M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Kemiskinan dan Pendidikan Berkorelasi

Jun 20, 2010 | Berita

JAKARTA – Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengadakan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I DPR RI, Kamis (17/6) malam. Rapat ini membahas rancangan awal dari rencana strategis pembangunan pendidikan nasional.
Menurut Nuh, harus dibedakan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional dengan Pembangunan Pendidikan Nasional. Pembangunan Pendidikan nasional melibatkan tidak hanya Kemdiknas, tetapi juga kementrian dan lembaga terkait yang mendapatkan tugas menunaikan fungsi-fungsi pendidikan, seperti Kementerian Agama, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan lainnya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005 – 2025 telah ditetapkan misi pendidikan adalah sebagai berikut:
– Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,  berbudaya, dan beradab berdasarkan  falsafah Pancasila;

– Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

– Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum;
– Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu;
– Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan;
– Mewujudkan Indonesia asri dan lestari;
– Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;
– Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 disebutkan tugas dari kementerian-kementerian yang terkait dengan dunia pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi. “Sebagai gambaran awal, ada kaitan sangat erat antara pendidikan dengan kesehatan dan penanggulangan kemiskinan. Dari  data 2008, kesimpulannya jelas bahwa penduduk kabupaten kota dengan rata-rata lama sekolah yang tinggi cenderung memiliki angka harapan hidup yang tinggi,” tutur Mendiknas.
Demikian juga hubungan antara melek aksara dengan tingkat kemiskinan pun sangat erat. Semakin tinggi derajat melek huruf, semakin menurun kecenderungan  kemiskinan. “Kesimpulannya urusan pendidikan dan kemiskinan itu ada  korelasi positif,” kata Mendknas. (ali)

Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/6/18/raker.aspx

Categories

Loading...