Segera  Kirimkan Dosen Ke Perth

Segera Kirimkan Dosen Ke Perth

Kiriman Dewi Yulianti, Staf Dosen PS. Seni Karawitan.

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tak pernah surut dengan kreativitas dan aktivitas seni. Setelah Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) pentas kolaborasi dengan Mahasiswa Maha Gotra Ganesha ITB beberapa hari yang lalu, giliran Fakultas Seni Rupa & Design (FSRD) menggelar pembukaan pameran Tugas Akhir mahasiswa. Di sela-sela aktivitas tersebut, Senin (17/1),Rektor ISI, Prof Dr. I Wayan Rai S.,M.A., didampingi Pembantu Rektor IV, I Wayan Suweca,S.SKar.,M.Mus. di ruang kerjanya menerima kunjungan Karen Bailey, Project manager Balai Bahasa Indonesia Perth  dengan agenda pembahasan kerjasama dan penandatanganan MoU.

Prof. Rai menyambut baik uluran kerja sama tersebut. Pihaknya mengungkapkan terima kasih karena kerjasama ini merupakan upaya ISI Denpasar untuk terus mengepakkan sayap networking ke dunia internasional. “Kami siap mengirimkan dosen kami sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh pihak pemerintah Australia, khususnya Perth. Ini adalah kesempatan emas bagi dosen kami untuk terus belajar sehingga mampu berkiprah di tingkat internasional,”pungkasnya.

Karen Bailey yang hadir juga dalam pembukaan pameran, tak dapat menyembunyikan kekagumannya pada kampus seni satu-satunya di Bali ini. “Kami sangat bangga dan berterima kasih ISI Denpasar menerima kami dan sepakat untuk bekerja sama dan menandatangani MoU,”papar Karen setelah menjelaskan rencana kerjasama, dimana ISI Denpasar diminta mengirim seorang dosennya untuk mengajar tari dan tabuh dalam waktu dekat ini di sekolah-sekolah di Perth. Pada hari yang sama, ISI Denpasar kembali menerima kunjungan dari Norwegian University of Technology and Science for Teacher Education guna membahas kerjasama di bidang pendidikan. Elin Angelo dan Espen Aalberg memaparkan rencana kerjasama dengan ISI Denpasar yang disambut baik oleh pihak Rektor beserta jajarannya.

Nah, tentu hal ini sejalan dengan beberapa program studi yang akan segera dibuka di ISI Denpasar dalam waktu dekat ini. Wacana tentang ISI Denpasar menjadi “centre of excellent’ tentu bukan hanya pemanis bibir. Segudang prestasi yang sudah dicetak oleh mahasiswa maupun dosennya sudah tidak diragukan lagi. Gema ISI Denpasar tidak hanya terdengar di tingkat lokal, dan nasional, tapi juga di tingkat internasional.

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor :134/IT5/LL/2011 Tanggal : 16 januari 2012

PENGUMUMAN

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Nomor : 134/IT5/LL/2012

Kuasa Pengguna Anggaran Institut Seni Indonesia Denpasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Alamat, Jln. Nusa Indah Denpasar mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2012, seperti di bawah ini :

Pengumuman Selengkapnya 

Pameran Tugas Akhir Mahasiswa FSRD  Semester Ganjil 2011-2012

Pameran Tugas Akhir Mahasiswa FSRD Semester Ganjil 2011-2012

Kiriman Nyoman Dewi Febryani, ST., MDs., Staf Dosen FSRD.

Pameran Tugas Akhir mahasiswa ISI Denpasar merupakan kegiatan rutin yang dilangsungkan setiap semester. Pameran Tugas Akhir akan dilangsung selama empat hari yakni dari tanggal 17-20 Januari 2012 bertempat di Gedung Kriya Hasta Mandala kampus ISI Denpasar. Pameran Tugas Akhir Fakultas Seni Rupa dan Desain diikuti oleh hampir seluruh jurusan pada fakultas tersebut. Total jumlah peserta Pameran kali ini adalah 36 orang yang berasal dari Jurusan Seni Rupa Murni 6 mahasiswa, Jurusan Kriya Seni 1 mahasiswa, Jurusan Desain Program Studi Interior 7 mahasiswa, dan Program Studi Desain Komunikasi Visual sejumlah 22 mahasiswa.

Acara yang dibuka oleh Rektor ISI Denpasar pada hari selasa (17/1) selain dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan pegawai di lingkungan kampus juga turut dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar. Kehadiran para undangan turut memberikan semangat kepada para mahasiswa yang sedianya akan melangsungkan ujian Tugas Akhir usai menggelar pameran.

Usai memberikan sambutan, Rektor ISI Denpasar beserta para undangan menikmati karya yang dipamerkan, “luar biasa” demikian ungkap Prof Rai. Beliau mengungkapkan sangat mengapresiasi kreatifitas mahasiswa peserta Tugas Akhir,  karya yang dihasilkan oleh mereka sangat inspiratif dan penuh inovasi, diharapkan nantinya usaha serta kerja keras mahasiswa akan membawa seluruh peserta lulus kemudian diwisuda pada pertengahan tahun nanti.

Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu. M.Si, beliau menambahkan dengan diangkatnya tema ‘semangat kebersamaan’ dalam  pameran ini  diharapkan  mampu  memberikan hal positif kepada para mahasiswa agar nantinya bisa lulus secara bersama-sama.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini dibuka untuk umum dimulai dari pagi hingga sore, pada saat acara pembukaan pameran mahasiswa peserta Tugas Akhir  akan hadir dan menjelaskan karyanya kepada pengunjung yang hadir, hal ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan seniman maupun masyarakat umum. Dan diharapkan para pengunjung yang menikmati pameran memberikan masukan kepada para mahasiswa mengenai karya yang mereka tampilkan sehingga memberikan perspektif yang berbeda kepada peserta.

Pembukaan Pameran Tugas Akhir Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Semester Ganjil 2011-2012

Pembukaan Pameran Tugas Akhir Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Semester Ganjil 2011-2012

Dalam Pameran Kali ini Mengambil Tema “DALAM KEBERSAMAAN” Pameran ini diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta Ujian Tugas Akhir Periode semester ganjil 2011-2012 dari seluruh Jurusan yang ada di Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar dengan jumlah keseluruhan peserta 36 orang mahasiswa. Dari Jurusan Seni RUpa Murni Minat Seni Lukis 6 orang, Dari Jurusan Kriya Seni sebanyak 1 orang, Dari Jurusan Desain PS. Desain Interior 7 orang dan dari Jurusan Desain PS Desain Komunikasi Visual Sebanyak 22 Orang.

 

 

 

 

 

 

Pameran yang digelar saat ini merupakan hasil kreativitas mahasiswa Seni Rupa yang memiliki nilai sangat Spesifik karena menampilkan karya-karya sesuai dengan perkembangan Seni Rupa dan Desain sebagai sebuah bidang yang selalu bergerak bersama dengan zaman, gaya hidup, trend serta tak lepas dari budaya yang mengikatnya.

 

 

 

 

 

 

Pameran yang digelar kali ini dibuka oleh Rektor ISI Denpasar yang disaksikan oleh Dekan FSRD beserta jajaranya serta Civitas Akademika ISI Denpasar dan Instasi terkait, dalam sambutanyaRektor ISI Denpasar Mengharapkan pameran kali ini mampu membawa kiprah dan kontribusi terutama dalam meningkatkan wacana, evaluasi, apresiasi seni terhadap masyarakat, serta merupakan penjelajahan mahasiswa dalam mengembngkan bakat alamiah yang kemudian berproses maju dan berkelanjutan. Dan sebagai proses melelui penempaan di bangku kuliah yang hasilnya dapat melahirkan praktisi dan pengkaji seni, yang profesional dan berkepribadian.

 

 

 

 

 

 

Pameran ini juga diharapkan dapat membangun dialog aprsiaif serta mampu meningkatkan kesadaran budaya bagi para seniman, pecinta seni, desainer, pengamat seni dan masyarakat pada umumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gamelan Gong Suling

Gamelan Gong Suling

Kiriman: I Wayan Adi Sucipta, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

Nama Barungan: Gong Suling

Gong Suling pada dasarnya merupakan pengembangan dari Gong Kebyar, teknik tabuh yang digunakan hampir semuanya berasal dari Gong kebyar, hanya saja pembawa melodinya tidak lagi gangsa yang terbuat dari krawang melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda. Gong Suling diperkuat dengan melodi bersifat unisono oleh ricikan rebab dengan memiliki dua utas dawai yang disebut wadon dan lanang. Terkait dengan fungsi suling dalam seni karawitan kebyar, hingga saat belum diketahui secara pasti kapan instrumen suling masuk sebagai bagian barungan gamelan tersebut. Munculnya gamelan gong kebyar sebagai salah satu bentuk ensambel baru dalam seni karawitan Bali pada abad XIX, tidak dijumpai adanya penggunaan suling dalam komposisi-komposisi kekebyaran yang diciptakan. Penyajian komposisi ”kebyar” yang dinamis, menghentak-hentak serta pola-pola melodi yang ritmis tidak memungkinkan bagi suling untuk dimainkan di dalamnya. kesenian ini adalah salah satu kesenian tua yang ada di kabupaten Jembrana. kesenian ini hanya ditampilkan pada saat ada upacara keagamaan saja. Namun dengan perubahan jaman, kesenian ini berubah menjadi sebuah seni umum yang dipertontonkan.

Sajian Gong Suling didominasi oleh suling. Diawali dengan ber­jajarnya para pemain suling dengan pemain Rincik, klenang dan klenyir di dalam sajiannya. Para pemain saling mengisi dalam sajian yang secara tidak langsung mengambil pola dari gong kebyar tersebut. Terjadinya per­kembangan fungsi suling tersebut merupakan salah satu fenomena yang sangat menarik dimana suling yang pada awalnya memiliki fungsi sekunder yaitu instrumen pendukung, berkembang menjadi instrumen primer yaitu instrumen utama.

Gamelan Gong Suling adalah barungan gamelan yang didominir oleh alat-alat tiup suling bambu yang didukung oleh instrumen-instrumen lainnya. Gamelan ini berlaraskan pelog lima nada.

Gong Suling pada hakekatnya merupakan pengembangan dari Gong Kebyar, tabuh – tabuh yang dibawakan hampir semuanya berasal dari Gong Kakebyaran, hanya saja pembawa melodinya tidak lagi gangsa yang terbuat dari krawang melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda.

Salah Satu instrumen alam Gong Suling adalah terdapatnya suling bambu yang besar ukurannya. Panjangnya ada sekitar 35 inci dan berdiameter 1,7 inci. Wilayah nadanya lebih sedikit dari dua oktaf dan bermula pada nada B, di bawah nada C pusat. Ini adalah jenis suling vertikal dengan tiup ujung dan merupakan suling bass. Suling tersebut pada bagian bawah jika sedang dimainkan dalam kedudukan vertikal maka akan terbuka. Pada bagian bawah diraut atau diiris sedikit dari buku ruasnya. Lubang-lubang jari yang dinamakan song, terdapat pada bagian atas dari suling dan jumlahnya diselaraskan dengan tangga nada yang diperlukan. Ukuran suling pada kesenian Gong Suling yang panjang tersebut, mengharuskan pemainnya merentangkan tangannya dalam memainkan atau meniupnya dan ujungnya yang terbuka harus ditopangkan ke tanah.

Instrumen-instrumen yang digunakan dalam Gamelan Gong Suling ialah:

  1. 2 (dua) buah kendang
  2. 1 (satu) buah kajar
  3. 1 (satu) buah kemong
  4. 1 (satu) buah ceng-ceng kecek
  5. 1 (satu) buah gong pulu
  6. 1 (satu) buah kempur
  7. 2 (dua) buah suling berukuran kecil
  8. 4 (empat) buah suling berukuran sedang
  9. 2 (dua) buah suling berukuran besar.

Lagu yang dimainkan dalam Gamelan gong Suling terdiri dari:

Gending petegak

Gending petegak yang dimaksud ialah gending-gending yang disajikan secara instrumental. Garis yang tegas untuk menyatakan cirri-ciri ini memang belum mengikat dalam hubungan praktik karawitan dalam masyarakat luas dewasa ini. Pengaruh kreasi local dimana instrument yang bersangkutan hidup sangat sering mempengaruhi fungsi atau tugas-tugas dari sebuah ansambel/barungan gamelan. Gending-gending petegak ini disajikan saat-saat diadakannya upacara adat-keagamaan. Sering juga karawita tari disajikan sebagai gending-gending petegak.

Penyajian gending-gending petegak seperti disinggung diatas, bentuknya bentuknya termasuk jenis-jenis tabuh. Ada bagian-bagian tertentu cara memainkannya diulang-ulang dan bagian penghubung yang berfungsi sebagai perantara dari bagia-bagian yang dihubungkan. Bagian yang harus diulang tidak diharuskan dengan satu perhitungan pasti, tetapi tergantung berapa kali pemain ingin mengulang bagian tertentu itu, kemudian beralih dengan kode-kode tertentu dari satu atau lebih alat yang berfungsi mengendalikan irama (biasanya instrument kendang) dan yang mengendalikan melodi (biasanya instrument terompong) atau kalau tidak memakai instrument terompong biasanya yang mengendalikan melodi adalah instrument gangsa giing. Alat pengendali irama dengan pengendali melodi bekerjasama untuk memimpin tempo, dinamika, dan tujuan penyajian pada waktu lagu itu beralih. Demikian juga kerjasama antara kedua tugas alat pengendali irama dan pengendali melodi selalu dibutuhkan dalam menyelesaikan lagu.

Adapun tabuh petegak yang dimainkan dalam barungan Gamelan Gong Suling diantaranya:

  1. Sinom ladrang
  2. Lengker
  3. Selisir.
  4. Sekar gadung
  5. Bapang gede, dll

Gending untuk mengiringi tari

Sistim penyajian gending-gending jenis ini disesuaikan dengan kepentingan penyajian tarian yang diiringi. Jumlah dan jenis gending-gending ini sangat banyak, sama banyak dengan jumlah dan jenis  tari-tarian yang ada. Hampir semua jenis barungan gamelan Bali dapat dipakai untuk mengiringi tari-tarian, kecuali barungan gamelan Gambang belum popular untuk kepentingan musik iringan tari. Dalam hubungan dengan gending-gending iringan tari, maka gending yang termasuk jenis gending pengilak memegang posisi yang menonjol. Sering juga beberapa jenis gending untuk satu iringan tari, meskipun dimainkan hanya dengan satu barungan gamelan saja.

Adapun gending yang dimainkan dalam barungan Gong Suling untuk mengiringi tari diantaranya:

  1. Tari legong kraton
  2. Tari topeng. dll

Gamelan Gong Suling Selengkapnya

Loading...