PENGUMUMAN KERSOS 2012

DIUMUMKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA BARU FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN (FSRD),BAHWA PELAKSANAAN KERJA SOSIAL (KERSOS) TAHUN 2012 AKAN DILAKSANAKAN PADA :

HARI                                                   : SABTU, 20 OKTOBER 2012

TEMPAT                                            : PURA BATUKARU, KABUPATEN TABANAN

BIAYA PENDAFTARAN             : Rp 100.000 (seratus ribu rupiah)

TEMPAT PENDAFTARAN          : BAGIAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN FSRD

WAKTU PENDAFTARAN           : MULAI TANGGAL 4 S/D 9 OKTOBER 2012

 

DEMIKIAN KAMI SAMPAIKAN, ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA TERIMA KASIH.

 

Denpasar, 4 Oktober 2012

A.n Dekan

Pembantu Dekan III

 

 

Drs. D A Tirta Ray ,M.Si

NIP 1957 04231987101001

 

 

PENGUMUMAN UNTUK SELURUH PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI ISI DENPASAR

Lampiran Penerima Beasiswa Bidikmisi : Klik disini

PENGUMUMAN

Nomor : 2105/IT5.5.1/KM/2012

 BAGI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

ANGKATAN TAHUN 2010, 2011 dan 2012  

 Diumumkan kepada mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi Institut Seni Indonesia Denpasar Angkatan Tahun 2010, 2011 dan 2012 (nama-nama terlampir), untuk hadir pada :

Hari/Tanggal         : Kamis, 4 Oktober 2012

Tempat                 : Gedung Candrametu ISI Denpasar

Jam                       : 12.30 Wita

Acara                    : 1. Evaluasi Indeks Prestasi Semester Genap Penerima

Beasiswa Bidik Misi untuk Angkatan 2010 dan 2011

2. Penjelasan Program Bidikmisi

Demikian pengumuman ini untuk dapat dilaksanakan.

 

Denpasar, 1 Oktober 2012

a.n. Rektor

Pembantu Rektor III

Ttd.

Drs. I Made Subrata, M.Si.

NIP. 195202111980031002

Tembusan :

1. Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar sebagai laporan

2. Dekan Fakultas Seni Pertunjukan untuk diketahui

3. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain untuk diketahui

 

ISI Denpasar Gelar Seminar Nasional Kriya

ISI Denpasar Gelar Seminar Nasional Kriya

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, Dosen PS Desain Interior.
     
Denpasar- Gelaran acara bertaraf nasional maupun internasional tak henti-hentinya diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bertempat di Gedung Candra Metu, hari Jumat (28/9) diselenggarakan acara Seminar Nasional bertajuk Pengembangan Sistem Pendidikan Kriya dalam rangka meningkatkan animo calon mahasiswa, yang digelar oleh Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain. Pembicara dalam seminar ini adalah Prof. Biranul Anas Zaman yang merupakan Guru Besar Kriya Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan memaparkan Pendidikan Tinggi Kriya dalam Wahana Tradisi sebagai sebuah tawaran konteks  dan Dr. Drs. I Made Gede Arimbawa, M.Erg yang merupakan dosen dari Jurusan Kriya ISI Denpasar dengan memaparkan materi Konversi sistem pendidikan kriya seni sebagai alternatif pengembangan.
            Acara yang turut dihadiri oleh undangan dari beberapa dinas yang terkait dengan kriya, sekolah yang menyediakan program kriya, serta dosen dan mahasiswa sedianya dibuka oleh Rektor ISI Denpasar namun dalam kesempatan ini diwakilkan oleh Pembantu Rektor III, beliau memberikan sambutan agar melalui seminar nasional ini dapat menyelesaikan pasang surut yang terjadi di jurusan Kriya.
            Dalam pemaparannya Dr. Arimbawa mengungkapkan berangkat dari pemikiran bahwa pendidikan bersifat dinamis, fleksibel, sarat perkembangan dan perubahan, sehingga Program Studi Kriya Seni berkeinginan untuk mengkonversi sistem pendidikan Kriya Seni di masa mendatang. “Terkait dengan hal tersebut, maka melalui seminar ini diharapkan memperoleh masukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan”, ungkap Arimbawa.
            “Diperlukan sebuah pendekatan penciptaan kriya yang melihat tradisi dalam posisi dialogis dengan modernitas, sebagai alternatif terhadap konsep yang memandangnya secara dikotomis”, ungkap Prof. Biranul Anas dalam pemaparannya. Usai kedua pembicara memaparkan materinya kemudian moderator melanjutkan sesi tanya jawab, sebagian peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan, baik dari kalangan internal maupun eksternal. “Bagaimanakah cara meningkatkan pengetahuan tentang Kriya kepada pelajar, dimana Pulau Bali kaya akan tradisi Kriya, namun kesadaran mengenai hal ini masih kurang?”, pertanyaan dari salah satu peserta yang juga merupakan guru dari sebuah SMU di Denpasar. “Sebaiknya pelajar diperkenalkan terlebih dahulu dengan mengajak mereka berkunjung ke tempat-tempat pengrajin, sehingga secara tidak langsung akan menumbuhkan pengetahuan mereka tentang Kriya”, ungkap Prof. Biranul menjawab pertanyaan terakhir dari peserta.

Pengumuman Pencairan Beasiswa Supersemar ISI Denpasar Tahun 2012

Lampiran penerima Beasiswa Supersemar : Klik disini Pengumuman Pencairan Beasiswa Supesemar 2012

PENGUMUMAN

Nomor : 2070/IT5.5.1/KM/2012

 Tentang

Pencairan Beasiswa Supersemar Tahun 2012

Institut Seni Indonesia Denpasar

 

Diumumkan kepada mahasiswa penerima Beasiswa Supersemar Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2012 (nama-nama terlampir), pengambilan uang beasiswa di Sub Bagian Kemahasiswaan ISI Denpasar sampai tanggal 03 Oktober 2012, setiap hari kerja dengan membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Denpasar, 25 September 2012

a.n. Rektor

Kepala Biro Administrasi Akademik,

Kemahasiswaan dan Kerjasama

UB. Ka. Bag. Administrasi Akademik,

Kemahasiswaan, dan Alumni.

Ttd

Ni Made Narmadi, SE

NIP. 196811281990032001

Tembusan :

1. Rektor ISI Denpasar sebagai laporan

2. Dekan FSP untuk diketahui

3. Dekan FSRD untuk diketahui

 

 

 

Kader Dalam Gamelan Tajen: Beri Pesan Melestarikan dan Mengembangkan Gong Kebyar di Pinda

Kader Dalam Gamelan Tajen: Beri Pesan Melestarikan dan Mengembangkan Gong Kebyar di Pinda

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi (Dosen PS Pedalangan).
Gianyar- Guna memenuhi persyaratan gelar Magister Seni pada Program Studi Penciptaan Seni, Program Pasca Sarjana pada Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Nyoman Kariasa yang biasa disapa dengan Kader (dosen Karawitan ISI Denpasar) menciptakan garapan yang berjudul Gamelan Tajen (27/08/2012). Karya ini melibatkan masyarakat Desa Pinda. Guna menyambut kehadiran tamu undangan serta para penguji, maka dimainkan tabuh-tabuh lelambatan yang dibawakan oleh  Skaa Gong PKK Banjar Pinda.
Garapan berdurasi sekitar 1 jam 13 menit, diawali dengan drama musikal yang mengisahkan tentang fenomena sosial masyarakat Pinda era tahun 1930-an. Dahulu Pinda terkenal dengan imej gamelannya, berkat peran para bangsawan Puri Saba yang membina gamelan di Banjar Pinda dari generasi ke generasi. Generasi yang paling intens membina gamelan di Banjar Pinda adalah Almarhum I Gusti Ngurah Bagus Djelantik (1890-1945). Gamelan yang berada di bale banjar menjadi barang mainan penduduknya usai mengerjakan pekerjaaan sehari-hari. Selain interaksi bermain gamelan kegiatan mebombong/ melatih ayam aduan juga kerap ditemui di Pinda. Kaum hawa dan anak-anak juga tak kalah dalam berolah seni, maka tembang-tembang macepat dan bermain gamelan menjadi pemandangan biasa di Pinda. Namun ketika hobi mebongbong manghasilkan rupiah, bahkan menghabiskan rupiah, terjadilah konflik sosial. Dikisahkan seorang istri bertengkar dengan sang suami yang mengabaikan tugas utama sebagai bapak rumah tangga. Dia lebih mementingkan menjalankan hobinya bermain ayam aduan daripada mengurus tugas utamanya. Konflik berkepanjangan memunculkan kehebohan yang membangunkan I Gusti Ngurah Djelantik di rumah peristirahatannya, di belakang bale banjar. Beliau kemudian meleraikan dan memberikan nasihat bahwa tajen adalah seni kehidupan dan pula menjadi inspirasi penciptaan karya seni. Selanjutnya beliau mengajak masyarakat menyaksikan karya music inovasi bertemakan tajen, yang dipentaskan di arena wantilan tajen.
Gamelan tajen merupakan karya karawitan inovasi yang menggarap esensi gong kebyar pada teknik-teknik permainan sederhana, seperti teknik gembyung (perpaduan dua nada yang dimainkan secara bersamaan), sistem ngumbang-ngisep (perpaduan frekwensi nada yang dimainkan bersamaan sehingga menghasilkan getaran suara). Selain itu garapan ini juga melibatkan penonton dan suara-suara lingkungan (sounscape) sebagai media. Garapan ini melibatkan lebih dari 200 pendukung, diantaranya Skaa Gong Pinda, Krama Skaa Gong Banjar Telabah Sukawati, Krama Skaa Gong Banjar Kebalian Sukawati, serta keterlibatan Sanggar Paripurna Bona Gianyar.
Diakhir pementasan ujian, terdapat pementasan extra menampilkan Skaa Gong Dharma Kesuma Pinda, yang membawakan tabuh Manuk Anguci, Tari Kebyar duduk yang ditarikan secara bergantaian oleh Ida Bagus Oka Wirjana yang lebih dikenal dengan Ida Bagus Aji Blangsinga dan cucu beliau. Akhir pementasan extra menampilkan tabuh Kebyar Goak Macok yang ditarikan oleh I Wayan Purwanto. Pementasan ini dihadiri oleh kalangan akademisi ISI Denpasar, seniman dan budayawan.
Loading...