M

Tentang ISI Bali

Sejarah

Pengantar

Akreditasi

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

SAKIP

JDIH

Penghargaan

PPID

Green Metric

Pendidikan

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

Pascasarjana

Program Internasional

Alumni

Penelitian

Penelitian, Penciptaan dan Diseminasi Seni dan Desain (P2SD)

Penelitian Disertasi (PDD)

Penelitian Kompetisi Nasional

Penelitian Kerja Sama

Pengabdian

Bali Citta Swabudaya (BCS)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pusat

Eksistensi Gamelan Gandrung Di Banjar Suwung Batan Kendal, Desa Sesetan, Denpasar

May 25, 2010 | Berita

Oleh:

Nama                     : I Nyoman Budi Warga

Nim                       : 200602028

Program Studi       : Seni Karawitan

Penelitian ini adalah sebuah pengkajian seni karawitan yang bertujuan untuk membangkitkan dan mengembangkan kembali sebuah seni pertunjukan di Banjar Suwung Batan Kendal yang selama ini telah menyurut dan terlepas dari perhatian masyarakat dan hampir mengalami kepunahan. Sebagai fokus penelitian ini adalah Eksistensi Seni Pertunjukan Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan, Denpasar yang membahas mengenai beberapa masalah yaitu mengenai eksistensi seni pertunjukan Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, gending-gending yang dimiliki, serta fungsi seni pertunjukan tersebut.

Sebagai sebuah penelitian kualitatif, dalam menganalisis permasalahan yang diajukan menggunakan dua buah teori yang akan digunakan sebagai ‘pisau bedah’, seperti teori estetika, dan teori fungsional. Didalam penelitian ini, semua data yang disajikan adalah merupakan data yang diperoleh melalui observasi, interview, serta studi dokumen.

Hasil analisis data menunjukan bahwa eksistensi seni pertunjukan gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal hingga saat ini mengalami kemerosotan yang sangat memprihatinkan, jarang diupah untuk membayar sesangi (kaulan) bagi orang yang menderita sakit. Pada saat ada upacara agama di Pura Kayangan Banjar Suwung Batan Kendal seni pertunjukan ini jarang dipentaskan, tetapi upacara yang dilaksanakan terhadap gelungan Gandrung tetap dilaksanakan yaitu dipersembahkan banten (sesajen) dan di sunggi (di taruh diatas kepala) kemudian di bawa untuk mengelilingi banten (sesajen) sebanyak tiga kali.

Dari segi fungsi dapat dikatakan bahwa seni pertunjukan Gandrung tersebut memiliki fungsi sacral dan hiburan. Fungsi sakral yaitu ketika Gandrung dipentaskan di dalam suasana upacara agama di pura Kayangan Tiga Banjar Suwung Batan Kendal, dan fungsi hiburan yaitu pada saat dipentaskan untuk membayar sesangi (kaulan) bagi masyarakat yang mengalami sakit.

Kata Kunci : Eksistensi, Fungsi, Sakral, dan hiburan.

Categories

Loading...