Kiriman : Wardizal, S.Sn, M.Si (Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar)
Gamelan adalah seni suara instrumental yang sejak tahun 1950-an merupakan bagian dari disiplin ilmu seni karawitan dan dikelompokkan dalam rumpun seni pertunjukan (performing arts). Dari berbagai musik gamelan yang berkembang saat ini, Bali adalah salah satu pulau yang super produktif melakoni budaya gamelan. Menurut buku Prakempa (abad XVIV), di Bali terdapat lebih kurang 26 jenis gamelan dan telah diwarisi secara turun-temurun. Berbagai jenis gamelan yang berkembang di Bali, satu sama lain dapat dibedakan dari ukurannya, disain, bahan, pelarasan (tuning system), fungsi, repertoar, instrumentasi, orkestrasi, dan masing-masing mempunyai pendukung yang berbeda pula. Bahkan jumlah barungan gamelan Bali terus bertambah karena berbagai ekspertis gamelan Bali, seperti I Wayan Berata menciptakan gamelan Semara Dhana, I Nyoman Rembang menciptakan gamelan Bumbang, dan I Wayan Sinti menciptakan gamelan Manika Santi (Asnawa, 2007:28).
Ideologi dan Strategi Seniman Dalang Dalam Kreativitas Seni Pertunjukan Wayang
Kiriman : I Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Hum (Dosen Program Studi Pedalangan)
ABSTRAK
Mencermati kondisi masa kini, para dalang di Bali mencoba berusaha mempertahankan habitat kesenian wayang dengan daya kreativitasnya mencoba berinovasi dengan hal-ihkwal yang berbau kekinian dengan pertimbangan bisa eksis. Mereka berhasrat menumbuh-suburkan kegairahan wayang agar tidak tercerabut bahkan punah dari generasi kini yang sudah tak lagi meliriknya. Namun, ketika ia berinovasi atau memunculkan pembaharuan-pembaharuan, dibalik itu muncullah pro dan kontra. Beberapa seniman konservatif memandang bahwa pertunjukan wayang kulit sudah sempurna, tidak perlu dikembangkan lagi dan cukup dilestarikan saja, akan tetapi naluri kreatif yang tumbuh pada sebagian seniman (khususnya dalang) masih terus berkembang dengan menyajikan karya-karya inovasi.
Masalah perkembangan pertunjukan wayang pada hakekatnya meliputi tiga komponen yaitu, konsep estetis, teknik kesenian, dan kelompok sosial yang merupakan wadah dimana seni pertunjukan wayang berada (Soetarno, 1999: 2). Konsep estetis adalah nilai-nilai keindahan yang menjadi dasar dari suatu ekspresi pertunjukan wayang, serta yang dianut oleh bersama oleh para dalang maupun anggota masyarakat pendukung pewayangan. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa nilai-nilai estetis dalam pakeliran sangat terpelihara dan dihormati serta diterima oleh para dalang dan para pengamat atau pendukung pakeliran wayang. Kedua, bahwa perkembangan dunia pewayangan dalam kondisi masyarakat yang bersifat kota yang akan menuju ke masyarakat industri diperlukan teknik berkesenian yang tinggi, atau yang rumit/canggih (sophisticated), artinya teknik kesenian yang tidak membodohkan masyarakat bangsa. Misalnya mulai dari pemilihan tema lakon, penggarapan detail jalannya cerita, garapan isi, iringan pakeliran, tetikesan/sabet dan sebagainya. Teknik yang maju tentu akan memerlukan pemikiran yang matang, fantasi yang hidup, perasaan yang kaya dan intuisi yang tajam. Ketiga, adalah golongan sosial yang menjadi pendukung kehidupan pewayangan. Suatu kesenian sebagai pranata sosial tidak hidup di awang-awang tetapi ada golongan yang menjadi pendukung, pembina, dan penggerak sekaligus sebagai konsumen (Soetarno, 1999: 4-9).
Tulisan kecil ini akan dicoba mengamati ideologi dan strategi seniman dalang dalam mencermati format pertunjukan wayang baik pakeliran tradisi, inovasi serta eksperimen atas dasar konsep estetikanya. Diawali dari wayang tradisi sebagai upaya pelestarian, kemudian akan dibahas inovasi pewayangan untuk mengembangkan khasanah genre wayang dan model-model lakon yang bisa ditransformasikan dalam pewayangan. Dan ditelaah pula eksperimen-eksperimen pewayangan untuk menggali kemungkinan-kemungkinan garap sebagai sebuah proses kreatif akibat dari penemuan baru dalam bidang teknologi.
Selengkapnya dapat diunduh disini
Pentingnya Desain Dalam Penggunaan Warna Sebagai Arti Dari Logo Perusahaan
Kiriman : Hendra Cipta Harianto (Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual)
ABSTRAK
Warna adalah spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna berwarna putih. Pada awalnya warna ditemukan oleh Iscac Newton pada tahun 1660 dengan prisma kaca. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat dilihat dan diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam desain. Oleh karena itu selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata warna mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka maupun kagum terhadap desain tersebut. Warna merupakan sebuah unsur desain yang sangat penting dalam pembuatan logo perusahaan. Warna memiliki unsur – unsur yaitu : warna primer, warna skunder, warna tersier, warna netral, warna panas, warna dingin dan warna komplementer. Dengan adanya unsur warna ini kita dapat dengan mudah menggabungkan warna, agar warna tersebut serasi dan cocok dilihat. Mengetahui unsur dari warna belum bisa membuat logo tersebut, maka pentingnya mengetahui arti dari setiap warna, agar sesuai terhadap filosofi dan misi perusahaan tersebut. Setelah anda memahami arti warna, anda dapat dengan mudah menggunakan warna pada desain logo perusahaan anda agar menjadi logo yang bagus dan mempunyai arti yang sangat berkualitas.
Kata Kunci : Desain, Warna, Arti, Logo, Perusahaan
PENDAHULUAN
Setiap warna mempunyai arti yang berbeda-beda, dengan memahami karakteristik mengenai warna tersebut yang akan memudahkan kita untuk mendapatkan keindahan arti dari masing – masing warna. Keindahan sebuah warna tidak akan ada artinya apabila hadir sendiri tanpa kehadiran warna-warna lain disekitarnya. Karena warna-warna tersebut akan saling mempengaruhi. Warna merupakan unsur yang sangat penting dalam desain, karena dengan warna, suatu karya desain akan mempunyai arti atau nilai yang lebih dari utilitas karya tersebut.
Warna ditemukan pertama kali oleh Isaac Newton dengan menggunakan sumber cahaya matahari dan prisma sebagai alat pemantul cahaya, yang mendapatkan hasil warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Dengan mengetahui warna tersebut belum bisa dikatakan dalam pembuatan desain logo karena logo bukanlah hanya menyangkut visual saja, melainkan sebuah logo haruslah memiliki arti dan tujuan yang terkandung didalamnya.
Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah mengenali antara satu dengan yang lainnya hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk simbol. Logo haruslah unik dan mudah diingat. Selain itu, logo juga harus divisualisasikan seimbang dan enak dipandang, serta relefan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan perusahaan pemilik logo.
Sebuah desain logo merupakan identitas dari sebuah perusahaan. Didalam desain logo yang bagus, akan terlihat dari filosofi dan misi perusahaan tersebut. Atau dengan kata lain, logo melambangkan perusahaan dan merupakan unsur penting dari bisnis perusahaan. Dalam pembuatan desain logo anda harus mengenal tentang perusahaan tersebut, agar logo yang anda buat memiliki arti sesuai misi dan visi perusahaan, karena itu anda harus mengenal unsur-unsur warna dalam desain.
Dalam dunia desain warna dibagi menjadi 6 unsur yaitu :
- Warna primer
Merupakan warna – warna dasar yang meliputi warna merah, biru, dan kuning. Warna Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia Desain.
- Warna Skunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
- Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
- Warna netral
Merupakan merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. Warna – warna netral adalah hitam,putih, coklat, dan abu-abu.
- Warna panas
Merupakan warna hangat yang mencerminkan gairah, kebahagiaan, antusiasme, dan energi, yang termasuk warna panas adalah merah, oranye, kuning, dan variasi dari tiga warna tersebut.
- Warna dingin
Merupakan warna yang memberikan perasaan tenang atau profesionalisme dan biasanya membawa ketenangan dan rileks.
- Warna komplementer
Merupakan dari dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat, lebih terang, dan lebih hidup.
Dengan demikian identitas perusahaan menampilkan warna yang mencerminkan citra atau image yang hendak disampaikan suatu perusahaan, yang dapat diciptakan dan dibentuk untuk mempengaruhi citra perusahaan. Warna tersebut dapat memperindah dan melengkapi arti dalam pembuatan desain logo perusahaan tersebut.
PEMBAHASAN
Setiap warna dalam penggunaan desain logo mempunyai arti masing – masing yang menciri khaskan perusahaannya. Arti dari warna tersebut adalah :
- Hitam
Merupakan warna yang terkuat dari warna-warna netral. Pada umumnya warna tersebut terkait dengan unsur kekuatan, keanggunan, dan formalitas. Di sisi lainnya hal itu dapat dikaitkan dengan kejahatan, kematian, dan misteri. Hitam sering digunakan dalam edgier desain, dan juga di desain sangat elegan. Ini dapat dilakukan secara konservatif atau modern, tradisional atau konvensional, tergantung pada warna-warna yang digabungkan dengannya. Dalam desain, hitam umumnya digunakan untuk tipografi dan bagian-bagian fungsional lainnya, karena hal itu netral. Hitam membuat kita lebih mudah untuk menyampaikan rasa canggih dan misteri dalam desain.
- Putih
Putih sering dikaitkan dengan kesucian, kebersihan, dan kebajikan. Putih dalam desain umumnya dianggap netral. Menjadi latar belakang yang memungkinkan warna lain dalam desain memiliki suara yang lebih besar. Ini dapat membantu untuk menyampaikan kebersihan dan kesederhanaan, meskipun, lebih populer di desain minimalis. Putih dalam desain dapat juga menggambarkan baik musim dingin atau musim panas, tergantung pada desain lainnya serta motif dan warna lainnya.
- Abu-abu
Abu-abu adalah warna netral, warna abu-abu dapat digunakan sebagai pengganti dalam beberapa desain putih, dan abu-abu gelap dapat digunakan di tempat hitam. Abu-abu umumnya konservatif dan formal, tetapi dapat juga menjadi modern. Warna Ini sering digunakan di perusahaan desain, di mana formalitas dan profesionalisme adalah kuncinya.
- Coklat
Coklat berhubungan dengan bumi, kayu, dan batu. Ini benar-benar warna alami dan netral yang hangat. Cokelat dapat dikaitkan dengan ketergantungan dan kehandalan, dengan ketabahan, dan juga membumi. Dapat juga dianggap membosankan.
Penerapan pada desain, cokelat biasanya digunakan sebagai warna latar belakang. Ini juga terlihat pada tekstur kayu dan kadang-kadang dalam tekstur batu. Ini membantu membawa perasaan hangat dan beberapa kegunaan lain pada desain. Kadang-kadang digunakan dalam bentuk paling gelap sebagai pengganti hitam, baik dalam latar belakang atau tipografi.
- Merah
Merupakan warna yang sangat panas. Ini berhubungan dengan api, kekerasan, peperangan dan semangat. Ini juga diasosiasikan dengan cinta dan gairah. Merah dapat juga dikaitkan dengan kemarahan dan bahaya. Didalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, pada logo hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat logo tersebut menjadi terlihat berbeda.
- Orange
Warna jeruk yang sangat bersemangat dan energik. Dapat dikaitkan dengan bumi atau dengan musim gugur. Karena hubungannya dengan perubahan musim, jeruk dapat mewakili perubahan dan gerakan. Karena jeruk dikaitkan dengan buah dengan nama yang sama, dapat dikaitkan dengan kesehatan dan vitalitas. Dalam desain, oranye memberikan perhatian tanpa basa-basi sebagai pengganti warna merah. Hal ini sering dianggap lebih ramah dan mengundang.
- Kuning
Kuning sering dianggap paling terang dan energi warna yang paling hangat. Ini berhubungan dengan kebahagiaan dan sinar matahari. Kuning juga dapat dikaitkan dengan penipuan dan pengecut. Kuning juga terkait dengan harapan. Warna kuning terang dalam desain meminjamkan rasa kebahagiaan dan kegembiraan. Kuning lembut biasanya digunakan sebagai warna netral gender untuk bayi dan anak-anak. Cahaya kuning juga memberikan perasaan yang lebih tenang dibandingkan kuning cerah. Kuning gelap dan kuning emas-warna-warni kadang-kadang dapat terlihat antik dan dapat digunakan dalam desain di mana rasa keabadian yang ingin ditonjolkan.
- Biru
Biru sering dikaitkan dengan kesedihan. Biru juga digunakan secara ekstensif untuk mewakili ketenangan dan tanggung jawab. Cahaya biru dapat menyegarkan dan ramah. Biru gelap lebih kuat dan dapat diandalkan. Biru juga berhubungan dengan perdamaian, dan mempunyai konotasi spiritual dan agama dalam banyak budaya dan tradisi. Dalam desain, Cahaya kebiruan sering santai dan menenangkan. Biru terang dapat memberikan energi dan menyegarkan. Biru gelap sangat baik untuk situs perusahaan atau desain di mana kekuatan dan kehandalan adalah penting.
- Ungu
Warna Ini kombinasi dari merah dan biru. Ini juga terkait dengan kreativitas dan imajinasi. Ungu gelap secara tradisional dikaitkan dengan kekayaan dan royaliti, sementara ungu terang lebih romantis. Desain, ungu gelap dapat memberikan rasa kekayaan dan kemewahan.
- Hijau
Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam, hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Warna ini dapat membantu orang yang sering merasa tegang. Hijau akan menyeimbangkan emosi, menciptakan keterbukaan antara Anda dan orang lain.
Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap.
Setelah anda mengetahui setiap arti warna tersebut anda dapat mudah menggunakan warna untuk mencirikhaskan logo terhadap perusahaan tersebut.
PENUTUP
Dari artikel diatas semoga cukup menjelaskan bagaimana arti dari warna dan unsur – unsur warna dalam sebuah desain logo perusahaan. Dengan demikian anda dapat mudah memilih warna yang sesuai bagi perusahaan tersebut. Anda juga dapat menggabungkan warna satu dengan warna lainnya agar terlihat serasi dan indah. Saya berharap artikel ini bisa membantu dan berguna bagi anda dalam proses pemilihan warna, mohon maaf apabila terjadi salah kata dan artikel ini tidak berkenan bagi anda. Saya mohon maaf sebesar – besarnya.
DAFTAR RUNJUKAN
Aditama, Taufik M. Pemilihan Warna Untuk Logo Dan Kemasan bisnis Anda Menurut Psikologi. 17 Agustus 2013. http://mediabisnisonline.com/pemilihan-warna-untuk-logo-dan-kemasan-bisnis-anda-menurut-psikologi/Lupita,Putri. Sejarah, Teori, dan Fungsi Warna. 30 Oktober 2010. http://putrilupita.blogspot.com/2011/10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html
Akarapi. Arti Warna Pada Logo Perusahaan Dan Pengaruh Emosionalnya Pada Konsumen. 24 September 2013. http://desainlogodesign.com/arti-warna-pada-logo-perusahaan-dan-pengaruh-emosionalnya-pada-konsumen
Felisitas, Johan. Pengertian Arti Warna. 14 june 2014. http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=pengertian-arti-warna
Vanaga. Sejarah Warna. 01 Januari 2013. https://warnadkv.wordpress.com/2013/01/01/sejarah-warna/

Pentingkah Tata Rias Wajah Di Sebuah Film Dan Televisi?
Kiriman : Rai Dwi Purnama Dewi (Mahasiswa Jurusan Film dan TV)
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pemahaman tentang pentingnya tata rias dalam sebuah film dan televisi untuk mendukung suksesnya sebuah produksi, yang bergelut di bidang tata rias maupun yang ingin terjun di dunia tata rias khususnya wajah . Sebelum aktor atau aktris yang akan beradu akting atau adegan sangat penting di rias terlebih dahulu. Apakah itu tata rias? Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari seni merias wajah untuk menampilkan kecantikan sendiri atau orang lain menggunakan kosmetik yang dapat menutupi dan menyamarkan kekurangan-kekurangan pada wajah dan alat-alat pada wajah serta teknik-teknik merias wajah itu sendiri. Tata rias wajah adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah peranan. Tata rias wajah sangat penting. Orang yang mengerjakan tata rias disebut penata rias. Tugas seorang penata rias adalah memberi bantuan dengan jalan memberi dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung atau film maupun televisi dengan suasana yang kena dan wajar. Penata rias boleh seorang pria, boleh juga seorang wanita. Karena, yang dilihat adalah keahliannya dalam bidang tata rias. Seorang penata rias haruslah memiliki rasa seni yang tinggi. Selain harus memiliki rasa seni, penata rias harus terampil dan cekatan. Tata rias di dalam film maupun televisi tidak jauh beda dengan tata rias di atas panggung. Karena, sama-sama memiliki fungsi yaitu ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung pemeran dalam sebuah lakon/adegan. Rias wajah televisi termasuk rias wajah film, hanya disini kamera perekamnya adalah kamera elektronik (sinematron). Rias wajah di film dan televisi digolongkan menjadi 3, yaitu : Rias wajah cantik, rias wajah karakter dan rias wajah smink.
Kata Kunci : Tata rias wajah, Film dan Televisi
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini, film merupakan salah satu hiburan yang saat ini masih ditunggu dan dikagumi oleh masyarakat. Tayangan yang pertama kali di tayangkan di tempat tertentu seperti bioskop, sangat dinanti masyarakat yang memang mencintai film. Lain halnya dengan tayangan televisi, masyarakat tidak perlu pergi ke bioskop untuk menonton sinema atau hiburan yang mereka inginkan, hanya dengan memiliki televisi mereka telah ditunjukan dengan tontonan yang banyak. Tapi taukah anda, sebelum membuat film langkah awal yang harus ditentukan adalah membuat cerita dan menentukan tujuan pembuatan film itu sendiri. Apakah sebagai hiburan, untuk mengangkat fenomena, sebagai pembelajaran dan pendidikan, ataukah hanya untuk menyampaikan moral tertentu, agar nantinya pembuatan film harus terfokus, sesuai dan terarah. Dibalik kemegahan dan keseruan film terdapat orang-orang dibelakang dan didepan layar/frame yang terus bekerja untuk membuat film menjadi layak untuk ditonton dan dipasarkan ke masyarakat. Orang-orang tersebut adalah para kru di lapangan maupun di luar lapangan, yakni produser, sutradara, penulis naskah, pemegang kamera, tata artistik, pengarah lampu, hingga pada pembantu umum. Salah satu dari kru film yang kali ini akan dibahas yakni Penata rias yaitu wajah, untuk proses film atau televisi itu sendiri.
PEMBAHASAN
Tata rias wajah adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah peranan (Harymawan,1988:134). Tugas seorang penata rias adalah member bantuan dengan jalan memberi dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung sandiwara suasana yang kena dan wajar.
Tata rias dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu tata rias wajah dasar dan tata rias wajah khusus. Tata rias wajah dasar mencakup tata rias wajah untuk pagi hari, tata rias wajah untuk sore hari dan tata rias wajah untuk malam hari (Asi Tritanti, 2007:1). Tata rias wajah film digolongkan menjadi 3, yaitu :
- Rias wajah cantik : menyempurnakan kecantikan si pemain film
- Rias wajah karakter : dibuat sedemikian rupa sehingga menunjang penjiwaan karakter tokoh yang diperankan, tanpa harus mengubah total
- Rias wajah smink : menciptakan imajinasi baru pada tokoh.
Tata rias berfungsi untuk menampilkan dimensi wajah pemain dan menegaskan garis-garis wajah karakter, sehingga saat berekspresi muncul efek gerak yang tegas dan dapat di tangkap oleh kamera. Seorang penata rias harus mencermati gerak ekspresi wajah untuk menentukan garis yang akan dibuat.
yimg.com
Seperti gambar diatas, seorang pemuda tampan dirias dengan teknik tata rias wajah smink. Karena menciptakan imajinasi baru. Seorang penata rias membuat riasannya juga tetap berpacu pada naskah yang sutradara inginkan. Apakah itu berkarakter seram seperti monster dan lain sebagainya, penata rias harus tetap cekatan dan kreatif mewujudkan tata rias yang keren demi kelangsungan produksi film dan jika di televisi sama saja, tak jauh beda. Bedanya hanya pada budget yang di siapkan apakah dengan budget yang besar atau yang seadanya semua bisa di bicarakan antar tim produksi.
Anda berkomitmen untuk seni tata rias untuk film dan televisi. Anda terobsesi dengan aspek kerajinan tangan. Proses kreatif anda dimulai dengan naskah dan dimana orang lain mungkin hanya melihat monster atau ratu kecantikan, tatapan artis dan desain detail akan berujung pada eksekusi teliti yang membuat anda dipekerjakan lagi dan lagi. Bekerja dengan professional gairah lain yang menghargai visi tunggal dan dedikasi untuk penonton, maka anda seorang penata rias atau Makeup artist.
Tak hanya di film, produksi televisi juga sama tugasnya. Penata rias televisi termasuk rias wajah film, hanya disini kamera perekamnya adalah kamera elektronik (sinematron). Karena itu prinsip dasarnya juga tidak jauh berbeda dengan rias wajah panggung,fantasi disini lebih spesifik diperhitungkan ketajaman gambar kurang baik disbanding dengan yang diberikan di film. Tata rias dibuat agak mendekati tata rias panggung, yaitu agak tebal dan sedikit kontras. Tetapi perlu juga diperhitungkan pengaruh lampu sorot yang dapat mempengaruhi warna.
Dari beberapa pemaparan dan penjelasan tentang tata rias wajah, bisa di jawab judul artikel yang dimaksud , pentingkah tata rias wajah di sebuah film dan televisi ? yaitu sangat penting. Karena dalam sebuah produksi harus berpacu pada Mise En Scene yaitu pengadeganan. Yang berupa setting, makeup atau wardrobe, lighting dan ekspresi atau gestur. Yang menjadi satu kesatuan dan memang harus menjadi kesatuan. Karena pada dasarnya, artis/actor tidak akan bisa sempurna jika belum di makeup. Maka dari itu, tata rias wajah sangat penting untuk produksi yang baik.
DAFTAR RUJUKAN
http://www.geocities.ws/kurcantik204/Wajah_Film_bel1a.pdf,16/6/2015
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-1-00390-mc%201.pdf,15/6/2015
http://dilihatya.com/2397/pengertian-televisi-menurut-para-ahli,15/6/2015
jhttp://tp.ac.id/dokumen/karakter/+wajah+dalam+teater, 15/6/2015
Penerapan Aspek Ornamen Pada Desain Budaya Muslim Dengan Menggunakan Grafis Komputer
Kiriman : Ni Putu Kusuma Sari (Mahasiswa Jurusan Desain Mode)
Abstrak
Penciptaan desain busana muslim didasari oleh tujuan untuk menimbulkan minat seseorang menutupi aurat sesuai syariat Islam. Fungsinya sebagai sarana untuk memberikan manfaat bagi wanita-wanita muslim dalam pemilihan busana. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap hasil laporan penelitian tentang proses penciptaan desain busana muslim oleh penulis, baik dari penerapan motif, pola, teknik perwujudan/penggambaran ornamen, corak seni ornamen, fungsi ornamen, teknik penyelesaian /finishing, asas-asas desain dan prinsip-prinsip desain, proses perancangan desain maupun evaluasi mengenai kesan dan kualitas desain busana muslim.
Karya dideskripsikan proses penciptaannya tahap demi tahap sebagai bahan tambahan kepada apresiator yang mengevaluasi tingkat keberhasilannya dalam penerapan motif, pola, teknik perwujudan/penggambaran ornamen, corak seni ornamen, fungsi ornamen, teknik penyelesaian /finishing, asas-asas desain dan prinsip-prinsip desain.
Kata Kunci : Ornamen, grafis komputer, busana muslim
PENDAHULUAN
Ornamen ini merupakan objek atau unsur yang diambil untuk membangun karya, komposisi digunakan sebagai cara atau metode untuk menyusun unsur-unsur visual, sedangkan subject matter adalah pokok masalah tentang wujud wanita dengan busana muslim yang ingin dipresentasikan ke dalam grafis komputer.
Jenis ornamen ini merupakan sesuatu yang indah dan mempunyai keunikan tersendiri karena disusun dari unsur-unsur seperti garis, warna, proporsi yang sama antara yang satu dan berikutnya. Bila seseorang menggunakan ornamen pada busana muslim maka akan diperoleh citra yang lebih baik tentang orang tersebut dimata masyarakat. Berdasarkan pengamatan penulis tentang desain baju busana muslim yang sudah dipasarkan pada umumnya banyak menampilkan unsur tulisan, artis, gambar-gambar kartun, sebagian ada juga menggunakan ornamen tapi pada umumnya yang biasa-biasa saja disini penulis ingin menerapkan ornamen tumbuh-tumbuhan pada busana muslim serta mengembangkan inovasi dan variasi-variasi bentuk desain motif yang baru dengan menggunakan program aplikasi photoshop. Pemilihan ornamen motif tumbuh-tumbuhan yang dijadikan sebagai hiasan pada busana muslim dimanfaatkan sebagaiupaya penulis untuk menyalurkan gagasan sekaligus memvisualisasikannya kedalam bentuk karya desain grafis komputer.
Busana muslim menurut pandangan masyarakat pada umumnya biasa-biasa saja karena hiasan pada busana tersebut tidak begitu menarik yang ditonjolkan hanya model dan kombinasi warna. Masyarakat lebih mengutamakan tampilan warna tidak begitu memikirkan hiasan pada busana tersebut padahal masyarakat pada umumnya menginginkan busana muslim yang memiliki keindah dan keunikan tersendiri untuk hiasan pakaian atau mempunyai satu pusat perhatian pada busana tersebut.
PEMBAHASAN
- Pengertian Ornamen
Kata ornamen berasal dari bahasa latin ornare, yang berarti menghias. Ornamen disebut juga dengan ragam hias. Di Indonesia ornamen merupakan pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya beradab-adab. Istilah ragam hias berasal dari dua kata yaitu ragam dan hias yang berpadu menjadi satu pengertian pola yang disebut dalam bahasa Inggris ornament dan dalam bahasa Belanda siermotieven.
Ornamen terdiri dari berbagai jenis motif, dan motif-motif itulah yang digunakan sebagai penghias sesuatu yang kita hias, oleh karena itu motif adalah dasar menghias suatu ornamen.
MOTIF DAN POLA PADA ORNAMEN
Motif dalam konteks ini dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen. Ia merupakan bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Motif dalam ornamen meliputi:
a.Motif Geometris
Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain. Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias, dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar, dipahat, dicetak)
b.Motif tumbuh-tumbuhan
Penggambaran motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilirisasi sesuai dengan keinginan senimannya, demikian juga dengan jenis tumbuhan yang dijadikan obyek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan (alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu) tempat motif tersebut diciptakan. Motif tumbuhan yang merupakan hasil gubahan sedemikian rupa jarang dapat dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya yang digubah/distilisasi, karena telah diubah dan jauh dari bentuk aslinya.
c.Motif binatang
Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan/stilirisasi, jarang berupa binatang secara natural, tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian tertentu dan dikombinasikan dengan motif lain. Jenis binatang yang dijadikan obyek gubahan antara lain, burung, singa, ular, kera, gajah.
d.Motif manusia
Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.
e.Motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain
Motif benda-benda alami seperti batu, air, awan dll, dalm penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut.
f.Motif Kreasi/ khayalan yaitu bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain
Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya, motif mengambil sumber ide diluar dunia nyata. Contoh motif ini adalah : motif kala, motif ikan duyung, raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib lainnya.
- TEKNIK PERWUJUDAN/PENGGAMBARAN ORNAMEN
Beberapa cara atau gaya yang dijadikan konsep dalam pembuatan karya ornamen adalah sebagai berikut:
a.Realis atau naturalis pembuatan motif ornamen yang berusaha mendekati atau mengikuti bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.
b.Stilirisasi atau gubahan yaitu pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau merubah bentuk tertentu, dengan tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang digubah/distilirisasi, atau dengan menggayakan bentuk tertentu menjadi karya seni ornamen. Bentuk-bentuk yang dijadikan inspirasi adalah binatang, tumbuhan, manusia, dan benda alam lainnya.
c.Kombinasi atau kreasi yaitu motif yang dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bentuk atau motif, yang merupakan hasil kreasi dari senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme)
- CORAK SENI ORNAMEN
Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni ornamen memiliki beberapa corak yaitu:
a.Ornamen Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu.
b.Ornamen klasik adalah hasil karya seni ornamen yang telah mencapai puncak-puncak perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali, Surakarta, Madura, dan Mataram.
- Ornamen Tradisional yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa ke masa. Misalnya motif tradisonal Majapahit, Bali, Jogyakarta, Pekalongan beberapa daerah lainnya lebih dominan bersumber pada corak motif klasik, sedangkan motif tradisional Irian jaya, toraja, motif suku dayak dan motif Kalimantan corak primitifnya lebih menonjol. Ornamen tradisonal bersifat kolektif.
- Ornamen modern atau Kontemporer yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif.
- FUNGSI ORNAMEN
Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi tertentu,demikian pula halnya dengan karya seni ornamen yang penciptaannya selalu terkait dengan fungsi atau kegunaan tertentu pula. Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai berikut:
- Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat transportasi dan sebagainya.
- Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem sosial lainnya). Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma tersebut terutama norma agama yang harus ditaati, untuk menghindari timbulnya salah pengertian akan makna atau nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu pengerjaan suatu ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan yang ditentukan.
- TEKNIK PENYELESAIAN (FINISHING)
Penyelesaian gambar ornamen bertujuan untuk membuat karya tersebut menjadi lebih indah, dan gambar yang difinishing akan nempak lebih jelas dan menarik.Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk melakukan finishing adalah sebagai berikut:
a.Teknik hitam-putih yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan tinta atau pensil hitam, penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume. Teknik penyelesaian (finishing) dilakukan dengan sistem :
– Arsiran (searah, bebas, dusel)
– Pointilis yaitu penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
– Sungging atau gradasi yaitu dengan menggunakan tinta china atau tinta bak, finishing ini dilakukan melalui tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke terang sesuai dengan keinginan.
b.Teknik warna yaitu jenis finishing yang mengunakan warna sebagai unsur pokok. Finishing ini dilakukan dengan sistem:
– Plakat yaitu menerapkan warnasecara plakat(poster) sesuai dengan warna motif yangdiinginkan.
-Gradasi (warnater susun) yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari warna gelap kewarna terang atau sebaliknya.-
-Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan menebarkan warna (bukan tersusun).
Pengertian Busana Muslim
Busana muslim tidak bisa dibuat secara sembarangan, tidak boleh tipis, tembus terang, tidak boleh ketat dan memperlihatkan bentuk tubuh.Pakaian wanita yang masih menampakkan warna kulit maupun bentuk tubuh dan menyerupai pakaian laki-laki bukanlah busana muslim. Busana menurut bahasa adalah segala sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari ujung rambut sampai ujung kaki beserta segala perlengkapannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa busana muslim adalah pakaian yang dipakai dari ujung kepala sampai kaki menutup aurat dan tidak tipis maupun ketat.
Fungsi Busana/Pakaian
Awal perkembangan, busana atau pakaian dipakai sebagai pelindung tubuh dari sengatan matahari dan rasa dingin . Pada akhirnya tidak hanya kedua fungsi tersebut yang menjadi tujuan utama berbusana, tetapi busana menjadi bagian penting dari hidup manusia karena mengandung unsur etika dan estetika dalam masyarakat.Terkadang seseorang bisa dinilai dari cara berbusananya. Bagi kita muslimah berbusana tidak sekedar menutup tubuh, tetapi merupakan identitas bagi diri kita sebagai muslimah.
Syarat-syarat Busana muslimah
Busana muslim busana yang dipakai wanita muslim setiap hari dimana dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa syarat wajib dipenuhi dalam berbusana. Syarat-syarat tersebut adalah menutupi seluruh tubuh selain di kecualikan wajah dan telapak tangan, tidak tembus pandang, tidak ketat sehingga membentuk lekuk tubuh, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak menyerupai pakaian khas milik orang kafir atau pakain orang fasik
Grafis Komputer
Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu desain dan grafis, kata desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian desain grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang biasa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar.
Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni desain yang dalam perkembangannya desain grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah object. Graphic atau grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah seni grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi. Secara spesifik, cakupan taditerbatas pada karya yang dicetak atau karya seni yang dibuat untuk diperbanyak melalui prose cetak.
PENUTUP
Hal yang perlu diperhatikan ketika anda akan menerapkan ornamen pada busana adalah unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain. Kedua elemen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana yang akan dibuat. Dengan adanya unsur desain anda dapat melihat wujud dari desain yang dibuat dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain, sebuah rancangan busana yang anda ciptakan dapat lebih indah dan sempurna.
Pada desain busana, setiap unsur atau karya yang akan diwujudkan hendaklah mudah dibaca atau dipahami desainnya oleh orang lain dan sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya. Hal tersebut penting karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang tidak sama sehingga untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan si pemakai dapat menggunakan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain.
Adapun desain grafis untuk mengolah foto sekaligus untuk merancang busana. Hal ini bertujuan untuk memberi efek pada objek, penerapan warna dan letak gambar yang persis atau tepat pada hasil yang kita inginkan.
DAFTAR RUJUKAN
Desain Busana untuk SMKK/SMTK
Pengantar Desain Komunikasi Visual
Seni Rupa Desain Untuk SMA
Ornamen Nusantara.
Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional

Realitas Gunarsa
Kiriman : Krisna Dwi Purnama Putra (Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Murni)
ABSTRAK
Nyoman Gunarsa berasal dari Kabupaten Klungkung Bali, seniman yang menempuh pendidikan di ASRI Yogyakarta ini menganut aliran lukisan Ekspresionisme.Lukisannya mulai melejit sejak dia berada di jogja,selam berbulan bulan dia berkeliling untuk mencari kolektor yang berminat akan lukisannya,setelah berjuang sangat keras dia pun mencapai kejayaannya pada tahun 70-an.Namun sayangnya ketika tahun 90-an peniruan besar besaran terhadaplukisannya trejadi hal ini dikerenakan lukisannya sendiri menjadi incran kolektor kelas dunia ,salah satu pelakunya adalah Ir.Hendra Dinata,mulai saat itu permasalahanHAKI bermunculan dan Gunara adalah seniman pertama yang memperjuangkan HAKI nya dan memperkarakan kasusnya tersubut ke ranah hokum. Dari karya karya Gunarsa sendiri lebih banyak mengambil obyek pewayang dan wanita,satu lukisan yang fenomenal menurut saya adalah lukisa dalng Bali yang menjadi koleksi di Istana Merdeka,karyanya tersebut adalah bukti awal pencapaiannya di dunia seni lukis sekaligus aliran melukis yang dianutnya sampai sekarang.
Kata kunci: Gunarsa, lukisan, realitas
PENDAHULUAN
Nyoman Gunarsa,seniman kelahiran15 April 1944 di Banda Klungkung, adalah salah satu dari sekian Maestro seni lukis Indonesia yg memiliki reputasi berkesenian yg luar biasa dan dedikasinya di dalam dunia pendidikan seni rupa. Beliau adalah lulusan sarjana seni lukis alumnus ISI Yogyakarta yg pernah mengalami sistem pendidikan yg panjang dari Akademis lalu menuju Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia hingga sekarang. Suatu perjalanan yg sangat mahal dan jarang dilalui oleh seniman-seniman Indonesia sekarang dalam menimba ilmu kesenian. Penjelajahannya ke berbagai negara di dunia baik untuk pameran, ceramah-ceramah , seminar-seminar maupun menunjukkan kepiawaiannya dalam penciptaan, membuat para pencinta seni mengaguminya.
I Nyoman Gunarsa adalah salah seorang seniman yang ternama yang berasal dari Bali.Karya Lukisannya di dasari oleh cerita rakyat Bali, dan legenda Hindu Dharma. Hal tersebut yang membuat gaya melukisnya berbeda dari yang lain. Karya-karyanya berdasarkan eksplorasinya dari kesenian Bali, seperti tarian tradisional, musik tradisional, upacara keagaman, dan keanekaragaman lingkungan yang mempengaruhi banyak seniman yang berasal dari Bali dan Indonesia. Kesuksesan yang diraihnya tidak didapat dengan mudah, ia meraihnya dengan penuh perjuangan. Alumnus dari ASRI Yogyakarta ini memulai karirnya sebagai tenaga pengajar di institut yang membesarkannya.
Dari periode akademis, Nyoman Gunarsa sangat tekun dgn mata pelajaran melukis alam, wajah, gambar bentuk, sketsa, ilmu anatomi termasuk teori-teori seni seperti panggung Sejarah Seni Rupa Dunia, sejarah kebudayaan, filsafat seni, sehingga beliau menguasai gambar bentuk yg piawai dan setiap goresan lukisannya terlihat sangat mantap, artistik, berenergi dan eskpresif. Apa lagi dikelilingi dgn bingkai bertahta pahatan yg memang sudah menjadi ciri khasnya semenjak tahun 1970-an.
Di periode Arringit, Nyoman Gunarsa terus bergulir mencari inspirasi ke dunia”Tari” atau gerakan-gerakan tari yg dinamis (Movement in Space). Dengan profil-profil wajah penari yg cantik-cantik, pemirsa banyak yg jatuh cinta dgn karya-karyanya. Bahkan sampai menyeret beberapa oknum pelanggaran Hak Cipta (terbius oleh kehebatan maha karyanya yg telah menggetarkan dunia) karena tergiur untuk memalsukan lukisannya. Sang Maestro dengan tegar dan kukuh bersaksi dalam pembuktian di pengadilan untuk mencari kebenaran dalam memperjuangkan hak-haknya sebagai pencipta
Garis-garis Gunarsa memunculkan dinamika tersendiri dibandingkan dengan garis Affandi. Garis-garis tebal dan patah-patah Gunarsa yang mirip dengan Fadjar Sidik pun, ketika membuat sketsa bertema Bali, menjadi lebih simpel dan memiliki nuansa dan “gerakan” yang aktif. Ahli seni rupa Indonesia, almarhum Prof. Soedarso Sp, pernah menulis bahwa goresan-goresan Gunarsa yang lancar dan kena memberikan penjelasan kepada kita bahwa bukannya tidak beralasan kehadirannya sebagai salah seorang penganut Affandi yang baik.
Soedarso menulis bahwa tidak semua orang mampu dan sanggup mengikuti gaya dan teknik yang dilakukan Affandi yang spontan, lancar, dan linier itu, kalau ia tidak memiliki ketangkasan menggores, akan tetapi Gunarsa mampu mengikuti dan menyetarakan diri dengan Affandi secara teknik Pada tahun 1970-an, baik sketsa dan lukisan Gunarsa mulai berkembang dengan visualisasi yang berbeda. Lukisan-lukisan Gunarsa banyak bercitra dan bertema Bali, secara khusus adalah perangkat seremoni upacara adat Bali. Berbagai perangkat seperti canang, pajegan, tamyang.kolem, cili, lamak dan lain-lain menjadi objek yang sering menghiasi kanvas-kanvasnya. Lihat karya-karyanya seperti Sesajen I (1974), Sesajen II (1975).Hampir semua wajah yang dilukis menghadap ke samping atau mirip cara membuat wajah wayang. Karena dilukis dengan teknik semacam ini, maka figur-figur dalam lukisan ini menjadi tampak kaku dan dekoratif seperti wayang kulit.
Pada akhir dasawarsa 1970an (bahkan sampai saat ini), Gunarsa secara total menawarkan keterampilan teknik melukis ekspresif dalam lukisan-lukisannya. Perubahan ini terjadi hanya pada tataran visual, sedangkan tema-temanya tetap, yakni Bali.Kemampuan dan kekuatan menggarisnya dimaksimalkan.Pada mas Periode ketiga (tahun 1981-1987) disebutnya sebagai Periode Aringgit, yang melukiskan potret penari perempuan atau perempuan dalam aktivitas upacara maupun budaya Bali pada umumnya.
Pada masa 1970an sampai sekarang, Gunarsa juga menggunakan strategi baru, yakni memfasilitasi lukisannya dengan pigura yang khas dan personal.Pigura-pigura ini dibuat atau dipesan khusus dan dihias dengan goresan dan garis yang telah dibuatnya.Setidaknya ada pigura yang diukir dengan citraan wayang Bali dan citraan berupa pola hias dekoratif khas Bali. Maka pada era visual yang bersifat ekspresif-dekoratif ini Gunarsa semakin kencang melukis (dan dengan mudah mengadakan pameran tunggal).Itulah karya-karya Gunarsa yang tak kering akan ide dan teknik. Sebagai seorang pelukis, hubungan dan jaringan pertemanan menjadi salah satu piranti yang sangat penting.Hal ini menyebabkan karya-karyanya mampu menghiasi dinding para pengagumnya. Lukisan Dalang Bali meskipun ada di dalam Istana Presiden, bukanlah dikoleksi oleh Sukarno.Dalang Bali yang secara khusus mengisahkan perihal budaya Bali, agaknya tidak hanya bisa diapresiasi sebentuk rekaman aktivitas lokal. Dalang Bali adalah sebentuk entitas yang mampu menerjemahkan semangat kebangsaan dan memberikan kebanggaan atas berdirinya bangsa ini. Maka tak salah bila Dalang Bali saya anggapsebagai salah satu indikator nasionalisme dalam kuratorial di museum yang dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara RI.
PEMBAHASAN
- Pengaruh Peniruan Karya Seniman Lukis Terhadap Pariwisata Budaya di Bali
Kebudayaan merupakan potensi dalam pengembangan pariwisata di Bali. Pengembangan pariwisata bertumpu kepada kebudayaan biasa disebut pariwisata budaya. Kebudayaan di sini adalah kebudayaan di Bali baik dari segi adat istiadat, kesenian, kearifan lokal dan lain-lain yang mendukung pariwisata di Bali.Sesungguhnya pariwisata di Bali sendiri sangat didukung oleh kerja keras para seniman yang terus memberikan inspirasi dalm karya karyanya.namu seiring berkembangnya jaman,persaingan pun menjadi semakin ketat,bahkan sampai di ranah kesenian.Khususnya di pulau Bali,yang merupakan provinsi penyumbang devisa terbesra di Indonasia melalui pariwisata budayanya,para seniman mulai mengeluhkan melemah nya pendapatan mereka selaku penyumbang devisa,hal ini berkaitan dengan karya karya mereka yang semakin banyak ditiru oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.Iniu tentunya sangat merugikan seniman dan juga Bali ini sendiri,dimana ulah segelintir orang akan menyebabkan memburukanya citra Bali sebagai pulau pariwisata.Lambat laun Bali akan dikenal sebagai pulau seribu plagiat bukannya pulauseribu pura.Kita tahu dimana kebanyakan pelaku berasal dari luar,mengetahui sangat mudahnya Bali mendatang kan untung berlimpah dari souvenir khususnya lukisan,tetapin sungguh ironis pabila pelakunya sendiri ada dari dalam.
Para konsumen sudah semakin pintar dalam memilih barang,mereka tahu mana barang yang asli dan yang aspal,jangan sampai mereka berpikir para seniman Bali kurang memiliki kreatifitas karena peniruan ini, kita ketahui bahwa sekali karya mereka ditiru,mereka sangat sulit merebut dan memperjuangkannya kembali(khusus seniman seniman besar),apalagi mpersaingan sudah semakin ketat yang dapat berimbas pada harga yang lambat laun akan menurun khusunya lukisan yang ada di pasar seni. Jika ditinjau dari sisi positifnya, pengeluaran para wisatawan baik wisatawan domestik maupun internasional di suatu daerah tujuan wisata adalah suatu bukti nyata bahwa keberadaan pariwisata memberi kontribusi yang sangat bagus kepada tuan rumah ,tapi seklai lagi pem,erintah sangat berperan melindungi para seniman dengan [pemberian HAKI,ini juga demi kepentingan Bali tentunya.
- Ekonomi Kerakyatan pada Bidang Pariwisata Budaya Kurang Berkeadilan
Ekonomi kerakyatan adalah sistem perekonomian yang dibangun pada kekuatan ekonomi rakyat.Ekonomi kerakyatan adalah kegiatan ekonomi yang memberikan kesempatan luas bagi masyarakat untuk turut berpartisipasi sehingga dapat terlaksana dan berkembang dengan baik. Sistem perekonomian nasional Indonesia saat ini adalah perekonomian nasional kerakyatan yang mulai berlaku sejak terjadinya reformasi 1998, yang ditetapkan MPR Nomor /IV/MPR/1999 yang mengatur Garis-Garis Besar Haluan Negara (GGBHN). Dalam sistem ini pemerintah berperan sebagai pencipta iklim sehat yang memungkinkan tumbuh kembangnya dunia usaha di Indonesia
engertian Ekonomi Kerakyatan.
Jika dilihat di lapangan,banyak sekali seniman yang terpenggirkan alias kurang ada perhatian dari pemerintah.walaupun mereka sudah bekerja keras dalam menghidupi dirimereka sendiri,tetapi secara tidak sadra mereka telah menghidupi Bali di Bidang pariwisata.saya teringat sjenak wawancara saya dengan I NYoman Nuarta,ketika saya menanyakan mengapa sekolah seni yang ada di Bali mulai kekurangan peminat,dan beliaupun menjawab”ini sungguh ironis memang,melihat kenyataan di Bali,memang warganya hidup di bidang pariwisa budaya khususnya,kita melihat sekarang sudah berada di era globalisasi, pariwisata Budaya sudah ditinggalkan,yang ada adalah budaya pariwisata,wisatawan disuguhkan dengan fasilitas yang mewah ,pdahal itubukan tujuannya disini,tetapi tidak aneh memang karena budaya kita taksunya itu sudah sedikit sekali karena budaya itu dijual secara komersil tanpa mementingkan aspek aspek penting di dalamnya,seperti barong di batubulan yang kurang terurus,inilah akibat budaya pariwisata yang kian tahun semaki digalajjan pemerintah bahkan pekerja senipun hanya mementingkan materi semata,kita lihat juga wisatawan sudah semakin pintar,imbasnya tentu mengarah ke instansi pendidikan sekolah SMK banyak yang membuka jurusan Perhotelan,lebih dalam lagi inilah ekonomi kita yang kurang berkeadilan,pemerintah jangn Cuma banyak omong,coba perhatikan dahulu pekerja seni kita,tanpa pemerintah mereka juga akan sulit hidup”. Pariwisata budaya sebagai industri yang oleh pemerintah dilaksanakan dalam seperangkat perencanaan dan pengawasan dapat menjadi salah satu aspek yang memunculkan suatu polarisasi tertentu. Kenyataan menunjukkan bahwa semaraknya perkembangan kebudayaan Bali didorong oleh pariwisata dan sebaliknya, pariwisata Bali senantiasa memikat karena daya tarik kebudayaan (Darma Putra, 2006). Malahan Alisjahbana (Darma Putra, 2006) menegaskan bahwa kebudayaan Bali yang ekspresif akan mampu berkembang ke arah watak kebudayaan progresif[1][1], yakni memberikan pendukungnya peluang untuk meraih manfaat ekonomi. Mengingat budaya dan kinerja ekonomi berkaitan erat sehingga perubahan pada yang satu akan berpengaruh pada yang lain (Harrison dan Huntington, 2006:28). Pergeseran nilai ini, yakni dari budaya ekspresif ke budaya progresif yang lebih mengutamakan nilai ekonomi, juga ditegaskan Darma Putra (2006) bahwa pemerintah dan masyarakat melihat adanya kecenderungan komersialisasi kesenian Bali untuk kepentingan pariwisata.kesimpulannya pemerintah harus berperan aktif mengelola pariwisata yang ada di Bali dan memperhatikan seniman yang ada agar pariwisata budaya yang ada dapat tumbuh dengan baik dan para seniman menjadi sejahtera.
- Antropologi Budaya, Manusia Kreatif Menghasilkan Suatu Karya Seni
Manusia adalah satu satunya ciptaan Tuhan yang mampu berfikir dan menalar,selain menggunakan insting dan naluri.cara manusia berfikir berbeda anatara satu dengan yang lainnya,berbeda maksudnya cepat atau lambatnya mereka mengakap sesuatu dan menalarnya ataupuna mendapatkan persepsi yang lain dalam memecahkan suatu masalah.Dalam membuat suatu karya seni tentunya manusia itu memerlukan day pemikiran yang luas untu mandapatkan sesuatu yang diinginkannya.Sebuah karya seni tentu tidak lepas dai cara manusia berffikir kreatif,adapun tiga factor penting agr karya itu terwujud:kepekaan,kreatifitas,dan karya seni.Dalam proses penciptaan,kepekaan dan kreatifitas merupakan factor psikologis dalam menciptakan karya.Mencipta bearti membuat sesuatu,dan karya seni adalah pencerminan kepekaan dan kreatifitas.
Menurut Tolstoy dalam bukunya”What is Art”:makin besar rasa cinta ditimbuhkan adalh menandakansemakin baik rasa seni tersebut,dan ini terganung pada tiga kondisi yaitu:beasar kecilnya perasaan individu yang disampaikan,jelas tidaknya rasa yang ingin disam[paikan,dan kejujuran seniman(ini yang terpenting).
Kepekaan dalm penciptaan karya seni yang mentransformasikan pengalaman dan kepekaan terhadap alam dan lingkungan,akan menimbulkan perasaan estetis.
Seni merupakan ekspresi kreatif manusia yang dituangkan dalm kehidupan sehari hari,jadi secara tidak sadar kita telah menyentuh atau melakukan hal hla yang berbau seni misalnya sikap pada sembahyang.Dari daya berfikir manusia akan menghasilkan karya,bila digali lebih dalam menghasilkan karya bias diartikan dengan BUDAYA dari etimologi ‘’budi dan daya”dari daya berfikir manusia menghasilkan suatu karya yang tentunya tidak boleh lepas dari etika dan estetika.Setelah kebudayaan ,kemudian timbulah local genius,ikap local genius bias diartikan sebagai “kearifan local”,yaitu sikap yang bijaksana denagan memanfaatkan budaya local yang telah banyak digunakan dan bermanfaat untuk orang banyak.Dalam sejarah Indonesia ,budaya kita bukan hanya bukan karena atau hanya pengaruh dari luar ,tetapi bangsa Indonesia memiliki ktrampilan local dan intelektual asli,yang tidak kalah dari bangsa lain.
Jenis jenis keariran lokal:
- Tata kelola, berkaitan dengan kemasyarakatan yang mengatur kelompok social.
- Nilai nilai adat,tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.
- Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk melestarikan alam
- Pemilihan tempat dan ruang, kearifan local yang berwujud nyata.
Local geniu mengacu pada kemampuan kita sebagai bangsa yang berbudaya,untuk bias menyerap budaya asing tanpa merusak budaya kita sendiri.Seperti yang sudah sudah diloakukan oleh bangsa kita dalma proses akulturasi Hindu,Budha,Islam,atau adaptasi kita dalm hal resep masakan asing yang dikombinasikan dengan bumbu bumbu nusantara.Kita mungkin tidak akan pernah menemukan dengan yang namanya McRice(Burger nasi yang pernah diproduksi MKc Donalds)di Paris atu Amerika,dan kita tidak heran lagi dengan seorang pembantu rumah tangga yang sifat kedaerahannya sangat kental tapi bias membuat pasta dengan lihai.
Gunarsa dan Lukisannya
Gambar Lukisan wanita dan seruling
Istilah Tradisi di Indonesiaadalah pengungkapan kesenian dalam bentuk yang beragam seperti seni-seni primitif, tetapi juga seni yang brnuansakan religi hindu, budha, ataupun islam yang mempunyai ciri dan kekhasan yang sama yaitu berumur lebih dari seratus tahun yang kokoh dan konservatif, dan kumpulan seni ini disebut sebagai Seni Tradisional. Seni tradisional sifatnya tetap, tak brubah, berasal dari daerah dan mengacu kemasa lalu, sementara Seni Modern yang hakikatnya selalu berubah, bebas, lepas, dari pakem-pakem yang datangnya dari luar malah membaur membentuk suatu citra pencampuran antara Tradisi-Moderen, yang keduanya semakin dipertajam dalam khas Kontemporernya dan sesuai dengan roh kehidupan dan sesuai dengan zaman. Maka seni rupa moderen Indonesia kalau bisa disebutkan adalah “pencangkokan” tradisi-moderen didalam pengembangannya seperti pada karyaNyomanGunarsa.Secara naluriah gambaran yang muncul pada setiap pencangkokkan seni rupa moderen adalah tidak dapat lepas dari konsep dan ide yang mapan dalam melahirkan nafas pembaharuannya, sehingga bila pada seniman-seniman kini ada asumsi yang mengatakan bahwa “jika kita ingin mengubah impian masa lalu kita..kunjungilah paris”. Dalam artian dengan semakin giatnya kita membuka diri kita dengan perkembangan seni yang tumbuh diluar lingkungan kita yang tak ada batasannya maka kita akan memetik segudang pengalaman lewat ketajaman rasio dalam membentuk mood yang menghasilkan ide atau konsep yang fariatif, kritis dan analitis serta ditunjang dengan gaya garapan yang kreatif. Dalam menilik suatu karya seni yang berbasis pada pembaharuan, sebenarnya kita dapat membedakan pada dua segi pengenalannya, yaitu pada segi Kreativitas dan pada segi Kekritisan. Dalam Dalam membentuk karya seni yang unggul keduanya tidak lepas dari kedua pokok persoalan tsb, sebab Kreativitas adalah syarat mutlak yang masih dituntut pada sabagian besar seniman-seniman moderen yang bahkan merupakan ciri khasnya. Menurut Albert Camus, syarat utama kreativitas adalah memiliki kebebasan, selalu melakukan komunikasi dengan dunia luar, dan yang terakhir adalah dituntutnya keberanian..karena menurutnya Keberanian adalah suatu pemberontakan yang kreatif. Lantas pertanyaannya “Sampai sejauh manakah pemberontakan yang kreatif dalam melihat karya-karya Nyoman Gunarsa, dimanakah ide-ide kekritisannya dalam melahirkan konsep yang menggugah, dan sampai sejauh manakah eksistensi para seniman-seniman besar kita dalam melihat suatu gejolak sosial dan politik yang bergerak di masyarakat kita. Bukankah dengan kekritisan itu dapat atau semakin mempertajam kedudukan kita sebagai seniman dalam menduduki pringkat puncak untuk mendobrak hegemoni masyarakat yang penuh dengan ketimpangan moral atau melucuti kostum-kostum, kedok-kedok, simbol-simbol status negara dan politik?? Coba kita tilik lagi, sudah berapa banyakkah seniman-seniman besar kita yang bergerak dalam kesenirupaan kita yang memaknai kekritisannya?? Mungkin kalau tidak salah bila para seniman-seniman besar kita dalam berkarya lebih mengaktualisasikan hanya padadidukung oleh teknik-teknik yang menarik, yang baru, tapi belum merambah pada muatan-muatan kritis dan politis. Malah ada yang hanya merupakan sebuah pemandangan alam yang dikuasi, lalu ditopengi dengan tekhnik garapan yang katanya eksotik, nyentrik, dll”. Menyimak dari persoalan tersebut yang berbasis pada sub kreatif dan tindakan kritis maka apa salahnya kita coba mengkaji sampai sejauh manakah peran kekritisan “ide” Nyoman Gunarsa dalam menelorkan sebuah karya dengan menyoroti peran analitis kritis dalam melihat setiap gejolak sosial dan politik yang berlangsung dimasyarakat. Sebab cakupan atau gaya aliran dalam seni lukis moderen selalu berbicara tentang apa itu kreativitas dan produktivitas para pelukisnya dan sama sekali belum merambah pada sistem yang berbasis pada ide dan konsep yang lebih mendobrak.
Dari sekian banyaknya seniman lukis mderen Indonesia dewasa ini, Nyoman Gunarsa adalah salah seorang diantaranya yang tetap menjadikan sketsa sebagai kegiatan yang tak dapat dipisahkan dari hidup kesehariannya.Bahkan lebih jauh sketsa telah menentukan corak berkeseniannya sampai menjadi seorang seniman yang berkibar dipanggung seni lukis Nasional dan Internasional. Bentuk sketsa yang amat menarik bagi Nyoman Gunarsa didalampenciptaan karya-karyanya adalah manusia dan lingkungan bali, sketsa sesaji dan yang terakhir adalah sketsa pewayangan/aringgit. Memang, sketsa dalam lukisan Nyoman Gunarsa adalah ungkapan yang paling ensensial dan berfungsi sebagai media dalam proses kreatif dan sekaligus utuh dalam sebuah karya seni. Nenek moyang kita pada zaman dahulu membuat sketsa-sketsa didinding gua dan sketsa inilah oleh para ilmuwan dianalisa untuk bisa membuka tabir kegelapan tentang keadaan zaman ribuan tahun lalu, sama halnya dengan mengamati sketsa lukisan Nyoman Gunarsa yang mengandung kedalaman bentuk visual seperti garis, warna, tekstur, bentuk dan ruang maka kita akan cepat menangkap makna apa dibalik perwujudan visualisasi tersebut. Maka kesimpulan yang dapat kita tarik dari setiap obiek lukisan Nyoman Gunarsa dari setiap sketsanya adalah tentang kecerahan dunia fantastiknya yang mengandung kekuatan niskala yang sifatnya magis, bertempramen yang penuh dengan gejolak, penuh emosi yang didekatkan pada roh atau taksu bali itu sendiri. Gunarsa adalah pelopor pelukis bali masa kini yang telah membebaskan dirinya dari ikatan tradisi tanpa menghilangkan roh atau taksu bali itu sendiri, karena baginya seni adalah sesuatu yang religious.
Sifat umum dewasa ini yang sering tampak dalam kesenian barat tak lain dan tak bukan adalah usaha untuk menimbulkan “efek Shock”, memperlihatkan rasa frustrasi dan kejemukan yang dirasakan oleh para seniman dan sebagian masyarakat. Shock sama dengan menggoncangkan yang dulu dianggap mapan dan stabil, melemparkan batu kekaca-kaca yang melindungi harta-harta nilai tradisional, dengan sengaja menertawakan dan mencemoohkan apa yang oleh angkatan-angkatan dulu dianggap suci dan keramat, memberontak terhadap tata tertib yang dulu tak pernah diragu-ragukan serta membubuhkan tanda tanda tanya dibelakang setiap pernyataan dan ucapan, ini merupakan kekurangan yang sedikitnya dirasakan pada saat ini dalam menapaki seni rupa Indonesia pada umumnya. Sebab terasa ada kemandekan sikap kritis dari sebagian seniman-seniman besar.Apakah kekritisan hanya merupaka milik seniman kecil, pinggiran yang menjadikannya sebagai alat katrol dalam mempromosikan dirinya untuk menempati kedudukan yang lebih terhormat.
Pada hematnya kritis adalah suatu usaha mental untuk memperoleh suatu gagasan, ide, konsep yang menarik, menggugah perasaan atau suatu usaha untuk memikirkan apakah ada sejumllah jawaban untuk suatu persoalan tertentu. Kenyataan menunjukan bahawa beberapa seniman tertentu sering bersifat lebih kritis dalam mencetuskan ide-idenya dengan dikondisikan denga situasi disekitarnya, sementara orang lainnya mungkin lebih kreatif, produktif, dengan gaya pengaktualisasiannya dari pada bersikap kritis. Tetapi akan lebih menarik lagi kalau kedua hal itu berjalan dalam satu bingkai yang sama maka tawarannya akan lebih menggugah, idealis dll. Memang benar apa bila ada pendapat yang mengatakan bahwa lukisan Nyoman Gunarsa telah melepaskan diri dari jiwa zamannya, dia adalah pelopor pelukis bali masa kini yang telah membebaskan diri dari ikatan tradisi tanpa menghilangkan roh atau taksu bali itu sendiri..saya setuju dengan pendapat tersebut.
Analisa Karya Gunarsa
Judul:Dalang Bali
Bahan:Oil on canvas
Ukuran:145×145 cm
Tahun:Antara 1970-1976
Menurut saya karya Gunarsa yang satu ini lain dari lukisan yang umumnya saya lihat dari style Gunarsa,karena yang biasanya yang saya lihat style Gunarsa adalah banyak mengambil obyek Pewayangan dan Wanita dengan berbagai atributnya.Dalam lukisan dengan material cat minyak ini menceritakan seorang dalang sedang memainkan wayang Rahwana dan twalen,diman dia didampingi oleh seorang wanita yang mungkin adalah seorang sinden dan juga pemain Gender Wayang(alat music tradisional yang biasa digunakan ketika pementasan wayang).Suasana yang saya tangkap dari lukisan ini adalah keharmonisan para tokoh yang ada dalam lukisan ini seolah menjadi satu dalam mementaskan wayang yang menurut penafsira saya adalah pagelaran wayang Tantri(Pementasa wayang yang banyak mengambil cerita rakyat).Selain itu luisan ini juga dipajang di Istana Merdeka yang sekaligus menjadi perhatian curator Istana Mieke Susanto.
Konsep Karya dari apersiasi saya sendiri adalah irama di dalam kehidupan antara nyanyian baik dan buruk dimana kebaikan selalu diatas segalanya dengan selalu mengedepankan kesederhanaan guna mencapai ketenangan( pemain gender dan sinden berbaju hijau).Di dunia yang penuh gairah ini manusia selalu ingin bersaing dan menjadi yang paling menonjol ,namun itu harus tetap terkontrol misalkan pemimpin tidak selalu ada di atas dia harus sering kali turun ke bawah(wayang dan dalang).
PENUTUP
I Nyoman Gunarsa berasal dari Kabupaten Klungkung Bali, seniman yang menempuh pendidikan di ASRI Yogyakarta ini menganut aliran lukisan Ekspresionisme.Lukisannya mulai melejit sejak dia berada di jogja,selam berbulan bulan dia berkeliling untuk mencari kolektor yang berminat akan lukisannya,setelah berjuang sangat keras dia pun mencapai kejayaannya pada tahun 70-an.Namun sayangnya ketika tahun 90-an peniruan besar besaran terhadaplukisannya trejadi hal ini dikerenakan lukisannya sendiri menjadi incran kolektor kelas dunia ,salah satu pelakunya adalah Ir.Hendra Dinata,mulai saat itu permasalahanHAKI bermunculan dan Gunara adalah seniman pertama yang memperjuangkan HAKI nya dan memperkarakan kasusnya tersubut ke ranah hokum.Dari karya karya Gunarsa sendiri lebih banyak mengambil obyek pewayang dan wanita,satu lukisan yang fenomenal menurut saya adalah lukisa dalng Bali yang menjadi koleksi di Istana Merdeka,karyanya tersebut adalah bukti awal pencapaiannya di dunia seni lukis sekaligus aliran melukis yang dianutnya sampai sekarang.
DAFTAR RUJUKAN
Bakker, Anton, 2000,Antropologi Metafisik,Yogyakarta:Kanisisus
Wawancara dengan Nyoman Nuarta dalam pameran “Personalitas dalam Komunitas”di Bentara Budaya Bali