Wujud Garapan Pakeliran Jaya Tiga Sakti

Wujud Garapan Pakeliran Jaya Tiga Sakti

Kiriman I Gusti Ngurah Nyoman Wagista, Mahasiswa PS. Seni Pedalangan ISI Denpasar.

            Wujud garapan pakeliran “Jaya Tiga Sakti ” ini adalah garapan pakeliran inovativ layar lebar penggabungan antara teater dengan pertunjukan wayang. Sebagai penggarap saya mencoba mengembangkan dan mengkemas secara rapi antara adegan wayang dengan teater, pencahayaan, dan beberapa pengolahan bentuk dialog, vocal, gerak wayang, serta iringan.

            Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan  diuraikan unsur – unsur yang menunjang garapan ini, antara lain : Sinopsis, iringan, properti, pembabakan, pakem/teks pertunjukan wayang.

Sinopsis

Dikisahkan di Kerajaan Sumbawa memerintahlah seorang raja yang bernama Prabu Dedela Nata. Beliau merupakan Raja yang bersifat angkuh , garang, dan bengis. Kerajaan Sumbawa makmur di bawah pemerintahan beliau. Para Rakyat serta mahapatih bergembira karena Sumbawa merupakan kerajaan yang merdeka di bawah pimpinan Dedela Nata. Kerajaan Sumbawa menolak bersatu dengan Kerajaan Wilwatikta.

            Dikisahkanlah kebingungan dan kerisauan Ratu Tribuana Tunggadewi. Ratu Tribuana Tunggadewi bingung dan risau karena Sumbawa tidak mau tunduk kepada Majapahit. dalam persidangan yang diadakan di pendopo, timbulah akal Gajah Mada untuk mengadu ki Pasung Grigis dengan Dedela Nata, yaitu dengan menunjuk Pasung Grigis sebagai senopati dalam penyerangan ke Sumbawa. Akal beliau pun disampaikan kepadaRatu Trubuana Tunggadewi. Ratu setuju, dan segera memerintahkan untuk mengangkat Ki Pasung Grigis agar menjadi senopati.Sidang dilanjutkan, dengan penunjukan Pasung Grigis Sebagai Senopati  ( panglima perang). Beliau tidak menolak untuk dikirim, sebab keturunan darah kesatria utama, gelanggang peperangan itu seolah-olah perahu menuju jasa dan kebajikan. Setelah Pasung Grigis dilantik, belia pun meninggalkan pendopo.

            Sebetulnya gejolak batin Ki Pasung Grigis yang sedih, marah, malu bercampur aduk, mengingat kekalahan menyakitkan yang beliau alami, serta Gugurnya Raja Bali, ditahannya beliau di jawa, semua itu menyisakan luka yang sangat dalam di hati beliau. Namun Beliau berusaha melupakan perasaan itu, dan menyongsong tugas mulia sebagai tahanan Wilwatikta, yaitu menjadi panglima perang.

             Di sela- kesedihan rakyat bali, terdengarlah kabar bahwa Maha Patih Ki Pasung Grigis tiba di Bali untuk berpamitan dengan istri dan keluarga beliau yang tinggal di Tengkulak. Maka dengan sukacita disambutlah Ki Pasung Grigis oleh rakyat bali, istri dan keluarga beliau. Ki Pasung Grigis menceritakan bahwa beliau akan bertugas sebagai panglima perang Wilwatikta untuk menggempur kerajaan Sumbawa. Bersedihlah hati Gusti Ayu Meketel, namun dengan lapang dada beliau mengikhlaskan kepergian Ki Pasung Grigis menuju Sumbawa. Setelah waktunya tiba, Ki Pasung Grigis berpamitan dengan sang istri dan melanjutkan perjalanan menuju sumbawa.

            Tidak diceritakan perjalanan beliau, sampailah di sumbawa. Rakyat  sumbawa geger mendengar akan kedatangan pasukan Wilwatikta. Para rakyat pesisir pun diserang oleh pasukan jawa. Berita ini terdengar oleh Raja Dedela Nata, beliau murka dan memerintahkan para patih mempersiapkan bala tentara untuk menyongsong musuh. Raja pun turun ke medan perang untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Kerajaan Sumbawa. Peperangan tak terelakkan. Banyak pasukan kedua belah pihak berguguran. Dedela Nata berperang tanding dengan Ki Pasung Grigis, saling tikam, saling pukul, berguling, mereka mengeluarkan seluruh kesaktiannya. Berkat takdir, peperangan berakhir dengan Ki Pasung Grigis dan Dedela Nata sama-sama meninggal. Keduanya gugur sebagai Kesatria Bela Bangsa. Gugur demi Negara, serta Gugur demi bersatunya kerajaan di Nusantara, serta gugur demi tercapainya Sumpah Amukti Palapa Gajah Mada.

Iringan  

            Iringan dalam pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu komponen penting yang dapat memberikan warna sebuah pertunjukan. Dalam garapan ini saya memakai barungan semarapegulingan sebagai iringan inti dari pakeliran ini. Gambelan semarapegulingan akan memberikan aksen serta mendukung suasana di Bali. Adapun instrumen gambelan gambelan semarapegulingan  yang dipakai :

  1. Sepasang kendang krumpung
  2. Sepasang kendang jedugan
  3. Satu buah klentuk
  4. Satu buah cengceng ricik
  5. Satu buah klenang
  6. Empat tungguh gangsa
  7. Empat tungguh kantilan
  8. Dua tungguh calung/jublag
  9. Dua tungguh jegogan
  10. Satu buah gong
  11. Satu buah kempur
  12. Satu buah klentong
  13. Lima buah cengceng kopyak
  14. Empat buah suling

Selain mempergunakan Semarapegulingan, garapan ini juga mempergunakan iringan dari beberapa alat gamelan jawa yang bernada selendro. Tujuannya adalah untuk mendukung adegan jawa. Adapun beberapa alat tersebut meliputi

  1. Empat tungguh demung selendro
  2. Satu tungguh bonang penerus selendro
  3. Satu tungguh kenong selendro
  4. Dua tungguh slentem selendro

Selain alat-alat di atas, dalam garapan ini mempergunakan 8 buah rebana. Rebana ini dipergunakan untuk mendukung adegan-adegan, terutama pada adegan rakyat di Sumbawa.

Wujud Garapan pakeliran Jaya Tiga Sakti selengkapnya

Muhibah Seni ke San Fransisco USA

Muhibah Seni ke San Fransisco USA

ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar kembali melenggang di dunia internasional. Rombongan muhibah seni ini beranggotakan 22 orang yang terdiri dari 10 dosen, 10 mahasiswa ISI Denpasar dan didampingi  seorang  tim reviewer  DIKTI  Drs. Tjipto Sumadi, M.S.i.,MPD, serta seorang dari Ka. Seksi Kerjasama Luar Negeri, Dit. Kelembagaan dan Kerjasama Dirjen dikti Dra. Nining Setyawati berada di San Fransisco sejak 6 September lalu, dan kembali ke tanah air pada 16 September 2011. Kegiatan yang dibiayai DIKTIini dikoordinir oleh Konjen RI di San Fransisco beserta staf KJRI.

Para seniman ISI Denpasar ini pentas sebanyak 4 kali untuk resepsi diplomatik HUT RI ke 66, International House UC Berkeley, Asian Art Museum, dan University of San Fransisco. Workshop tari nusantara yang digelar mendapat sambutan yang sangat antusias dari peserta. Rektor ISI Denpasar mengatakan,”Hasil akademis kerjasama dengan UC Berkeley, University of San Fransisco, untuk program S2 dan S3 bagi dosen ISI Denpasar serta Sandwich Program, seminar, workshop, serta kontribusi artikel untuk Jurnal MUDRA ISI Denpasar. Hal ini merupakan peluasan networking untuk antisipasi peluang dan tantangan ke depan,”ujar Prof Rai.

Pada 8 September 2011 pertunjukan di Palace of Fine Art,ISI menampilkan Tari Padang Ulan, Tari Berburu, serta Tari Pakarena, pada 9 Septembe pertunjukan di International House, UC Berkeley dengan  Instrumentalia Rejang Ileh, Tari Selat Segara, Topeng Tua, Instrumentalia Rejang Gucek, Tari Pakarena, seta Dramatari Gambuh, pada 10 September, pertunjukan di asian art museum san francisco dengan mata acara : instrumentalia, tari selat segara, tari topeng tua, tari topeng keras, topeng penasar, dramatari gambuh, pada 11 September  rombongan menghadiri acara penutupan resmi pameran Bali (diundang oleh Asian Art Museum) bergabung dengan komunitas bali pendukung pameran, pada 12 September: pertunjukan di University of San Francisco dengan acara ; instrumentalia, tari selat segara, tari topeng tua, instrumentalia, tari pakarena, tari berburu, dramatari gambuh, serta kegiatan akademis lainnya.

“Keindahan kota Golden Gate Bridge San Fransisco serta antusiasme audience dalam setiap pementasan  tentu merupakan unforgettable moment  bagi kita semua, dan tentu menjadi energizer untuk melangkah lebih baik lagi demi citra ISI Denpasar yang lebih baik,”ujar Dekan FSP, I Ketut Garwa yang turut hadir dalam muhibah seni tersebut.

Nama-Nama Pembimbing TA Semester Ganjil 2011/2012

PENGUMUMAN

Besama ini kami sampaikan nama-nama Dosen Pembimbing Tugas Akhir Mahasiswa FSRD Semester Ganjil 2011/2012

File dapat di download disini.

Demikian kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

 

Denpasar, 19 September 2011

Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan

 

TTD

 

I Ketut Suwitra, SE

NIP. 197904272001121003

Peresmian Peserta Tugas Akhir Mahasiswa FSRD

Peresmian Peserta Tugas Akhir Mahasiswa FSRD

Peresmian Tugas Akhir Mahasiswa Semester Ganjil 2011/2012 FSRD ISI Denpasar Diresmikan Oleh Bapak Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Rai S, MA.

Tugas Akhir pada semester ini diikuti oleh 45 0rang mahasiswa yakni:

1. Ps. Seni Rupa Murni 11 orang

2. PS. Kriya Seni 1 orang

3. PS. Desain Interior 10 Orang

4. PS. Desain Komunikasi Visual 23 orang

5. Ps. Fotografi (tidak ada peserta)

Dalam peresmian kali ini juga dihadiri oleh Pembantu Rektor I, Dekan FSRD ISI Denpasar dan pembantu dekan I dan II beserta seluruh peserta, dosen pembimbing, anggota senat, serta Panitia.

Dalam sambutanya Dekan FSRD Mengharapkan kepada seluruh Peserta Tugas Akhir ; Dalam menghasilkan karya ilmiah baik pengkajian maupun penciptaan, harus menggunakan teori-teori terkini sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga karya ilmiah yang dihasilkan sebagai hasil inspirasi terbaru dan handal sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, dan inspirasi yang dihasilkan merupakan murni dari inspirasi dari penciptanya tetapi bukan inspirasi dari orang lain yang mengandung unsur PLAGIAT. Disamping itu pula mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiahnya harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasanya sebagai ilmu pengetahuan yang menunjukan karakter bangsa.

Sedangkan Bapak Rektor ISI Denpasar dalam sambutanya mengharapkan dan menekankan bahwa acara peresemian tugas Akhir Bukan Hanya sebagai rutinitas biasa, tetapi harus mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda dan mempunyai nilai plus dibbandingkan dengan peresmian  T.A yang sebelumnya sudah dilakukan.

Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik  Garapan Goresan Ilusi

Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik Garapan Goresan Ilusi

Kiriman Ngurah Krisna Murti, Mahasiswa PS Seni Tari. ISI Denpasar

Analisa Penyajian

                  Penyajian suatu garapan tari diperlukan cara yang matang guna mendukung kelancaran dari garapan ini. Goresan Ilusi ini dipentaskan dan diuji pada tanggal 27 Mei 2011 pukul 19.00 wita di panggung procenium Natya Mandala ISI Denpasar. Panggung procenium merupakan stage dengan satu arah penonton, yang memiliki daerah stage masing-masing. Daerah yang paling kuat dalam ruang tari adalah di centre stage. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan digambarkan stage procenium yang ada di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar yang memiliki daerah-daerah tersendiri.

Kostum

                  Kostum berfungsi untuk menutupi organ tubuh dan dapat menentukan suatu karakter / tokoh yang ditarikan. Selain itu kostum juga dapat memberikan nilai estetik (keindahan) terhadap sebuah karya tari, melalui desain-desain ruang yang ditimbulkan oleh kostum itu sendiri.

                  Kostum yang digunakan dalam garapan ini cukup sederhana mengingat garapan ini merupakan garapan yang berbentuk  kontemporer, selain itu kostum yang digunakan nantinya agar tidak mengganggu gerak yang dilakukan dan juga agar tidak membunuh karakter / tokoh yang dibawakan. Oleh sebab itu penggunaan serta memadupadankan warna yang satu dengan yang lainnya. Perlu diperhatikan agar kostum yang digunakan tepat dengan tema dari garapan itu sendiri. Penggunaan warna kostum biru, putih dan hitam.

           Berikut ini adalah rancangan kostum yang digunakan dalam garapan ini yaitu :

  • Kostum penari pria

–          Baju kaos warna putih dilumuri cat lukisan.

–          Celana pendek warna hitam dilumuri cat lukisan.

  • ·Kostum penari wanita

–          Topeng Rangda setengah jadi.

–          Badong warna merah muda.

–          Slop tangan dengan kuku panjang.

–          Gelang tangan kain warna hitam-putih.

–          Ikat pinggang warna hitam-putih.

–          Rumbai-rumbai dari kain dihiasi dengan gantungan uang kepeng.

–          Kamben.

–          Slop kaki degan kuku panjang.

–          Properti

–               Garapan Goresan ilusi ini menggunakan properti kuas lukis yaitu benda yang berbentuk lurus yang ujungnya berisi bulu untuk mewarnai lukisan di atas kanvas.

Tata Rias Wajah

            Tata rias pada dasarnya diperlukan untuk memberikan tekanan atau aksentuasi bentuk dan garis-garis muka sesuai dengan karakter tarian. Selain itu tata rias wajah juga menambah kesan keindahan yang dipadukan dengan kostum serta penataan lampu. Jadi, dalam karya tari Gresan Ilusi yang dipertunjukan di panggung proscenium dengan lampu-lampu pentas yang kuat, maka dituntut tata rias dengan penggunaan garis-garis muka yang kuat dan tegas serta warna-warna yang lebih tebal. Hal seperti ini juga dipengaruhi adanya jarak antara penari dan penonton agar enak dipandang dan secara umum dalam merias muka penguatan justru pada bagian garis mata, bibir, dan warna pipi.

Secara terperinci alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

  • Susu pembersih (cleaning milk) viva untuk kulit normal, berfungsi untuk membuka pori-pori kulit dan mengangkat kotoran yang menempel di kulit
  • Penyegar viva (face tonic) fungsinya untuk menyegarkan kulit
  • Body painting latulipe warna hitam.
  • Bedak tabur Marcks warna hitam
  • Eye shadow Ratu Ayu Solo warna coklat, putih, orange dan hitam berfungsi untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata.
  • Eyeliner sebagai penegas garis mata
  • Lipstik rance hitam  ditambah  untuk menambah warna bibir

Musik Iringan Tari

                 Faktor pendukung yang sangat penting pula dalam mewujudkan sebuah garapan tari, yaitu musik iringan. Hal ini dikarenakan, musik iringan tari tidak saja hanya sebagai pelengkap, tetapi penentu karakter, tema, dan suasana yang diinginkan.  Agar gerakan tari dan musik dapat berjalan selaras maka gerak tari dapat disesuaikan dengan ritme atau tempo yang terdapat pada musik iringan, sehingga dapat mewujudkan suasana dan menghidupkan kesan yang diinginkan. Instrumen yang digunakan dalam garapan tari Romance Akhirat ini adalah keyboard, flour, tambore, bongos, shaker, jimbe, suling, kantilan, jublag, gong. Musik iringan ditata oleh I Wayan Ary Wijaya, S.Sn dan didukung oleh Sanggar Palawara music company Tanjung Bungkak Denpasar. Adapun notasi musik atau iringan tari Gresan Ilusi yang digunakan adalah sebagai berikut

Analisa Penyajian, Properti, dan iringan musik  Garapan Goresan Ilusi, selengkapnya

Loading...