M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

I Made Sidia Dalam Kisah ‘Kalangoan Wana Dandaka’ Beri Pesan Melestarikan Budaya “Mendalang”

I Made Sidia Dalam Kisah ‘Kalangoan Wana Dandaka’ Beri Pesan Melestarikan Budaya “Mendalang”

Dari Ujian Program Magister, Prodi Penciptaan Seni, ISI Surakarta

Dalang I Made Sidia (dosen Pedalangan ISI Denpasar) yang sangat terkenal dengan garapan inovatifnya, kini akan menggarap karya teater yang berjudul “Kalangoan Wana Dandaka”. Karya akbar ini dipagelarkan dalam rangaka Ujian Program Magister, Program Studi Penciptaan Seni, Program Pasca Sarjana pada Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Garapan berdurasi sekitar 1 jam 20 menit ini diawali dengan dolanan anak-anak yang dikemas sangat menarik dan munculnya celetukan-celetukan dari karakter anak-anak yang mengundang tawa. Pesan terkini pun tak luput dari dolanan mereka, diantaranya untuk waspada terhadap maraknya penggunaan facebook. Kemudian ditengah kegaduhan perdebatan anak-anak, dalang Sidia pun muncul dari balik layar dengan membawa wayang. Konsep garapan Dalang Sidia adalah pengenalan filosofi kehidupan Tri Hita Karana dalam Hepos cerita Ramayana kepada anak-anak lewat membangkitkan kembali budaya bercerita “mendalang’. Dalang Sidia melibatkan sekitar 200 orang untuk mendukung garapannya. Bahkan yang lebih menariknya Sidia memanfaatkan binatang Gajah sebagai kendaraan Sri Rama maupun Prabu Rahwana. Bahkan lima ekor gajah yang terlibat menjadikan nilai lebih dalah garapan I Made Sidia. Gajah ini pun telah dilatih untuk melakukan adegan-adegan yang mengagumkan, seperti menyelematkan nyawa manusia di dalam air, beradegan pincang setelah kalah dalam peperangan, serta mampu berinteraksi dengan pemain di panggung dengan baik. garapan ini juga tidak terlepas dari dukungan tempat pelaksanaan ujian yaitu di Taman Safari Marine Park, Gianyar. Ujian akan berlangsung tanggal 22 Maret 2010 pukul 18.00 wita.

Dalam kisahnya Dewi Shita telah diculik oleh Rahwana. Lewat mendalang Sidia mulai menceritakan kisah tentang keindahan hutan Dandaka, dengan aneka satwa yang hidup didalamnya. Di stage pun muncul penari yang memerankan prilaku beraneka satwa diantaranya burung, kera, jerapah, kupu-kupu, ayam yang kesemuanya menggunakan teknik unik menyerupai binatang. Sri Rama dalam kegundahan, saat istrinya Dewi Sita tengah berada dalam genggaman Raja Rahwana, tetap memelihara hutan Dandaka beserta isinya sebagai bagian dari hidupnya. Keteladanan atas pemikiran dan laku Sri Rama, untuk selalu menghargai dan menyayangi semua makhluk ciptaan Hyang Parama Kawi, telah dibuktikan dengan rindangnya blantara raya. Pemikiran betapa pentingnya bersyukur dan selalu bakti kepada Sang Pencipta, mengharagai sesama manusia, berinteraksi dengan lingkungan sebagai bagaian dari Tri Hita Karana, tercermin dari sikap Sri Rama. Pada suatu ketika hutan Dandaka dirusak oleh Bala raksasa Alengka pura. Penduduk pun kehilangan tempat tinggal dan lahan penghidupan. Kenyataan ini membuat Sri Rama ingin menghancurkan Prabu Rahwana. Dalam menjalankan misinya Rama dibantu oleh Hanuman dan Sugriwa. Selain untuk menghancurkan Rahwana mereka juga ingin merebut kembali Dewi Shita.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Kajian Desain Produk Kriya Yang Dipamerkan Pada Pesta Kesenian Bali Tahun 2008

Kajian Desain Produk Kriya Yang Dipamerkan Pada Pesta Kesenian Bali Tahun 2008

Oleh: Drs. I Made Jana, Jurusan Kriya, FSRD, DIPA 2008

Abstrak penelitian

Pesta Kesenian Bali selalu diadakan tiap tahunnya di Taman Budaya Denpasar dan menjadi ajang perajin dan senian memperkenalkan hasi-hasil karyanya kepada masyarakat umum. Kami sebagai peneliti juga berkesempatan untuk mempublikasikan produk-produk kriya yang dipamerkan dalam bentuk tulisan melalui penelitian. Penelitian ini menggunakan  pendekatan sample, dan analisis pembahasan dilakukan secara kualitatif. Lokasi pengambilan sample dilakukan di Taman Budaya Denpasar pada Pesta Kesenian Bali Juni-Juli 2008. Benda Kriya yang diteliti adalah benda-benda kriya yang terbuat dari bambu, kayu, daun pandan, lidi, ate, batok kelapa, dan besi atau logam. Fokus penelitiannya adalah bentuk, fungsi, dekorasi dan finishing.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa benda-benda kriya hasil peajin lokal Bali sebagian besar bentuknya masih menampilkan ciri-ciri khas tradisi Bali, sedangkan produk kriya dari luar kurang mencerminkan tradisi daerahnya. Namun dari bentuk-bentuk tersebut kurang inovatif, karena merupakan pengulangan dari bentuk-bentuk lama. Demikian juga sebagian besar menampilkan fungsi-fungsi pakai dibandingkan fungsi hiasnya, karena kriya yang memiliki fungsi pakai akan lebih mudah diminati konsumen. Dekorasi yang diterapkan pada benda kriya yang dipamerkan tersebut antara lain : diukir dan ditulis. Ada juga benda yang dipamerkan tanpa dekorasi karena keindahan bodi sekaligus merupakan dekorasi seperti anyaman, tekstur kayu dan sebagainya. Finishing yang ditampilkan juga bermacam-macam antara lain : dilukis, diprada, diantik, dipernis, dan sebagainya. Sebagaian kriya yang dipamerkan pada PKB tahun 2008 ini hasil perajin Bali. Namun peserta dari luar Bali jumlahnya juga tidak sedikit. Ada kesan karya-karya yang ditampilkan oleh masing-masing kabupaten di Bali tidak mencerminkan kualitas yang baik, terkesan hanya mengisi ruang semata. Walaupun demikian dibandingkan dengan produk kriya sebelumnya selalu ada pembaharuan atau inovasi seperti pada PKB 2008 ini seperti pada produk anyaman dan besi/logam.

Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Finishing Laminasi : Studi Tentang Teknik dan Pengetahuan Bahan

Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Finishing Laminasi : Studi Tentang Teknik dan Pengetahuan Bahan

Oleh : I Nyoman Suardina, S.Sn., Jurusan Kriya Seni, FSRD, DIPA 2008

Abstrak penelitian

Finishing merupakan bagian esiensial dari keseluruhan proses penciptaan sebuah karya seni. Finishing bertujuan untuk menunjang kwalitas penampilan sebuah karya dan secara langsung menambah kwalitas keawetan karya itu sendiri. Seiring dengan perjalanan waktu serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sejalan dengan pengembangan finishing produk seni kerajinan, baik teknik maupun bahan yang dimanfaatkan sangat berpariasi. Salah satunya adalah finishing laminasi yang memanfaatkan limbah tempurung kelapa. Dengan demikian ada dua poin pertanyaan yang diajukan untuk dijawab pada permasalhan penelitian ini yaitu pertama, bagaimana proses pengerjaan finishing laminasi dengan bahan tempurung kelapa; kedua, bagaimanakah kwalitas dan inilai estetika karya seni yang difinishig dengan tempurung kelapa. Untuk menjawab petanyaan yang diajukan tentang proses finishing laminasi serta kwalitas dan nilai estetik karya seni yang difinishing dengan tempurung kelapa tersebut, karena penelitian ini penekanannya pada tatacara, alat dan teknik serta bidang yang berorientasi pada paradigma alamiah, maka desain penelitian yang digunakan adalah wadah penelitian kualitatif, dengan pendekatan teknik, bahan, dan estetik. Dalam proses penelitian yang dilakukan  lebih mengarah pada sifat eksploratif, karena bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau ststus fenomena. Penelitian hanya ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan proses finishig dan bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata proses finishig lamiasi dengan tempurung kelapa melalui tahapan proses yang rumit, memerlukan keterampilan dan ketekunan yang tinggi. Melalui tekstur serat-serat dan warna tempurung yang unik, ternyata menambah kwalitas nilai keindahan dan keawetan suatu barang.

Kata Kunci: Finishing dan tempurung kelapa.

The Center for World Music (Organisasi Ternama Dunia) Akan Gandeng ISI Denpasar untuk Event Internasional

The Center for World Music (Organisasi Ternama Dunia) Akan Gandeng ISI Denpasar untuk Event Internasional

Mendukung internasionalisasi perguruan tinggi seni, ISI Denpasar tak henti-hentinya menjalin kerjasama dengan pihak luar. Kerjasama yang dibangun baik bersifat akademik maupun non akademik. Salah satunya ISI Denpasar menjalin kerjasama dengan The Center for World Music, yaitu sebuah organisasi dunia yang bertujuan mendorong kesadaran dan pemahaman tentang seni pertunjukan tradisi melalui program perjalanan budaya, ajaran, dan kinerja program. Organisasi ini kerap melakukan pementasan/ konser besar bertaraf internasional. Hal tersebut terungkap saat kunjungan penjajakan Prof. Lewis Peterman selaku President Direktur The Center for World Music ke ISI Denpasar beberapa waktu lalu (9 Maret 2010). Kunjungannya diterima langsung Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.M.A, didampingi oleh Pembantu Rektor I, I Ketut Murdana.

Prof. Lewis yang juga sebagai guru besar bidang etnomusikologi ini, mengungkapkan pada tahun 2010, The Center for World Music, akan menggelar program wisata budaya dan lokakarya di beberapa wilayah di dunia. Organisasi yang berada di San Diego, Amerika ini akan menawarkan perjalanan wisata dan kesempatan belajar di Turki, Cina, Indonesia, Afrika, dan Amerika Latin. Untuk di Indonesia dipilih wilayah Jawa dan Bali. Kegiatan yang rencananya akan berlangsung selama 3 minggu berlangsung pada bulan Juni/ Juli tahun 2010. Salah satu kegiatannya di Bali adalah ke berkunjung dan belajar seni budaya Bali di ISI Denpasar. Dipilihnya ISI Denpasar karena menurut Prof. Lewis, lembaga ini sudah mampu menunjukkan gaungnya di kancah inetrnasional, dilihat dari fasilitas yang dimiliki serta sumber daya manusia (tenaga pengajar) yang professional. Dalam kunjungan singkatnya, Prof. Lewis juga merencamakan akan melakukan presentasi internasional di ISI Denpasar, dengan mengambil tema tentang music dunia.

Hal ini tentu sangat didukung dan disambut hangat oleh Rektor ISI Denpasar. Menurut Prof. Rai kegiatan yang bertaraf internasional ini akan mampu membuka cakrawala civitas ISI Denpasar baik tentang pengetahuan musik dunia maupun budayanya. Selain itu kita dapat belajar mengadopsi konsep-konsep musik barat dan ide-ide brilliant yang muncul saat event tersebut diadakan di Bali nantinya.

Humas ISI Denpasar Melaporkan

Loading...