M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Bentuk dan Proporsi Anatomi Petulangan

Bentuk dan Proporsi Anatomi Petulangan

Oleh I Dewa Made Pastika (Dosen pada Jurusan Kriya Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar.

Petulangan dalam upacara NgabenSecara umum bentuk petulangan terdiri dari bagian-bagian kepala, badan, kaki dan ekor. Bentuk akan mencapai kesempurnaan bila ada per-bandingan yang selaras antara kepala, badan, kaki dan lainnya. Secara umum perbandingan ditentukan dari penampang kayu untuk kepala petulangan. Misalnya penampang kayu untuk kepala sebesar: 40 x 40 cm, maka panjang badan untuk mendapatkan proporsi yang baik adalah 5 x 40 cm = 200 cm. Tinggi petulangan diukur dari punggung bagian depan sampai alas sama dengan panjang badannya. Panjang leher sama dengan panjang dagu. Tinggi tanduk (untuk petulangan bentuk lembu) sama dengan panjang kepala. Teli-nga tingginya sama dengan jarak dari mata sampai pangkal telinga. Tinggi ekor sama dengan tinggi kepala. Perbandingan bagian bentuk kepala lembu ditentukan dari penampang balok kayu yang disediakan untuk kepala. Ukur-an kayu antara panjang, lebar dan tinggi berbanding: 2 : 1: 1. Dari bidang samping kayu ditarik garis pertolongan yaitu: dua garis sejajar yang mem-bujur dan dua garis sejajar yang melintang, membagi bidang-bidang yang sama. Dari garis pertolongan tersebut ditentukan letaknya mata, tanduk, teli-nga, mulut serta hidungnya. Mata letaknya pada perpotongan garis yang me-lintang di atas dengan garis membujur yang dimuka. Tanduk letaknya pada garis membujur di belakang. Pangkal telinga letaknya lurus dengan garis mata pada garis lintang yang di atas. Balok kayu untuk kepala singa ber-ukuran antara panjang, lebar, dan tinggi berbanding: 3: 2 : 2. Pada bidang samping kayu ditarik pula dua garis sejajar yang membujur dan dua garis se-jajar yang melintang. Perpotongan garis menentukan bagian-bagian kepala. Ujung mata letaknya pada perpotongan garis melintang yang di atas dengan garis membujur yang dimuka. Pangkal telinga letaknya lurus dengan letak mata dan ujung hidung. Lebar mulut lurus kebawah dengan sudut mata. Kepala petulangan bentuk–bentuk lainnya hampir sama dengan petulangan bentuk lembu dan singa. Seperti petulangan bentuk menjangan mengikuti perbandingan petulangan bentuk lembu. Dibedakan moncongnya lebih kurus dan agak memanjang sehingga berkesan lebih langsing.

Petulangan bentuk singa kaang, macan, naga kaang, gedarba, bentuk dan ukurannya hampir sama dengan petulangan singa. Singa kaang wajah-nya mirip singa, sedangkan petulangan macan mirip wajah harimau dan na-ga kaang sebagai wajah kepala ular besar atau patung naga sebagai penghias bangunan di Bali. Petulangan bentuk sudang-sudangan dan gajah mina, ke-duannya stilisasi bentuk ikan. Sudang-sudangan berkepala ikan dengan gigi dan taring yang tajam, sedangkan gajah mina, ikan berkepala gajah, dengan belalai serta gigi yang datar dan sirip ekor.

Ukuran dan bentuk kaki petulangan disesuaikan dengan panjang badan. Kalau panjang badan 5 x 40 cm, maka panjang kaki 2 x 40 cm, untuk kaki bagian belakang. Sedangkan kaki muka 10 cm lebih panjang dari kaki belakang. Kaki muka bentuknya agak lurus dan kaki belakang agak bengkok pada siku kaki. Anatomi dan proporsinya disesuaikan dengan bentuk bina-tang sapi untuk petulangan lembu dan petulangan singa disesuaikan dengan bentuk anjing. Petulangan singa ada pebedaan anatomi perut, yaitu perut petulangan lembu cembung agak ketengah dan petulangan singa cembung-nya agak kemuka. Proporsi dan anatomi jenis petulangan lainnya seperti: petulangan bentuk macan, menjangan, naga kaang, gedarba dan lainnya disesuaikan dengan bentuk binatangnnya.

Musik Keroncong

Musik Keroncong

Kiriman Ni Wayan Ardini, S.Sn., MSi

Malam Dies Natalis 2009Musik keroncong yang menjadi bagian dari budaya musik Indonesia, didalamnya terdapat karakteristik yang mengandung nilai-nilai budaya universal, seperti halnya musik-musik yang lain. Musik keroncong memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bentuk musik lainnya yang muncul dari perpaduan antara elemen-elemen musikal, musik pengiring dan teknik penyajiannya.

Perkembangannya lagu-lagu modern yang dikeroncongkan menjadi keroncong modern. Ide ini tercetus karena adanya kejenuhan dalam mendengarkan keroncong gaya lama yang statis. Keroncong modern terbentuk dari; lagu-lagu pop Indonesia; lagu-lagu pop Barat; Lagu-lagu semi klasik Barat dan dan lagu-lagu daerah. Kesemuanya itu sebagai bentuk kreativitas para musisi dalam upaya meningkatkan mutu, mengembangkan dan melestarikan musik keroncong.

Kota Denpasar sebagai wilayah objek studi ini kaya dengan potensi di bidang seni budaya, salah satunya adalah seni musik keroncong. Musik keroncong belum mampu berkembang seperti jenis musik lainnya, namun musik keroncong mampu bertahan di tengah-tengah masyarakat. Untuk meningkatkan eksistensinya pemerintah dan berbagai pihak swasta tetap melakukan upaya pelestarian melalui lomba-lomba seperti event PSR, pemilihan BRTV, dan penyiaran melalui stasiun radio dan televisi, baik nasional maupun swasta. Di samping upaya tersebut di atas, keberadaan hotel dan restoran memberikan peluang yang sangat besar untuk lebih meningkatkan eksistensinya melalui pertunjukan secara rutin maupun insidental. Adanya upaya-upaya tersebut menyebabkan aktivitas musik keroncong di Kota Denpasar cukup semarak.

Secara khusus aspek estetika musik keroncong muncul dari perpaduan berbagai aspek baik musikal maupun non musikal. Perpaduan tersebut dapat dikaji sebagai berikut.

Pada umumnya seniman dalam berkreasi selalu memiliki atau mengharapkan tujuan yang jelas. Mereka punya juga mempertimbangkan apakah yang dilakukan hanya sebatas untuk presentasi estetis, atau hanya sebagai hiburan belaka. Apabila bertujuan sebagai presentasi estetis, maka seorang seniman mengharapkan adanya penikmat. Untuk tujuan hiburan, maka yang dipentingkan adalah peran serta siapa yang ingin menghibur diri. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa posisi seni dalam masing-masing masyarakat berbeda-beda.

Sebagai salah satu bentuk kesenian yang berkembang di masyarakat, kehadiran musik keroncong mempunyai beberapa fungsi, yaitu: 1) fungsi pendidikan 2) fungsi hiburan, 3) fungsi ekonomi, 4) fungsi sosial.

Fungsi Pendidikan

Karya seni dalam bentuk lagu-lagu keroncong merupakan salah satu media penting untuk pendidikan informal bagi masyarakat. Nilai-nilai pendidikan dapat diperoleh melalui lirik/syair yang tertuang dalam lagu. Masyarakat dapat memahami ajaran agama, budi pekerti dan ajaran lainnya yang berguna dalam meningkatkan eksistensinya.

Fungsi Hiburan

Musik atau lagu merupakan salah satu jenis bentuk konsumsi bagi kebutuhan batin manusia yang tergolong kebutuhan sekunder. Ketika mereka mengalami ketegangan atau kejenuhan setelah menyelesaikan suatu pekerjaan, atau sedang mengalami masalah, dengan mendengarkan musik merupakan salah satu upaya untuk melepaskan ketegangan. Musik merupakan salah satu hiburan yang cukup mudah untuk didapatkan baik melalui radio, televisi, MP3, maupun Hand phone.

Fungsi Ekonomi

Sebelum menjadi sebuah hasil komoditas, musik keroncong hanyalah sebagai karya seni yang berfungsi sebagai penyegar rohani atau hiburan di kala sedang beristirahat. Namun, keberadaannya kini telah beralih fungsi, disamping berfungsi hiburan juga berfungsi ekonomi. Hal ini berkat hasil sentuhan teknologi modern yang merupakan hasil budaya populer sehingga menjadikan lagu-lagu tersebut mulai memperlihatkan eksistensinya melalui bentuk penyajian. Berbagai bentuk komodifikasi diciptakan untuk mengemas lagu-lagu tersebut agar dikenal dan populer di masyarakat. Kemasan dalam bentuk kaset dan VCD ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama bagi penggemar lagu-lagu keroncong. Larisnya peredaran kaset dan VCD tidak saja menguntungkan bagi pemilik modal yaitu studio rekam, tetapi penyanyi, pemusik dan pencipta lagu juga merasakan ikut mendapatkan keuntungan dari segi materi.

Fungsi sosial

Ungkapan-ungkapan seni, baik yang seni ”adiluhung” maupun yang ”hiburan” di samping memiliki nilai estetis tentulah juga mempunyai fungsi-fungsi sosialnya (Edi Sedyawati, 2006:131). Fungsi sosial dalam kesenian dapat dilihat dari isi yang terdapat pada suatu bentuk kesenian yang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat atau penonton agar bisa berbuat sosial terhadap lingkungan sekitarnya.

Fungsi sosial dalam musik keroncong, bisa dilihat dari peranan lagu-lagu keroncong yang dinyanyikan untuk kepentingan sosial dalam masyarakat. seperti misalnya dalam kegiatan syukuran, acara pernikahan. Dengan tujuan untuk menghibur para undangan yang menghadiri acara tersebut.

Gamelan Gong Gede Di Pura Ponjok Batu Singaraja: Kajian Nilai-Nilai Ritual

Gamelan Gong Gede Di Pura Ponjok Batu Singaraja: Kajian Nilai-Nilai Ritual

Laporan Penelitian IMHERE PS. Seni Karawitan

Oleh Pande Gede Mustika,S.Skar.,MSi (Ketua) dan I Gede Mawan,S.Sn(Anggota)

ABSTRAK

Gamelan gong GedeKeberagaman jenis gamelan Bali merupakan kekayaan khasanah seni musik tradisional Bali. Dari kurang lebih 30 jenis barungan yang ada, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan satu dengan yang lainnya. Gamelan Gong Gede sebagai salah satu jenis gamelan yang tergolong gamelan madya yang berlaras pelog lima nada dengan memiliki ciri khas dalam aspek bentuk, musikalitas, serta teknik permainannya.

Dalam penelitian gong gede akan dikaji dari sudut pandang kajian budaya dengan penekanan pada masalah pokok yaitu : bentuk, fungsi, dan Nilai-Nilai Ritual gamelan gong gede di Pura Purwa Sidhi Ponjok Batu Singaraja. Untuk membahas serta menganalisis rumusan masalah, digunakan beberapa teori yaitu ; teori struktural-fungsional, teori estetika, dan teori semiotika. Teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah teknik observasi-partisipasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif analisis yang bersifat kualitatif.

Barungan gamelan gong gede mempunyai orkestra atau insrumen yang paling banyak serta instrumentasinya besar-besar, dan merupakan musik tradisi Bali yang memakai laras pelog lima nada atau juga disebut dengan pelog panca nada. Secara musikalitas gamelan gong gede terwujud dari warna suara yang beragam, secara fisik dapat didominasi oleh instrumen yang berbilah dan instrumen bermoncol. Warisan budaya luhur ini dapat dipertunjukan dalam menunjang kegiatan upacara keagamaan khususnya pada upacara dewa yadnya, dengan menampilkan jenis-jenis tabuh lelambatan klasik pegongan dimana sangat terikat oleh uger-uger tabuh. Sedangkan teknik pukulannya memakai motif kekenyongan yang memakai tempo relatif pelan, membawa sifat keagungan, tabuhnya panjang-panjang serta mempunyai jati diri yang kuat.

Dilihat dari segi fungsinya pertunjukan gamelan gong gede di Pura Purwa Sidhi Ponjok Batu, memang sengaja dibuat dengan fungsi sebagai persembahan menunjang sarana upacara, khususnya upacara dewa yadnya. Di dalam fungsi pertunjukan tersebut akan dikaji dengan teori struktural-fungsional. Masalah fungsi pertunjukan gamelan gong gede, itu terjadi sejalan dengan konsep desa (tempat), kala (waktu) dan patra (keadaan).

Gamelan gong gede di Pura Purwa Sidhi Ponjok Batu, sarat dengan makna-makna yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia yang dapat ditangkap baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung makna itu dapat ditangkap melalui fenomena, sedangkan secara tidak langsung dapat ditangkap melalui renungan yang mendalam. Makna yang dimaksud meliputi makna filosofis dengan nilai-nilai yang terdapat didalamnya seperti makna religius, makna keselamatan, makna pelestarian budaya, dan makna keseimbangan. Dengan demikian dalam makna dapat dikaji dengan teori semiotika, dengan ungkapan emosional dari pelaku seni yang terwujud dalam gamelan gong gede lewat bahasa musik, serta simbol-simbol yang mengandung makna.

Kata Kunci: Gamelan Gong Gede ,Pura Purwa Sidhi Ponjok Batu,Nilai-Nilai Ritual.

Pendaftaran Proposal TA Semester Genap 2009/2010

Pengumuman Pendaftaran Tugas Akhir (TA)

Semester Genap 2009/ 2010

Pada Semester Genap 2009/ 2010 Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar membuka pendaftaran Tugas Akhir, dengan persyaratan sebagai berikut:

  1. Sudah duduk di Semester VIII atau telah menyelesaikan semua mata kuliah, kecuali Tugas Akhir, dibuktikan dengan lampiran Transkrip Nilai Akademik yang sah.
  2. Mengajukan 3 (tiga) judul/ proposal TA yang dijilid plastik mika/ kertas bufalo, dan diperkenankan mengajukan 2 (dua) nama calon Dosen Pembimbing.
  3. Mengisi formulir usulan judul TA yang telah disiapkan bagian akademik FSRD.
  4. Persyaratan khusus bagi  mahasiswa Jurusan Seni Rupa Murni, melampirkan bukti (sertifikat) studi banding. Bagi yang memilih jalur Penciptaan Karya Seni, wajib melampirkan bukti (katalog) pernah pameran 3 (tiga) kali; dan yang memilih jalur pengkajian/ Skripsi, wajib melampirkan bukti (sertifikat) pernah mengikuti seminar lokal dan nasional, masing-masing minimal 1 (satu) kali.
  5. Persyaratan khusus bagi mahasiswa Jurusan Desain, melampirkan bukti (sertifikat asli) studi banding dan menyumbangkan 1 (satu) buah buku desain. Mahasiswa desain yang memilih jalur karya tulis/ Skripsi, nilai Mata Kuliah Seminar, Metode Penelitian dan Metode Penelitian Desain minimal B. Dan bagi mahasiswa Desain Interior yang memilih jalur karya desain, wajib melampirkan denah kasus minimal 1000 m2.
  6. Semua persyaratan pengusulan judul TA dimasukkan ke dalam map : (1) Warna merah untuk Jurusan Seni Rupa Murni ; (2) Warna biru untuk Jurusan Desain ; (3) Warna Hijau untuk Jurusan PS Kriya Seni; (4) Warna Kuning untuk PS Fotografi.
  7. Bagi mahasiswa yang masih sedang mengambil kuliah Kerja Praktek diperkenankan mendaftar TA, apabila sudah dalam proses penyelesaian laporan atau persiapan ujian, dibuktikan dengan rekomendasi Dosen Pembimbing I dan II.
  8. Bagi mahasiswa yang baru 1 (satu) periode mengikuti TA tetapi belum dapat menyelesaikan tugas – tugasnya, wajib mendaftar kembali (registrasi ulang) dalam  kategori TA lanjutan dengan melampirkan foto copy formulir pendaftaran TA yang telah disetujui Kejur/ Ka. PS. pada semester sebelumnya di dalam map.
  9. Semua berkas pendaftaran TA disetor di bagian Akademik FSRD ISI Denpasar dari tgl. 25 s.d. 30 Januari 2010.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Terimakasih.

Denpasar, 21 Januari 2010

Pembantu Dekan I,

Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn.

NIP.196107061990031005

Lampiran Pengumuman

Tentang Format Umum Proposal

Secara umum proposal yang diajukan mahasiswa, menguraikan hal-hal sebagai berikut :

Pilihan TA: Penciptaan Karya Seni/ Desain

Sampul/ Cover

Halaman Pengesahan/ Persetujuan  Proposal

Isi proposal:

A. Thema TA

B. Judul Tugas Akhir

C. Latar Belakang Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Ide Penciptaan/ Konsep Desain

F. Tujuan dan Manfaat Penciptaan/ Desain.

G. Kajian Pustaka Penciptaan/ Desain

H. Metode Penciptaan/ Desain

I. Jadwal Waktu Kegiatan Studio

J. Daftar Pustaka

K. Rencana Kerangka/ Out Line Skrip Karya Seni

atau Rencana Daftar Isi Pengantar Karya

Desain

L. Usulan Pembimbing

Pembimbing I: (dipilih dosen gol.IV)

Pembimbing II: (minimal dosel Gol.III/c)

Denpasar, …………

Mahasiswa Pengusul

Nama

NIM

Pilihan TA: Pengkajian/ Skripsi

Sampul/ Cover

Halaman Pengesahan/ Persetujuan  Proposal

Isi proposal:

A. Thema TA

B. Judul Proposal Skripsi.

C. Latar Belakang Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Batasan Masalah

F. Tujuan / Manfaat Penelitian

G. Tinjauan Pustaka/ Landasan Teori.

H. Metode Penelitian

I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

J. Daftar Pustaka

K. Rencana Kerangka/ Out Line Daftar Isi Karya

Tulis

L. Usulan Pembimbing

Pembimbing I: (dipilih dosen gol.IV)

Pembimbing II: (minimal dosel Gol.III/c)

Denpasar, …………

Mahasiswa Pengusul

Nama

NIM

*) Catatan:

Hal-hal yang bersifat khusus, dapat ditanyakan di Jurusan/ Program Studi masing-masing.

CONTOH SAMPUL/ COVER

Proposal Tugas Akhir

Penciptaan Karya Seni/ Desain atau Pengkajian/ Skripsi *)

Kode MK: (font: 14 – Bold)

J U D U L    T U G A S     A K H I R (font: 16 – Bold)


LOGO ISI


Oleh

Nama: (nama lengkap mahasiswa)

NIM: (disesuaikan)

Program Studi/ Jurusan: (disesuaikan)

(font 12)


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

2009

*) Sesuaikan dengan jalur pilihan TA

Contoh

HALAMAN PENGESAHAN/ PERSETUJUAN PROPOSAL TA

Proposal Tugas Akhir dengan judul: ………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………………………………….

yang diajukan oleh:

Nama: …………………………………………………………….

NIM: ……………………………..

Prodi: ……………………………………..

Jurusan: ………………………………….

Telah disetujui untuk dilaksanakan sebagai karya Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni/ Desain/ Skripsi *), dan untuk itu ditetapkan:

Dosen Pembimbing I: ………………………………………………………..

Dosen Pembimbing II: ………………………………………………………

Ditetapkan di

Denpasar, …………………………………….

Ketua Jurusan                                                                                         Ketua Program Studi

Nama lengkap                                                                                          Nama lengkap

NIP                                                                                                               NIP

*) Coret yang tidak perlu

Program Beasiswa Non Degree dari UNESCO  Cina Tahun 2010-2011

Program Beasiswa Non Degree dari UNESCO Cina Tahun 2010-2011

Tutwuri HandayaniTawaran beasiswa dari Unesco Cina bagi 27 orang karyasiswa yang diutamakan perempuan untuk melanjutkan program studi non degree paling lama 1 (satu) tahun. Biaya pulang pergi ditanggung Unesco Cina, sedangkan biaya hidup, akomodasi, pendidikan, uang saku dan kesehatan ditanggung oleh pemerintah Cina Untuk lebih jelasnya silahkan unduh lampirannya.

sumber:

http://ditnaga.dikti.go.id/ditnaga/index.php

Loading...