ISI Denpasar Gelar Sosialisasi: Standar Operasional Karakter Bangsa

ISI Denpasar Gelar Sosialisasi: Standar Operasional Karakter Bangsa

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Denpasar- Bertempat di Gedug Natya Mandala, pada hari Rabu (5/12), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar acara Sosialisasi Standar Operasional (SOP) Karakter Bangsa. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai, S. MA, yang dihadiri oleh  mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, dosen, dan pegawai. Adapun kegiatan ini merupakan program utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditujukan kepada mahasiswa agar tercipta karakter yang kuat dan tidak mudah terprovokasi dengan tujuan-tujuan yang tidak menguntungkan baik bagi diri sendiri, lingkungan kampus, maupun dalam lingkungan berbangsa dan bernegara.
Dalam sambutannya Rektor ISI Denpasar mengungkapkan bahwa karakter bangsa sangat penting dan mendasar, “salah satu kata kunci yang paling penting adalah Disiplin” tambah Prof Rai. Pembicara pada acara sosialisasi kali ini merupakan tim dosen yang telah menerima pelatihan terlebih dahulu dalam Training of Trainer (TOT) Karakter Bangsa beberapa waktu sebelumnya. “Melalui kegiatan ini, sangat diharapkan agar mahasiswa mampu memiliki karakter yang kuat dan mampu menjadi contoh yang baik dalam lingkungan masayarakat” ungkap Dra. Ni Made Rinu,M.Si
Acara dibagi dalam dua sesi, sesi pertama merupakan pemaparan oleh Pembantu Rektor III ISI Denpasar, Drs. I Made Subrata, M.Si, mengenai Nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dalam karakter Bangsa, disusul dengan pemaparan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, mengenai Budaya Lokal sebagai pembentuk nilai-nilai karakter bangsa, dengan dipandu moderator Drs. I Ketut Muka, M.Si.
Sesi kedua pembicara terdiri dari 3 orang, yakni AA Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si membawakan materi Empat pilar kebangsaan, I Made Pande Artadi, S.Sn.,M.Sn membawakan materi Implementasi karakter bangsa di perguruan tinggi, dan Drs. DA Tirta Rai, M.Si membawakan materi Identifikasi nilai-nilai budaya bangsa dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran, dengan dipandu moderator Drs. I Wayan Kondra, M.Si.
Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi SOP Karakter bangsa, dimana sebagian besar dari mahasiswa dengan tertib mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, selain itu pada sesi tanya jawab terlihat banyak mahasiswa yang melontarkan pertanyaan kepada pembicara. “Semoga kedepannya Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi ini mampu menularkan kepada rekan-rekannya maupun kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya” tutup Drs. D.A. Tirta Ray, M,Si sebagai Ketua Panitia kegiatan sosialisasi ini.
Partisipasi ISI Denpasar Dalam Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012 Mendapat Sambutan Hangat

Partisipasi ISI Denpasar Dalam Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012 Mendapat Sambutan Hangat

Garapan tari “Hang Tuah”, kolaborasi ISI Denpasar dengan STKW Surabaya.
Kiriman foto: I Made Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn.

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S. M.A. (Dosen Pedalangan ISI Denpasar).
Padangpanjang- ISI Denpasar bertolak ke Padangpanjang pada 25-29 November 2012 guna mengikuti Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012. Festival bertaraf internasional ini digagas oleh Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indoneisa (BKS-PTSI) sebelumnya yaitu Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. Menurut Prof. Rai, Festival  ini sebagai upaya perguruan tinggi seni membangkitkan nilai-nilai Melayu untuk penguatan pembangunan jati diri bangsa dan wahana yang dirancang guna membangkitkan beragam potensi kemelayuan sebagai kekayaan masa lalu untuk diperkenalkan kepada dunia. Festival yang mengangkat tema Rediscovering the Treasures of Malay Culture diikuti oleh peserta dari seluruh perguruan tinggi seni yang tergabung dalam BKS-PTSI, sanggar-sanggar seni  dan peserta dari Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei serta Netherland.
Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Wayan Suweca, S.SKar., M.Mus.yang juga sebagai pimpinan rombongan mengungkapkan bahwa ISI Denpasar mengirimkan 31 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan pegawai untuk mengikuti berbagai agenda acara di ISI Padangpanjang. Agenda kegiatan selama di Padangpanjang adalah pementasan, pameran, visual art, seminar international dan workshop.
Agenda pementasan seni, ISI Denpasar mendapat kehormatan untuk tampil pertama yang berkolaborasi dengan STKW Surabaya. Garapan tari yang dibawakan berjudul Hang Tuah dengan penata tari Ida Ayu Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn., dan I Gede Oka Surya Negara, S.ST., M.Sn serta penata karawitan I Gede Mawan, S.Sn., M.Si., Wardizal, S.Sn., M.Si., dan Ida Bagus Nyoman Mas, S.SKar. Kolaborasi tari ini melewati proses panjang, yaitu sekitar 3 bulan. Diawali dengan penjajakan, merancang kolaborasi, dan latihan bersama. Selama proses latihan baik dari ISI Denpasar maupun dari STKW Surabaya sama-sama saling mengisi. “Kolaborasi ini sangat sesuai dengan harapan dan tidak ada hambatan, sebagai koreografer saya sangat puas dengan pementasan ini yang merupakan kerjasama dengan STKW Surabaya” ungkap Ida Ayu Wimba Ruspawati. Pementasan ISI Denpasar mendapat tanggapan yang bagus dari masyarakat. Terbukti kolaborasi yang mengangkat cerita Hang Tuah sebagai seorang pahlawan Melayu, yang memiliki kemampuan pencak silat mampu membius penonton.
Begituhalnya untuk pameran yang dibawakan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar mendapat respon positif dengan materi pameran yaitu seni lukis, patung, kriya dan fotografi yang dimotori oleh Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn, Drs. I Wayan Kondra, M.Si., Drs. D.A. Tirta Ray, M.Sn., dan Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn.
Sementara seminar internasional diikuti oleh 10 pembicara ternama baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya Prof. Margaret Kartomi (Monesh University) dan Henri Chambert Loir (Ecole Francisaise d’Extreme-Orient).  Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mendapat kesempatan terhormat sebagai pembicara di forum internasional. Dalam presentasi Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., membahas  tentang pengaruh Melayu terhadap seni pertunjukkan Bali. Materi seminar  yang dibawakan sangat menarik sehingga mampu menghidupkan suasana seminar. Terlebih lagi Prof. Rai memberikan contoh-contoh nyata bagaimana garapan seni pertunjukkan Bali dipengaruhi oleh budaya Melayu, seperti peran Siti Markonah.

TRACER STUDY ISI DENPASAR

Kepada alumni Institut Seni Indonesia Denpasar lulusan tahun 2009 & 2010, dimohon bantuan dan kerjasamanya untuk mengisi kuesioner tracer study. Formulir kuesioner tersebut dapat di download di link berikut1, 2, 3 dan 4. Pengisian dapat dilakukan dalam minggu ini dan dapat dikirim langsung ke ISI Denpasar atau dikirim ke email : [email protected]  . Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

ISBI Papua Harus Segera Terwujud

ISBI Papua Harus Segera Terwujud

Rektor ISI Denpasar (kiri) memainkan alat musik Tifa, Rektor Universitas Cendrawasih (kanan) memukul gong

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior). Denpasar- Seminar II Pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Papua diadakan di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pada hari sabtu (1/12). Gelaran acara Seminar II pendirian ISBI Papua ini merupakan lanjutan dari kegiatan Seminar I yang telah dilaksanakan di Papua seminggu sebelumnya. Adapun agenda dari Seminar II Pendirian ISBI Papua kali ini adalah Pemaparan Hasil Penyusunan Dokumen Pendirian ISBI Papua.

Acara yang dihadiri kurang lebih 250 peserta ini terdiri dari panitia tim pendirian yang berasal dari Papua maupun Denpasar, tim peneliti dan kurikulum, Ketua STSI Bandung, beberapa undangan dari dinas terkait, serta dosen, pegawai, dan mahasiswa di lingkungan ISI Denpasar. Pembukaan Seminar dilakukan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A beserta Rektor Universitas Cendrawasih, Drs. Fetus Simbiak, M.Pd, ditandai dengan pemukulan gong dan alat musik tradisional Papua, Tifa. Usai pembukaan, secara spontan masing-masing perwakilan dari Papua dan Denpasar menari di atas panggung, perwakilan dari Papua menarikan tari Bali, perwakilan dari Denpasar menarikan tari Papua. Sambutan gemuruh dan tepuk tangan pun dilontar oleh peserta seminar.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar, Prof Rai mengungkapkan rasa terimakasih atas kedatangan tim dari Papua serta kehadiran undangan lainnya yang telah menyediakan waktunya untuk menghadiri acara seminar ini. “Hal ini membuktikan bahwa dukungan akan Pendirian ISBI Papua sangat luar biasa, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, sehingga diharapkan ISBI Papua harus segera terwujud” tambah Prof Rai. Rektor Unversitas Cendrawasih juga mengungkapkan bahwa kampusnya juga siap membantu dari segi sumber daya manusia seperti tenaga pengajar untuk membantu berjalannya ISBI Tanah Papua sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni di bagian timur Indonesia.
Seminar kali ini terbagi dalam dua diskusi panel, diskusi panel pertama membahas tentang Rencana Pengembangan ISBI Papua oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A, dilanjutkan dengan Bentuk kelembangaan dan Statuta ISBI Papua yang dibawakan oleh Dr. I Gede Arya Sugiartha, SS.Kar.,M.Hum. Diskusi panel kedua membahas mengenai Kurikulum Program Studi (PS) di lingkungan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISBI Papua oleh I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum; Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes, serta Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Made Suastika, SU; dan selaku moderator adalah Prof.Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum.
Usai menggelar diskusi panel dan sesi tanya jawab, di bagian akhir acara dibacakan perumusan hasil seminar, kemudian ditutup dengan sambutan singkat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua yang diwakili oleh Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Drs. James Modouw, beliau mengungkapkan bahwa pemerintah Papua sangat mendukung didirikannya ISBI Papua, terimakasih atas segenap upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pendirian ISBI Papua dan Rektor ISI Denpasar selaku penanggung jawab pelaksana, “mudah-mudahan ISBI Papua segera terwujud” tutupnya.
Loading...