KAIN TRADISIONAL BALI DAN CARA PENYIMPANAN YANG TEPAT

May 24, 2022 | 2022, Artikel

Kiriman : Ni Kadek Yuni Diantari (Program Studi Desain Mode) dan Putu Ari Darmastuti (Program Studi Desain Interior)

Tekstil berasal dari kata “textere” yang berarti menenun. Tekstil sebagai kebutuhan pokok manusia merupakan hasil budaya yang mengalami perkembangan dari masa ke masa dari bentuk sederhana berupa serat kemudian berkembang menjadi benang dan kain. Tekstil diartikan pula sebagai kain yang diperoleh dengan cara memintal, menenun, merajut, menganyam atau membuat jala benang yang diperoleh dari berbagai serat. Hingga saat ini masih banyak tekstil yang dibuat dengan cara menenun, meskipun banyak kain bisa dihasilkan dengan cara lain seperti menganyam, merenda dan merajut. Di samping itu peralatan yang digunakan juga semakin berkembang sesuai teknologi dan tuntutan pada masanya.

Tekstil tradisional merefleksikan keanekaragaman suku bangsa berbagai daerah di Indonesia. Kain tenun tradisional Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu kain batik, tenun ikat, tenun songket, dan seni sulaman (Marah, 1982/1983:4). Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keragaman kain tenun tradisional. Kain tenun Bali memiliki makna, nilai sejarah yang dipakai untuk keperluan upacara, baik untuk dikenakan oleh perseorangan yang akan melakukan atau yang akan diupacarakan sesuai dengan adat kepercayaan di Bali maupun sebagai pelengkap upacara. Di daerah Bali yang memiliki 8 kabupaten dan 1 kota dengan mayoritas penduduk beragama Hindu terdapat adat budaya serta tradisi yang memengaruhi keanekaragaman corak tenun yang khusus di setiap daerah. Menurut lontar Purana Bali, menenun merupakan wujud aktivitas berkesenian dalam kehidupan masyarakat Bali yang berawal dari turunnya Dewi Ratih ke bumi untuk mengajarkan masyarakat Bali menanam kapas dan mengolahnya menjadi kain atau wastra (Brigitta, dkk, 1997: 7).

Selengkapnya dapat unduh disini

Berita Terkini

Prof. Wayan ‘Kun’ Adnyana Resmi Jadi Rektor ISI BALI

Prof. Wayan ‘Kun’ Adnyana Resmi Jadi Rektor ISI BALI

Foto: Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana, S.Sn., M.Sn. dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3). Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana, S.Sn., M.Sn dilantik sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) Periode 2025-2029 oleh Menteri...

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2). Memeriahkan Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), juga dibuka Festival Nasional Bali-Sangga Dwipatara V bertajuk...

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor ISI BALI Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2). Memaknai Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Kamis (27/2) dan Jumat (28/2),...

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Foto: Acara Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2). Pemuliaan Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) telah dilakukan sivitas akademika dan tenaga kependidikan kampus seni kebanggaan Indonesia ini secara bersama-sama, fokus,...

Pangurip ISI BALI Sah Menjadi Institut Seni Indonesia Bali

Pangurip ISI BALI Sah Menjadi Institut Seni Indonesia Bali

Foto: acara Pangurip ISI BALI oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon dan Menteri Diktisaintek, Prof. Brian Yuliarto dengan menandatangani piagam Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2). Institut Seni Indonesia Denpasar sejak 12 Februari...

Loading...