M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Gusmiati Suid Sang Maestro Tari I

Gusmiati Suid Sang Maestro Tari I

Oleh: Wardizal, Dosen PS Seni Karawitan

Gusmiati Suid, lahir pada tanggal 16 Agustus 1942 di dusun Parak Jua Batu Sangkar, Sumatera Barat. Tumbuh dan dibesarkan oleh pasangan guru sekolah dalam alam dan adat Minang serta ajaran Islam yang kokoh. Sejak usia 4 tahun, Gusmiati Suid sudah harus berlatih fisik dengan keras dan disiplin diri yang tinggi, karena ia satu-satunya turunan untuk meneruskan garis Silat Kumango supaya tidak punah. Berlatih keras dengan disiplin tinggi adalah sebuah keharusan dalam silat. Manakala Gusmiati lalai, ia harus rela berjam-jam berdiri di tengah empang keluarga. Pada suatu ketika diceritakan, Gusmiati cilik baru saja pulang dari menjenguk keluarga di kampung sebelah. Tiba di rumah sang mamak (paman) galak bertanya, “berapa banyak pohon yang ia lalui di jalan?”. Gagap menjawab pertanyaan pelik itu, Gusmiati cilik tahu apa yang harus ia lakukan; berjam-jam menempatkan diri di tengah empang. Begitulah sang mamak mengajarkan sari ajaran “Alam Takambang Jadi Guru,” mengenali lingkungan dengan teliti, bekerja keras dan membentuk disiplin diri.  Bagi Gusmiati, tak pernah ada jalan pintas, tak ada anugerah yang jatuh dari langit. Setiap prestasi dan keberhasilan, hanya bisa diperoleh dengan kerja keras, perjuangan tak henti, dan disiplin diri yang tinggi.

Sebagaimana gadis desa di Minang pada umumnya, sejak kecil Gusmiati rajin pergi ke surau (tempat ibadah) untuk belajar mengaji, bersembahyang, memperdalam pengetahuan dan pemahamannya akan hukum dan ajaran Islam. Ketika tumbuh menjadi remaja, Gusmiati mulai belajar tari Melayu dan menjadi guru. Bergabung dengan Hoeriah Adam (pembaharu tari Minang), serta melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Padang Panjang.  Tetapi, komitmenya kepada silat, tari Minang, dan nilai-nilai tradisi tak pernah pudar. Gusmiati mencintai tradisi tetapi tidak melihatnya sebagai barang mati. Tradisi itu baginya tumbuh dan berkembang  sesuai dengan tempat dan masanya, sesuai dengan petuah Minang Alam Takambang Jadi Guru, Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung, atau Sakali Aia Gadang Sakali Tapian Barubah. Melalui perjuangan keras dan keyakinan diri, puteri Asiah dan Said Gasssim itu berhasil membentuk diri menjadi penata tari yang handal dan memiliki harga diri dengan rasa cinta yang mendalam kepada bangsa, negeri dan kemanusiaan, bukan hanya ditingkat nasional tetapi juga dalam pergauluan antar bangsa.

Gusmiati Suid Sang Maestro Tari I selengkapnya

2011 Gaji PNS Naik 10%

2011 Gaji PNS Naik 10%

JAKARTA (SI) – Kabar gembira bagi para pegawai negeri sipil (PNS) serta anggota TNI dan Polri. Pada 2011,pemerintah berencana menaikkan gaji pokok PNS,TNI,dan Polri sebesar 10%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan, kenaikan itu dilakukan demi menjaga daya beli pegawai pemerintahan.“ Tahun depan kenaikan gaji sebesar 10%, lebih tinggi dari ekspektasi inflasi 5%,sehingga secara riil lebih tinggi untuk memperbaiki level kesejahteraan PNS,TNI, dan Polri,”kata Sri Mulyani Indrawati di sela-sela musyawarah rencana pembangunan nasional (musrenbangnas) di Jakarta kemarin.
Selain kenaikan gaji,kata Menkeu, PNS,TNI,dan Polri juga akan mendapatkan gaji ke-13 seperti tahun-tahun sebelumnya.Adapun para pensiunan akan mendapatkan pensiunan ke-13.Demi memenuhi kebutuhan pendanaan kebijakan tersebut,pemerintah akan menambah belanja pegawai sebesar Rp81,3 triliun pada 2011. Sri Mulyani menuturkan, kenaikan gaji dan pemberian gaji ke- 13 merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan PNS, TNI, Polri, serta para pensiunan.
“Jadi mohon dimengerti, ini adalah posisi program yang sudah ada, bukan karena akan pilpres atau pilkada.Ini sudah ada dalam lima tahun terakhir,”ujar alumnus Universitas Indonesia (UI) itu. Berdasar data Kementerian Keuangan (Kemenkeu),realisasi anggaran belanja pegawai dalam kurun 2005–2010 naik signifikan. Secara nominal, belanja pegawai pada 2005 mencapai Rp54,254 triliun yang kemudian melonjak hingga menjadi Rp161,7 triliun pada 2010 (lihat infografis).
Kenaikan realisasi belanja pegawai itu antara lain digunakan untuk peningkatan gaji PNS,TNI,dan Polri, serta pemberian gaji ke-13. Menkeu menambahkan,pemerintah juga berencana menambah pegawai baru sebanyak 100.000 orang serta tetap menyediakan anggaran untuk remunerasi kementerian/ lembaga (K/L). Penyediaan anggaran remunerasi ini sebagai bentuk pelaksanaan program reformasi birokrasi.
Ketua Badan Anggaran DPR Harry Azhar Azis mengaku belum dapat menggambarkan formulasi anggaran dari sektor belanja pada RAPBN 2011 terkait rencana pemerintah menaikkan gaji PNS, TNI, dan Polri. Menurutnya, rencana kenaikan gaji PNS baru akan dibicarakan pemerintah dan DPR pada pembahasan RAPBN 2011. “Kita lihat bagaimana konstelasi di 2011 nanti, baru akan kelihatan,” katanya. Politikus Partai Golkar ini belum dapat memperkirakan apakah rencana kenaikan gaji PNS 10% sebagai beban anggaran atau tidak.
Badan Anggaran DPR harus terlebih dahulu melihat konteks belanja barang,belanja modal,dan subsidi. “Kalau besarannya nanti melonjak, baru bisa dikatakan membebani,”katanya. Badan Anggaran juga akan melihat besaran asumsi laju inflasi pada 2011.Pasalnya, inflasi dijadikan pegangan dan patokan dasar untuk menyusun anggaran belanja dan pendapatan. “Kalau nanti inflasinya 5%, tapi kenaikan gaji PNS diusulkan 10%,maka yang 5% bisa disebut sebagai bonus atau tambahan.
Kita lihat saja nanti bagaimana,”imbuhnya. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika menilai rencana kenaikan gaji bagi PNS, TNI, dan Polri bukan merupakan kebijakan terobosan pemerintah. Kebijakan itu wajar ditempuh demi mengimbangi laju inflasi.“Kenaikan itu sebagai kompensasi dari inflasi dan ini hal yang wajar seperti halnya penyesuaian upah minimum regional (UMR) bagi buruh setiap tahunnya,” ungkap Erani kepada harian Seputar Indonesia(SI) kemarin.
Namun, menurutnya, besaran persentase kenaikan gaji PNS,TNI, dan Polri juga harus disesuaikan dengan anggaran negara agar tidak terlalu membebani. Sebab, secara kuantitas, PNS yang akan menikmati kebijakan itu cukup banyak.“Ada sekitar 4 juta PNS di seluruh Indonesia, tentu angka kenaikan pasti akan mencapai triliunan rupiah,”katanya. Pada dasarnya, Erani setuju dengan rencana pemerintah itu. Alasannya, sejauh ini penghasilan yang diterima PNS masih sebatas untuk mencukupi kebutuhan saja.
“Hal ini bisa terlihat dari PNS yang berada di jajaran terbawah.Padahal perlu dipahami juga bahwa PNS menginginkan penghasilan sampai level yang lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan,”paparnya. Erani menyarankan agar besaran kenaikan gaji yang diterima PNS tidak dipukul rata. Tiap golongan atau eselon memiliki persentase kenaikan berbeda. (bernadette lilia nova/ wisnoe moerti)

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/320949/38/

Basis Data Portal Garuda Upaya Hindari Plagiarisme

Basis Data Portal Garuda Upaya Hindari Plagiarisme

BANDUNG, (PR).- Dalam waktu dekat, sekitar 600.000 hasil penelitian dan karya ilmiah akan tertampung dalam portal penemuan referensi ilmiah Indonesia, Garba Rujukan Digital (Portal Garuda).

Portal tersebut bisa dijadikan rujukan oleh para dosen pembimbing untuk mencocokkan judul dan ide awal sebuah skripsi, tesis, atau disertasi agar terhindar dari plagiarisme.

Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal di Bandung, Selasa (27/4). Menurut Fasli, setiap usulan karya ilmiah yang masuk dari mahasiswa ke dosen pembimbing bisa dicek di Portal Garuda, apakah ada kesamaan atau tidak dengan penelitian yang sudah ada.

“Kalau seseorang mengajukan usulan judul penelitian, dosen pembimbing nanti bisa memasukkan kata kunci di mesin pencarian Portal Garuda, sehingga bisa dilihat setiap kesamaan antara usulan judul tertentu dengan karya ilmiah yang sudah ada. “Dari ide dasar saja sudah bisa ketahuan, jadi plagiarisme bisa dihindari,” kata Fasli menjelaskan.

Selain itu, tambah Fasli, kesamaan juga bisa dilihat dari metodologi penelitian yang akan dilakukan. “Dosen bisa memasukkan satu sampai sepuluh kata kunci dan bisa melihat berapa banyak penelitian lain yang juga menggunakan metode yang sama. Dosen pembimbing tidak usah mencari sendiri ke berbagai lembaga penelitian, tinggal akses Portal Garuda,” ujarnya.

Saat ini, kata Fasli, sudah ada sekitar 27 perguruan tinggi dan Pusat Dokumentasi dan Informasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI) yang sepakat untuk memasukkan hasil penelitian dan karya ilmiah mereka ke dalam basis data Portal Garuda. “Software-nya sedang dikembangkan di beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada. Meski belum masuk ke semua perguruan tinggi, sekarang sudah ada 800.000 pengakses Portal Garuda setiap bulan,” tuturnya.

Dengan adanya portal tersebut, Fasli berharap plagiarisme karya ilmiah tidak terjadi lagi di waktu-waktu ke depan. “Sekarang dari awal saja bisa ketahuan, jadi orang akan berpikir dua kali untuk melakukan plagiat. Namun dalam hal ini peran dosen pembimbing perlu ditingkatkan untuk selektif dalam mencocokkan usulan dengan karya ilmiah yang sudah ada,” ungkap Fasli.

Menurut Fasli, plagiarisme adalah suatu tindakan yang dinistakan dalam dunia pendidikan. “Orangnya bisa dimasukkan dalam daftar hitam, dan untuk perguruan tingginya, jelas menurunkan kredibilitas. Meskipun statusnya sudah world class university, citra perguruan tinggi bersangkutan akan jatuh di mata nasional dan internasional,” ujarnya.

Lebih jauh Fasli mengatakan, orang yang melakukan plagiat bisa mendapatkan sanksi kriminal. “Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), pelaku plagiarisme dengan tujuan penggunaan untuk kelulusan dirinya baik di tingkat S-1, S-2, maupun S-3, bisa dituntut hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Namun untuk itu harus ada penyidikan dan penyelidikan dari kepolisian,” katanya menjelaskan. (A-178)***

Sumber: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=138550

Pesan Non Verbal Iklan Produk Komputer Pada Media Cetak

Pesan Non Verbal Iklan Produk Komputer Pada Media Cetak

Oleh : Ni Ketut Pande Sarjani, S.Sn

Dibiayai Dipa ISI Denpasar 2009

Ringkasan Penelitian

Komputer pribadi mulai banyak digunakan sebagai alat bantu  menulis sekitar tahun 80-an, perkembangan perangkat kumputer dari berbagai produsen  semakin pesat. Ini  terjadi kerena     komputer dapat meringankan dan mempercepat pekerjaan manusia. Mulai dari pekerjaan sederhana seperti pengetikan naskah sampai pada pekerjaan yang rumit menjadi lebih cepat dan mudah bila diselesaikan dengan komputer. Produsen merek-merek terkenal semakin gencar mencari temuan-temuan  dan terobosan-terobosan baru dalam rangka  peningkatan kwalitas dan keunggulan produknya. Berbagai media promosi pun digunakan untuk memperkenalkan produk mereka, salah satunya adalah iklan pada media cetak. Pemasangan sebuah iklan suatu produk pada perinsipnya adalah suatu pengenalan dari produsen ke konsumen tentang keunggulan produknya, untuk  dapat merangsang  atau mempengaruhi sikap konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, yang menjadi ukuran keberhasilan  marketing melalui sebuah iklan adalah  banyaknya jumlah konsumen yang terpengaruh dan terangsang untuk membeli produk yang ditawarkan.  Untuk mendukung keberhasilan ini dibutuhkan sebuah iklan yang mengandung nilai “Komunikatif”.  Usaha produsen dalam mempengaruhi konsumen agar membeli  suatu produk melalui sebuah iklan dalam media cetak pada prinsipnya  memanfaatkan pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas, sedangkan non verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.  Kehadiran pesan  nonverbal dalam sebuah iklan sangat membantu produsen dalam menyampaikan keunggulan produknya  ke konsumen, merangsang konsumen untuk tertarik dan membeli produk yang ditawarkan.  Pesan nonverbal  pada sebuah iklan sebagian besar disampaikan dengan bahasa objek berupa  gambar atau ilustrasi. Pesan  nonverbal yang  diungkapkan dalam sebuah iklan  dapat berfungsi untuk mengulangi ungkapan dari pesan verbalnya serta bersifat melengkapi arti pesan verbal. Pesan verbal akan kurang komunikatif jika tanpa ada sebuah gambar yang mendukung atau memeperjelas ungkapan  pesan verbal dalam sebuah iklan.  Dan  pesan nonverbal pada iklan jelas sekali terasa peranannya.  Melalui pengulangan (repetisi) dan penegasan oleh pesan nonverbal,  melahirkan iklan yang komunikatif dan mampu membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan..

Pengumuman Pemenang Hibah LP2M

PENGUMUMAN PEMENANG HIBAH PENCIPTAAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LP2M ISI DENPASAR TAHUN ANGGARAN 2010

PERNETAPAN PEMENANG

HIBAH PENELITIAN PENCIPTAAN

NAMA KETUA/ANGGOTA

JUDUL PENELITIAN

1.

I Ketut Sudiana, SSn.,M.Sn.

Grenyem Leak

2.

I Wayan Setem, S.Sn.,M.Sn. Manungggaling Kala Desa, Melintas Fenomena Ruang dan Waktu dalam Penciptaan Seni Lukis.

3.

Ida Ayu Gede Artayani,SSn.,M.Sn. Bunga Teratai Sebagai Simbol Wanita Hindu Bali Dalam Karya Keramik Ekspersi

4.

Drs. I Wayan Suardana, M.Sn. Estetik di Balik Musik

Selengkapnya pengumuman

Loading...