M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Penerimaan Naskah Artikel Seni Budaya

Penerimaan Naskah Artikel Seni Budaya

UPT Puskom ISI Denpasar menerima berbagai naskah artikel seni budaya untuk di muat di web ISI Denpasar dengan alamat http://www.isi-dps.ac.id.  Adapun persyaratan naskah artikel terdapat dalam lampiran. Demikianlah surat permohonan ini dimuat, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

PERSYARATAN  NASKAH  UNTUK  ARTIKEL WEB

1.  Artikel merupakan/diangkat dari hasil penelitian, book review, review seni budaya atau yang setara dengan  hasil penelitian  di bidang seni budaya.

2. Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia lebih kurang minimal 2 halaman dengan 1 spasi, dengan bentuk huruf Times New Roman dan Font 12 pada Program Microsoft Word.

3.  Artikel memuat:

–          Judul

–          Nama Penulis

–          Kata-kata kunci

–          Jika ada kmutipan dibuat di Catatan Akhir ( End Note).

4.  Gambar, tabel, grafik, peta, foto, video, audio dan ilustrasi disajikan dengan ketentuan:

–          Foto untuk gambar harus tajam.

–          Ukuran Gambar, tabel, grafik, peta, foto, video, audio dan ilustrasi dan sebagainya maksimal berukuran 600 pixle dan atau dengan besar file maximum 200 Mb (file audio dalam format wav, sedangkan file video dalam format avi)

–          Gambar dan keterangannya diletakkan dalam file terpisah.

5.  Artikel belum pernah dipublikasikan atau dimuat dalam media online. Atau belum pernah dimuat di terbitkan dalam berbagai jurnal di ISI Denpasar.

7.  Artikel diserahkan ke Puskom ISI Denpasar Lt. 2 berupa CD atau dikirim ke alamat email [email protected] dengan judul “Artikel Web”, dengan melengkapi data diri berupa:

–          Nama Lengkap

–          Alamat Email

–          Nomer Rekening

–          Surat Pernyataan Keaslian Artikel , dan belum pernah dimuat di media online serta di berbagai Jurna ISI Denpasar.

8.  Kepastian pemuatan atau penolakan akan diberitahukan secara tertulis melalui email.  Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapat imbalan berupa uang.

Surat pernyataan

Tabuh Iringan Tari Kupu-Kupu Kuning Angarung Samudra

Tabuh Iringan Tari Kupu-Kupu Kuning Angarung Samudra

Oleh : Desak Made Suarti Laksmi, SSKar.,MA., Jurusan Tari, FSP Penciptaan DIPA 2008

Abstrak Penelitian

Sebuah komposisi garapan karawitan iringan tari kreasi Kupu-Kupu Kuning Angarung smudra yang mendapat  inspirasi dari sejarah kerajaan karangasem tatkala meluaskan daerah kekuasaan ke Pulau Lombok pada tahun 1692. Saat itu Karangasem diperintah oleh tiga raja bersaudara dan seorang diantaranya memimpin ekspidisi mengerahkan pasukan menyebrang selat Lombok dalam empat buah perahu. Perihal ribuan Kupu-kupu Kuning sebagai pelindung dan pemberi arah empat buah perahu yang mengangkut laskar kerajaan Karangasem tersebut, telah divisualisasikan di ats kanvas dalam bentuk karya seni lukis oleh A.A. Made Djelantik. Bekolaborasi dengan A.A.A. Kusuma Arini, SST., M.Si yang bertindak sebagai penata tari, kami mengangkat kisah taburan Kup-kupu Kuning tersebut sebagai tema sentral penciptaan karya seni tari. Sebagai penata karawitan ketertarikan untuk mengimplementasikan gagasan tersebut ke dalam garapan karawitan iringan tari kreasi, dengan perkembangan struktur bentuk komposisi tradisi. Karya ini dituang ke dalam barungan gamelan semarandana dengan permainan patet untuk penunjang dinamika dramatik untuk alur tematik. Tariannya dibawakan oleh sembilan penari anak-anak permpuan sebagai tari kelompok dengan tatanan busana iminatif kupu-kupu kuning yang diinovasikan.

Adapun tujuan penggarapan ini, pertama: untuk mendesiminasikan sejarah kerajaan Karangasem; kedua, sebagai informasi kepada masysrakat bahwa peristiwa bersejarah tersebut dapat divisualisasikan kedalam bentuk karya seni tari; dan ketiga, untuk menambah khasanah repertoar tarian anak-anak.

Metode penciptaan melalui tiga tahapan, yakni tahap eksplorasi, improvisasi dan forming. Tahap eksplorasi diawali dengan menelaah buku sumber yang berjudul Kupu-kupu Kuning yang Terbang di Selat Lombok. Membahas secara tuntas ide penggarapan dengan parner penata iringan untuk mendapatkan kesamaan tafsir tentang tema dan wujud garapan. Tahap improvisasi dengan menggali motf-motif sekwen musik sesuai tema dan juga pengembangan ornamentasi yang dapat mendukung tarian. Tahap forming merupakan proses akhir dari penciptaan ini dengan menyusun komposisi musik secara mengalir sehingga terwujud sebuah garapan selaras dengan komposisi tarinya. Tema tarian adalah perlindungan dengan suasana patriotik dalam durasi waktu 13 menit, 10 detik. Proses penggarapan dilakukan di sanggar Seni Citra Usadhi Mengwitani Badung. Dengan menggunakan seperangkat barungan gamelan Semarandana, lebih memberi peluang terhadap kemungkinan permainan suasana, karena dalam gamelan tersebut dimungkikan untuk bermain patet lebih banyak.

Harapan penata, mudah-mudahan karya cipta yang sederhana ini dapat berkembang sebagai tarian anak-anak dimasa-masa mendatang.

Kata kunci : Semarandana, Kupu-kupu Kuning.

DPR Siapkan Pengganti UU BHP

DPR Siapkan Pengganti UU BHP

DPR akan mengajukan rancangan UU BHP baru sebagai pengganti UU No 9/2009 yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK). ”Kita ajukan UU yang baru yang namanya juga UU BHP, tapi isinya berbeda,”kata Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chaerul Azwar seusai pertemuan tertutup antara Komisi X DPR dengan para hakim konstitusi di Gedung MK kemarin.

Rully mengatakan, UU BHP yang akan dibuat tentu sesuai dengan semangat putusan MK dan berbeda dengan yang sudah dibatalkan. Menurutnya,UU baru nantinya tidak ada penyeragaman dan tidak membatasi hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Namun, anggota Fraksi Partai Golkar ini belum mengungkapkan, kapan tepatnya UU BHP baru tersebut akan dibuat. Saat ini Komisi X DPR akan meminta pandangan dari banyak pihak terkait peraturan pemerintah (PP) yang menjadi turunan dari UU BHP yang telah dibatalkan MK.”Kita akan meminta pandangan dari lembaga swadaya masyarakat, tokoh pendidikan, atau pihak dari Kementerian Pendidikan Nasional,”jelasnya. Menurut dia,hasil masukan tersebut akan direkomendasikan kepada pemerintah untuk menyusun PP baru. PP tersebut harus dilakukan sebagai pengganti PP yang lama yang sudah tidak sejalan dengan putusan MK.
Anggota Komisi X DPR kemarin bertemu dengan para hakim konstitusi. Delegasi komisi X DPR yang terdiri atas sekitar 10 orang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi X Muhyiddin. Sementara pihak MK yang menjadi tuan rumah dipimpin langsung Ketua MK Mahfud MD.Seusai pertemuan tertutup tersebut,Ketua MK tidak memberikan keterangan karena langsung akan memimpin sidang uji materi. Sebelumnya, MK telah membatalkan semua pasal dalam UU BHP. Di sisi lain, MK juga membatalkan beberapa isi UU Sisdiknas. Pertimbangan MK membatalkan UU BHP salah satunya adalah, UU BHP ingin menyeragamkan penyelenggara pendidikan dalam bentuk BHP. MK menilai ide penyeragaman melalui UU BHP tidak menemukan alasan yang mendasar.
Alasan lain adalah UU BHP mewajibkan BHP dikelola dengan dana mandiri dan prinsip nirlaba. Permasalahan akan muncul di daerah di mana akan sangat kesulitan sekolah dalam bentuk BHP mendapatkan sumber dana untuk mandiri. Menurut MK, jika keadaan tidak adanya kepastian sumber dana yang bisa didapat oleh sebuah BHP, sasaran yang paling rentan adalah peserta didik. Sejak proses persidangan di MK, uji materi UU BHP memang menyita perhatian mahasiswa, penggiat pendidikan atau pengamat pendidikan. (kholil)

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/316242/

Memvisualisasikan Konsep Rwa Bineda Ke Dalam Bentuk Kriya Seni Yang Menggunakan Limbah Kayu

Memvisualisasikan Konsep Rwa Bineda Ke Dalam Bentuk Kriya Seni Yang Menggunakan Limbah Kayu

Oleh : I Made Gerya, S.Sn., Jurusan Kriya Seni, FSRD, Penciptaan DIPA 2008

Abstrak penelitian

Dalam penciptaan karya seni yang mengambil tema konsep rwa bineda yang memvisualisasikan  lewat media kayu dan limbah kayu. Dengan pemahaman tentang konsep rwa bineda yang kental mengandung nilai dualistik dan saling bertentang satu dengan yang lainnya, tidak pernah selesai sepanjang zaman. Dan konsep rwa bineda bagi pandangan masyarakat Bali tetap eksis dan percaya dengan konsep dualistik, yang berbeda bentuk sifat dan prinsip hidup yang sering tertuang dalam konsep kiwa-tengen (ilmu hitam dan ilmu Putih). Dan ini juga mewarnai hidup manusia di jagat raya ini baik bersifat individu maupun universal, sesuai dengan ruang dan waktu di mana kita berbeda. Terkait  dengan karya kriya yang mengambik tema rwa bineda sebagai konsep seni, dapat dipakai landasan dalam memahami pemilihan bahan kayu baik mewakili nilai bagus alamiah bahannya, dan ilmiah kayu yang mengandung nilai konotasi negatif. Dan dalam karya digabung menyatu, dengan pertimbangan hukum rasa estetik harmonis pribadi seniannya. Ternyata hasilya dapat menunjukan lima karya kriya kayu yang menggunakan kayu dan limbah kayu dapat diwujudkan secara nyata dan berkualitas artistik magis ekspresif.

Jadi karya dihasilkan dari pengolahan konsep rwa bineda dan limbah kayu, menunjukan motif topeng, manusia, barong, rangda, api dan air sebagai unsur penunjangnya. Dengan komposisi kontras menuju komposisi estetika harmonis, artinya banyak motif posisikan silang, sembraut, ekspretif, tetapi stelah diadakan perombakan saling menyesuaikan motif utama dan pendukung dapat menyatu secara pertimbangan estetika pribadi penciptanya. Ternyata konsep rwa bineda perlu lagi di lakukan pengkajian ulang dan pengembangan kosep dalam penciptaan karya seni dengan cara pandang yang baru dari  sudut teoritis dan penciptaan seni.

Dari Workshop Mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar Dengan Seniman Teater Prancis Akan Melahirkan Karya Pertunjukan Baru

Dari Workshop Mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar Dengan Seniman Teater Prancis Akan Melahirkan Karya Pertunjukan Baru

Denpasar- Gairah atmotfir akademik di Jurusan Pedalangan sejak kemarin terasa berbeda dari biasanya. Mahasiswa Jurusan Pedalangan ISI Denpasar telah mengikuti workshop teater yang menghadirkan dua seniman asing dari Perancis yaitu Jean Francois Rene dan Sandrine Maunier. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Jurusan Pedalangan ISI Denpasar dengan Yayasan Indonesia Perancis. Sekitar 15 mahasiswa Pedalangan mendapatkan metode pembelajaran baru terkait dunia teater. Diawal latihan, mereka melakukan pemanasan, untuk mendapatkan gerakan teater yang baik dan maksimal.

Kemudian mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan box yang isinya berbeda-beda. Mereka dilatih merasakan dan berimajinasi dengan memasukkan tangan mereka ke dalam box yang mereka tidak ketahui isinya. Setelah itu isi dalam box diungkapkan melalui sebuah suguhan pementasan sesuai apa yang dirasa. Kelompok pertama mendapatkan isi boxnya adalah air. Kemudian mereka menterjemahkannya air tersebut dalam kelahiran manusia. Diaman diceritakan dalam kelahiran jabang bayi itu ke dunia bersama dengan empat saudaranya yang dikenal dengan Catur Sanak. Catur Sanak itu adalah ari-ari atau plasenta, darah, lamas dan yeh nyom. Empat hal itulah yang melindungi dan memelihara secara langsung sang jabang bayi dalam kandungan ibunya. Hingga akhirnya mereka memerankan empat creatur tersebut dengan karakter berbeda.

Kelompok kedua menggabungkan isi box yang berupa serabut kain dan kerikil. Mereka menterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia yang tidak luput dari filosofi hindu yaitu Tri Hita Karana, yaitu hubungan manusia dengan lingkungan, manusia dengan sesama manusia dan masnusia dengan Tuhan. Dalam menjalankan kehidupan pasti akan menemui banyak halangan atau kerikil yang tentunya dapat dilewati apabila kita dapat menjaga keseimbangan ketiga hubungan tersebut.

Sementara mahasiswa asing (Darmasiswa) ISI Denpasar asal Perancis, Oveli,  juga turut terlibat dalam workshop mendapatkan isi dalam box adalah kawat besi. Dia lalu menginterpretasikannya dengan membuat ular yang terbuat dari besi, kemudian besi tersebut dibalut dengan kertas, yang akhirnya menyerupai seperti ular. Dengan teknik murah meriah tersebut, Oveli mampu menarik perhatian penonton.

Menurut Jean Francois Rene, pelatih teater, untuk menghasilkan sebuah karya seni tidak harus dengan kemewahan dan kemegahan. Yang terpenting adalah konsep yang ingin dituangkan, serta pesan yang ingin disampaikan. Sementara Ketua Jurusan Pedalangan ISI Denpasar, I Wayan Mardana mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. Menurut Mardana mahasiswa Jurusan Pedalangan tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan workshop. Hasil kerja selama mengikuti workshop akan dipentaskan pada tanggal 9 April 2010, pukul 19.30 yang bertempat di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Loading...