by admin | Jul 24, 2013 | Berita

Penyerahan sertifikat bagi mahasiswa yang memperoleh IPK, Karya cipta dan karya tulis terbaik.
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan).
Denpasar- “Aku yang Pertama” itulah tajuk untuk yudisium pascasarjana ISI Denpasar, yang digelar 23 Juli 2013 bertempat di ISI Denpasar. Sebanyak 22 mahasiswa pascasarjana diyudisium dengan upacara yudisium yang sangat unik. Diawali dengan mengarak para mahasiswa lewat pawai, diawali dari Taman Budaya, Art Center Denpasar menuju jalan Nusa Indah dan balik kembali ke Kampus ISI Denpasar. Pawai yang menampilkan masing-masing identitas karya mahasiswa tersebut mampu mencuri perhatian masyarakat sekitar. Pawai dibuka oleh Direktur Pascasarjana ISI Denpasar,Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, yang selanjutnya komando acara diserahkan kepada I Ketut Suanda alis Cedil yang juga mahasiswa Pascasaraja ISI Denpasar. Tak ketinggalan pula anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Paripurna Bona Gianyar asuhan I Made Sidia, M.Sn, dosen Pascasarjana ISI Denpasar juga turut memeriahkan acara dengan mepeed membawa bendera warna-warni serta diiringi balaganjur.

Suasana pawai
Sesampainya di kampus ISI Denpasar para undangan yang sudah menunggu di luar gedung Puskom lama pun terperangah melihat arak-arakan yang sangat unik. Upacara yudisium pun digelar di bawah pohon yang rindang. Prof. Rai dalam sambutannya menyampaikan bahwa 22 mahasiswa ini adalah lulusan perdana untuk program pascasarjana ISI Denpasar. Sejak berdiri tahun 2011, Pascasarjana ISI Denpasar telah menerima 2 angkatan. Mahasiswa pada angkatan pertama berjumlah 46 mahasiswa. Dari 46 mahasiswa sebanyak 40 mahasiswa telah dinyatakan lulus ujian proposal, dan 22 orang mahasiswa ini adalah yang pertama lulus untuk dapat diwisuda tanggal 28 Juli 2013. Menurut Direktur Pascasarjana ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., mahasiswa dapat memilih dua minat yaitu minat penciptaan dan pengkajian. Untuk penciptaan, mahasiswa diharapkan tidak lari dari identitas tradisi. Untuk mahasiswa minat penciptaan menampikan 2 jenis karya yaitu 1 hasil karya cipta sebelumnya yang bersifat tradisi, sebelum menampilkan karya terbaru kontemporernya yang tetap memunculkan local genius.

Salah satu karya cipta mahasiswa berjudul Tari Kontemporer Penginte juga tampil dalam pawai
Dari 22 mahasiswa diumumkan mahasiswa yang memperoleh Karya Tulis terbaik tahun akademik 2012/2013 adalah I Putu Arya Janottama denganjudul karya tulis “Kajian Estetika dan Elemen Desain Media Komunikasi Visual Outdoor di Kota Denpasar (Billboard, Baliho, Spanduk), selanjutnya I Bagus Wijna Bratanatyam dengan judul karya “Karakteristik Tokoh Sugriwa Dalam Wayang Kulit Ramayana Gaya Sukawati” serta Komang Ariwisa Kendraniati dengan judul “Estetika Simbolik Tari Joged Bhisama di Banjar Bongan Jawa, Desa Bongan, Kabupaten Tabanan”. Untuk karya seni penciptaan terbaik yaitu I Wayan Adi Semara Putra dengan judul penciptaan “Perancangan Media Komunikasi Visual untuk Pelestarian Motif Kerajinan Perak Khas Desa Sukawati”, I Made Putra Wijaya dengan judul karya “Tari Kontemporer Penginte” serta I Nyoman Agus Suarya Putra dengan judul karya “Tari Legong Lasem Sebagai Objek Dalam Perancangan Media Komunikasi”. Sementara mahasiswa yang memperoleh IPK tertinggi adalah Agus Teja Sentosa IPK 3,83, I Putu Arya Janottama IPK 3,83 dan Ni Kompyang Setiawati IPK 3,79.

Salah satu espresi seni dalam acara yudisium pasca
Setelah pengumuman, upacara yudisium tidak berhenti sampai disana, karena para undangan diajak berkumpul di depan gedung pasca. Dengan kejutan petasan dan suara balaganjur maka depan gedung pasca tampil 22 wajah mahasiswa yang telah diyudisium berukuran besar yang berisi tulisan “Aku Yang Pertama”. Keunikan selanjutnya adalah ketika masuk gedung pasca, para mahasiswa dijemput oleh para model asuhan Ka. Prodi Desain Fashion, Cok Ratna Kora, dengan menggunakan rancangan baju dari Cok Abi, yang juga berstatus sebagai mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar. Selanjutnya undangan pun diajak untuk melihat berbagai karya mahasiwa yang dipamerkan dan spontan dipentaskan. Suasana semakin cair dengan panduan kocak Cedil dan Luh Belong (Ni Wy. Suratni). Canda gurau mereka mampu menyatukan suasana pameran dan pementasan spontan yang juga diisi musik oleh Agus Teja Sentosa, aksi spontan oleh para alumni ISI Denpasar. Upacara yudisium pun ditutup dengan haru yaitu doa bersama dan penyampaian ikrar bahwa “Aku yang Pertama”.
by admin | Jul 19, 2013 | Berita

Sanggar Gita Asmara –Vancouver Canada saat menampilkan tari Legong Kuntul
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan).
Denpasar- Pascasarjana ISI Denpasar tidak henti-hentinya mengadakan kegiatan bertaraf internasional. Setelah menggelar seminar dan workshop internasional pada tanggal 15 dan 16 Juli lalu, pasca kembali menggelar kegiatan bertaraf internasional yaitu mebarung seni antara ISI denpasar dengan Sanggar Gita Asmara –Vancouver Canada. Acara diselenggarakan pada tanggal 16 malam, setelah pagi harinya diadakan workshop tari modern. Acara mebarung kali ini melibatkan mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Denpasar semester IV berkolaborasi dengan mahasiswa tari. Adapun tabuh dan tari yang dibawakan adalah tabuh lelambatan Lokarya, Tari Wiranjaya, Kebyar Ding, dan Jauk Manis. Sementara Sanggar Gita Asmara menampilkan tabuh Pisan Bhaskara karya I Wayan Sudirana, Tari Legong Kuntul, Tari Sphinx yaitu tari kontemporer barat kolaborasi dengan musik kontemporer Bali yang dibawakan oleh Justin A. Chamber, Tabuh Sekar Susun dan Tari Wiranjaya.

Justin A. Chamber dalam Tari Sphinx
Yang sangat mencuri perhatian selama acara mebarung adalah, penampilan dari sanggar anak-anak Gangsa Dewa pimpinan Ketut Suryatini,M.Sn yang merupakan dosen Karawitan ISI Denpasar. Bocah-bocah usia belasan ini sangat piawai memainkan alat musik gender. Tepuk tangan sebagai ekspresi kagun menghujani penampilan mereka yang memainkan 3 judul gamelan. Menurut Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A ditampilkannya anak-anak dalam mebarung kali ini merupakan cerminan budaya Bali bahwa seni di Bali telah ada dan ditrasfer sejak anak-anak. Ditambahkannya bahwa kegiatan bertaraf internasional ini dapat terwujud karena realisasi dari networking ISI Denpasar yang telah terjalin lama baik lokal maupn internasional. “Kerjasama internasional penting, berharap lewat kegiatan mebarung dengan gamelan asing, ISI tidak hanya jago kandang,tapi juga dapat belajar kekurangan, sehingga output kegiatan ini mampu merubah maindset untuk mampu bebicara nasional hingga internasional” ungkap Prof. Rai.

Penampilan ISI Denpasar
Sementara Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum yang hadir dalam acara mebarung menyambut baik jalinan kerjasama yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan. Pihaknya akan terus mendukung segala bentuk kegiatan yang mempu mengharumkan nama lembaga khususnya dan Indonesia umumnya di kancah internasional. Karena dengan memiliki relasi atau bersentuhan dengan orang lain, kita akan dapat sharing sebagai masukan untuk kemajuan isi, sehingga ISI Denpasar semakin dikenal dan eksis dlm kancah internasional.
by admin | Jul 18, 2013 | Berita

Pembukaan Dies Natalis yang ditandai denganpelepasan balon
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan).
Denpasar- Sebagai kegiatan rutin tahunan menyambut Dies Natalis ISI Denpasar X dan Wisuda Sarjana Seni XI, ISI Denpasar menggelar family gathering lewat acara jalan santai, yang digelar pada Minggu 14 Juli 2013. Kegiatan mulai pada pagi hari sekitar pukul 7, diawali dengan pembukaan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum ditandai dengan pelepasan balon ke udara. Suasana semakin meriah karena anak-anak juga turut melakukan pelepasan balon.

Lomba menggendong berpasangan juga diikuti Rektor ISI Denpasar beserta ibu (paling depan)
Sekitar 200 peserta dari kelurga seluruh dosen, pengawai, dan mahasiswa di lingkungan ISI Denpasar ikut ambil bagian dalam jalan santai ini dengan rute perjalanan, jalan Nusa Indah, WR Supratman, jalan Kecubung, jalan Hayam Wuruk, hingga akhirnya kembali ke jalan Nusa Indah.

Nyonya Mustiari Arya Sugiartha memberi dukungan kepada salah satu peserta loma makan kerupuk.
Usai mengikuti jalan santai, peserta berkumpul di depan gedung Lata Mahosadi atau Pusdok ISI Denpasar yang disambut dengan musik dan sapaan MC dari kalangan mahasiswa. Pada kegiatan jalan santai dan lomba di-organize oleh Senat Mahasiswa ISI Denpasar. Tak hanya itu, sajian sarapan, dan stand makanan dan minuman disajikan spesial dalam acara jalan santai. Berbagai lomba pun digelar yang diikuti oleh anak-anak kecil dan orang dewasa. Untuk anak kecil, perlombaan terdiri dari lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan paku ke dalam botol.

Lomba sepak bola mini
Kemudian untuk lomba kategori dewasa, terdiri dari lomba sepak bola mini antar mahasiswa, dosen, dan pegawai dan lomba menggendong. Raut tawa canda, tampak dalam setiap perlombaan, yang mencerminkan keakraban antar civitas beserta keluarga. Usai serangkaian acara, kemudian sampailah pada acara puncak, yakni pengumuan juara masing-masing lomba, tepuk tangan bersambut meriah saat pembacaan gelar juara disebutkan.

Pemberian hadiah oleh Rektor ISI Denpasar (kanan).
Rangkaian kegiatan tidak hanya terhenti sampai disana, kegiatan selanjutnya berupa pengumuman door prize yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta. Kegembiraan dan keceriaan terpancar dari wajah seluruh peserta, walaupun acara berlangsung dari pagi hingga siang hari tidak mengurangi antusiasme untuk mengikut acara ini hingga selesai.
by admin | Jul 17, 2013 | Berita

Suasana workshop
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan).
Denpasar- Setelah sukses menggelar seminar internasional yang mengundang dua pembicara dari University of British Colombia (UBC), Pascasarjana ISI Denpasar menggelar workshop tari modern yang menghadirkan koreografer ternama dari Amerika, Justine A. Chambers. Acara wokshop diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kalangan mahasiswa dan dosen ISI Denpasar pada 16 Juni 2013 bertempat di Natya Mandala ISI Denpasar.
Direktur Pascasarjana ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., mengungkapkan bahwa workshop ini adalah kelas ‘mahal’ karena kita bisa mendatangkan korografer yang memiliki pengalaman internasional. Berkat networking internasional ISI Denpasar yang telah dipupuk lama, maka wokshop ini bisa terlaksana. Karya koreografi Chambers telah dipentaskan pada berbagai acara, diantaranya Dance Saskatchewan, Dancing on the Edge Festival, New Dance Horizons dan the Western Front. Dia juga telah berkolaborasi dengan seniman digital video Josh Hite untuk menciptakan karya berjudul ’COPY: a movement based installation‘, ‘Incoming‘ for Codelab, and the ‘Green Boot Print’ for 350.org. Tak hanya puas sampai disana, Chambers juga berkolaborasi dengan visual artist Brendan Fernandes untuk menciptakan karya berjudul The Working Move. Chambers juga bagian dari anggota pendiri Projet bk.
Pengalaman yang sudah tidak diragukan lagi menjadikan Chambers banyak dicari sebagai instruktur tari kontemporer yang telah mengajar untuk Arts Umbrella, Working Class, Toronto Community Love-In, Modus Operandi Training Program, dan Ryerson University.
Pada workshop tari modern yang digelar pascasarjana, Chambers melatih olah tubuh yang fokus pada efisiensi untuk menciptakan kemudahan dalam tubuh, dan memupuk kesadaran spasial internal dan eksternal. Workshop dimulai dengan improvisasi, mengundang para peserta untuk ikut terlibat. Struktur improvisasi dirancang untuk membawa perhatian pada negosiasi konstan dan hubungan dinamis dalam tubuh, sementara menggunakan pikiran sebagai katalis untuk perubahan dalam sensasi dan pengamatan kualitatif. Kelas berlangsung dengan menggunakan media lantai dan urutan gerakan yang dinamis selanjutnya mengundang peserta untuk mengamati lebih lanjut hubungan dinamis tubuh, serta menjelajahi jalur aman dan logis untuk gerakan melalui tubuh dan ruang.
by admin | Jul 16, 2013 | Berita
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan).
Tabanan- Jelang hari jadinya yang ke-10 (dasawarsa), ISI Denpasar menggelar berbagai kegiatan. Diawali dengan tirta yatra ke Pura Puncak Sari Tabanan pada tanggal 12 Juli 2013. Tirta yatra diikuti oleh para pejabat struktural, dosen, staf yang juga didampingi oleh keluarga masing-masing. Sebelum melakukan tirta yatra, terlebih dahulu diadakan persembahyangan bersama di Pura ISI Denpasar untuk memohon kelancaran dan keselamatan sampai di tempat tujuan.
Menuju ke pura Puncak Sari Tabanan, suasana khusuk kental terasa karena lokasi pura dikelilingi oleh hutan belantara. Pura Luhur Pucak Sari memiliki kekuatan aura spiritual yang dipancarkan tak lain karena keberadaan pura yang jauh dari keramaian, berada di tanah tegal yang tinggi rimbun seperti alas, dipagari pohon besar dikelilingi persawahan. Bagi para pemendek untuk menuju ke pura harus menaiki sebanyak 300 anak tangga, namun suasana pura yang sejuk membayar seluruh kelelahan.

Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugirtha,S.SKar., M.Hum yang hadir didampingi oleh keluarga menyatakan bahwa tirta yatra merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan ISI Denpasar sebelum memulai berbagai rangkaian kegiatan dalam merayakan Dies Natalis. “Melakukan perjalanan suci (Tirta Yatra) ke pura bertujuan sebagai sujud dan bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta memohon petunjuk, keselamatan agar diberi kemudahan dan kelancaran khususnya dalam pelaksanaan aca Dies Natalis ISI Denpasar X dan Wisuda Sarjana Seni XI” uangkap Dr. Arya.
Usai persembahyangan rombongan beserta keluarga makan siang bersama, berbaur dalam satu kebersamaan.