by admin | May 2, 2011 | Berita, pengumuman
PENGUMUMAN
No. : 873/IT5.1/KM/2011
DIBERITAHUKAN KEPADA MAHASISWA FSRD ISI DENPASAR YANG TELAH MENGAJUKAN BEASISWA TAHUN 2011 (BBM, PPA, SUPERSEMAR) AGAR BERKUMPUL PADA:
HARI/TGL : SELASA, 3 MEI 2011
PUKUL : 10.00 Wita
TEMPAT : RUANG SIDANG FSRD
ACARA : PENGARAHAN DARI PEMBANTU DEKAN III
DEMIKIAN KAMI SAMPAIKAN AGAR DIPERHATIKAN & DILAKSANAKAN. TERIMAKASIH
Denpasar, 2 Mei 2011
Ka. Sub Bag. Akademik & Kemahasiswaan
ttd
I Ketut Suwitra, SE
NIP.197904272001121003
by admin | May 2, 2011 | Berita
Jakarta – Pendidikan karakter secara resmi akan dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011, 2Mei nanti. Walaupun pada dasarnya pendidikan karakter telah dimulai sejak 2010 lalu, perlu ada satu momentum yang bisa dijadikan tonggak lahirnya pendidikan karakter.
Demikian disampaikan oleh Staf Khusus Mendiknas Sukemi saat memberikan keterangan pers di Gedung Kemdiknas, Jumat (29/04). “Bukan kebetulan kami mengambil tema karakter, sebelumnya sudah disampaikan pada puncak Hardiknas di Istana Negara 2010 lalu,” katanya.
Sekretaris Jenderal Kemdiknas Dodi Nandika pada kesempatan yang sama menyampaikan, secara harfiah karakter memiliki makna mengukir, dengan cara multidimensi. Namun yang paling penting adalah habituasi (pembiasaan) ke siswa. “Membiasakan tersenyum, respect to others, bersikap baik di kelas dan di luar kelas, yang penting bagaimana proses itu terbiasakan,” katanya.
Menurutnya, pendidikan karakter yang sistemik di sekolah bukan hanya sekedar tempelan. Guru memiliki peran sebagai transmitter, dan harus disiapkan dengan baik. “Melatih guru merupakan bagian dari target kerja Kemdiknas, sampai 2010 sudah 20 ribu guru yang telah dilatih dan diberi materi tentang karakter,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, konsep pendidikan karakter diawali dengan kejujuran. Kemdiknas telah merumuskan bagaimana agar siswa bisa lebih cinta Tanah Air, sopan santun, dan memiliki intelektual serta rasa ingin tahu (curiousity). ” Sebagai gerakan, pendidikan karakter tidak harus dituangkan dalam mata pelajaran. Tapi oksigen yang diselipkan dalam mata pelajaran dan budaya di sekolah,” katanya
Sumber: Kemdinas.go.id
Sambutan mendiknas
by admin | May 2, 2011 | Berita
Jakarta — Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa.
“Tidak sekadar memperingati tokoh, itu sekadar pijakan awal, tetapi lebih penting upaya kita mengingatkan pentingnya pendidikan bermutu bagi bangsa,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional Dodi Nandika saat memberikan keterangan pers tentang di Kemdiknas, Jakarta, Jumat (29/4/2011).
Dodi menyampaikan, tema peringatan Hardiknas tahun ini adalah Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa. Adapun subtema adalah Raih Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti.
Adapun tujuan peringatan adalah memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan tentang pentingnya/strategisnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa. Selain itu, sebagai pencanangan pendidikan karakter dan Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka mempersiapkan 100 Tahun Indonesia Merdeka (2045). “Tujuan lainnya adalah mengomunikasikan atau menyosialisasikan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan nasional,” kata Dodi.
Dodi menjelaskan, peringatan Hardiknas di lingkungan Kemdiknas dilangsungkan pada 2 Mei 2011 pukul 7.30-9.00 WIB. Kegiatan dirangkai dengan pemberian Satya Lencana Karya Satya kepada 84 pegawai di lingkungan Kemdiknas, yang berdedikasi mengabdikan diri dengan masa kerja 10,20, dan 30 tahun.
Seusai upacara, ada penyerahan Arsip Kemdiknas ke Arsip Nasional, pengukuhan duta-duta pendidikan, MoU Kemdiknas dengan Microsoft dan Intel, penyerahan bantuan PT Proton Edar Indonesia ke SMK, dan penyerahan beasiswa PT Jamsostek. “Jumlahnya ada 2.000 beasiswa,” katanya.
Rangkaian kegiatan lainnya adalah penyerahan Ensiklopedia Penerbangan PT Garuda Indonesia, peluncuran Sabak Elektronik PT Balai Pustaka, dan hiburan paduan suara Universitas Padjajaran, band tuna netra, dan kelompok musik Klanting dari Surabaya. Memeriahkan acara penyanyi Dewi Yul dan presenter Dewi Huges.
Puncak peringatan Hardiknas akan dirangkai dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei 2011 di Arena Pekan Raya Jakarta. Pada acara, direncanakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan mencanangkan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter.
Sumber: kemdiknas.go.id
Sambutan mendiknas
by admin | May 1, 2011 | Berita
Kiriman: I Nyoman Kariasa,S.Sn., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.
Saat ini gamelan Gong Kebyar menjadi salah satu jenis karawitan Bali yang paling popular. Di Bali sendiri hampir setiap desa memiliki gamelan Gong Kebyar. Gamelan ini memakai laras pelog lima nada. Kata kebyar dapat diasosiasikan dengan sesuatu yang datang atau meledak dengan tiba-tiba, seperti kembang api. Gamelan Gong Kebyar sangat mengutamakan dinamika, selain kekompakan suara, melodi dan tempo. Ketrampilan mengolah melodi dengan berbagai variasi permainan dinamika yang dinamis dan tempo yang diatur sedemikian rupa serta didukung oleh teknik permainan yang cukup tinggi merupakan ciri khas gamelan ini, yang membedakan gaya pemainan gamelan Gong Kebyar antara satu daerah dengan daerah lainnya. Menurut bentuknya gamelan Gong Kebyar didominasi oleh intrumen berbentuk bilah dan instrument berpencon, di samping instrument-instrumen lain yang mendukung dan melengkapi barungan gamelan ini.
Laras
Menurut Wayan Rai (1986b: 20) laras gamelan Gong Kebyar bervariasi sehingga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Frekwensi nada-nada gamelan Gong Kebyar tersebar dalam empat oktaf. Selisih frekwensi antara pengumbang dan pengisep menyebabkan timbulnya ombak. Selain itu juga terdapat variasi interval dalam satu barung gamelan, baik masing masing instrument maupun gamelan secara keseluruhan. Perbedaan interval dalam satu barung gamelan menyebabkan adanya perbedaan jenis/model laras Gong Kebyar. Ada empat jenis laras, yaitu bebeg, sedeng, memecut dan nirus. Adanya keempat jenis laras Gong Kebyar ini adalah sebagai pertimbangan kegunaan yang bersifat estetik, yaitu laras bebeg dan sedeng biasanya dirasakan lebih enak untuk menyajikan gending-gending lelambatan. Sedangkan laras memecut dan nirus dirasakan enak untuk jenis gending-gending kekebyaran.
Demikian halnya Gong Kebyar di Bajar Tegaltamu. Gong Kebyar ini termasuk ke dalam jenis laras sedeng, dengan interval nada dari nada ding sampai deng jaraknya hampir sama. Sedang dari nada deng dengan dung jarak membesar, nada dung dan dang kecil jaraknya agak dekat, dan nada dang dengan ding kecil jaraknya juga membesar. Sebagai pertimbangan dalam memilih jenis laras ini disamping kegunaannya untuk membawakan gending-gending lelambatan, juga pada saat-saat tertentu digunakan untuk membawakan gending-gending kekebyaran. Pemilihan penggunaan laras ini disamping sebagai kebutuhan estetik juga sebagai identitas dari grup gamelan Banjar Tegaltamu.
Instrumentasi
Menurut Pande Made Sukerta dalam bukunya Gong Kebyar Buleleng, Gong Kebyar terdiri dari enam jenis tungguhan. Pengelompokan ini berdasarkan fungsi dari jenis tungguhan yang terkait dengan garap atau teknik permainannya dalam menyajikan gending-gending dalam Gong Kebyar. Adapun pengelompokan jenis tunguhan dipakai untuk menganalisis estetika lelambatan yang ada di Banjar Tegaltamu. Secara garis besarnya jenis jenis instrument yang terdapat dalam Gong Kebyar adalah adalah; kelompok instrument bantang gending, penandan, pepayasan, pesu mulih, pemanis dan pengramen .
1).Instrument Bantang Gending
Yang termasuk jenis bantang gending adalah kenyur/penyacah, dan jublag. Instrument ini dalam kaitannya dalam membawakan tabuh lelambatan berfungsi sebagai pembawa bantang gending/kerangka lagu. Teknik pukulannya adalah neliti yang polos tanpa variasi apapun.
2). Kelompok Penandan
Instrument kelompok penandan adalah trompong, kendang, ugal, kethuk, dan bebende. Penandan artinya menuntun atau memimpin. Jadi masing masing instrument ini menuntun dalam wilayahnya masing-masing. Trompong dalam memainkan gending lelambatan mempunyai peran yang sangat penting untuk memimpin membawakan melodi gending dan memberikan variasi pukulan untuk memperindah gending yang sedang dimainkan. Kendang sebagai salah satu instrument penuntun juga memiliki peran yang sangat penting. Yaitu, menentukan tempo jalananya gending, memulai dan menyelesaikan gending, memberikan aba-aba keras lirihnya gending dan dan mengatur cepat-lambatnya gending. Ugal, instrument ini dalam membawakan tabuh lelambatan berfungsi membawakan melodi bersama trompong, serta memberikan aba-aba keras lirih dan motif pukulan kolompok pemade dan kantil. Instrument kethuk dalam menyajikan lelambatan bertugas meneruskan tempo yang sudah ditentukan oleh kendang dan ugal yang menjadi pedoman bagi seluruh instrument. Sedangkan bebende dalam menyajikan lelambatan mempunyai tugas memberikan penekanan ritme yang pukulannya jatuh disela-sela peniti gending.
Gamelan Gong Kebyar di Banjar Tegaltamu selengkapnya
by admin | May 1, 2011 | Berita
Kiprah Institut Seni Indonesia Denpasar dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi tak pernah surut. Kampus Seni satu-satunya di Bali ini, tidak hanya melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai salah satu bentuk implementasi Tri Dharma di tingkat daerah, namun juga di tingkat nasiona dan internasional. Selasa malam (26/4) yang lalu ISI Denpasar yang diwakili oleh 5 mahasiswa Jurusan Tari yaitu Kadek Diah Pramanasari, Ni Wayan Ayu Lestari, I Gst Sri Ayu Widyaningsih, Lia Candra Dewi, dan I.A. Gede Sasrani Widyastuti mempersembahkan Tari Pendet dalam acara The 8th SOCA (Senior Official Committee for ASCC-Asean Socio Cultural Community- Meeting di Hotel Borobudur Jakarta.
Acara tingkat internasional ini diselenggarakan dari tanggal 25-27 April 2011. Penampilan ISI Denpasar pada acara bertajuk Dinner with Cultural Performance tersebut disaksikan oleh Sekretaris Jeneral Kementrian Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Doddy Nandika yang dalam sambutannya memaparkan tentang peranan seni dalam memupuk kebersamaan dalam konteks ASEAN.
Selain penari cantik ISI Denpasar yang menuai decak kagum seluruh anggota SOCA yang hadir malam itu, pemain Angklung asal Jawa Barat yang tergabung dalam kelompok bernama Udjo juga memberi warna acara budaya tingkat ASEAN tersebut. Seluruh undangan dilibatkan langsung dalam memainkan gamelan terbuat dari bambu ini.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A. yang hadir pula dalam acara tersebut, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya atas pementasana mahasiswanya dalam acara budaya tingkat ASEAN tersebut. “Terima kasih kami haturkan pada Kementrian Pendidikan Nasional, yang sudah member kepercayaan kepada ISI Denpasar untuk tampil dalam acara tingkat ASEAN. Terima kasih juga kepada mahasiswa yang selalu semangat dan memberi yang terbaik demi pencitraan lembaga,”papar Prof.Rai.
Humas ISI Denpasar melaporkan.