Penandatanganan Mou dengan Okinawa University of Arts

Penandatanganan Mou dengan Okinawa University of Arts

KirimanL Nyoman Dewi Pebriyani, ST., MDes., Staf Dosen FSRD.

Hari selasa (13/3) bertempat di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, berlangsung acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ISI Denpasar dengan Okinawa Perfectural University of Arts yang turut dihadiri oleh Consulate General Jepang di Denpasar.

Acara yang berlangsung formal ini dimulai sekitar pukul sepuluh pagi dengan diawali oleh tarian selamat datang Selat Segara, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari kedua belah institusi dan Consulate General Jepang di Denpasar. Dari sambutan yang dilemparkan oleh masing-masing pihak terlihat sekali dukungan yang diberikan oleh pihak Consulate General mengenai MoU ini.“Pulau Okinawa dan Pulau Bali memiliki latar belakang seni dan budaya yang mirip, kemiripan ini sudah seharusnya direkatkan dalam kerjasama yang lebih serius dalam bidang pendidikan”, ungkapnya. Sambutan hangat juga dilemparkan oleh Prof Rai, beliau mengungkapkan bahwa sebanyak 46% mahasiswa asing yang belajar di ISI Denpasar berasal dari Jepang, hal ini membuktikan bahwa hubungan antara dua Negara ini telah terjalin cukup lama, sehingga dengan adanya memorandum ini diharapkan bisa meningkatkan kerjasama dibidang pendidikan seni dan budaya.

Penandatanganan antara keduabelah pihak yang juga disaksikan oleh saksi dari masing-masing institusi ini membuka jaringan atau networking baru yang dibentuk oleh ISI Denpasar dalam usahanya untuk mewujudkan World Class University.

Usai menggelar penandatanganan, delegasi dari Okinawa University of Arts yang terdiri dari Rektor, Dekan Fakultas Musik, Professor di bidang music, dan coordinator kerjasama luar negri dengan penuh antusias mengelilingi kampus ISI Denpasar bersama Rektor ISI Denpasar dan jajarannya, kunjungan dimulai dari Gedung Cokot yang merupakan studio pembuatan patung dan keramik kemudian menuju Gedung Latta Mahosadi yang merupakan museum gamelan dan tari, selanjutnya menuju lukisan mural wayang dan berakhir di gedung Kriya Hasta Mandala yang merupakan gedung pameran yang memuat lukisan mahasiswa ISI Denpasar. Titik-titik yang dituju oleh delegasi ini memberikan gambaran secara umum mengenai kegiatan kampus ISI Denpasar, “Kampus ini sangat aktif dalam kegiatan berkesenian, sehingga tidak salah jika memilih ISI Denpasar sebagai partner dalam mengembangkan kesenian” ungkap Mr. Tsuguo Matsumoto yang merupakan President Okinawa Perfectural University of Arts. “Kami turut mengundang Rektor ISI Denpasar beserta delegasi untuk mengunjungi Okinawa University of Arts di waktu mendatang”, tutupnya.

Mandat Prodi Baru Dari Dirjen Dikti

Mandat Prodi Baru Dari Dirjen Dikti

Kiriman Hery Budiana, Staf FSRD.

Setiap mata yang hadir di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar,  pasti memuji acara spektakuler yang digelar hari itu. Bukan hanya karena penampilan Agus Teja, demonstrasi mengajar tari dan dalang oleh dosen ISI, serta fashion show yang menghadirkan pragawati-pragawati cantik dengan rancangan designer Bali ternama, tapi yang utama adalah kehadiran Dirjen Dikti (Direktur Jendral Pendidikan Tinggi ), Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso,M.Sc. untuk menyerahkan Surat Mandat Program Studi Baru ISI Denpasar, yaitu S1 Pendidikan Sendratasik (Seni Drama, Tari dan Musik), S1 TV dan Film, serta D4 Fashion Design. Penyerahan surat mandat dari Dirjen Dikti kepada Rektor ISI Denpasar ini juga dirangkaikan dengan penandatangan Prasasti serta Icon oleh Dirjen Dikti, penyerahan penghargaan kepada Designer-Designer Bali oleh Rektor ISI Denpasar, serta menyaksikan Bali Agung teater di Bali Safari & Marin Park.

“Jumlah penduduk Indonesia yang sudah mengikuti pendidikan tinggi hanya 27,2%, jumlah yang sangat rendah, sehingga untuk meningkatkan persentase tersebut, pembukaan Prodi-Prodi baru harus dipercepat. Saya sangat bangga dengan seniman Indonesia, yang tidak meminta fasilitas, tapi terus berkarya, dan dengan berkarya, menjadi besar dengan sendirinya. Teruslah berkarya sehingga kita bisa menjaga seni budaya kita yang adi luhung,”papar Prof.Djoko Susanto dalam sambutannya sebelum menyerahkan surat mandat dan menandatanganan prasasti.

Rektor ISI Denpasar, Prof.Dr.I Wayan Rai S.,M.A. mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Dikti atas penyerahan surat mandat Prodi baru ISI Denpasar, serta seluruh undangan yang hadir diantaranya Rektor PT se-Bali, Koordinator Kopertis Wilayah II dan VIII, Ketua BKS PTSI, Ketua Forum Guru Besar Seni &Empu Seni, Kepala Dinas Kebudayaan Denpasar &Provinsi Bali, Ibu Wali Kota, Ibu Wagub,Konsul negara-negara sahabat, Direktur ICCR, para Designer Bali, serta seluruh mahasiswa dan undangan yang hadir pada acara tersebut.”Saya mengutip ungkapan Empu Tantular, kutundukkan dunia dengan keindahan. Dan saya tambahkan, mari kita tundukkan dunia dengan keindahan seni budaya Indonesia yang adi luhung, dan semoga kita bisa menang tanpa mengalah,” pungkas Prof. Rai.

Dengan dibukanya 3 Prodi baru ini, ISI Denpasar sekarang memiliki 12 Prodi di 2 Fakultas, 4 di FSP, dan 8 di FSRD sebagai tempat seniman-seniman menimba ilmu.Berkibarlah ISI Denpasar!!!

Rekaman Gending Klasik Pegongan Dan Kekebyaran

Rekaman Gending Klasik Pegongan Dan Kekebyaran

Kiriman Ni Ketut Dewi Yulianti, SS., MHum., Dosen PS Seni Karawitan.

Adanya kerinduan masyarakat akan kaset-kaset dan CD Gending-Gending Klasik Pegongan dan Kekebyaran serta menyadari pentingnya dokumentasi, publikasi, serta sosialisasi karya-karya dosen dan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn.menyambut baik kerja sama dengan Bali Record untuk mendokumentasikan karya-karya seniman dengan rekaman berupa kaset dan CD.

Bertempat di Gedung Latha Mahosadi kampus setempat, seluruh mahasiswa Jurusan Karawitan semester II,IV,VI, dan VIII didampingi para dosen dan pegawai, Sabtu lalu mengadakan rekaman maraton selama hamper 24 jam. Seluruh penabuh, baik mahasiswa maupun dosen dari Fakultas Seni Pertunjukan melaksanakan kegiatan rekaman ini dengan baik, sehingga proses rekaman berjalan dengan lancar. Adapun tabuh-tabuh yang direkam adalah Lelambatan, hasil rekonstruksi tabuh Lelambatan gaya Batur, iringan Tari Baris Gede, iringan Rejang dan Topeng. Selain itu, gending-gending Kekebyaran diantaranya Selat Segara, Wiranjaya, Kebyar Terompong, Garuda Wisnu, dan Satya Brasta.

“Ini adalah rekaman kesekian setelah kami tidak mengadakan rekaman khusus untuk beberapa tahun ini. Namun tiap tahun dalam kegiatan Tugas Akhir (TA) mahasiswa, rekaman tetap berjalan, dan hasilnya juga disebarkan ke masyarakat. Kerjasama mutualisme antara ISI Depasar dan Bali Record ini, merupakan salah satu cara untuk mempersembahkan hasil karya kepada masyarakat.Apapun hasil karya kampus, sudah seyogyanya masyarakat turut menilai. Terima kasih kami kepada Bapak Rektor yang selalu memberikan dukungan untuk kegiatan ini, serta pihak Bali Record atas kerjasamanya selama ini”papar Garwa didampingi Ketua Jurusan Karawitan, I Wayan Suharta.

Sosialisasi dari hasil pendokumentasian ini direncanakan akan dimulai saat Wisuda Sarjana ISI Denpasar Juli mendatang, sehingga masyarakat dapat menikmati dan juga menilai hasil karya seniman-seniman ini. Proses pendokumentasian ini tentunya merupakan pembelajaran bagi mahasiswa untuk memupuk kebersamaan dalam seni pertunjukan.

Penandatanganan MoU Dengan SMKN 3 Sukawati

Penandatanganan MoU Dengan SMKN 3 Sukawati

Kiriman Ni Ketut Dewi Yulianti, SS., MHum., Dosen PS Seni Karawitan

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar  yang baru saja menandatangani nota kesepakatan ( MoU) dengan Pusat Bahasa Indonesia Perth Australia, hari Kamis (1/3) kembali menjalin kerjasama dengan SMKN 3 Sukawati. Bertempat di Aula Utama  SMKN 3 Sukawati, Rektor ISI Denpasar , Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A. dan Kepala SMK 3 Sukawati, Drs. I Ketut Suandi Gunastra disaksikan oleh keluarga besar SMK 3, pejabat struktural ISI Denpasar, Kadis Dikpora Gianyar, alumnus SMK 3, serta undangan lainnya telah menandatangani nota kesepakatan, guna meningkatkan SDM dalam bidang seni pertunjukan dan pariwisata.

SDM lulusan SMK 3 diharapkan mampu memegang peranan dan sebagai ujung tombak dalam dunia seni pertunjukan dan pariwisata. Lulusan yang ingin melanjutkan studi di ISI Denpasar yang memiliki prestasi tidak perlu khawatir akan biaya pendidikan, karena ISI Denpasar menyediakan beasiswa bagi hampir 42% jumlah mahasiswanya. “Kami memiliki 999 mahasiswa yang aktif saat ini, dan 42% dari jumlah tersebut menerima beasiswa Bidik Misi, Supersemar Unggulan, BRI, Pemda, PPA, dan PPM. Selain itu, untuk memberi peluang kerja bagi para lulusan ISI Denpasar, kami terus menjajaki kerjasama dengan universitas, pemerintah, kedutaan, serta institusi terkait, sehingga nantinya para lulusan ISI Denpasar dapat mengisi tempat-tempat yang membutuhkan skill para lulusan,”papar Rai didampingi Pembantu Rektor IV seusai penandatanganan MoU.

Rai juga mengatakan bahwa Kedutaan Besar RI di Bangkok membutuhkan local staff  untuk mengajar seni. Ini tentunya merupakan peluang emas bagi para lulusan ISI Denpasar. Pada kesempatan itu juga, Kepala SMK 3, memaparkan kegiatan UKK (Ujian Kompetensi Keahlian) yang diselenggarakan dirangkaikan dengan penandatanganan MoU dengan ISI Denpasar,dengan tujuan utama peningkatan SDM dan kualitas lulusan. Sukses dan selamat untuk ISI Denpasar dan SMKN 3 Sukawati.

Pendidikan untuk Generasi Penerus yang Lebih Baik

Pendidikan untuk Generasi Penerus yang Lebih Baik

Sawangan Depok, 28 Februari 2012-Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2012 yang mengangkat tema meningkatkan kinerja dan intergritas layanan dan pendidikan kebudayaan resmi berakhir hari ini.

Perhelatan yang biasa disebut Rembuknas ini telah memasuki hari kedua. Pada hari terakhir ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan laporan terkait dua alasan mengapa harapan masyarakat terhadap kemdikbud sangat tinggi. “Pertama semakin disadarinya fungsi pendidikan dan kebudayaan dalam peningkatan mutu bangsa, khususnya dalam meregenerasi kualitas anak bangsa,” ujar Nuh. Selain yang kedua, anggaran 20% untuk pendidikan dirasa cukup untuk memperbaiki sistem, sarana dan prasarana di bidang pendidikan.

Wakil Presiden RI Boediono juga turut hadir dan memberikan arahan. Menurut Boediono, kemajuan suatu bangsa tergantung pada tiga hal, yaitu sumber daya manusia yang berkualitas, generasi pengganti yang lebih baik dari yang diganti serta pentingnya pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dalam suatu bangsa. Inilah tugas dari komunitas pendidik dalam meningkatkan generasi selanjutnya dianggap sangat penting. “Character building adalah bagian intergal dari pendidikan, jangan sampai dipisahkan” ucap Boediono menutup arahannya.

Pada penutupan Rembuknas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan e-Monitoring Pendidikan. E-Monitoring Pendidikan merupakan aplikasi yang dibangun secara online di seluruh Indonesia untuk memantau setiap program pendidikan. E-Monitoring ini digunakan sebagai sistem pelaporan elektronik untuk melihat pencapaian target kinerja dan penyerapan anggaran.

Sumber: dikti.go.id

Loading...