keikutsertaan Indonesia dalam Carnaval ini dapat menuai hasil yang maksimal.
Paris, 30 Juni 2009
Salam,
I Nyoman Kariasa
by admin | Jun 30, 2009 | Berita

Imbue Karya Arba Wirawan 2008
Peningkatan akuntabilitas dosen dan Internasionalisasi kampus ISI Denpasar kembali bergeliat dengan diselenggarakannya pameran karya-karya dosen Ps. Fotografi FSRD ISI Denpasar I Komang Arba Wirawan,S.Sn.,M.Si di Cullity Gallery, Faculty of Architecture, Landscape and Visual Art, The University Of Western Australia.
Pameran yang bertajuk Bagus Hati Brige Culture project dapat diakses dalam situs bagus hati exhibition The University Of Western Australia, Arba Wirawan mengusung tema “Dynamic Balinese culture are my source of inspiration of art photography creation. Budaya Bali yang dinamis dan kreatif membawa inspirasi dan kreasi yang tidak pernah tidur sebagai sumber ide penciptaan fotografi seni.
Keunggulan budaya Bali Hindu sebagai nafasnya, merupakan sumber eksplorasi yang tidak pernah habis dapat menjadi keunggulan dan kekhasan dari Ps. Fotografi FSRD ISI Denpasar dibanding dengan pendidikan akademis fotografi lainnya di Indonesia, yang dapat menjadi ciri dan karakter yang berbeda. Sehingga fotografi seni nantinya dapat tumbuh menjadi industri kreativ mewarnai jagat seni rupa di Indonesia bahkan dunia.
Eksplorasi fotografi seni tidak terbatas pada budaya saja ia memiliki media yang sangat luas dan tidak terbatas apalagi era digitalisasi dan komputerisasi yang mempermudah dan mempercepat seorang seniman fotografi dalam berkarya, tanpa mengurangi kwalitas karya tentunya dan malah menambah nilai dari karya yang diciptakan.
Perlu kerajinan, ketekunan, dan kesabaran dalam menciptakan sebuah karya fotografi seni. Tentunya didukung oleh faktor teknis fotografi digital, dan tataran idesional yang segar secara terus menerus. Fotografi seni sekarang ini berkembang melalui dua sumber. Sumber yang pertama membuat foto /setting fotografi (made photography) dan sumber yang kedua menemukan obyek foto (make photography).
Baik membuat dan menemukan foto diperlukan tiga syarat (teori 3C) teori utama dalam penciptaan sebuah karya fotografi seni yaitu content, context dan compotition. Content yang dimaksud adalah isi dari sebuah karya fotografi seni, kaya isi atau miskin isi karya yang dihasilkan oleh seorang fotografer seni. Context yang dimaksud adalah konsep yang dipresentasikan dalam visual karya tersebut. Compotition yang dimaksud adalah keindahan secara menyeluruh dari karya tersebut, berupa komposisi, pencahayaan, sudut pandang, fokus of interest, garis, bidang, dan warna,.
Penguasaan teori yang lengkap dan teknis yang akurat didukung oleh penguasaan peralatan yang cekatan semestinya akan menghasilkan karya yang berkarakter. Sehingga akan lahir master piece oleh maestro-maestro fotografi seni, selamat berkarya.
Berikut karya yang dipamerkan I Komang Arba Wirawan.S.Sn.,M.Si di THE UNIVERSITY OF WESTERN AUSTRALIA “IMBUE’ Karya I Komang Arba Wirawan-2008.
by admin | Jun 26, 2009 | Berita
(Denpasar-humasisi) Ditengah gencar-gencarnya Lembaga Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk membenahi kualitas pendidikannya agar bisa bersaing dengan Universitas luar negeri, kampus ISI Denpasar kedatangan Paul Trinidad seorang dosen Visual Arts dari The Faculty of Architecture, Landscape and Visual Arts, University of Western Australia. Kedatangan Mr. Paul disini adalah untuk menjajaki kerjasama (UtoU) dengan ISI Denpasar di bidang pendidikan Seni Rupa seperti pameran, workshop, sandwich program, seminar, kolaborasi seni dan pertukaran Mahasiswa dan Dosen. Itu terungkap dalam pertemuan rektor dengan Paul Trinidad di gedung Rektorat ISI Denpasar. Pada kesempatan tersebut Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA didampingi oleh Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi, PD I FSRD Drs. I Gede Mugi Raharja, MSn, PD II FSRD Drs. I Made Bendi Yudha, MSn, Ketua PS. Fotografi Arba Wirawan.
Ternyata ini merupakan kunjungan lanjutan Mr. Paul dimana pada tahun 2007 pernah dilaksanakan. Kedatangannya saat ini adalah untuk lebih intens untuk menjajaki kerjasama secara konkret dan membicarakan butir-butir kesepakatan kerjasama (MoU) yang rencananya pada Bulan September depan bisa ditandatangani antara kedua belah pihak. Sementara itu dalam waktu dekat dari pihak University of Western Australia akan membuat website yang memuat karya-karya mahasiswa dan dosen dari kedua universitas. Dimana dosen dan mahasiswa FSRD ISI Denpasar diharapkan mengisi content-nya dengan memajang karyanya disana. Rencananya web tersebut dinamakan “truly bagus” sebuah Bridge of culture (Jembatan kebudayaan) yang bermakna estetika yang tinggi dalam dua bahasa Inggris dan Indonesia. Tujuan pembuatan website ini adalah promosi lewat internet sehingga masyarakat dunia secara umum dan masyarakat Indonesia dan Australia pada khususnya dapat melihat karya mahasiswa dan dosen kedua Universitas, sehingga bisa memberikan input terhadap peningkatan kualitas karya, baik secara akademis maupun komersial. Rencannya website akan ditindaklanjuti pada bulan Juli ini dan akan diadakannya student project pada bulan Agustus. Untuk rencana ke depannya dosen dan mahasiswa ISI Denpasar juga diundang untuk mengisi International Exhibition di Australia pada September depan.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menanggapi dengan baik rencana kerjasama ini dan mengharapkan sebelum tahun 2010 dapat terlaksana realisasi kerjasama antara University of Western Australia dengan ISI Denpasar dan antara FSRD ISI denpasar dengan Faculty of Architecture, Landscape and Visual Arts University of Western Australia. Sehingga ISI denpasar pada umumnya dan FSRD bisa mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pendidikannya sesuai dengan standar internasional. Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menyambut gembira dengan diadakannya dan menanggapi secara serius dengan mempersiapkan diri secara maksimal. Apalagi kelemahan mendasar dari mahasiswa dan dosen adalah kemampuan berbahasa asing, apalagi Mr. Paul berjanji untuk membantu di dalam hal peningkatan kemampuan bahasa. Nah dengan kesempatan ini kita bisa meningkatkan kemampuan bahasa dengan kerjasama ini, sehingga transfer ilmu dan wawasan tentang perkembangan dunia seni rupa di dunia internasional dapat ditingkatkan. Dengan kerjasama ini juga dapat menambah networking kita di dunia dan diharapkan dapat memotivasi diri untuk mengasah kualitas dan kemampuan diri agar dapat bersaing di tingkat internasional.
Mr. Paul Trinidad sangat senang bisa berkunjung ke ISI Denpasar khususnya dan ke Bali pada umumnya. Apalagi dosen eksentrik ini sangat menyukai Wayang Kulit Kamasan dan mengharapkan kesenirupaan Bali banyak diangkat ke pentas internasional karena mempunyai ciri khas, filosofi dan nilai estetika yang tinggi.
by admin | Jun 26, 2009 | Berita

Arba Wirawan
Dosen yang mantan wartawan foto dan hobi hunting foto, bersama mahasiswanya selalu rajin mengikuti berbagai lomba foto. Bahkan dalam perkuliahan apabila mahasiswanya mengikuti lomba foto saja akan diberikan penambahan nilai apalagi sampai meraih penghargaan dan juara. Menurut Arba Wirawan mahasiswa fotografi yang nantinya menjadi ’fotografer’ harus punya pergaulan luas, yang nantinya seharusnya punya nama atau gaya (style) sendiri. Untuk itu dari mahasiswa mereka harus rajin melatih matanya untuk melihat keindahan disekitarnya untuk menciptakan karya foto yang menarik. Sebelum dapat menciptakan foto seni hendaknya seperti seni lukis (aliran abstrak) mereka harus matang dulu pada aliran realis, lomba foto inilah diperlukan penuangan gaya realis disamping penerjemahan tema dan konsep foto.
Nama hendaknya dibangun sejak dini, ada beberapa jalan untuk memperkenalkan diri pada masyarakat, dari yang paling mudah diantaranya melalui kartu nama, poscard, fb, web, media massa, pameran, yang paling menguntungkan mengikuti lomba foto yang semakin hari hadiah dan penghargaan semakin menarik. Contohnya Garuda Photo Contest 2009 berhadiah 30.000 U$ lomba foto kementrian Pariwisata Indonesia ’Sadar Wisata’ 2009 hadiahnya sampai 70 juta dan banyak lagi lomba foto yang lainnya, tinggal di buka di google atau www.fotografer.net

Baris Dapdap Dance by I Komang Arba Wirawan
Perkuliahan yang dilaksanakan Arba Wirawan, di dalam kelas tugas-tugasnya diarahkan untuk memvisualisasi tema dalam berbagai lomba foto, ”ini merupakan tugas dengan manfaat ganda yang pertama mereka dapat mengerjakan tugas kuliah, dan yang kedua sekalian mereka dapat mengikuti lomba foto, saya kira cukup menarik dan menantang” katanya. Berikut Curriculum Vitae I Komang Arba Wirawan, lahir, di Singaraja 31 Desember 1970, selesai menamatkan pendidikan di Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSRRD) Universitas Udayana mulai bekerja di harian Bali Post (1997-1998). Pindah tugas menjadi wartawan foto di harian Denpost (Kelompok Media Bali Post) tahun (1998-2002), sejak 2003 hingga sekarang mengajar di Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menamatkan pendidikan magisternya di Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana (2006-2008) Pengajar fotografi di FKIC Ubud Bali, (2007-2009) sebagai juri lomba foto harian Denpost (208-2009), Alamat: Jl. Astasura I Gg. Amerta 10 Denpasar Utara (80115). Mobile Phone: 081338738806, Email: [email protected]
Pameran 2009 Pameran Bersama ISI Denpasar ’WATERS’ The 3 rd Conference. 2008: Pameran Bersama Dosen FSRD ISI Denpasar ’Keragaman dalam Budaya’ di Musium Neka Ubud Bali. Pameran Bersama pemenang Penciptaan ISI Denpasar di Gedung Pameran ISI Denpasar. 2007: Pameran foto”freestyle photography” di FKIC Ubud Bali, Pameran bersama dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI V) di ISI Denpasar. Pameran dalam rangka SEAMEO di ISI Denpasar 2006: Pameran bersama dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak Tradisi II”di museum Neka Gianyar Bali, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Musium Perjuangan Rakyat Bali Denpasar. Pameran bersama dosen Fotografi di Grand Room ISI Denpasar, 2005:pameran ”Nominasi” Pre Bali Bienale” di Sika Gallery, pameran ”FKI IV STSI Bandung”, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Art Centre Denpasar, 2004:pameran bersama Dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak tradisi I” di Magelang, 2003:pameran bersama foto ”Bom Bali” di Kuta Badung, pameran ”Pemenang lomba foto PKB XXV” di Denpasar
Penghargaan
2009 Penghargaan Tanah Lot Festival Photo Contest. 2005, Lolos Pra Bali Bienalle, Astra Award. 2003, Pemenang II lomba foto PKB XXV pemerintah Provinsi Bali. Foto dalam buku bom Bali TP5BB LPM Kuta. Peserta World Press Foto Participants. 2001, Foto-foto dalam buku “ Mengibarkan merah putih menegakkan demokrasi” wijaya word. Pemenang 3 Lomba Photo Pesta Kesenian Bali ke 23. 1997, Pemenang sayembara 2 dan terpakai sebagai Logo resmi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) X. 1996, Pemenang sayembara logo PIMNAS XI di Universitas Udayana.