by admin | Apr 14, 2011 | Artikel, Berita
Kiriman I Ketut Baskara, Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar.
Unsur – unsur visual Desain Flyer Engine Room Discotique
1) Ilustrasi : ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi fotografi. Foto-foto yang digunakan kebanyakan gambar gear dikarenakan sesuai nama perusahaan yakni Engine Room Discotique. Yakni engine yang berarti mesin dan bagian dari mesin pasti terdapat gear. Serta ilustrasi bola disco dimana untuk menunjukan bahwa tempat itu merupakan discotique.
2) Teks dan Tipografi : Pada bagian teks, informasi dibuat seringkas mungkin. Hasilnya, tiap fasilitas mewakili dari teks yang diberikan yaitu Engine Room Discotheque sebagai headline, always happy hours sub headline serta teks pendukung lainya menggunakan jenis huruf sans serif yakni font Gill Sans Ultra Bold Condensed dan juga font Poor Richard.
3) Warna : warna yang adalah warna hitam sebagai dasar. Hitam dipilih sebagai warna dasar untuk memberikan kesan keabadian, keanggunan, kekuatan.. Mewakili dari identitas tempat Engine Room Discotique tersebut.
4) Tata letak : unsur-unsur desain seperti foto, teks, dan warna disusun secara dinamis namun tertata. Penempatan bidang warna yang berbeda-beda berguna untuk membagi tiap halaman sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan oleh Engine Room Discotique tersebut.
Pembahasan hasil kerja praktek
- Tahap Penggalian Ide
Tahapan ini diawali dengan survey ke tempat tersebut dan mencari revieuw atau contoh brosur yang diinginkan oleh klien. Disini hasil studi disesuaikan dengan brief yang diminta. Hasilnya adalah ide untuk membuat brosur yang sangat simple dan komunikatof bagi konsumen yang melihat.
- Tahap Pembuatan Sketsa
Pada tahapan ini, bentuk, format dan ukuran flyer divisualisasikan secara sederhana. Flyer dibuat dengan ukuran persegi panjang 20 cm x 28,99 cm.
- Tahap Pengumpulan Unsur Desain
Pada tahap ini dilakukan pembagian dan mengurutkan informasi secara sistematis. Setelah konsep didapat, selanjutnya mengumpulkan materi, baik berupa teks, foto, background, ilustrasi pendukung, dan logo-logo. Untuk keperluan foto berasal dari file yang diberikan klien. Foto-foto ini kemudian diedit menggunakan program olah foto sesuai dengan keperluan.Pada bagian teks, informasi dibuat seringkas mungkin. Hasilnya, tiap produk diwakili oleh beberapa kalimat saja.
- Tahap Pengaturan Tata Letak
Setelah semua materi siap, proses pengerjaan dilanjutkan pada tahap editing foto dengan menggunakan program olah foto adobe photoshop. Editing mencakup cropping gambar, koreksi warna, pengaturan level dan brightness and contrast. Semua tahapan layout menggunakan software adobe photoshop.
- Tahap Pembuatan Alternatif
Pembuatan alternatif dilakukan demi memberikan kesempatan bagi klien untuk memilih desain yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhannya. Pada proyek flyer ini dibuat 2 alternatif yang masing-masing diwujudkan dalam bentuk dummy/mock-upnya.
Visualisasi Desain selengkapnya
by admin | Apr 13, 2011 | Berita
Peningkatan hubungan dua budaya yang terpisah dalam dua negara dalam waktu dekat akan disatukan dalam Memorandum of Understanding antar dua institusi, melakukan pendekatan dengan pengiriman duta atau perwakilan dari Thailand untuk tampil di ISI Denpasar. Pengiriman yang terdiri dari 23 mahasiswa, 2 dosen, serta satu orang staff dijamu oleh Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya dan staff .
Acara dibuka dengan tarian selamat datang yaitu tari Selat Segara yang dibawakan oleh mahasiswa ISI Denpasar, kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof.Dr. I Wayan Rai, S, MA, beliau menyampaikan pesan bahwa kedatangan perwakilan dari Suan Sunandha Rahabhat University merupakan pertemuan penting menjelang penandatanganan MoU, diharapkan setelah penandatanganan akan membuka lebar kesempatan untuk pelaksaan PAR (Program Academic Recharging) serta program Sandwich maupun pertukaran pelajar dan dosen. Sambutan dilanjutkan dengan presentasi singkat mengenai profile ISI Denpasar, dalam kesempatan ini Prof Rai menyampaikan Suan Sunandha Rajabhat University memiliki fakultas yang jenisnya hampir sama dengan Institus Seni Indonesia Denpasar sehingga hal ini akan memberikan kesempatan luas bagi dua fakultas untuk melakukan kerjasama-kerjasama dalam peningkatan kualistas.
Sambutan selanjutnya dibawakan oleh perwakilan Suan Sunandha Rajabhat University yaitu Prof. Chommanad Kijkhun (Ph.D), beliau menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas sambutan yang diberikan serta berharap proses penandatangan kesepakatan antara dua institusi akan berjalan lancar, dalam kesempatan ini beliau memperkenalkan profile universitasnya dengan penayangan film singkat yang berisi potongan-potongan kegiatan yang berlangsung di Suan Sunandha Rajabhat University.
Pemberian workshop singkat dibawakan oleh Gusti Ayu Srinatih, S.ST, M.Si diikuti oleh mahasiswa dari Suan Sunandha Rajabhat University, dalam workshop ini mereka diajarkan mengenai gerakan dasar dalam tarian Bali, tanpa butuh waktu lama dalam beberapa waktu mereka terlihat cukup menguasai gerakan tari yang diikuti oleh tabuhan gamelan, diharapkan hal ini akan memberikan pengalaman mengenai gerakan tarian Bali.
Pertunjukan pertukaran kebudayaan pun dimulai dengan penampilan 3 tarian yang dibawakan oleh mahasiswa Suan Sunandha Rajabhat University yaitu tarian Indonesia-Thailand yang menceritakan tentang hubungan baik yang telah terbina antar dua negara dalam satu kawasan Asia Tenggara, tari Manora, dan tari four Region of Thailand yang menggambarkan budaya Thailand yang berbeda antara wilayah utara, selatan, timur dan barat. Setelah penampilan tarian dari Thailand kemudian dilanjutkan dengan persembahan tarian oleh Mahasiswa ISI Denpasar dalam tarian Oleg Tamulilingan dan Satia Brasta. Acara ditutup dengan foto bersama dan bersalam-salaman.
Humas ISI Denpasar Melaporkan
by admin | Apr 13, 2011 | Artikel, Berita
Kiriman Kadek Swartana, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar
Nyepi merupakan salah satu hari raya umat beragama hindu yang ada di indonesia. Hari raya nyepi datang setiap satu tahun sekali, yaitu pada hari tilem sasih kasanga. Berkaitan dengan hari raya nyepi, penulis ingin berbagi sedikit tentang sejarah awal hari raya nyepi.kita semua tahu bahwa agama hindu berasal dari india dengan kitab sucinya weda. Di awal abad masehi bahkan sebelumnya, negeri india dan wilayah sekitarnya digambarkan selalu mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjangan.pertikaian antar suku-suku bangsa, al. (suku saka, pahiava, yueh chi, yavana dan malaya) menang dan kalah silih berganti. Gelombang perebutan kekuasaan antar suku menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan beragama itu. Pola pembinaan kehidupan beragama menjadi beragam, baik karena kepengikutan umat terhadap kelompok-kelompok suku bangsa, maupun karena adanya penafsiran yang saling berbeda terhadap ajaran yang diyakini.
Dan pertikaian yang panjang pada akhirnya suku saka menjadi pemenang dibawah pimpinan raja kaniskha i yang dinobatkan menjadi raja dan turunan saka tanggal 1 (satu hari sesudah tilem) bulan 1 (caitramasa) tahun 01 saka, pada bulan maret tahun 78 masehi.
Dari sini dapat diketahui bahwa peringatan pergantian tarikh saka adalah hari keberhasilan kepemimpinan raja kaniskha i menyatukan bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda.
Sejak tahun 78 masehi itulah ditetapkan adanya tarikh atau perhitungan tahun saka, yang satu tahunnya juga sama-sama memiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut caitramasa, bersamaan dengan bulan maret tarikh masehi dan sasih kesanga dalam tarikh jawa dan bali di indonesia. Sejak itu pula kehidupan bernegara, bermasyarakat dan beragama di india ditata ulang.
Oleh karena itu peringatan tahun baru saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. Keberhasilan ini disebar-luaskan keseluruh daratan india dan asia lainnya bahkan sampal ke indonesia.Kehadiran sang pendeta saka bergelar aji saka tiba di jawa di desa waru rembang jawa tengah tahun 456 masehi, dimana pengaruh hindu di nusantara saat itu telah berumur 4,5 abad.Dinyatakan sang aji saka disamping telah berhasil mensosialisasikan peringatan pergantian tahun saka ini, jüga dan peristiwa yang dialami dua orang punakawan. Pengiring atau caraka beliau diriwayatkan lahirnya aksara jawa onocoroko doto sowolo mogobongo padojoyonyo. Karena aji saka diiringi dua orang punakawan yang sama-sama setia, sama-sama sakti, sama-sama teguh dan sama-sama mati dalam mempertahankan kebenaran demi pengabdiannya kepada sang pandita aji saka.
Rangkaian peringatan pergantian tahun saka peringatan tahun saka di indonesia dilakukan dengan cara nyepi (sipeng) selama 24 jam dan ada rangkaian acaranya antara lain :
- Upacara melasti, mekiyis dan melis intinya adalah penyucian bhuana alit (diri kita masing-masing) dan bhuana agung atau alam semesta ini. Dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan dan segara. Tapi yang paling banyak dilakukan adalah di segara karena.sekalian untuk nunas tirtha amerta (tirtha yang memberi kehidupan) ngamet sarining amerta ring telenging segara. Dalam rg weda ii. 35.3 dinyatakan apam napatam paritasthur apah (air yang murni baik dan mata air maupun dan laut, mempunyai kekuatan yang menyucikan).
- Menghaturkan bhakti/pemujaan Di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis.
Tawur agung/mecaru. Di setiap catus pata (perempatan) desa/pemukiman, lambang menjaga keseimbangan. Keseimbangan buana alit, buana agung, keseimbangan dewa, manusia bhuta, sekaligus merubah kekuatan bhuta menjadi div/dewa (nyomiang bhuta) yang diharapkan dapat memberi kedamaian, kesejahteraan dan kerahayuan jagat (bhuana agung bhuana alit). Dilanjutkan pula dengan acara ngerupuk/mebuu-buu di setiap rumah tangga, guna membersihkan lingkungan dari pengaruh bhutakala. Belakangan acara ngerupuk disertai juga dengan ogoh-ogoh (symbol bhutakala) sebagai kreativitas seni dan gelar budaya serta simbolisasi bhutakala yang akan disomyakan. (namun terkadang sifat bhutanya masih tersisa pada orangnya).
- Nyepi (sipeng) Dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian (amati karya, amati geni, amati lelungan dan amati lelanguan).
- Ngembak geni. Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas diadakan acara dharma santi seperti saat ini.
Hari Raya Nyepi Dalam Konteks Seni Di Desa Pupuan selengkapnya
by admin | Apr 12, 2011 | Berita
Upaya ISI Denpasar untuk go international terus dibarengi dengan berbagai kegiatan Tri Darma yang melibatkan seluruh civitas akademika kampus seni ini. Beberapa hari sebelumnya, ISI Denpasar dikunjungi dua kampus seni Thailand, yaitu Songkhla Rajabhat University dan Suan Suanandha Universty, dan selanjutnya I Made Kartawan dari jurusan Karawitan juga memberikan workshop di Jepang, sekarang I Made Sidia seorang dosen jurusan Pedalangan,Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar berada di Melbourne Australia dari tanggal 4 s/d 17 april 2011 untuk menghadiri undangan dari “The Art Center of Melbourne” dalam pementasan seni dan workshop.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A., mengungkapkan kebanggaannya atas kepercayaan “The Art Center of Melbourne” terhadap ISI Denpasar. Pihaknya berharap, dengan kerjasama seperti ini, citra ISI Denpasar tentunya semakin meningkat di dunia internasional. Dosen lain sudah disiapkan untuk implementasi kerjasama internasional lainnya. ”Saya sangat mendukung dosen, pegawai, maupun mahasiswa untuk berkiprah di tingkat internasional sesuai dengan peraturan yang berlaku, demi kemajuan kampus untuk go internasional,”harap Prof Rai.
Sidia, dosen ISI dan seniman multi- talenta yang sudah tidak disanksikan lagi. Berbagai karyanya diantaranya “MOKSA” yang dipentaskan oleh ISI Denpasar pada “10th Anniversary of Gunarsa Fine Arts Museum” pada bulan January 2004, “THE THEFT OF SITA” international multi media production, yang dipentaskan di Adelaide Festival pada tahun 2000, “HARI KESEHATAN” yang dipentaskan pada World Environment Day tahun 2008 di Jakarta, “DIBURU WAKTU” Theatre and multi–media performance, tahun 2005 di Darwin, serta karya lainnya. Sidia juga pernah diundang untuk memberikan “workshop” di UNIMA Perth tahun 2008.
“Saya baru saja mengadakan Workshop di Melbourne Art Centre pesertanya sekitar 35 orang. Workshop tentang wayang dan Topeng sambil tyang promosi tentang Budaya Bali Tentu saja juga tentang kampus kita. Pesertanya adalah guru-guru seni di Melbourne. Mereka juga sudah belajar bahasa Indonesia, tyang presentasi pawer point, tentang seni tradisi wayang di Bali , kemudian tiang perkenalkan beberapa garapan wayang Kontemporer yang pernah tiang buat baik di Campus maupun wayang Bom Bali yang pernah tiang buat. Mereka sangat senang di akhir Work shop meraka kita ajarkan membuat wayang dari kertas Kartoon.. mereka cukup pintar bikin wayang,dan selanjutnyua tiang pentas topeng dan atraksi wayang …dengan wayang tradisi dan Modern. Inggih itu yang tiang bisa ceritakan. Semoga kampus kita dan Budaya Bali semakin disenangi dan dicintai oleh semua orang di dunia seingga kita sebagai orang Bali akan semakin sayang dan terus melestarikan budaya kita yang adi luhung ini, disamping mengolah atau mengkreasikan lebih banyak selama tidak menyimpang dari norma-norma yang kita miliki atau pakem yang sudah ada. Salam Budaya dan Sukses Untuk lembaga kita,” Demikian tutur Sidia pada Humas ISI Denpasar.
Humas ISI Denpasar melaporkan.
by admin | Apr 12, 2011 | Artikel, Berita
Kiriman Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn., Dosen PS. Desain Interior ISI Denpasar.
Taman Permandian Tirta Empul kini berada di dalam lingkungan Pura Tirta Empul, yang lokasinya berdekatan dengan Istana Presiden di desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan prasasti batu yang terdapat di Pura Sakenan Desa Manukaya, disebutkan bahwa permandian ini dibangun oleh Raja Sri Candrabhaya Singha Warmadewa pada 962 Masehi, di bulan Kartika (Oktober), saat bulan terang tanggal 13 (dua hari sebelum purnama), hari pasaran Kajeng (Soebandi, 1983: 58). Namun hasil pembacaan prasasti oleh Prof. Dr. Stutterheim (Belanda) dengan yang dilakukan kemudian oleh Dr. L C Damais (Perancis) berbeda. Hasil pembacaan ulang Damais menguraikan bahwa, raja yang membangun permandian Tirta Empul adalah E(e)dra Jaya Singha Warmadewa pada 882 Saka atau 960 Masehi (Sashtri, 1963: 42).
Selanjutnya pada masa pemerintahan pasangan Raja Sri Dhanadhiraja Lancana – Sri Dhanadewi Ketu (Masula – Masuli) yang memerintah pada 1178 – 1255, dibangunlah Pura Tirta Empul. Pembangunan Pura Tirta Empul ini dimaksudkan sebagai tempat suci (padharman) Bathara Indra, dirancang oleh I Bandesa Wayah. Semua pancuran di Taman Permandian Tirta Empul kemudian diberi tanda sesuai dengan fungsinya (Soebandi, 1983: 59-60).
Mata air Tirta Empul berada di halaman dalam (Jeroan) Pura Tirta Empul ditampung dalam sebuah kolam besar dan dinamakan Taman Suci. Kolam dengan pancuran yang ada di sisi barat Pura disebut Tirta Surya Bulan Bintang. Sedangkan Taman Permandian Tirta Empul berada di sisi selatan Pura, terdiri dua buah kolam yang dipisahkan oleh jalan menuju ke dalam Pura. Kolam permandian dengan 13 pancuran yang ada di barat jalan berfungsi untuk pembersihan rohani dan untuk air suci upacara kematian. Kolam dengan pancuran di timur jalan berfungsi untuk air suci upacara keagamaan. Di halaman luar (Jabaan) Pura Tirta Empul juga dibangun kolam renang, serta permandian umum untuk pria dan wanita, berupa pancuran di bagian tenggara halaman.
Taman Permandian Gua Gajah
Taman permandian Gua Gajah terletak di obyek purbakala Gua Gajah, yang berada di Banjar (dusun) Goa, desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, wilayah Kabupaten Gianyar. Taman permandian yang berupa kolam dan pancuran ini ditemukan pada 1954 oleh Krijgsman dari Dinas Purbakala, sedangkan guanya sendiri ditemukan lebih awal, yakni pada 1923 (kempers, 1960: 39 dan 42). Kolam permandian Gua Gajah berada di depan gua dengan letak lebih rendah dari gua. Di sebelah timur permandian tersebut dibangun Pura Gua Gajah, yang dulunya berada di lokasi Taman Permandian, saat permandian tersebut masih tertimbun tanah.
Permandian Gua Gajah menghadap ke barat, terdiri dari 2 kelompok permandian yang dipisah oleh sebuah kolam kecil di tengah-tengahnya. Arca-arca pancuran berbentuk wanita yang semula ditemukan di depan gua, kemudian dikembalikan pada tempatnya di permandian, serta difungsikan sebagai arca pancuran. Sumber air pancuran dialirkan dari timur gua melalui saluran aslinya, yang berupa terowongan di dalam tanah.
Taman Permandian Tirta Empul selengkapnya