Angklung Purnama Budaya, Banjar  Batubidak, Kerobokan, Bagian I

Angklung Purnama Budaya, Banjar Batubidak, Kerobokan, Bagian I

Kiriman:  I  Made Sujendra, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

Profil  Desa Kerobokan

Kerobokan dulunya pemerintahanya  menggunakan istilah “ Perbekel” dan kebanyakan  mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka pemerintahanyapun tidak lagi menggunakan istilah Perbekel, dengan sebutan “Kepala desa” dan dengan diberlakukanya Undang- undang Otonomi Daerah, desa kerobokan dibagi menjadi tiga pemerintahan yaitu: “Kerobokan Kaja, Kerobokan dan Kerobokan Kelod”, dengan status Pemerintahanya memakai status “ Kelurahan”, namun tetap menjadi satu Desa Adat yakni “ Desa adat Kerobokan”.

Desa adat Kerobokan, terdiri dari : dua puluh lima Banjar Dinas dan empat puluh delapan Banjar Adat.  Mengempon “ satu Pura Desa Puseh, satu Dang Kahyangan ( Pura Petitenget ) dan lima pura Kahyangan”, termasuk salah satu di dalamnya Pura Dalem Kerobokan, yang letaknya paling Utara dan termasuk ke dalam wilayah “ Banjar Adat Batubidak”.

Hubungan   Pura Dalem  Kerobokan Dan  Sekehe  Angklung  “Purnama   Budaya”   Banjar   Batubidak  Kerobokan

            Pada awal- awal kemerdekaan , Pura Kahyangan Tiga dan Sad Kahyangan yang berada dilingkungan wilayah Desa Adat Kerobokan, diempon oleh warga banjar yang terdekat dengan Pura tersebut, dibantu oleh warga yang  dapat mengerjakan tanah “ Pelaba Pura”atau dengan kata lain mendapat Catu /Pecatu, sehingga mereka memiliki kewajiban untuk menghaturkan Piodalan di Pura tersebut. Karena lokasi Pura Dalem Kerobokan berdampingan dengan “ Pura Bujangga Waisnawa” dan “Pura Hyang Ratu Gede Pengubengan” maka penyungsungnya menjadi pengempon utama dari pada Pura Dalem Kerobokan, yang mayoritas merupakan cikal bakal pendiri Sekehe Angklung Purnama Budaya Banjar Batubidak Kerobokan.

Terbentuknya  Sekehe  Angklung “ Purnama Budaya”  Br Batubidak Periode, Tahun 1940 -1962

            Mayoritas kehidupan masyarakat pada saat itu sebagai petani, sehingga mereka bebas menentukan waktu mereka bekerja tanpa adanya ikatan jam kerja. Pada umumnya mereka pagi-pagi buta sudah berangkat ke lahan mereka masing-masing dan ketika hari sudah mulai agak panas biasanya mereka akan segera beranjak pulang. Sisa waktu biasanya dimanfaatkan berkumpul diluar rumah sambil membawa ayam aduan mereka masing-masing. Hiburan pada saat itu agak jarang ,tidak seperti sekarang.

            Berawal dari kecintaan mereka terhadap seni, akhirnya mereka sepakat membuat seperangkat gamelan angklung, melalui kelompok pemetik padi, yang dalam istilah balinya disebut “ sekehe manyi ,mereka membeli seperangkat gamelan sedikit demi sedikit sehingga menjadi seperangkat angklung “ keklentangan”. Setelah seperangkat gamelan terbentuk , karena di Bali tidak bisa terlepas dari yang namanya upakara untuk kesucian barungan gamelan tersebut.

            Keinginan untuk mendapatkan  taksu, atas kesepakatan akhirnya mereka mohon taksu atau  mendak Pregina di Pura Dalem Kerobokan. Sebagai rasa sujud bakti  sekehe angklung akan selalu siap ngayah setiap ada keperluan gamelan, mulai dari Pujawali, Melasti, Caru atau Tawur Agung termasuk juga acara pengabenan masal yang diselenggarakan oleh Pura Dalem Kerobokan dan ini masih tetap berlaku sampai pada saat ini.

            Mengingat luasnya wilayah Desa Adat Kerobokan, banyaknya Pura-pura Paibon, dan minimnya jumlah Gamelan pada saat itu  maka keberadaan Sekehe Angklung sangat membantu kegiatan adat di Desa kerobokan , mulai dari ; upacara Pitra Yajna, Dewa Yajna, Manusa Yajna dan lain-lainya. Adapun gending –gending yang disajikan pada saat itu , hanyalah tabuh-tabuh keklentangan. Dengan kondisi seperti ini  sangat mendukung perkembangan angklung Purnama Budaya, karena dengan seringnya mereka diupah,  tentunya sekehe yang bersangkutan bisa memiliki khas, yang akan digunakan untuk melengkapi dari pada barungan gamelan tersebut, diantaranya, satu buah Gong yang terbuat dari Drum, sepasang kendang besar dan mengganti Pelawah Gamelan yang pertama, yang konon bentuknya sangat sederhana sekali.

Periode , Tahun  1962 – 1965

             Pada periode ini, terjadi regenerasi yang merupakan generasi ke -2 di sekehe Angklung Purnama Budaya. Setelah memiliki instrument Gong dan Kendang besar mulailah mereka mencari Tabuh-tabuh petegak, Pelegongan dan tari  Lepas. Inilah yang merupakan awal mula berdirinya Legong Angklung “ PURNAMA  BUDAYA” Br. Batubidak Kerobokan, dengan pelatih tabuh waktu itu adalah Bapak I Nyoman Dendi ( almarhum ), dari Banjar Pemedilan Denpasar. Para penarinya pada saat itu diambil dari beberapa banjar yang merupakan PENGEMPON DALEM   antara lain : Banjar Batubidak, Banjar Babakan dan Banjar Batuculung. Tarian yang dicari antara lain seperti :

  • Tari Pendet , dengan 4 orang Penari.
  • Tari Marga Pati.
  • Tari Tenun.
  • Tari Wiranata.
  • Tari Panji Semirang.
  • Tari Oleg Tamulilingan.
  • Palawakia.
  • Legong Keraton.

            Semenjak resmi berdiri legong angklung Purnama banyak mendapat undangan pentas di desa-desa lain. Menurut penuturan Bapak IKetut Sunia (85 tahun) selaku nara sumber, ketika mereka pentas di tempat lain, rombongan sering dihadang di tengah perjalanan  biasanya, jalan-jalan dipenuhi dengan bambu, batu, kayu dan material-material lainya. Hal ini merupakan konsekwensi dari situasi politik yang bergejolak ketika itu.  Menurut Bapak Ketut Sunia misalnya ketika rombongan pentas di Desa Sembung dan di Bukit, bahkan kuda penarik kereta juga dilempari orang tak dikenal. Jadi bisa dibayangkan bagaimana rawanya situasi ketika itu, transportasi satu-satunya saat itu adalah dokar, juga tidak ada penerangan listrik. Setelah terjadinya peristiwa G-30 S PKI, menyebabkan legong Angklung Purnama dibubarkan   (mesimpen ), dengan suatu upacara yang disebut dengan Metebasan dengan sarana utama yaitu memakai seekor burung Cinglar.

            Walaupun legong telah dibubarkan, kegiatan sekehe angklung masih tetap berjalan sebagaimana mestinya, karena Gamelan saat itu masih langka. Tapi untuk upacara Dewa yajnya merka sudah memakai Gong dan kendang besar ( cedugan / gupekan ), dan untuk Pitra Yajnya mereka memakai tabuh-tabuh kekelentangan, jadi sudah mulai ada perbedaan dalam pemakaian instrument. Ini berlangsung sampai tahun 1980-an.

Angklung Purnama Budaya, Banjar  Batubidak, Kerobokan, Badung I selengkapnya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melekatkan Nilai-nilai Budaya dalam Proses Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melekatkan Nilai-nilai Budaya dalam Proses Pendidikan

Jakarta – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) resmi berubah nama menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik kabinet hasil reshuffle, Rabu pagi, (19/10), di Istana Negara.

Sesuai Keppres No.59/P/Tahun 2011, Mendiknas Mohammad Nuh resmi berganti jabatan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Kepemimpinannya di Kemdikbud dibantu dua wakil menteri, yaitu Musliar Kasim sebagai Wakil Mendikbud bidang pendidikan dan Wiendu Nuryanti sebagai Wakil Mendikbud bidang kebudayaan.

Dalam keterangan persnya, Mendikbud M. Nuh mengatakan, ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Yang pertama adalah ingin nilai-nilai budaya melekat dalam proses pendidikan kita,” ujarnya saat menggelar jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Rabu siang, (19/10).

Kedua, Menteri Nuh menjelaskan, Kemdikbud ingin menumbuhkan kecintaan anak-anak Indonesia terhadap nilai-nilai budaya. Ia member contoh apresiasi anak-anak terhadap museum. Menurutnya, kehadiran museum belum bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak untuk mempelajari sejarah atau nilai budaya. “Museum belum bisa memunculkan nilai atraktif”.

Tujuan yang terakhir, Kemdikbud akan berusaha menggali warisan budaya yang belum ditemukan. Saat ini, warisan budaya Indonesia yang telah diangkat menjadi warisan budaya dunia antara lain batik, wayang, keris dan angklung. Untuk ke depannya, diharapkan akan bertambah warisan budaya Indonesia yang dikenal masyarakat dunia.

Wamendikbud Bidang Pendidikan, yang juga mantan Rektor Universitas Andalas, Musliar Kasim, mengatakan, penyatuan visi pendidikan dan kebudayaan ke dalam satu kementerian harus bisa saling mengisi. “Anak didik harus punya kecerdasan yang baik, tapi juga memiliki karakter budaya Indonesia,” tuturnya.

Sementara Wiendu Nuryanti, Wamendikbud Bidang Kebudayaan, yang juga Guru Besar UGM mengatakan, akan memprioritaskan terselesaikannya cetak biru pembangunan nasional kebudayaan. “Tujuan cetak biru itu untuk jadi panduan, berisi kebijakan-kebijakan ke depan, 15 atau 20 tahun ke depan,” jelasnya. Dalam cetak biru tersebut akan dijabarkan strategi dan program-program untuk pembangunan nasional kebudayaan.

Sumber: kemdiknas.go.id

Direktorat Jenderal Kebudayaan Masuk APBN Kemdikbud Tahun 2012

Direktorat Jenderal Kebudayaan Masuk APBN Kemdikbud Tahun 2012

Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memasukkan Direktorat Jenderal  Kebudayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2012.

Direktorat Jenderal Kebudayaan merupakan organisasi baru yang dibentuk seiring dengan perubahan nomenklatur Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, urusan kebudayaan adalah bagian dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

“Oleh karena itu kita berharap (APBN) bisa diselesaikan dalam waktu dua bulan ini,” Demikian disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, saat menggelar jumpa pers di Gedung Kementerian dan Kebudayaan, Rabu siang (19/10/2011).

Menteri Nuh menyampaikan, berkenaan dengan penambahan Direktorat Jenderal Kebudayaan di kementerian yang dipimpinnya, selain APBN ada tiga konsekuensi lain yang harus segera dirampungkan di penghujung tahun 2011 ini.

Pertama, pengorganisasian Direktorat Jenderal Kebudayaan. Ada dua direktorat yang menangani kebudayaan, sebelumnya berada di bawah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan digabungakan dalam satu Direktorat Jenderal Kebudayaan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“(dua direktorat) itu nantinya akan masuk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Direktorat Jenderal Kebudayaan,” kata Menteri Nuh.

Kedua, jika urusan pengorganisasian telah selesai, urusan kepegawaian merupakan hal penting yang juga harus segera diselesaikan. Karena urusan kepegawaian menyangkut administrasi dan gaji pegawai.

Yang ketiga, terkait dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari Direktorat Jenderal Kebudayaan. Tupoksi tersebut merupakan ukuran untuk capaian kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan ke depan. Tupoksi dalam membangun kebudayaan di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata tentu berbeda dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kita tidak ingin menambah satu organisasi tetapi tidak ada ukuran keberhasilan atau program utamanya,” katanya.

Hingga saat ini Menteri Nuh belum menyebutkan nama calon Direktur Jenderal Kebudayaan. Namun demikian beliau mengajak semua pihak untuk membantu kelancaran proses penyatuan Direktorat Jenderal Kebudayaan ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mendukung pernyataan Mendikbud tentang tupoksi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Wakil Mendikbud bidang kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan akan memprioritaskan terselesaikannya cetak biru pembangunan nasional kebudayaan. “Tujuan cetak biru itu untuk jadi panduan, berisi kebijakan-kebijakan ke depan, 15 atau 20 tahun ke depan,” jelasnya. Dalam cetak biru tersebut akan dijabarkan strategi dan program-program untuk pembangunan nasional kebudayaan.

Sumber: kemdiknas.go.id

Pelantikan Pejabat Struktural di Lingkungan ISI Denpasar

Pelantikan Pejabat Struktural di Lingkungan ISI Denpasar

Pelantikan pejabat di lingkungan ISI Denpasar yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 Oktober 2011 di gedung Natya Mandala ISI Denpasar dihadiri oleh Rektor ISI Denpasar, pejabat struktural, segenap pegawai, dan dosen di lingkungan ISI Denpasar. Selain itu turut pula mengundang seorang Pandita yang berperan dalam acara sumpah jabatan.

Kegiatan pelantikan pejabat di lingkungan ISI Denpasar meliputi I Wayan Suda, S.E yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Perencanaan pada Biro Administrasi dan Keuangan (BAUK) ISI Denpasar menjadi Kabag Perencanaan dan Keuangan pada BAUK, dan jabatan sebelumnya diserahkan kepada Tjokorda Rakarda Niti Semara, S.T. Pelantikan yang kedua adalah Ni Komang Hermawati, S.E yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Keuangan pada BAUK dilantik menjadi Kasubag Kepegawaian pada BAUK, kemudian yang mengantikan beliau adalah Ni Luh Made Suwaryanti, S.E.

Acara pelantikan dilaksanakan dalam suasana khidmat ini diakhiri dengan acara ramah tamah serta pemberian ucapan selamat kepada pejabat yang dilantik. Dalam kesempatan ini Rektor ISI Denpasar secara khusus megucapkan selamat kepada pejabat yang baru saja dilantik serta berpesan agar mampu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, beliau juga menambahkan dalam waktu dekat akan ada beberapa mutasi internal terkait dengan reformasi birokrasi, tambahnya.

Konsep Desain Puri Gading Spa And Beauty Salon

Konsep Desain Puri Gading Spa And Beauty Salon

Kiriman Pande Nyoman Wira Gunartha, Mahasiswa PS. Desain Interior ISI Denpasar.

Latar Belakang Konsep

 Sebelum memulai untuk merancang sebuah interior, desainer harus melakukan pemikiran mengenai konsep. Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer didalam memecahkan permasalahan atau problem desain. Pengertian konsep menurut Poerwadarminta berasal dari bahasa latin yaitu Conseptus yang berarti tangkapan. Secara subyektif pencaharian konsep adalah kegiatan intelek untuk menangkap sesuatu, dan secara obyektif pencaharian konsep adalah sesuatu yang ditangkap oleh kegiatan intelek. Jadi konsep adalah hasil dari tangkapan manusia. Di dalam konsep terdapat tanda-tanda umum dari suatu benda atau hal. Fungsi dari konsep yakni untuk menghasilkan ekspresi dalam wujud  perencanaan. Sebelum menciptakan sebuah desain, konsep dituangkan melalui gagasan ide awal yang ada pada proses pra-desain. Konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu kesatuan. Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks, dan keyakinan dapat digabungkan bersama. Suatu konsep harus mengandung kelayakan, ia menunjang maksud-maksud dan cita-cita pokok suatu proyek dan memperhatikan karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari setiap proyek. Gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi soal arsitektonis formal seperti siang hari, ruang, urutan ruang, integrasi struktur dan bentuk, dan penapakan (siting) dalam bentuk alam.

Suatu tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan suatu proyek. Gagasan superorganisasi mengacu kepada konfigurasi geometris umum atau hirarki yang harus diperhatikan oleh bagian-bagian suatu proyek. Suatu gagasan superorganisasi memungkinkan variasi pola di antara bagian-bagian, hanya selama mereka memperkuat pola keseluruhan. Tujuan gagasan superorganisasi adalah untuk memberi cukup struktur bagi pola sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian dapat dikembangkan dengan keistimewaan-keistimewaannya sendiri dan masih menunjang keseluruhannya. Parti (skema) dan esquisse (sketsa) adalah produk menurut konsep dan grafik dari suatu metode pengajaran khusus, metode ini menghendaki agar dapat mengembangkan kecakapan konseptual sampai suatu tingkat yang tinggi.

Jenis-jenis Konsep dalam Desain

  1. Analogi (memperhatikan hal-hal lain)
  2. Metafora (memperhatikan abtraksi-abtraksi)
  3. Hakikat (memperhatikan di luar kebutuhan-kebutuhan program)
  4. Konsep programatik (memperhatikan syarat-syarat yang dinyatakan)
  5. Cita-cita (memperhatikan nilai-nilai umum)

Dalam perancangan desain Puri Gading Spa dan Beauty Salon ini, mahasiswa menggunakan konsep yang mengarah ke Analogi, karena desain Spa dan Salon ini harus memiliki ciri khas yang tersendiri dari Spa dan salon yang lain. Bila arsitek atau desainer tidak memiliki cita-cita untuk acuan dan menggunakannya dalam konseptualisasi dan mengembangkan rancangan-rancangan mereka, tugas mereka akan lebih sulit.

Wawasan, gagasan, konsep, dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Pencaharian akan konsep yang tepat dan penerapannya dapat membantu menciptakan arsitektur yang baik. Konsep yang dipilih dalam Desain Interior Puri Gading Spa and Beauty Salon ini adalah Natural Terapi. Konsep ini merupakan perpaduan kebutuhan suasana pada sebuah Salon dan Spa yaitu ketenangan dengan karakter sentuhan alam yg lembut. Pengambilan konsep ini bertujuan untuk menciptakan suasana tenang bagi penghuni Salon dan Spa karena Spa adalah tempat Relaksasi yang harus memiliki kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya. Selama ini fasilitas pada Salon dan Spa dirancang hanya berdasarkan aspek fungsi tanpa sentuhan nilai estetis, kenyamanan bagi penggunanya. Gaya yang dipilih pada desain interior Puri Gading Spa and Beauty Salon adalah modern.

Penjabaran Konsep

a. Pengertian Natural Terapi

Sejak 25 abad yang lalu, Hipokrates sudah meyakini bahwa tubuh mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Istilah natural sendiri dalam bahasa Inggris merupakan suatu adjective (kata sifat ) yang berarti not artificial or manmade. Dalam pengobatan alternatif istilah natural merupakan suatu simbol kebaikan. Oliver Wendell Holmes (1809-1894) menyebutkan pandangan ini sebagai “the nature –trusting heresy”. Kepercayaan ini memisahkan secara jelas antara dua kutub moral seperti antara natural dengan artificial, pure dengan toxic, organic dengan synthetic, teknologi sederhana dengan teknologi canggih. Kedokteran konvensional secara otomatis mengalami ‘kerugian’ dari prinsip dua kutub ini karena kedokteran konvensional seringkali dihubungkan dengan teknologi yang canggih yang berlawanan dengan kesederhanaan dan sifat alami.

Istilah natural ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu kedokteran konvensional yang lebih menitikberatkan pada basis molekuler, patofisiologi penyakit dan penyembuhan penyakit dengan penggunaan obat-obatan kimia. Seringkali kedokteran konvensional melupakan faktor internal dari kesembuhan penyakit seperti bagaimana meningkatkan respon internal kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dan meningkatkan peran aktif pasien bagi kesembuhan dirinya.

Hal tersebut diatas menjadikan istilah natural menjadi identik dengan pengobatan alternatif meskipun sebenarnya praktisi kedokteran konvensional menerapkan pula penyembuhan suatu penyakit kepada faktor internal tubuh seperti kesembuhan pada luka, prinsip self-limitting disease pada infeksi virus, maupun tirah baring untuk pemulihan. Di satu sisi istilah natural / alami yang selalu bernuansa positif dan tidak berbahaya juga tidak berlaku mutlak pada semua bahan yang dikatakan alami seperti: sealaminya racun ular yang digunakan untuk pengobatan tetaplah sangat berbahaya, ataupun reaksi idiosinkrasi seperti sindrom steven johnson dapat terjadi dengan hanya mengkonsumsi ginseng dengan dosis yang reguler. Dalam Desain Interior Puri Gading Spa and Beauty Salon ini penggunaan konsep Natural di aplikasikan pada seluruh elemen ruang dan fasilitas. Seperti halnya dengan penerapan elemen pembentuk ruang yaitu lantai, dinding, plafon. Pada plafon unsure natural yanag digunakan adalah penggunaan bahan alami dan menimbulkan kesan berada di lingkungan alam.

             Terapi berasal dari bahasa Inggris yang asal katanya ialah “therapy yang berarti terapi, pengobatan”.  Sedangkan menurut bahasa Arab terapi sepadan dengan kata Syafa- Yasyfi- Syifaan, yang berarti pengobatan, mengobati,  menyembuhkan. Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terapi berarti usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit,  pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Didalam Kamus Ilmu-ilmu Sosial juga ditemui kata therapy yang berarti perlakuan atau cara-cara menyembuhkan penyakit yang diderita oleh seorang individu. Selanjutnya dalam Kamus Lengkap Psikologi kata therapy berarti suatu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan satu kondisi patologis.

Adapun pengertian terapi secara terminologi yang dikemukakan oleh para ahli antara lain: menurut pendapat Andi Mappiere AT, mengatakan Terapi adalah suatu proses berjangka panjang berkenaan dengan rekonstruksi pribadi.
Adapun menurut Abdul Aziz Ahyadi terapi ialah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional, dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien yang bertujuan menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada, meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif.

Kemudian menurut James P Chaplin yang dikutip oleh Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir: Mengartikan terapi dari dua sudut pandang. Pertama: Secara khusus adalah penerapan tenik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penenangan diri setiap hari. Kedua: Secara luas adalah mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan informal atau diskusi personal dengan guru atau teman. Maka sudah jelaslah bahwa pengertian terapi adalah pengobatan alam pikiran dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis.  Dari uraian diatas dapat disimpulkan Pengertian natural terapi adalah pengobatan yang menggunakan unsur alamiah dari alam yang dapat memberikan kesehatan bagi tubuh. Dalam perancangan Spa dan Salon ini penerapan Natural diterapkan pada bentuk ruang dan bahan yang digunakan dalam desain interior ini. Dan unsur terapi diterapkan dengan pemilihan warna hangat dan teduh yang secara psikologis dapat menciptakan suasana ruang yang nyaman bagi kejiwaan personal pengguna ruang tersebut.

b. Warna

Keindahan warna bisa diterapkan pada dinding ruang, dll. Selain untuk estetika, warna pada rumah juga memiliki fungsi lain. Saat ini banyak ruangan dicat dengan warna yang tidak selalu putih atau krem, melainkan dengan warna yang lebih mencolok, seperti merah dan hijau. Selain itu, ada ruangan yang catnya merupakan kombinasi dua warna atau lebih. Sedikit bermain dengan warna cerah dapat membuat hunian terasa menyenangkan dan segar untuk dipandang. Selain itu, penggunaan warna lebih dari satu juga banyak manfaatnya. Manfaat warna hunian warna-warni antara lain untuk memberi aksentuasi atau kesan yang berbeda agar bisa menimbulkan tampilan yang lebih variatif dan mempertegas konsep ruangan.

Penggunaan warna yang beragam pada interior lebih tepat jika rumah tersebut luas dan lebar agar kesan terlalu luas bisa dikurangi. Jika ruangan itu kecil, menggunakan banyak warna malah akan membuat ruangan di dalamnya terasa semakin sempit. Untuk bermain warna, sebaiknya disesuaikan dengan Konsep yang dipakai dalam suatu desain. Beberapa pakem tetap harus menjadi perhatian. Salah satunya, penggunaan warna berbeda, tetapi masih turunan warna dasar. Misalkan warna yang sama, tapi lebih soft atau bahkan lebih tua. Aryo menuturkan, rumah bergaya minimalis modern cenderung dapat lebih leluasa memainkan warna-warnanya bisa kontras dan berani. Tiap warna mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda. Berikut merupakan karakter–karakter warna:

Biru tua Melambangkan perasaan yang dalam. Warna ini mempunyai karakter tentang konsentrasi, ketenangan, bekerjasama, dapat menerima segala masukan, perasa, cerdas dan bersatu. Selain itu warna biru juga memberikan pengaruh lemah lembut, bijaksana, cepat puas, pangasih dan penyayang, tidak mudah tersinggung dan banyak kawan.

Merah dan Orange Melambangkan kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, agresif, bersaing, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat.

Hijau dan Biru Melambangkan elastisitas keinginan. Cenderung pasif, bertahan, mandiri, posesif, susah menerima pemikiran orang lain. Pengaruh dari warna ini antara lain teguh dan kokoh, mempertahankan miliknya, keras kepala, dan berpendirian tetap.

Kuning Terang Warna ini bersifat menonjol, semangat untuk maju dan toleransi tinggi. Pengaruh warna ini antara lain riang, dermawan, dan sukses.

Ungu Ungu adalah capuran warna merah dan biru. Menggambarkan sikap “gempuran” keras yang dilambangkan dengan warna biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus ke pengertian yang dalam dan peka. Bersifat kurang teliti namun penuh harapan.

Konsep Desain Puri Gading Spa And Beauty Salon selengkapnya

Loading...